tag:blogger.com,1999:blog-85798003908825854002024-02-06T22:16:02.484-08:00KUMPULAN ARTIKEL KESEHATANAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/14847214400832176956noreply@blogger.comBlogger21125tag:blogger.com,1999:blog-8579800390882585400.post-69512085514085578772012-02-12T08:27:00.000-08:002012-02-12T09:28:42.789-08:00DETEKSI DINI MASA NIFASMasa nifas dimulai setelah partus selesai dan berakhir ketika alat – alat kandunga seperti sebelum hamil.<br />
Perubahan yang terjadi pada masa nifas :<br />
<br />
1. Suhu badan<br />
Suhu
badan wanita inpartu tidak lebih dari 37,2 0 C. sesudah partus dapat
naik + 0,5 0 C dari keadaan normal, tetapi tidak melebihi 38,0 0C
sesudah 12 jam pertama melahirkan, umumnya suhu badan akan kembali
normal. Bila suhu badan lebih dari 38 0C mungkin ada infeksi<br />
<br />
2. Nadi<br />
Pada
umumnya nadi berkisar antara 60 – 80 denyutan atau menit. Segera
setelah partus dapat terjadi brakikardi. Bila terdapat takikardi
sedangkan badan tidak panas mungkin ada perdarahan berlebihan atau ada
vitium kordis pada penderita. Pada masa nifas umumnya denyut nadi labil
dibandingkan dengan suhu badan.<br />
<br />
3. Hemokonsentrasi<br />
Pada masa
hamil didapat hubungan pendek yang dikenal sebagai “ shunt “antara
sirkulasi ibu dan plasenta. Setelah melahirkan shunt akan hilang dengan
sendirinya dan tiba – tiba. Volume darah pada ibu relatif akan
bertambah. Keadaan ini menimbulkan pada jantung, sehingga dapat
menimbulkan dekompensasi kordis pada penderta vitium kordis.<br />
<br />
4. Laktasi<br />
Sejak
kehamilan muda, sudah terdapat persiapan – persiapan pada kelenjar
mamae untuk menghadapimasa laktasi ini. Perubahan yang terdapat pada
kedua mamae antara lain :<br />
a. Proliferasi jaringan, terutama kelenjar – kelenjar dan alveolus mamae dan lemak.<br />
b. Pada duktus laktiferus terdapat cairan yang kadang – kadang dapat dikeluarkan ( kolossrum ).<br />
c. Hipervaskularisasi terdapat pada permukaan maupun pada bagian dalam mamae.<br />
d.
Setelah persalinan, pengaruh menekan estrogen dan progesteron
hilang.maka timbul pengaruh hormon laktogenik ( LH ) atau prolaktin yang
akan merangsang air susu.<br />
<br />
Lochea yaitu cairan sekret yang berasal dari kavum uteri dan vagina dalam masa nifas.<br />
a. Lochea rubra atau kruenta<br />
Berisi
darh segar dan sisa – sisa selaput ketuban, sel – sel desidua, verniks
kaseosa, lanugo dan mekonium selama 2 hari pasca persalinan.<br />
<br />
b. Lochea sanguinolenta<br />
Berwarna merah kuning berisi darah dan lendir, terjadi pada hari ke 3 sampai 7 pasca persalinan.<br />
<br />
c. Lochea serosa<br />
Berwarna kuning, cairan tidak berdarah lagi, terjadi pada hari ke 7 sampai 14 pasca persalinan.<br />
<br />
d. Lochea alba<br />
Merupakan cairan putih, terjadi setelah 2 minggu.<br />
<br />
e. Lochea purulenta<br />
Biasanya lochea berbau agak sedikit amis, kecuali bila terdapat infeksi<br />
<br />
f. Lokhiostasis<br />
Lochea tidak lancar keluarnya.<br />
<br />
BERBAGAI PERUBAHAN PADA PERINEUM, VAGINA DAN VULVA<br />
Berkurangnya
sirkulasi progesteron mempengaruhi otot – otot pada panggul, perineum,
vagina dan vulva. Proses ini membantu pemulihan kearah tonisitas atau
elastisitas normal dari ligamentum otot rahim.ini merupakan proses
bertahap yang akan berguna apabila ibu melakukan ambulasi dini, senam
masa nifas dan mencegah timbulnya konstipasi. Progesteron juga
meningkatka pembuluh darah pada vagina dan vulva selama kehamilan dan
persalinan biasanya menyebabkan timbulnya beberapa hematoma dan edema
pada jaringan ini dan pada perineum.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14847214400832176956noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8579800390882585400.post-14786620319882958412012-02-12T07:51:00.001-08:002012-02-12T08:08:39.716-08:00Asuhan Kebidanan Post Partum Fisiologis<h3 class="post-title entry-title">
DEFINISI PUERPERIUM / NIFAS</h3>
<div style="text-align: justify;">
Adalah
masa sesudah persalinan dimulai setelah kelahiran plasenta dan
berakhirnya ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum
hamil, masa nifas berlangsung selama 6 minggu.<br />(Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, 2002)<br />adalah
masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali alat
kandungan yang lamanya 6 minggu. (Obstetri Fisiologi, 1983)</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
II.PERIODE<br />Masa nifas dibagi dalam 3 periode:<br />1.Early post partum<br />Dalam 24 jam pertama.<br />2.Immediate post partum<br />Minggu pertama post partum.<br />3.Late post partum<br />Minggu kedua sampai dengan minggu keenam.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
III.TUJUAN ASUHAN KEPERAWATAN<br />1.Menjaga kesehatan Ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologiknya.<br />2.Melaksanakan
skrining yang komprehensif, mendeteksi masalah, mengobati atau merujuk
bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya.<br />3.Memberikan
pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, keluarga
berencana, menyusui, pemberian imunisasi kepada bayinya dan perawatan
bayi sehat.<br />4.Memberikan pelayanan keluarga berencana.</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14847214400832176956noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8579800390882585400.post-77789086104511100252012-02-12T07:43:00.000-08:002012-02-12T09:30:15.107-08:00ASKEP INTUSUSEPSI<h3 class="post-title entry-title">
<br />
</h3>
<div class="post-body entry-content">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 100%;"><b>A. Pengertian</b><br />
Intususepsi adalah invaginasi atau masuknya bagian usus ke dalam
perbatasan atau bagian yang lebih distal dari usus (umumnya, invaginasi
ileum masuk ke dalam kolon desendens). (Nettina, 2002)<br />
Suatu intususepsi terjadi bila sebagian saluran cerna terdorong
sedemikian rupa sehingga sebagian darinya akan menutupi sebagian lainnya
hingga seluruhnya mengecil atau memendek ke dalam suatu segmen yang
terletak di sebelah kaudal. (Nelson, 1999)<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8579800390882585400" name="more"></a> <br />
<b>B. Etiologi</b><br />
Penyebab dari kebanyakan intususepsi tidak diketahui. Terdapat hubungan
dengan infeksi – infeksi virus adeno dan keadaan tersebut dapat
mempersulit gastroenteritis. Bercak – bercak peyeri yang banyak terdapat
di dalam ileum mungkin berhubungan dengan keadaan tersebut, bercak
jaringan limfoid yang membengkak dapat merangsang timbulnya gerakan
peristaltic usus dalam upaya untuk mengeluarkan massa tersebut sehingga
menyebabkan intususepsi. Pada puncak insidens penyakit ini, saluran
cerna bayi juga mulai diperkenalkan dengan bermacam bahan baru. Pada
sekitar 5% penderita dapat ditemukan penyebab – penyebab yang dikenali,
seperti divertikulum meckeli terbalik, suatu polip usus, duplikasi atau
limfosarkoma. Secara jarang, keadaan ini akan mempersulit purpura Henoch
– Schonlein dengan sutau hematom intramural yang bertindak sebagai
puncak dari intususepsi. Suatu intususepsi pasca pembedahan jarang dapat
didiagnosis, intususepsi – intususepsi ini bersifat iloileal.<br />
<br />
<br />
<b>C. Patofisiologi dan Pathways</b><br />
Kebanyakan intususepsi adalah ileokolik dan ileoileokolik, sedikit
sekokolik dan jarang hanya ileal. Secara jarang, suatu intususepsi
apendiks membentuk puncak dari lesi tersebut. Bagian atas usus,
intususeptum, berinvaginasi ke dalam usus di bawahnya, intususipiens
sambil menarik mesentrium bersamanya ke dalam ansa usus pembungkusnya.
Pada mulanya terdapat suatu konstriksi mesentrium sehingga menghalangi
aliran darah balik. Penyumbatan intususeptium terjadi akibat edema dan
perdarahan mukosa yang menghasilkan tinja berdarah, kadang – kadang
mengandung lendir. Puncak dari intususepsi dapat terbentang hingga kolon
tranversum desendens dan sigmoid bahkan ke anus pada kasus – kasus yang
terlantar. Setelah suatu intususepsi idiopatis dilepaskan, maka bagian
usus yang memebentuk puncaknya tampak edema dan menebal, sering disertai
suatu lekukan pada permukaan serosa yang menggambarkan asal dari
kerusakan tersebut. Kebanyakan intususepsi tidak menimbulkan strangulasi
usus dalam 24 jam pertama, tetapi selanjutnya dapat mengakibatkan
gangren usus dan syok.<br />
<br />
</span><br />
<span style="font-size: 100%;"><b>D. Manifestasi Klinik</b><br />
Umumnya bayi dalam keadaan sehat dan gizi baik. Pada tahap awal muncul
gejala strangulasi berupa nyeri perut hebat yang tiba – tiba. Bayi
menangis kesakitan saat serangan dan kembali normal di antara serangan.
Terdapat muntah berisi makanan/minuman yang masuk dan keluarnya darah
bercampur lendir (red currant jelly) per rektum. Pada palpasi abdomen
dapat teraba massa yang umumnya berbentuk seperti pisang (silindris).<br />
Dalam keadaan lanjut muncul tanda obstruksi usus, yaitu distensi abdomen
dan muntah hijau fekal, sedangkan massa intraabdomen sulit teraba lagi.
Bila invaginasi panjang hingga ke daerah rektum, pada pemeriksaan colok
dubur mungkin teraba ujung invaginat seperti porsio uterus, disebut
pseudoporsio. Pada sarung tangan terdapat lendir dan darah.<br />
<b><br />
E. Pemeriksaan Penunjang</b> <br />
<br />
1. Foto polos abdomen memperlihatkan kepadatan seperti suatu massa di tempat intususepsi.<br />
2. Foto setelah pemberian enema barium memperlihatkan gagguan pengisisan
atau pembentukan cekungan pada ujung barium ketika bergerak maju dan
dihalangi oleh intususepsi tersebut.<br />
3. Plat datar dari abdomen menunjukkan pola yang bertingkat (invaginasi tampak seperti anak tangga).<br />
4. Barium enema di bawah fluoroskopi menunjukkan tampilan coiled spring pada usus.<br />
5. Ultrasonogram dapat dilakukan untuk melokalisir area usus yang masuk.<br />
<br />
<br />
<b>F. Prinsip pengobatan dan managemen keperawatan</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 100%;"><b> </b><br />
1. Penurunan dari intususepsi dapat dilakukan dengan suntikan salin,
udara atau barium ke dalam kolon. Metode ini tidak sering dikerjakan
selama terdapat suatu resiko perforasi, walaupun demikian kecil, dan
tidak terdapat jaminan dari penurunan yang berhasil.<br />
<br />
2. Reduksi bedah :<br />
a. Perawatan prabedah:<br />
Rutin<br />
Tuba naso gastrik<br />
Koreksi dehidrasi (jika ada)<br />
<br />
b. Reduksi intususepsi dengan penglihatan langsung, menjaga usus hangat dengan salin hangat. Ini juga membantu penurunan edema.<br />
<br />
c. Plasma intravena harus dapat diperoleh pada kasus kolaps.<br />
<br />
d. Jika intususepsi tidak dapat direduksi, maka diperlukan reseksi dan anastomosis primer.<br />
<br />
3. Penatalaksanaan pasca bedah:<br />
a. Rutin<br />
b. Perawatan inkubator untuk bayi yang kecil<br />
c. Pemberian oksigen<br />
d. Dilanjutkannya cairan intravena<br />
e. Antibiotika<br />
f. Jika dilanjutkannya suatu ileostomi, drainase penyedotan dikenakan
pada tuba ileostomi hingga kelanjutan dari lambung dipulihkan.<br />
g. Observasi fungsi vital<br />
<br />
</span><span style="font-size: 100%;"></span><span style="font-size: 100%;"> </span><b><span style="font-size: 100%;">ASUHAN KEPERAWATAN</span></b><span style="font-size: 100%;"><br />
<br />
1. Pengkajian<br />
a. Pengkajian fisik secara umum<br />
b. Riwayat kesehatan<br />
c. Observasi pola feses dan tingkah laku sebelum dan sesudah operasi<br />
d. Observasi tingkah laku anak/bayi<br />
e. Observasi manifestasi terjadi intususepsi:<br />
<br />
Nyeri abdomen paroksismal<br />
Anak menjerit dan melipat lutut ke arah dada<br />
Anak kelihatan normal dan nyaman selama interval diantara episode nyeri<br />
Muntah<br />
Letargi<br />
Feses seperti jeli kismis mengandung darah dan mucus, tes hemocculi positif.<br />
Feses tidak ada meningkat<br />
Distensi abdomen dan nyeri tekan<br />
Massa terpalpasi yang seperti sosis di abdomen<br />
Anus yang terlihat tidak biasa, dapat tampak seperti prolaps rectal.<br />
Dehidrasi dan demam sampai kenaikan 410C<br />
Keadaan seperti syok dengan nadi cepat, pucat dan keringat banyak<br />
<br />
f. Observasi manifestasi intususepsi yang kronis<br />
Diare<br />
Anoreksia<br />
Kehilangan berat badan<br />
Kadang – kadang muntah<br />
Nyeri yang periodic<br />
Nyeri tanpa gejala lain<br />
<br />
g. Kaji dengan prosedur diagnostik dan tes seperti pemeriksaan foto polos abdomen, barium enema dan ultrasonogram<br />
<br />
<br />
2. Masalah Keperawatan<br />
1. Nyeri berhubungan dengan invaginasi usus.<br />
2. Syok hipolemik berhubungan dengan muntah, perdarahan dan akumulasi cairan dan elektrolit dalam lumen.<br />
3. Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan, lingkungan yang asing.<br />
4. Inefektif termoregulasi berhubungan dengan proses inflamasi, demam.<br />
5. Nyeri berhubungan dengan insisi pembedahan.<br />
<br />
<b>3. Perencanaan</b><br />
a. Preoperasi<br />
<br />
1. Diagnosa keperawatan: nyeri berhubungan dengan invaginasi usus.<br />
Tujuan: berkurangnya rasa nyeri sesuai dengan toleransi yang dirasakan anak.<br />
<br />
Kriteria Hasil: anak menunjukkan tanda – tanda tidak ada nyeri atau ketidaknyamanan yang minimum.<br />
<br />
Intervensi:<br />
Observasi perilaku bayi sebagai indikator nyeri, dapat peka rangsang
dan sangat sensitif untuk perawatan atau letargi atau tidak responsive.<br />
Perlakuan bayi dengan sangat lembut.<br />
Jelaskan penyebab nyeri dan yakinkan orangtua tentang tujuan tes diagnostik dan pengobatan.<br />
Yakinkan anak bahwa analgesik yang diberikan akan mengurangi rasa nyeri yang dirasakan.<br />
Jelaskan tentang intususepsi dan reduksi hidrostatik usus yang dapat mengurangi intususepsi.<br />
Jelaskan resiko terjadinya nyeri yang berulang.<br />
Kolaborasi: berikan analgesik untuk mengurangi rasa nyeri.<br />
<br />
<br />
2. Diagnosa keperawatan: syok hipovolemik berhubungan dengan muntah,
perdarahan dan akumulasi cairan dan elektrolit dalam lumen.<br />
<br />
Tujuan: volume sirkulasi (keseimbangan cairan dan elektrolit) dapat dipertahankan.<br />
Kriteria Hasil: tanda – tanda syok hipovolemik tidak terjadi.<br />
<br />
Intervensi:<br />
Pantau tanda vital, catat adanya hipotensi, takikardi, takipnea, demam.<br />
Pantau masukan dan haluaran.<br />
Perhatikan adanya mendengkur atau pernafasan cepat dan dangkal jika berada pada keadaan syok.<br />
Pantau frekuensi nadi dengan cernat dan ketahui rentang nadi yang tepat untuk usia anak.<br />
Laporkan adanya takikardi yang mengindikasikan syok.<br />
Kurangi suhu karena demam meningkatkan metabolisme dan membuat oksigenasi selama anestesi menjadi lebih sulit.<br />
Kolaborasi:<br />
Lakukan pemeriksaan laboratorium: Hb/Ht, elektrolit, protein, albumin, BUN, kreatinin.<br />
Berikan plasma/darah, cairan, elektrolit, diuretic sesuai indikasi untuk memelihara volume darah sirkulasi.<br />
<br />
<br />
4. Diagnosa keperawatan: ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan, lingkungan yang asing.<br />
<br />
Tujuan: rasa cemas pada anak dapat berkurang<br />
Kriteria hasil: anak dapat beristirahat dengan tenang dan melakukan prosedur tanpa cemas.<br />
<br />
<br />
<b>Intervensi:</b><br />
Beri pendidikan kesehatan sebelum dilakukan operasi untuk mengurangi rasa cemas.<br />
Orientasikan klien dengan lingkungan yang masih asing.<br />
Pertahankan ada orang yang selalu menemani klien untuk meningkatkan rasa aman.<br />
Jelaskan alasan dilakukan tindakan pembedahan.<br />
Jelaskan semua prosedur pembedahan yang akan dilakukan.<br />
<br />
<br />
<b>b. Post operasi</b><br />
5. Diagnosa keperawatan: nyeri berhubungan dengan insisi pembedahan<br />
.<br />
Tujuan: berkurangnya rasa nyeri sesuai dengan toleransi pada anak.<br />
Kriteria Hasil: anak menunjukkan tanda – tanda tidak ada nyeri atau ketidaknyamanan yang minimum.<br />
<br />
<b>Intervensi:</b><br />
Hindarkan palpasi area operasi jika tidak diperlukan.<br />
Masukkan selang rektal jika diindikasikan, untuk membebaskan udara.<br />
Dorong untuk buang air untuk mencegah distensi vesika urinaria.<br />
Berikan perawatan mulut untuk memberikan rasa nyaman.<br />
Lubrikasi lubang hidung untuk mengurangi iritasi.<br />
Berikan posisi yang nyaman pada anak jika tidak ada kontraindikasi.<br />
Kolaborasi:<br />
Berikan analgesi untuk mengatasi rasa nyeri.<br />
Berikan antiemetik sesuai pesanan untuk rasa mual dan muntah.<br />
6. Diagnosa keparawatan: inefektif termoregulasi berhubungan dengan proses inflamasi, demam.<br />
<br />
Tujuan: termoregulasi tubuh anak normal.<br />
Kriteria Hasil: tidak ada tanda – tanda kenaikan suhu.<br />
<br />
<b>Intervensi:</b><br />
Gunakan tindakan pendinginan untuk mengurangi demam, sebaiknya 1 jam setelah pemberian antipiretik.<br />
Meningkatkan sirkulasi udara.<br />
Mengurangi temperatur lingkungan.<br />
Menggunakan pakaian yang ringan / tipis.<br />
Paparkan kulit terhadap udara.<br />
Gunakan kompres dingin pada kulit.<br />
Cegah terjadi kedinginan, bila anak menggigil tambahkan pakaian.<br />
Monitor temperatur.<br />
Kolaborasi: berikan antipiretik sesuai dengan berat badan bayi.<br />
<br />
<br />
<b>7. Evaluasi</b><br />
a. Nyeri pada abdomen dapat berkurang<br />
b. Syok hipovolemik dapat teratasi dengan segera melakukan koreksi terhadap keseimbangan cairan dan elektrolit.<br />
c. Obstrusi usus dapat teratasi untuk memperbaiki kelangsungan dan fungsi usus kembali normal.<br />
<br />
<b><br />
A. Kesimpulan</b><br />
Berbagai gangguan yang terdapat pada saluran pencernaan bayi dan anak
salah satunya adalah adanya obstruksi pada usus dan hal ini mencakup
mekanik maupun paralitik. Sedangkan intususepsi merupakan salah satu
bentuk gangguan obstruksi usus yang sifatnya mekanik.<br />
<br />
Intususepsi merupakan gangguan saluran pancernaan yang dimanifestasikan
dengan terjadinya invaginasi usus ke dalam bagian usus di bawahnya.
Masalah yang utama muncul yaitu terjadinya rasa nyeri abdomen yang
paroksismal. Serta terjadinya gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit hingga terjadi syok hipovolemik.<br />
<br />
<br />
<b>B. Saran</b><br />
Dalam memberikan perawatan kepada bayi atau anak dengan gangguan saluran
pencernaan obstruksi usus mekanik ini yaitu intususepsi harus
diperhatikan ancaman yang dapat muncul selain rasa nyeri yaitu resiko
terjadinya syok yang dapat menyebabkan kematian. Sehingga tenaga
kesehatan harus benar – benar memperhatikan tanda – tanda yang mengarah
ke arah syok.<br />
<br />
<br />
<b><br />
DAFTAR PUSTAKA</b><br />
<br />
Staf Pengajar Ilmu kesehatan masyarakat. Ilmu kesehatan anak. Jakarta: Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran UI, 1985<br />
<br />
Pilliteri, Adele. Child health nursing, care of the child and family, Los Angeles California, Lippincott, 1999<br />
<br />
Wong, Donna L, Marilyn Hockenberry- Eaton, Wilson- Winkelstein, Wong’s essentials of pediatric nursing, America, Mosby, 2001<br />
<br />
Nettina, Sandra M. Pedoman Praktik Keperawatan. Alih bahasa Setiawan,dkk. Jakarta, 2001<br />
<br />
Wong, Donna L. Wong and Whaley’s clinical Manual Of Pediatric Nursing. St. Louis Nissori: Mosby, 1996</span></div>
</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14847214400832176956noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8579800390882585400.post-37022059537004875342012-02-12T07:35:00.000-08:002012-02-12T07:45:06.895-08:00KALAINAN LETAK SUNGSANG DALAM KEHAMILANLetak sungsang merupakan suatu letak dimana bokong bayi merupakan bagian
rendah dengan atau tanpa kaki (keadaan dimana janin terletak memanjang
dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum
uteri. Ada 4 tipe letak sungsang<br />1)Complete/flexed brech, pada posisi
ini paha dan lutut bayi fleksi dan kaki menutupi bokong. Tipe ini lebih
sering pada multigravida<br />2)Extended brech (frank brech) pada bayi
fleksi, tetapi pada kaki ektensi, sehingga kaki berada dekat kepala,
sering terjadi pada primiyang prematur<br />3)Presentesi kaki, 1 atau kedua kaki di bawah bokong<br />4)Presentasi lutut, janin berada dalam posisi 1 atau kedua lutut berada di bawah bokong<br /><br />Penyebab<br />Presentasi
bokong terjadi kurang lebih 3% pada semua persalinan, penyebab pasti
dari presentasi bokong belum diketahui secara pasti tetapi dapat terjadi
pada persalinan premetur, uterus bikormis, insufisiensi cairan ketuban,
plasenta letak rendah atau tumor yang menghalangi jalan lahir. Selain
itu kelainan-kelainan seperti hidrosefalus, gande multi, polihidramnion
memungkinkan terjadinya malpresentasi<br /><br />Diagnosis<br />Diagnosis
ditegakan dengan pemerikasaan abdominal. Pada palpasi di bagian bawah
teraba bagian yang kurang keras dan kurang bundar, sementara di fundus
teraba bagian yang keras, bundar dan melenting. Denyut jantung janin
terdengar di atas pusat. Penmeriksaan dengan USG atau rontgen dapat
mengetahui letak yang sebenarnya pada pemeriksaan pervaginam teraba
bagian lunak anus juga akan teraba bagian sacrum.<br /><br />Bahaya<br />Persalinan
sungsang tidak menyebabkan bahaya bagi ibu tetapi menimbulkan hal yang
serius bagi bayinya. Kematian bayi pada persalinan sungsang 4 kali lebih
besar daripada persalinan biasa. Pelepasan plasenta dapat terjadi pada
kala II akibat tarikan dari tali pusat. Setelah kepala masuk ke dalam
rongga panggul dapat terjadi tekanan pada kepala pada tali pusat dan ini
akan menyebabkan hipoksia janin. Bahaya lain adalah fraktur, ruptur
organ abdomen dan banyak bahaya untuk otot syaraf.<br /><br />Bahaya persalinan sungsang dapat di simpulkan sebagai berikut:<br />1.Anoksia intra dan ekstra uterin<br />2.Perdarahan intrakranial<br />3.Fraktur dan dislokasi<br />4.Kerusakan otot dan syaraf terutama pada otot sterno mastoid dan fleksus brachialis<br />5.Ruptur organ abdomen<br />6.Oedem genital dan memar atau lecet akibat capformation<br />Kejadian anomali kongenital tinggi pada bayi dengan presentasi atau letak sungsang dan terutama pada BBLR.<br /><br />Manajemen Persalinan Sungsang<br />Persalinan
dianjurkan di rumah sakit di bawah pengawasan dokter ahli obstetri,
anastesi dan ahli anak. Jika ibu tidak partus spontan pada 40 minggu
biasanya dilakukan induksi persalinan. Kebanyakan dokter ahli kebidanan
menganjurkan induksipersalinan pada 38 minggu, ketika fetus masih agak
kecil.<br /><br />1.Kala I persalinan<br />Kala I persalinan lebih lama
daripada letak belakang kepala. Jika bokong enganged seperti pada bokong
murni dimana terdapat resiko pecah selput ketuban dan prolapsus
umbilikal, ibu sebaiknya tidak berjalan-jalan. Kadang-kadang kontraksi
uterus hipotonis sehingga dapat dirangsang dengan pemberian oksitosin.
Pada saat pembukaan servik tercapai ¾ nya biasanya ibu ingin mengejan,
bokong dapat melalui servik tetapi kepala tidak melalui servik sehinga
ibu dilarang untuk mengejan sampai dilatasi servik lengkap<br /><br />2.Kala II persalinan<br />Pemeriksaan vaginal dilakukan untuk mengetahui pembukaan lengkapsebelum menyuruh ibu mengedan.<br /><br />Mekanisme persalinan letak sungsang<br />Hubungan
sacrum dengan panggul ibu akanmenentukan posisi janin, posisinya sama
dengan letak kepalatetapi pada letak sungsang sacrum sebagai penunjuk.<br /><br />Ada 4 posisi pada letak sungsang:<br />1.Posisi sacrum kiri depan<br />2.Posisi sacrum anterior kanan<br />3.Sacrum kanan/kiri<br />4.Sacrum kiri/kanan belakang<br /><br />Pertolongan persalinan pada letak sungsang<br />Persalinan letak sungsang dapat ditolong dengan prasar brach ataupun dengan tindakan/extraksi.<br />Pertama-tama
kandung kancing dikosongkan ketika bokong belakng meregang perineum
diberi anastesi lokal dan dilakukan episiotomi. Bokong belakang tampak
di vulva dan bokong maju lebih cepat. Badan bayi maju sampai sejauh
umbilikus kemudian kaki di lepaskan/dilahirkan dengan perlahan-lahan.
Tali pusat dilongggarkan pada kontraksi berikutnya bahu akan tampak.
Lengan yang normalnya fleksi menyilang di depan dada dengan mudah
dilepaskan dan bahu akan lahir. Sekarang bayi dalamkeadaan menggantung
pada berat badannya, selama beberapa waktu untuk memudahkan penurunan
dan fleksi dari kepala. Ketika kuduk dan garis rambut sudah tampak
menunjukan bahwa kepala akan lahir.<br /><br />Bayi di pegang pada
pergelangan kaki dan menggunakan traksi yang halus, tubuh di simpan di
atas abdomen ibu. Perineum ditekan dengan jari untuk membuka mulut bayi.
Mulut dibersihkan dari lendir sehingga bayi bernafas tanpa menghisap
cairan lendir. Setelah hidung tampak di vulva , lubang hidung segera
dibersihkan kepala dilahirkan secara perlahan-lahan. Jika kepala
dilahirkan dengan cepat dapat terjadi perdarahan intrakranial, untuk
menghindarinya biasanya dengan menggunakan forcep erygey’s atau neville
barnes untuk kepala yang sudah lahir hal ini memungkinkan untuk
mengontrol kecepatan lahirnya kepala.<br /><br />Kepala ditarik ke bawah
sampai batas hidung sehingga saluran nafas dapat dibersihkan dan oksigen
dapat diberikan segera setelah bayi bernafas. Selanjutnya kepala
dilahirkan dengan lambat, obat-obatan oksitosin diberikan pada ibu
segera seteah bayi lahir.<br /><br />Metode mauriceau digunakan untuk
melahirkan kepala dimana terjadi kelambatan dari penurunan kepala,
tehniknya yaitu dengan menunggangkan bayi apada lengan kiri, memasukan
tiga jari kedalam vagina dan mencari mulut bayi, kemudian memasukan jari
tengah ke dalam mulut dan kepala difleksikan. Jari tengah dan jari
telunjuk tangan kanan disangkutkan pada bahu untuk digunakan sebagai
tarikan. Jari tengah menekan oksiput untuk membantu fleksi, asisten
menekan daerah supra pubik dengan sehalus mungkin kepala dilahirkan
melalui jalan lahir, jalan nafas dibersihkan dan kelahiran kepala
dilakuka dengan cara yang sama. Pada keadaan emergensi bidan dapat
melakukan tehnik ini meskipun jarang dilakukan. Apabila pada praktek di
masyarakat, bidan menemukan kakus dengan persalinan sungsang, bidan
harus mengupayakan membawa ibu ke rumah sakit, mengingat bahaya yang
dapat ditimbulkan dari persalinan tersebut.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14847214400832176956noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8579800390882585400.post-13958909746045424462012-02-12T07:31:00.001-08:002012-02-12T07:45:06.881-08:00KELAINAN - KELAINAN LETAK LINTANGPengertian<br />Letak lintang adalah suatu keadaan dimana janin melintang
di dalam uterus dengan kepala pada sisi yang satu sedangkan bokong pada
sisi yang lain. Pada umumnya bokong berada sedikit lebih tinggi daripada
kepala janin, sedangkan bahu berada pada pintu atas panggul. Punggung
janin dapat berada di depan (dorsoanterior), di belakang
(dorsoposterior) atau di bawah (dorsoinferior).<br /><br />Penyebab<br />Penyebab
paling sering adalah kelemahan otot uterus dan abdomen. Kelaianan letak
paling sering terjadi pada wanita paritas tinggi (grande multipara).
Faktor lain yang mendukung terjadinya letak lintang adalah plasenta
previa, selain itu juga ada beebrapa faktor yang mendukung terjadinya
letak lintang yaitu: kehamilan ganda, polihidramnion, abnormalitas
uterus, pengkerutan pelvis, fibroid uterus yang besar.<br /><br />Diagnosis<br />Letak
lintang mudah didiagnosis dalam kehamilan dari bentuk uterus, terlihat
melebar, lebih menonjol ke salah satu bagian abdomen, engan TFU rendah.
Palpasi akan teraba kepala janin pada salah satu sisi dan bokong pada
sisi yang lain, tetapi tidak ada bagian presentasi yang berada di
pelvis. Pada palpasi kepala janin atau bokong ditemukan di salah satu
bagian fossa iliaca. USG dapat digunakan untuk memastikan dignosis untuk
mendeteteksi kemungkinan penyebab.<br /><br />Manajemen atau penatalaksanaan<br />Dokter
dapat mengusahakan untuk membenarkan posisi dengan cara versi external
menjadi letak membujur dan presentasi kepala. Kecenderungan pengembalian
posisi letak lintang menjadi posisi letak memanjang sulit dan seringnya
beberapa dokter tidak menganjurkan versi chepalik eksternal sebelum
kelahiran direncanakan, atau waktu datangnya persalinan.resiko versi
chepalik eksternal adalah terjadinya KPD dan tali pysat menumbung, atau
persalinan prematur.<br /><br />Pada setiap kunjungan antenatal dokter
seharusnya memeriksa letak, presentasi dan mendengarkan DJJ. Jika
pemeriksaan USG tidak mendeteksi plasenta previa, pemeriksaan vagina
dapat dilakukan untuk mendeteksi abnormalitas pelvik seperti, pengerutan
pelvis. Pemeriksaan USG dapat mendeteksi abnormalitas fetus dan uterus.<br /><br />Ketika
paru-paru bayi prematur, ibu seharusnya datang ke RS untuk dilakukan
versi chepalik eksternal yang dilakukan ditempat kelahiran. Hal ini
mungkin diikuti dengan induksi persalinan dengan oksitosin. Penekanan
pada sisi lateral dapat diterapkan untuk membantu uterus dalam
mempertahankan letak memanjang. DJJ dan kontraksi uterus dimonitor
secara elektrik dan jika memingkinkan kondisi ibu benar-benar
diperhatikan. Dalam persalinan ketika kepala bayi memasuki rongga pelvis
membran dapat ruptur. Persalinan seharusnya dapat berjalan dengan
normal. Pada beberapa kasus dimana wanita mempunyai riwayat obstetri
yang urut, atau terdapat komplikasi dalam persalinan, SC merupakan cara
yang paling aman untuk melahirkan.<br /><br />Jika tindakan pencegahan
tersebut tidak dilakukan, ketika persalinan dimulai bahu janin dapat
turun kebawah ke rongga pelvis bagian depan dapat terjadi KPD dan
penumbungan tali pusat yang disertai dengan penumbungan lengan janin.<br /><br />Bidan
dapat mendeteksi presentasi bahu dengan cara pemeriksaan abdomen
seperti yang dijelaskan diatas dan pemeriksaan vagina. Bahu janin dapat
dikenali dengan merasakan tulang rusuk atau tangan. Pemeriksaan vagina
tidak boleh dilakukan jika ada indikasi plasenta previa. Jika ada
kegawat daruratan, bidan seharusnya merujuk ke dokter atau ke pelayanan
kegawat daruraan obstetri. Dalam persalinan, jika mendapatka kesulitan
untuk membenarkan letak janin setelah selaput ketuban pecah ini tidak
mungkin dilanjutkan. Tindakan SC merupakan bentuk kelahiran yang paling
aman.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14847214400832176956noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8579800390882585400.post-58730399956001666062012-02-12T07:29:00.000-08:002012-02-12T07:30:59.081-08:00JANTUNG DALAM KEHAMILANEtiologi<br />Sebagian besar disebabkan demam reumatik. Bentuk kelainan
katup yang sering dijumpai adalah stenosis mitral, insufisiensi mitral,
gabungan stenosis mitral dengan insufisiensi mitral, stenosis aorta,
insufisiensi aorta, gabungan antara insufisiensi aorta dan stenosis
aorta, penyakit katupulmonal dan trikuspidal.<br /><br />Faktor Predisposisi<br />Peningkatan
usia pasien dengan penyakit jantung hipertensi dan superimposed
preeklamsi atau eklamsi, aritmia jantung atau hipertrofi ventrikel kiri,
riwayat decompensasi cordis, anemia.<br /><br />Patofisiologi<br />Keperluan
janin yang sedang bertumbuh akan oksigen dan zat-zat makanan bertambah
dalam berlangsungnya kehamilan, yang harus dipenuhi melalui darah ibu.
Untuk itu banyaknya darah yang beredar bertambah, sehingga jantung harus
bekerja lebih berat. Karena itu dalam kehamilan selalu terjadi
perubahan dalam system kardiovaskuler yang baisanya masih dalam
batas-batas fisiologik. Perubahan-perubahan itu terutama disebabkan
karena :<br />a. Hidrenia (Hipervolemia), dimulai sejak umur kehamilan 10 minggu dan puncaknya pada UK 32-36 minggu<br />b.
Uterus gravidus yang makin lama makin besar mendorong diafragma ke
atas, ke kiri, dan ke depan sehingga pembuluh-pembuluh darah besar dekat
jantung mengalami lekukan dan putaran.<br /><br />Volume plasma bertambah
juga sebesar 22 %. Besar dan saat terjadinya peningkatan volume plasma
berbeda dengan peningkatan volume sel darah merah ; hal ini
mengakibatkan terjadinya anemia delusional (pencairan darah).<br />12-24
jam pasca persalinan terjadi peningkatan volume plasma akibat imbibisi
cairan dari ekstra vascular ke dalam pembuluah darah, kemudian di ikuti
periode deuresis pasca persalinan yang mengakibatkan hemokonsentrasi
(penurunan volume plasa). 2 minggu pasca persalinan merupakan
penyesuaian nilai volume plasma seperti sebelum hamil.<br /><br /><br />Jantung
yang normal dapat menyesuaikan diri, tetapi jantung yang sakit tidak.
Oleh karena itu dalam kehamilan frekuensi denyut jantung meningkat dan
nadi rata-rata 88x/menit dalam kehamilan 34-36 minggu. Dalam kehamilan
lanjut prekordium mengalami pergeseran ke kiri dan sering terdengar
bising sistolik di daerah apeks dan katup pulmonal. Penyakit jantung
akan menjadi lebih berat pada pasien yang hamil dan melahirkan, bahkan
dapat terjadi decompensasi cordis.<br /><br />Manifestasi Klinis<br />Mudah
lelah, nafas terengah-engah, ortopnea, dan kongesti paru adalah tanda
dan gejala gagal jantung kiri. Peningkatan berat badan, edema tungkai
bawah, hepato megali, dan peningkatan tekanan vena jugularis adalah
tanda dan gejala gagal jantung kanan. Namun gejala dan tanda ini dapat
pula terjadi pada wanita hamil normal. Biasanya terdapat riwayat
penyakit jantung dari anamnesis atau dalam rekam medis.<br />Perlu diawasi saat-saat berbahaya bagi penderita penyakit jantung yang hamil yaitu :<br />a.
Antara minggu ke 12 dan 32. Terjadi perubahan hemodinamik, terutama
minggu ke 28 dan 32, saat puncak perubahan dan kebutuhan jantung
maksimum<br />b. Saat persalinan. Setiap kontraksi uterus meningkatkan
jumlah darah ke dalam sirkulasi sistemik sebesar 15 - 20% dan ketika
meneran pada partus kala ii, saat arus balik vena dihambat kembali ke
jantung.<br />c. Setelah melahirkan bayi dan plasenta. Hilangnya pengaruh
obstruksi uterus yang hamil menyebabkan masuknya darah secara tiba-tiba
dari ekstremitas bawah dan sirkulasi uteroplasenta ke sirkulasi
sistemik.<br />d. 4-5 hari seetelah peralinan. Terjadi penurunan resistensi perifer dan emboli pulmonal dari thrombus iliofemoral.<br />Gagal
jantung biasanya terjadi perlahan-lahan, diawali ronkhi yang menetap di
dasar paru dan tidak hilang seteah menarik nafas dalam 2-3 kali.<br />Gejala
dan tanda yang biasa ditemui adalah dispnea dan ortopnea yang berat
atau progresif, paroxysmal nocturnal dyspnea, sinkop pada kerja, nyeri
dada, batuk kronis, hemoptisis, jari tabuh, sianosis, edema persisten
pada ekstremitas, peningkatan vena jugularis, bunyi jantung I yang keras
atau sulit didengar, split bunyi jantung II, ejection click, late
systolic click, opening snap, friction rub, bising sistolik derajat III
atau IV, bising diastolic, dan cardio megali dengan heaving ventrikel
kiri atau kanan yang difus.<br /><br />Pemeriksaan Penunjang<br />Selain pemeriksaan laboratorium rutin juga dilakukan pemeriksaan :<br />a.
EKG untuk mengetahui kelainan irama dan gangguan konduksi,
kardiomegali, tanda penyakit pericardium, iskemia, infark. Bisa
ditemukan tanda-tanda aritmia.<br />b. Ekokardigrafi. Meteode yang aman,
cepat dan terpercaya untuk mengetahu kelainan fungsi dan anatomi dari
bilik, katup, dan peri kardium<br />c. Pemeriksaan Radiologi dihindari
dalam kehamilan, namun jika memang diperlukan dapat dilakukan dengan
memberi perlindung diabdomen dan pelvis.<br /><br />Diagnosis<br />Burwell dan Metcalfe mengajukan 4 kriteria. Diagnosis ditegakkan bila ada satu dari kriteria :<br />a. Bising diastolic, presistolik, atau bising jantung terus menerus<br />b. Pembesaran jantung yang jelas<br />c. Bising sistolik yang nyaring, terutama bila disertai thrill<br />d. Arimia berat<br />Pada
wanita hamil yang tidak menunjukan salah satu gejala tersebut jarang
menderita penyakit jantung. Bila terdapat gejala decompensasi jantung
pasien harus di golongkan satu kelas lebih tinggi dan segera dirawat<br /><br />Klasifikasi penyakit jantung dalam kehamilan<br />Kelas I<br />• Tanpa pembatasan kegiatan fisik<br />• Tanpa gejala penyakit jantung pada kegiatan biasa<br /><br />Kelas II<br />• Sedikit pembatasan kegiatan fisik<br />• Saat istirahat tidak ada keluhan<br />•
Pada kegiatan fisik biasa timbul gejala isufisiensi jantung seperti:
kelelahan, jantung berdebar (palpitasi cordis), sesak nafas atau angina
pectoris<br /><br />Kelas III<br />• Banyak pembatasan dalam kegiatan fisik<br />• Saat istirahat tidak ada keluhan<br />• Pada aktifitas fisik ringan sudah menimbulkan gejala-gejala insufisiensi jantung<br /><br />Kelas IV<br />• Tidak mampu melakukan aktivitas fisik apapun<br /><br />Komplikasi<br />Pada ibu dapat terjadi : gagal jantung kongestif, edema paru, kematian, abortus.<br />Pada janin dapat terjadi : prematuritas, BBLR, hipoksia, gawat janin, APGAR score rendah, pertumbuhan janin terhambat.<br /><br />Penatalaksanaan<br />Sebaiknya
dilakukan dalam kerjasama dengan ahli penyakit dalam atau ahli jantung.
Secara garis besar penatalksanaan mencakup mengurangi beban kerja
jantung dengan tirah baring, menurunkan preload dengan deuretik,
meningkatkan kontraktilitas jantung dengan digitalis, dan menurunkan
after load dengan vasodilator.<br /><br />Penatalaksanaan dilakukan berdasarkan klasifikasinya yaitu :<br />Kelas I<br />Tidak memerlukan pengobatan tambahan<br /><br />Kelas II<br />Umumnya
tidak memerlukan pengobatan tambahan, hanya harus menghindari aktifitas
yang berlebihan, terutama pada UK 28-32 minggu. Pasien dirawat bila
keadaan memburuk.<br />Kedua kelas ini dapat meneruskan kehamilan sampai
cukup bulan dan melahirkan pervaginam, namun harus diawasi dengan ketat.
Pasien harus tidur malam cukup 8-10 jam, istirahat baring minimal
setengah jam setelah makan, membatasi masuknya cairan (75 mll/jam) diet
tinggi protein, rendah garam dan membatasi kegiatan. Lakukan ANC dua
minggu sekali dan seminggu sekali setelah 36 minggu. Rawat pasien di RS
sejak 1 minggun sebelum waktu kelahiran. Lakukan persalinan pervaginam
kecuali terdapat kontra indikasi obstetric. Metode anastesi terpilih
adalah epidural<br /><br /><br />Kala persalinan biasanya tidak berbahaya.
Lakukan pengawasan dengan ketat. Pengawasan kala I setiap 10-15 menit
dan kala II setiap 10 menit. Bila terjadi takikardi, takipnea, sesak
nafas (ancaman gagal jantung), berikan digitalis berupa suntikan
sedilanid IV dengan dosis awal 0,8 mg, dapat diulang 1-2 kali dengan
selang 1-2 jam. Selain itu dapat diberi oksigen, morfin (10-15 mg), dan
diuretic.<br />Pada kala II dapat spontan bila tidak ada gagal jantung.
Bila berlangsung 20 menit dan ibu tidak dapat dilarang meneran akhiri
dengan ekstraksi cunam atau vacum dengan segera<br />Tidak diperbolehkan
memaki ergometrin karena kontraksi uterus yang bersifat tonik akan
menyebabkan pengembalian darah ke sirkulasi sistemik dala jumlah besar.<br />Rawat pasien sampai hari ke 14, mobilisasi bertahap dan pencegahan infeksi, bila fisik memungkinkan pasien dapat menusui.<br /><br />Kelas III<br />Dirawat di RS selam hamil terutama pada UK 28 minggu dapat diberikan diuretic<br /><br />Kelas IV<br />Harus dirawat di RS<br />Kedua
kelas ini tidak boleh hamil karena resiko terlalu berat. Pertimbangkan
abortus terapeutik pada kehamilan kurang dari 12 minggu. Jika kehamilan
dipertahankan pasien harus terus berbaring selama hamil dan nifas. Bila
terjadi gagal jantung mutlak harus dirawat dan berbaring terus sampai
anak lahir. Dengan tirah baring, digitalis, dan diuretic biasanya gejala
gagal jantung akan cepat hilang.<br /><br /><br />Pemberian oksitosin cukup
aman. Umumnya persalinan pervaginam lebih aman namun kala II harus
diakhiri dengan cunam atau vacuum. Setelah kala III selesai, awasi
dengan ketat, untuk menilai terjadinya decompensasi atau edema paru.
Laktasi dilarang bagi pasien kelas III dan IV.<br /><br /><br />Operasi pada
jantungn untuk memperbaiki fungsi sebaiknya dilakukan sebelum hamil.
Pada wanita hamil saat yang paling baik adalah trimester II namun
berbahaya bagi bayinya karena setelah operasi harus diberikan obat anti
pembekuan terus menerus dan akan menyebabkan bahaya perdarahan pada
persalinannya. Obat terpilih adalah heparin secara SC, hati-hati
memberikan obat tokolitik pada pasien dengan penyakit jantung karena
dapat menyebabkan edema paru atau iskemia miocard terutama pada kasus
stenosis aorta atau mitral.<br /><br />Prognosis<br />Prognosis tergantung
klasifikasi, usia, penyulit lain yang tidak berasal dari jantung,
penatalaksanaan, dan kepatuhan pasien. Kelainan yang paling sering
menyebabkan kematian adalah edema paru akut pada stenosis mitral.
Prognosis hasil konsepsi lebih buruk akibat dismaturitas dan gawat janin
waktu persalinan.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14847214400832176956noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8579800390882585400.post-43023863486647680172012-02-12T07:25:00.000-08:002012-02-12T07:30:59.075-08:00PENYULIT KEHAMILAN IBU HAMILSistem pencernaan atau sistem gastroinstestin, adalah sistem organ dalam
hewan multisel yang menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan
nutrien, serta mengeluarkan sisa proses tersebut. Sistem pencernaan
antara satu hewan dengan yang lainnya bisa sangat jauh berbeda.<br />Mulut
adalah suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air pada hewan.
Mulut biasanya terletak di kepala dan umumnya merupakan bagian awal
dari sistem pencernaan lengkap yang berakhir di anus.<br />Faring, dari bahasa Yunani, pharynx, adalah tenggorok atau kerongkongan.<br />Esofagus
("memakan") atau kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada
vertebrata yang dilalui sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke
dalam lambung. Makanan berjalan melalui esofagus dengan menggunakan
proses peristaltik.<br /><br />Esofagus bertemu dengan faring – yang
menghubungkan esofagus dengan rongga mulut – pada ruas ke-6 tulang
belakang. Menurut histologi, esofagus dibagi menjadi tiga bagian: bagian
superior (sebagian besar adalah otot rangka), bagian tengah (campuran
otot rangka dan otot halus), serta bagian inferior (terutama terdiri
dari otot halus).<br />Lambung adalah organ tubuh setelah kerongkongan
yang berfungsi untuk menghancurkan atau mencerna makanan yang ditelan
dan menyerap sari atau nutrisi makanan yang penting bagi tubuh. Pada
hewan memamah biak, makanan di lambung dicampur dengan enzim-enzim
pencernaan, kemudian dikeluarkan kembali ke mulut untuk dikunyah sekali
lagi.<br />Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua
fungsi utama: menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon
penting seperti insulin. Pankreas terletak pada bagian posterior perut
dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari).<br /><br /><br />Kantung
empedu (Bahasa Inggris: gallbladder) adalah organ berbentuk buah pir
yang dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk
proses pencernaan. Pada manusia, panjang kantung empedu adalah sekitar
7-10 cm dan berwarna hijau gelap - bukan karena warna jaringannya,
melainkan karena warna cairan empedu yang dikandungnya. Organ ini
terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari melalui saluran empedu.<br />Hati
adalah sebuah organ dalam vertebrata, termasuk manusia. Organ ini
memainkan peran penting dalam metabolisme dan memiliki beberapa fungsi
dalam tubuh termasuk penyimpanan glikogen, sintesis protein plasma, dan
penetralan obat. Dia juga memproduksi bile, yang penting dalam
pencernaan. Istilah medis yang bersangkutan dengan hati biasanya dimulai
dalam hepat- atau hepatik dari kata Yunani untuk hati, hepar.<br /><br /><br />Usus
halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang
terletak di antara lambung dan usus besar. Usus halus terdiri dari tiga
bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan
usus penyerapan (ileum). Pada usus dua belas jari terdapat dua muara
saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu.<br /><br />Enzim<br />Di dalam
usus dua belas jari, dihasilkan enzim dari dinding usus. Enzim tersebut
diperlukan untuk mencerna makanan secara kimiawi:<br />* Enterokinase, untuk mengaktifkan tripsinogen yang dihasilkan pankreas;<br />* Erepsin atau dipeptidase, untuk mengubah dipeptida atau pepton menjadi asam amino;<br />* Laktase, mengubah laktosa menjadi glukosa;<br />* Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa;<br />* Disakarase, mengubah disakarida menjadi monosakarida;<br />* Peptidase, mengubah polipeptida menjadi asam amino;<br />* Lipase, mengubah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak;<br />* Sukrase, mengubah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa.<br /><br />Struktur<br />Di
dalam usus penyerapan (iluem) terdapat banyak lipatan atau lekukan yang
disebut jonjot-jonjot usus (vili). Vili berfungsi memperluas permukaan
penerapan, sehingga makanan dapat terserap sempurna.<br /><br />Pencernaan<br />Makanan
yang berupa glukosa, asam amino, vitamin, mineral, air akan diserap
pembuluh darah kapiler di vili, dan diangkut ke hati ke vena porta. Di
dalam hati, beberapa zat akan diubah ke bentuk lain dan bebrapa lainnya
akan diedarkan ke seluruh tubuh.<br />Sedangkan asam lemak dan gliserol diangkut melalui pembuluh limfa.<br />Usus
besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan
rektum. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses. Pada
mamalia, kolon terdiri dari kolon menanjak (ascending), kolon melintang
(transverse), kolon menurun (descending), kolon sigmoid, dan rektum.
Bagian kolon dari usus buntu hingga pertengahan kolon melintang sering
disebut dengan "kolon kanan", sedangkan bagian sisanya sering disebut
dengan "kolon kiri".<br /><br />Usus buntu atau sekum (Bahasa Latin: caecus,
"buta") dalam istilah anatomi adalah suatu kantung yang terhubung pada
usus penyerapan serta bagian kolon menanjak dari usus besar. Organ ini
ditemukan pada mamalia, burung, dan beberapa jenis reptil. Sebagian
besar herbivora memiliki sekum yang besar, sedangkan karnivora eksklusif
memiliki sekum yang kecil, yang sebagian atau seluruhnya digantikan
oleh umbai cacing.<br />Umbai cacing atau apendiks adalah organ tambahan
pada usus buntu. Infeksi pada organ ini disebut apendisitis atau radang
umbai cacing. Apendisitis yang parah dapat menyebab<br /><br />kan apendiks pecah dan membentuk nanah di dalam rongga abdomen atau peritonitis (infeksi rongga abdomen).<br />Dalam
anatomi manusia, umbai cacing atau dalam bahasa Inggris, vermiform
appendix (atau hanya appendix) adalah hujung buntu tabung yang
menyambung dengan caecum.<br />Umbai cacing terbentuk dari caecum pada
tahap embrio. Dalam orang dewasa, Umbai cacing berukuran sekitar 10 cm
tetapi bisa bervariasi dari 2 sampai 20 cm. Walaupun lokasi apendiks
selalu tetap, lokasi ujung umbai cacing bisa berbeda - bisa di
retrocaecal atau di pinggang (pelvis) yang jelas tetap terletak di
peritoneum.<br />Banyak orang percaya umbai cacing tidak berguna dan organ
vestigial (sisihan), sebagian yang lain percaya bahwa apendiks
mempunyai fungsi dalam sistem limfatik.<br />Operasi membuang umbai cacing dikenal sebagai appendektomi.<br /><br />Penyakit apendiks biasa bagi manusia adalah:<br />* Apendisitis<br />* Karkinoid<br /><br />Rektum<br />Rektum
(Bahasa Latin: regere, "meluruskan, mengatur") adalah organ terakhir
dari usus besar pada beberapa jenis mamalia yang berakhir di anus. Organ
ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses. Mengembangnya
dinding rektum karena penumpukan material di dalam rektum akan memicu
sistem saraf yang menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi. Jika
defekasi tidak terjadi, sering kali material akan dikembalikan ke usus
besar, di mana penyerapan air akan kembali dilakukan. Jika defekasi
tidak terjadi untuk periode yang lama, konstipasi dan pengerasan feses
akan terjadi.<br />Dalam anatomi, anus atau lubang bokong (Latin: ānus)
adalah sebuah bukaan dari rektum ke lingkungan luar tubuh. Pembukaand an
penutupan anus diatur oleh otot sphinkter. Feses dibuang dari tubuh
melalui proses defekasi (buang air besar - BAB), yang merupakan fungsi
utama anus.<br />Anus sering dianggap sebagai bagian yang tabu oleh berbagai kelompok masyarakat.<br /><br />Struktur<br />Anus
manusia terletak di bagian tengah bokong, bagian posterior dari
peritoneum. Terdapat dua otot sphinkter anal (di sebelah dalam dan
luar). Otot ini membantu menahan feses saat defekasi. Salah satu dari
otot sphinkter merupakan otot polos yang bekerja tanpa perintah,
sedangkan lainnya merupakan otot rangka.<br />Peran pada defekasi<br /><br />Ketika
rektum penuh akan terjadi peningkatan tekanan di dalamnya dan memaksa
dinding dari saluran anus. Paksaan ini menyebabkan feses masuk ke
saluran anus. Pengeluaran feses diatur oleh otot sphinkter.<br />Untuk
mencegah penyakit pada anus dan dalam rangka hidup sehat, manusia selalu
membersihkan anus setelah defekasi. Biasanya anus dibersihkan dengan
membilasnya dengan air atau kertas tisu toilet.<br />Peran pada seksualitas<br /><br /><br />Anus
memiliki banyak badan akhir saraf dan merupakan daerah yang peka. Teori
Sigmund Freud mengenai perkembangan psikoseksual, menyebutkan tingkat
anal sebagai salah satu tingkatan perkembangan. Freud menyebutkan
hipotesisnya bahwa anak balita dapat merasakan kenikmatan seksual saat
membuang feses.<br />Seks anal dapat saja memberikan rangsangan bagi
pasangan yang saling berhubungan (mengingat banyak badan akhir saraf di
anus). Bagi wanita, kenikmatan seks anal diperkirakan berasal dari
hubungan rektum dan vagina yang dekat secara anatomis. Bagi pria, daya
cengkeram dari anus disebutkan sebagai salah satu faktor kenikmatan seks
anal.<br />Beberapa hewan juga melakukan seks anal.<br /><br />Seks anal,
terkadang disebut sodomi, adalah aktivitas seksual yang ditabukan oleh
sebagian masyarakat. Di Indonesia, perlakuan sodomi merupakan perbuatan
kriminal dan dikenai sanksi hukum.<br /><br />Pubertas<br />Selama masa
pubertas, hormon testosteron memberikan dampaknya pada beberapa bagian
tubuh pria (sekitar 13-14 tahun), seperti tumbuhnya rambut pubis di
sekitar anus. rambut pubis akan tumbuh mengelilingi anus pada remaja
berusia 18 tahun.<br /><br />Kesehatan<br />Kebersihan adalah faktor yang
penting untuk kesehatan di sekitar anus. Membasuhnya dengan sabun dan
air akan membuat anus tetap dalam keadaan bersih. Sabun yang keras atau
membersihkan dengan kertas tisu toilet yang kasar dapat membuat iritasi
kulit di sekitar atus dan dapat membuat rasa gatal.<br />Penetrasi anus
dengan penis atau benda lainnya dapat membuat iritasi di bagian dalam
anus. Hal ini dapat dicegah dengan lubrikasi.<br />Cedera pada otot sphinkter dapat mengganggu kontrol terhadap defekasi.<br /><br />Patologi<br />Kanker
dan wasir adalah penyakit pada anus yang sering terjadi. Pada bayi
dapat terjadi stenosis (tidak adanya saluran) anus, akibat kelainan
kongenital (kelainan yang terjadi saat bayi dalam masa kandungan). Anus
juga merupakan tempat penularan penyakit seks menular (PMS).Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14847214400832176956noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8579800390882585400.post-90841594304432853992012-02-12T07:08:00.000-08:002012-02-12T07:13:04.453-08:00ASUHAN KEBIDANAN ASUHAN ANTENATAL CARE<span style="font-weight: bold;">Definisi</span><br />
Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa observasi,
edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu
proses kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan.<br />
(pada beberapa kepustakaan disebut sebagai Prenatal Care)<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Pelayanan antenatal</span><br />
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga profesional
(dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan, pembantu bidan dan
perawat bidan) untuk ibu selama masa kehamilannya, sesuai dengan
standard minimal pelayanan antenatal yang meliputi 5T yaitu timbang
berat badan, ukur tinggi badan, ukur tekanan darah, pemberian imunisasi
TT, ukur tinggi fundus uteri dan pemberian tablet besi minimal 90 tablet
selama masa kehamilan.<br />
<a href="" name="more"></a><br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Tujuan</span><br />
1. menjaga agar ibu sehat selama masa kehamilan, persalinan dan nifas serta mengusahakan bayi yang dilahirkan sehat.<br />
2. memantau kemungkinan adanya risiko-risiko kehamilan, dan merencanakan
penatalaksanaan yang optimal terhadap kehamilan risiko tinggi.<br />
3. menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan perinatal.<br />
Asuhan antenatal HARUS dimulai sedini mungkin.<br />
Perencanaan<br />
Jadwal pemeriksaan (usia kehamilan dari hari pertama haid terakhir) :<br />
- sampai 28 minggu : 4 minggu sekali<br />
- 28 - 36 minggu : 2 minggu sekali<br />
- di atas 36 minggu : 1 minggu sekali<br />
KECUALI jika ditemukan kelainan / faktor risiko yang memerlukan
penatalaksanaan medik lain, pemeriksaan harus lebih sering dan intensif.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">KUNJUNGAN / PEMERIKSAAN PERTAMA ANTENATAL CARE</span><br />
<span style="font-weight: bold;">Tujuan</span><br />
1. menentukan diagnosis ada/tidaknya kehamilan<br />
2. menentukan usia kehamilan dan perkiraan persalinan<br />
3. menentukan status kesehatan ibu dan janin<br />
4. menentukan kehamilan normal atau abnormal, serta ada/ tidaknya faktor risiko kehamilan<br />
5. menentukan rencana pemeriksaan/penatalaksanaan selanjutnya<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Anamnesis</span><br />
<span style="font-style: italic; font-weight: bold;">Identitas Pasien</span><br />
Identitas umum, perhatian pada usia ibu, status perkawinan dan tingkat
pendidikan. Range usia reproduksi sehat dan aman antara 20-30 tahun.
Pada kehamilan usia remaja, apalagi kehamilan di luar nikah, kemungkinan
ada unsur penolakan psikologis yang tinggi. Tidak jarang pasien meminta
aborsi. Usia muda juga faktor kehamilan risiko tinggi untuk kemungkinan
adanya komplikasi obstetri seperti preeklampsia, ketuban pecah dini,
persalinan preterm, abortus.<br />
<br />
<span style="font-style: italic; font-weight: bold;">Keluhan utama</span><br />
Sadar/tidak akan kemungkinan hamil, apakah semata-mata ingin periksa hamil, atau ada keluhan / masalah lain yang dirasakan.<br />
<br />
<span style="font-style: italic; font-weight: bold;">Riwayat kehamilan sekarang / riwayat penyakit sekarang</span><br />
Ada/tidaknya gejala dan tanda kehamilan.<br />
Jika ada amenorea, kapan hari pertama haid terakhir, siklus haid
biasanya berapa hari. Hal ini penting untuk memperkirakan usia kehamilan
menstrual dan memperkirakan saat persalinan menggunakan Rumus Naegele
(h+7 b-3 + x + 1mg) untuk siklus 28 + x hari.<br />
<br />
Ditanyakan apakah sudah pernah periksa kehamilan ini sebelumnya atau
belum (jika sudah, berarti ini bukan kunjungan antenatal pertama, namun
tetap penting untuk data dasar inisial pemeriksaan kita).<br />
<br />
Apakah ada keluhan / masalah dari sistem organ lain, baik yang berhubungan dengan perubahan fisiologis kehamilan maupun tidak.<br />
<br />
<span style="font-style: italic; font-weight: bold;">Riwayat penyakit dahulu</span><br />
Riwayat penyakit sistemik lain yang mungkin mempengaruhi atau diperberat
oleh kehamilan (penyakit jantung, paru, ginjal, hati, diabetes
mellitus), riwayat alergi makanan / obat tertentu dan sebagainya.
Ada/tidaknya riwayat operasi umum / lainnya maupun operasi kandungan
(miomektomi, sectio cesarea dan sebagainya).<br />
<br />
<span style="font-style: italic; font-weight: bold;">Riwayat penyakit keluarga</span><br />
<br />
<span style="font-style: italic; font-weight: bold;">Riwayat penyakit sistemik, metabolik, cacat bawaan, dan sebagainya.</span><br />
<br />
<span style="font-style: italic; font-weight: bold;">Riwayat khusus obstetri ginekologi</span><br />
Adakah riwayat kehamilan / persalinan / abortus sebelumnya (dinyatakan
dengan kode GxPxAx, gravida / para / abortus), berapa jumlah anak hidup.<br />
Ada/tidaknya masalah2 pada kehamilan / persalinan sebelumnya seperti
prematuritas, cacat bawaan, kematian janin, perdarahan dan sebagainya.<br />
Penolong persalinan terdahulu, cara persalinan, penyembuhan luka
persalinan, keadaan bayi saat baru lahir, berat badan lahir jika masih
ingat.<br />
Riwayat menarche, siklus haid, ada/tidak nyeri haid atau gangguan haid lainnya, riwayat penyakit kandungan lainnya.<br />
Riwayat kontrasepsi, lama pemakaian, ada masalah/tidak.<br />
Riwayat sosial / ekonomi<br />
Pekerjaan, kebiasaan, kehidupan sehari-hari.<br />
Pemeriksaan Fisis<br />
Status generalis / pemeriksaan umum<br />
Penilaian keadaan umum, kesadaran, komunikasi/kooperasi.<br />
Tanda vital (tekanan darah, nadi, suhu, pernapasan), tinggi/berat badan.<br />
Kemungkinan risiko tinggi pada ibu dengan tinggiAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/14847214400832176956noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8579800390882585400.post-63634319874139693092012-02-12T06:48:00.000-08:002012-02-12T07:46:56.266-08:00BAYI DENGAHAN BERAT LAHIR RENDAH<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-size: x-small;"><b>DEFINISI</b><br />
<br />
Bayi berat badan lahir rendah ( BBLR ) adalah bayi baru lahir yang berat
badan lahirnya pada saat kelahiran kurang dari 2500 gram. Dahulu
neonatus dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram atau sama dengan
2500 gram disebut prematur. Pada tahun 1961 oleh WHO semua bayi yang
baru lahir dengan berat lahir kurang dari 2500 gram disebut Low Birth
Weight Infants ( BBLR). </span></div>
<a href="" name="more"></a><div style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-size: x-small;"><span class="fullpost">Berdasarkan pengertian di atas maka bayi dengan berat badan lahir rendah dapat dibagi menjadi 2 golongan:</span><br />
<br />
<span class="fullpost">1. Prematuritas murni.</span><br />
<span class="fullpost">Bayi lahir dengan umur kehamilan kurang dari 37
minggu dan mempunyai berat badan sesuai dengan berat badan untuk masa
kehamilan atau disebut Neonatus Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan (
NKBSMK).</span><br />
<br />
<span class="fullpost">2. Dismaturitas.</span><br />
<span class="fullpost">Bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat
badan seharusnya untuk masa kehamilan, dismatur dapat terjadi dalam
preterm, term, dan post term. Dismatur ini dapat juga: Neonatus Kurang
Bulan - Kecil untuk Masa Kehamilan (NKB- KMK). Neonatus Cukup
Bulan-Kecil Masa Kehamilan ( NCB-KMK ), Neonatus Lebih Bulan-Kecil Masa
Kehamilan (NLB- KMK ).</span><br />
<br />
<span class="fullpost"></span></span></div>
<div style="background: none repeat scroll 0% 0% white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><b><span class="fullpost"><span style="color: black;">ETIOLOGI</span></span></b></span><span style="color: black; font-size: x-small;"><br />
<br />
<span class="fullpost">1. Faktor Ibu.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">a. Penyakit</span><br />
<span class="fullpost">Penyakit yang berhubungan langsung dengan
kehamilan misalnya: perdarahan antepartum, trauma fisik dan psikologis,
DM, toksemia gravidarum, dan nefritis akut.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">b. Usia ibu</span><br />
<span class="fullpost">Angka kejadian prematuritas tertinggi ialah pada usia Angka kejadian prematuritas tertinggi ialah pada usia ibu muda.</span></span></div>
<div style="background: none repeat scroll 0% 0% white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-size: x-small;"><span class="fullpost"></span></span></div>
<div style="background: none repeat scroll 0% 0% white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="background: none repeat scroll 0% 0% white; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><b><span class="fullpost"><span style="color: black;">PATOFISIOLOGI</span></span></b></span><span style="color: black; font-size: x-small;"><br />
<br />
<span class="fullpost">Secara umum bayi BBLR ini berhubungan dengan usia
kehamilan yang belum cukup bulan (prematur) disamping itu juga
disebabkan dismaturitas. Artinya bayi lahir cukup bulan (usia kehamilan
38 minggu), tapi berat badan (BB) lahirnya lebih kecil ketimbang masa
kehamilannya, yaitu tidak mencapai 2.500 gram. Biasanya hal ini terjadi
karena adanya gangguan pertumbuhan bayi sewaktu dalam kandungan yang
disebabkan oleh penyakit ibu seperti adanya kelainan plasenta, infeksi,
hipertensi dan keadaan-keadaan lain yang menyebabkan suplai makanan ke
bayi jadi berkurang.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Gizi yang baik diperlukan seorang ibu hamil agar
pertumbuhan janin tidak mengalami hambatan, dan selanjutnya akan
melahirkan bayi dengan berat normal. Dengan kondisi kesehatan yang baik,
system reproduksi normal, tidak menderita sakit, dan tidak ada gangguan
gizi pada masa pra hamil maupun saat hamil, ibu akan melahirkan bayi
lebih besar dan lebih sehat daripada ibu dengan kondisi kehamilan yang
sebaliknya. Ibu dengan kondisi kurang gizi kronis pada masa hamil sering
melahirkan bayi BBLR, vitalitas yang rendah dan kematian yang tinggi,
terlebih lagi bila ibu menderita anemia.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Anemia dapat didefinisikan sebagai kondisi dengan
kadar Hb berada di bawah normal. Anemia defisiensi besi merupakan salah
satu gangguan yang paling sering terjadi selama kehamilan. Ibu hamil
umumnya mengalami deplesi besi sehingga hanya memberi sedikit besi
kepada janin yang dibutuhkan untuk metabolisme besi yang normal.
Selanjutnya mereka akan menjadi anemia pada saat kadar hemoglobin ibu
turun sampai di bawah 11 gr/dl selama trimester III. Kekurangan zat besi
dapat menimbulkan gangguan atau hambatan pada pertumbuhan janin baik
sel tubuh maupun sel otak. Anemia gizi dapat mengakibatkan kematian
janin didalam kandungan, abortus, cacat bawaan, BBLR, anemia pada bayi
yang dilahirkan, hal ini menyebabkan morbiditas dan mortalitas ibu dan
kematian perinatal secara bermakna lebih tinggi. Pada ibu hamil yang
menderita anemia berat dapat meningkatkan resiko morbiditas maupun
mortalitas ibu dan bayi, kemungkinan melahirkan bayi BBLR dan prematur
juga lebih besar.</span><br />
<br />
<br />
<b><span class="fullpost">MANIFESTASI KLINIS</span></b><br />
<br />
<span class="fullpost">1. Fisik.</span><br />
<span class="fullpost">- bayi kecil</span><br />
<span class="fullpost">- pergerakan kurang dan masih lemah</span><br />
<span class="fullpost">- kepala lebih besar dari pada badan</span><br />
<span class="fullpost">- berat badan </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<span style="font-size: x-small;"><b><span class="fullpost"><span style="color: black; font-family: "Calibri","sans-serif"; line-height: 115%;">KOMPLIKASI</span></span></b></span><span style="color: black; font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: x-small; line-height: 115%;"><br />
<br />
<span class="fullpost">1. Sindroma distress respiratori idiopatik</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Terjadi pada 10% bayi kurang bulan. Nampak
konsolidasi paru progresif akibat kurangnya surfaktan yang menurunkan
tegangan permukaan di alveoli dan mencegah kolaps. Pada waktu atau
segera setelah lahir bayi akan mengalami :</span><br />
<br />
<span class="fullpost">a) rintihan waktu inspirasi</span><br />
<span class="fullpost">b) napas cuping hidung</span><br />
<span class="fullpost">c) kecepatan respirasi leih dari 70/ menit</span><br />
<span class="fullpost">d) tarikan waktu inspirasi pada sternum ( tulang dada )</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Nampak gambaran sinar- X dada yang khas bronkogrm udara dan pemeriksaan gas darah menunjukkan :</span><br />
<span class="fullpost">a) kadar oksigen arteri menurun</span><br />
<span class="fullpost">b) konsentrasi CO2 meningkat</span><br />
<span class="fullpost">c) asidosis metabolic</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Pengobatan dengan oksigen yang dilembabkan,
antibiotika, bikarbonas intravena dan makanan intravena. Mungkin
diperlukan tekanan jalan positif berkelanjutan menggunakan pipa
endotrakea. Akhirnya dibutuhkan pernapasan buatan bila timbul gagal
napas dengan pernapasan tekanan positif berkelanjutan.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">2. Takipnea selintas pada bayi baru lahir</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Paru sebagian bayi kurang bulan dan bahkan bayi
cukup bulan teteap edematous untuk beberapa jam setelah lahir dan
menyebabkan takipnea. Keadaan ini tidak berbahaya, biasanya tidak akan
menyebabkan tanda- tanda distress respirasi lain dan membaik kembali
12-24 jam setelah lahir. Perdarahan intraventrikular terjadi pada bayi
kurang bulan yang biasanya lahir normal. Perdarahan intraventrikular
dihubungkan dengan sindroma distress respiratori idiopatik dan nampaknya
berhubungan dengan hipoksia pada sindroma distress respirasi idiopatik.
Bayi lemas dan mengalami serangan apnea.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">3. Fibroplasias retrolental</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Oksigen konsentrasi tinggi pada daerah arteri
berakibat pertumbuhan jaringan serat atau fibrosa di belakang lensa dan
pelepasan retina yang menyebabkan kebutaan.hal ini dapat dihindari
dengan menggunakan konsentrasi oksigen di bawah 40% ( kecuali bayi yang
membutuhkan lebih dari 40 % ). Sebagian besar incubator mempunyai
control untuk mencegah konsentrasi oksigen naik melebihi 40% tetapi
lebih baik menggunakan pemantau oksigan perkutan yang saat ini mudah
didapat untuk memantau tekanan oksigen arteri bayi.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">4. Serangan apnea</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Serangan apnea disebabkan ketidakmampuan
fungsional pusat pernapasan atau ada hubungannya dengan hipoglikemia
atau perdarahan intracranial. Irama pernapasan bayi tak teratur dan
diselingi periode apnea. Dengan menggunakan pemantau apneadan memberikan
oksigen pada bayi dengan pemompaan segera bila timbul apnea sebagian
besar bayi akan dapat bertahan dai serangan apnea, meskipun apnea ini
mungkin berlanjut selama beberapa hari atau minggu. Perangsang
pernapasan seperti aminofilin mungkin bermanfaat.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">5. Enterokolitis nekrotik</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Keadaan ini timbul terutama pada bayi kurang
bulan dengan riwayat asfiksia. Dapat juga terjadi setelah transfuse
tukar. Gejalanya : kembung, muntah, keluar darah dari rectum dan berak
cair, syok usus dan usus mungkin mengalami perforasi. Pengobatan
diberikan pengobatan gentamisin intravena, kanamisin oral. Hentikan
minuman oral dan berikan pemberian makanan intravena. Mungkin diperlukan
pembedahan</span><br />
<br />
<br />
<span class="fullpost">PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK</span><br />
<br />
<span class="fullpost">1. Jumlah sel darah putih : 18.000/mm3, netrofil
meningkat sampai 23.000-24.000/mm3, hari pertama setelah lahir (menurun
bila ada sepsis ).</span><br />
<span class="fullpost">2. Hematokrit (Ht) : 43% - 61% (peningkatan
sampai 65 % atau lebih menandakan polisitemia, penurunan kadar
menunjukkan anemia atau hemoragic prenatal /perinatal).</span><br />
<span class="fullpost">3. Hemoglobin (Hb) : 15-20 gr/dl (kadar lebih rendah berhubungan dengan anemia atau hemolisis berlebihan).</span><br />
<span class="fullpost">4. Bilirubin total : 6 mg/dl pada hari pertama kehidupan, 8 mg/dl 1-2 hari, dan 12 mg/dl pada 3-5 hari.</span><br />
<span class="fullpost">5. Destrosix : tetes glukosa pertama selama 4-6
jam pertama setelah kelahiran rata-rata 40-50 mg/dl meningkat 60-70
mg/dl pada hari ketiga.</span><br />
<span class="fullpost">6. Pemantauan elektrolit ( Na, K, CI) : biasanya dalam batas normal pada awalnya.</span><br />
<span class="fullpost">7. Pemeriksaan Analisa gas darah.</span><br />
<br />
<br />
<b><span class="fullpost">PEMERIKSAAN PENUNJANG</span></b><br />
<br />
<span class="fullpost">1. Pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan janin
intra uterina serta menemukan gangguan pertumbuhan misalnya dengan
pemeriksaan ultra sonografi.</span><br />
<span class="fullpost">2. Memeriksa kadar gula darah (true glukose) dengan dextrostix atau laboratorium kalau hipoglikemia perlu diatasi.</span><br />
<span class="fullpost">3. Pemeriksaan hematokrit dan mengobati hiperviskositasnya.</span><br />
<span class="fullpost">4. Bayi membutuhkan lebih banyak kalori dibandingkan dengan bayi SMK.</span><br />
<span class="fullpost">5. Melakukan tracheal-washing pada bayi yang diduga akan menderita aspirasi mekonium.</span><br />
<span class="fullpost">6. Sebaiknya setiap jam dihitung frekwensi pernafasan dan bila frekwensi lebih dari 60x/ menit dibuat foto thorax.</span><br />
<br />
<br />
<b><span class="fullpost">PENATALAKSANAAN</span></b><br />
<br />
<span class="fullpost">Mengingat belum sempurnanya kerja alat-alat tubuh
yang perlu untuk pertumbuhan dan perkembangan serta penyesuaian diri
dengan lingkungan hidup di luar uterus maka perlu diperhatikan
pengaturan suhu lingkungan, pemberian makanan dan bila perlu oksigen,
mencegah infeksi serta mencegah kekurangan vitamin dan zat besi.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">1. Pengaturan suhu badan bayi prematuritas/ BBLR</span><br />
<span class="fullpost">Bayi prematuritas dengan cepat akan kehilangan
panas badan dan menjadi hipotermia, karena pusat pengaturan panas badan
belum berfungsi dengan baik, metabolismenya rendah dan permukaan badan
relatif luas oleh karena itu bayi prematuritas harus dirawat di dalam
inkubator sehingga panas badannya mendekati dalam rahim. Bila bayi
dirawat dalam inkubator maka suhu bayi dengan berat badan , 2 kg adalah
35 derajat celcius dan untuk bayi dengan berat badan 2-2,5 kg adalah
33-34 derajat celcius. Bila inkubator tidak ada bayi dapat dibungkus
dengan kain dan disampingnya ditaruh botol yang berisi air panas,
sehingga panas badannya dapat dipertahankan.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">2. Nutrisi</span><br />
<span class="fullpost">Alat pencernaan bayi prematur masih belum
sempurna, lambung kecil, enzim pencernaan belum matang, sedangkan
kebutuhan protein 3-5 gr/kg BB dan kalori 110 kal/kg BB sehingga
pertumbuhannya dapat meningkat. Pemberian minum bayi sekitar 3 jam
setelah lahir dan didahului dengan menghisap cairan lambung. Refleks
menghisap masih lemah,sehingga pemberian minum sebaiknya sedikit demi
sedikit, tetapi frekwensi yang lebih sering. ASI merupakan makanan yang
paling utama,sehingga ASI lah yang paling dahulu diberikan. Bila faktor
menghisapnya kurang maka ASI dapat diperas dan diminumkan dengan sendok
perlahan-lahan atau dengan memasang sonde menuju lambung. Permulaan
cairan diberikan sekitar 50-60 cc/kg BB/ hari dan terus dinaikkan sampai
mencapai sekitar 200 cckg BB/ hari.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">3. Menghindari infeksi</span><br />
<span class="fullpost">Bayi prematuritas mudah sekali terkena infeksi,
karena daya tahan tubuh yang masih lemah,kemampuan leukosit masih kurang
dan pembentukan anti bodi belum sempurna. Oleh karena itu, upaya
preventif sudah dilakukan sejak pengawasan antenatal sehingga tidak
terjadi persalinan prematuritas (BBLR). Dengan demikian perawatan dan
pengawasan bayi prematuritas secara khusus dan terisolasi dengan baik.</span><br />
<br />
<br />
<b><span class="fullpost">PENGKAJIAN</span></b><br />
<br />
<span class="fullpost">1. Aktivitas/ istirahat</span><br />
<span class="fullpost">Bayi sadar mungkin 2-3 jam beberapa hari pertama tidur sehari rata-rata 20 jam.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">2. Pernafasan</span><br />
<span class="fullpost">Takipnea sementara dapat dilihat, khususnya
setelah kelahiran cesaria atau persentasi bokong. Pola nafas
diafragmatik dan abdominal dengan gerakan sinkron dari dada dan abdomen,
perhatikan adanya sekret yang mengganggu pernafasan, mengorok,
pernafasan cuping hidung.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">3. Makanan/ cairan</span><br />
<span class="fullpost">Berat badan rata-rata 2500 – 4000 gram ; kurang
dari 2500 gr menunjukkan kecil untuk usia gestasi, pemberian nutrisi
harus diperhatikan. Bayi dengan dehidrasi harus diberi infus. Beri minum
dengan tetes ASI/ sonde karena refleks menelan BBLR belum
sempurna,kebutuhan cairan untuk bayi baru lahir 120 - 150m1/kg BB/ hari.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">4. Berat badan</span><br />
<span class="fullpost">Kurang dari 2500 gram</span><br />
<br />
<span class="fullpost">5. Suhu</span><br />
<span class="fullpost">BBLR mudah mengalami hipotermia, oleh sebab itu suhu tubuhnya harus dipertahankan.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">6. Integumen</span><br />
<span class="fullpost">Pada BBLR mempunyai adanya tanda-tanda kulit tampak mengkilat dan kering.</span><br />
<br />
<br />
<b><span class="fullpost">DIAGNOSA KEPERAWATAN</span></b><br />
<br />
<span class="fullpost">Tidak efektifnya pola nafas berhubungan dengan
maturitas pusat pernafasan, keterbatasan perkembangan otot, penurunan
energi/kelelahan, ketidakseimbangan metabolik.</span><br />
<br />
<br />
<b><span class="fullpost">INTERVENSI KEPERAWATAN</span></b><br />
<br />
<span class="fullpost">1. Tidak Efektifnya Termoregulasi</span><br />
<span class="fullpost">Pada bayi lahir dengan berat badan bayi rendah
dapat terjadi termoregulasi yang tidak efektif hal ini dapat disebabkan
karena jaringan lemak pada subkutan yang kurang, sistem termoregulasi
yang imatur, masalah tersebut dapat dilakukan tindakan keperawatan
dengan cara mempertahankan temperatur pada aksila (36,5-37,2 derajat
Celsius) dengan cara mengkaji temperatur pada aksila tiap 1-4 jam,
mempertahankan suhu lingkungan yang netral, mempertahankan suhu bayi ke
dalam inkubator, mempertahankan kestabilan kebutuhan oksigen dengan
mengkaji status respiratori.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">2. Intoleransi Aktivitas</span><br />
<span class="fullpost">Intoleransi aktivitas ini dapat disebabkan karena
prematuritas serta sistem susunan syaraf yang imatur, masalah ini dapat
diatasi dengan cara mempertahankan kestabilan oksigen dengan melakukan
monitoring pada nadi, mengkondisikan lingkungan yang nyaman, menyediakan
monitoring jantung dan paru, mengurangi stimulasi dengan mengkaji
selama aktivitas.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">3. Resiko Tinggi Gangguan Integritas Kulit</span><br />
<span class="fullpost">Masalah ini dapat disebabkan karena adanya faktor
mekanik, adanya imaturitas pada kulit dan adanya imobilitas, masalah
ini dapat dilakukan tindakan keperawatan dengan mengkaji kulit dan
membran mukosa tiap 2-4 jam, mengatur posisi tiap 2-4 jam, menghindari
penggunaan lotion, krem atau powder yang berlebih.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">4. Resiko Tinggi Infeksi</span><br />
<span class="fullpost">Resiko tinggi infeksi dapat disebabkan karena
sistem imunitas yang masih imatur atau prosedur invasif, masalah ini
dapat diatasi dengan mengkaji tanda vital tiap 1-2 jam, mempertahankan
lingkungan dalam suhu normal, memperthankan prinsip aseptik sebelum
kontak dengan pasien.</span><br />
<br />
<b><span class="fullpost">Cara Perawatan Bayi dalam Inkubator</span></b><br />
<br />
<span class="fullpost">Merupakan cara memberikan perawatan pada bayi
dengan dimasukkan ke dalam alat yang berfungsi membantu terciptanya
suatu lingkungan yang cukup dengan suhu yang normal. Dalam pelaksanaan
perawatan di dalam inkubator terdapat dua cara yaitu dengan cara
tertutup dan terbuka.</span><br />
<br />
<b><span class="fullpost">Inkubator tertutup:</span></b><br />
<span class="fullpost">1. Inkubator harus selalu tertutup dan hanya
dibuka dalam keadaan tertentu seperti apnea, dan apabila membuka
incubator usahakan suhu bayi tetap hangat dan oksigen harus selalu
disediakan.</span><br />
<span class="fullpost">2. Tindakan perawatan dan pengobatan diberikan melalui hidung.</span><br />
<span class="fullpost">3. Bayi harus keadaan telanjang (tidak memakai pakaian) untuk memudahkan observasi.</span><br />
<span class="fullpost">4. Pengaturan panas disesuaikan dengan berat badan dan kondisi tubuh.</span><br />
<span class="fullpost">5. Pengaturan oksigen selalu diobservasi.</span><br />
<span class="fullpost">6. Inkubator harus ditempatkan pada ruangan yang hangat kira-kira dengan suhu 27 derajat celcius.</span><br />
<br />
<b><span class="fullpost">Inkubator terbuka:</span></b><br />
<span class="fullpost">1. Pemberian inkubator dilakukan dalam keadaan terbuka saat pemberian perawatan pada bayi.</span><br />
<span class="fullpost">2. Menggunakan lampu pemanas untuk memberikan keseimbangan suhu normal dan kehangatan.</span><br />
<span class="fullpost">3. Membungkus dengan selimut hangat.</span><br />
<span class="fullpost">4. Dinding keranjang ditutup dengan kain atau yang lain untuk mencegah aliran udara.</span><br />
<span class="fullpost">5. Kepala bayi harus ditutup karena banyak panas yang hilang melalui kepala.</span><br />
<span class="fullpost">6. Pengaturan suhu inkubator disesuaikan dengan berat badan sesuai dengan ketentuan di bawah ini.</span><br />
<br />
<br />
<b><span class="fullpost">KESIMPULAN</span></b><br />
<br />
<span class="fullpost">Bayi berat badan lahir rendah adalah bayi baru
lahir yang berat badan lahirnya pada saat kelahiran kurang dari 2500gr.
BUR dapat dibagi 2 golongan yaitu prematuritas murni dan dismaturitas.
Bayi yang lahir dengan berat badan lahir rendah sering mengalami masalah
sukar bernafas, sukar dalam pemberian minum ,ikterus berat dan
infeksi.Bayi juga rentan mengalami hipotermi jika tidak dalam incubator.
Bayi ini memerlukan perawatan khusus.</span><br />
<span class="fullpost">Bila fasilitas tempat bayi dilahirkan tidak
memadai untuk perawatan bayi, maka bayi harus segera dirujuk ke rumah
sakit yang memiliki fasilitas khusus untuk bayi yang lahir dengan berat
badan rendah. Selama perjalanan ke tempat rujukan pastikan bahwa bayi
terjaga tetap hangat. Bungkus bayi dengan kain lembut,kering,selimuti
dan pakai topi untuk menghindari kehilangan panas. Prognosis BBLR akan
baik bila ditangani dengan cepat dan perawatan yang intensif.</span></span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14847214400832176956noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8579800390882585400.post-52428704542089269822012-02-08T19:36:00.001-08:002012-02-12T07:19:08.441-08:00ASUHAN KEPERAWATAN LUKA BAKAR (COMBUSTIO)<span style="font-weight: bold;">Definisi</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://asuhankeperawatans.blogspot.com/2010/11/asuhan-keperawatan-luka-bakar-combustio.html"><span style="font-weight: bold;">Luka bakar</span></a>
adalah suatu trauma yang disebabkan oleh panas, arus listrik, bahan
kimia dan petir yang mengenai kulit, mukosa dan jaringan yang lebih
dalam (Irna Bedah RSUD Dr.Soetomo, 2001).<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Etiologi</span><br />
1.Luka Bakar Suhu Tinggi(Thermal Burn)<br />
a.Gas<br />
b.Cairan<br />
c.Bahan padat (Solid)<br />
2.Luka Bakar Bahan Kimia (hemical Burn)<br />
3.Luka Bakar Sengatan Listrik (Electrical Burn)<br />
4.Luka Bakar Radiasi (Radiasi Injury)<br />
<br />
<a name='more'></a><br /><br />
<a href="http://asuhankeperawatans.blogspot.com/2010/11/asuhan-keperawatan-luka-bakar-combustio.html"><span style="font-weight: bold;">Fase Luka Bakar</span></a><br />
A.Fase akut.<br />
Disebut
sebagai fase awal atau fase syok. Dalam fase awal penderita akan
mengalami ancaman gangguan airway (jalan nafas), brething (mekanisme
bernafas), dan circulation (sirkulasi). Gnagguan airway tidak hanya
dapat terjadi segera atau beberapa saat setelah terbakar, namun masih
dapat terjadi obstruksi saluran pernafasan akibat cedera inhalasi dalam
48-72 jam pasca trauma. Cedera inhalasi adalah penyebab kematian utama
penderiat pada fase akut.<br />
Pada fase akut sering terjadi gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit akibat cedera termal yang berdampak sistemik.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">B. Fase sub akut.</span><br />
Berlangsung
setelah fase syok teratasi. Masalah yang terjadi adalah kerusakan atau
kehilangan jaringan akibat kontak denga sumber panas. Luka yang terjadi
menyebabkan:<br />
1.Proses inflamasi dan infeksi.<br />
2.Problempenuutpan
luka dengan titik perhatian pada luka telanjang atau tidak berbaju
epitel luas dan atau pada struktur atau organ – organ fungsional.<br />
3.Keadaan hipermetabolisme.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">C. Fase lanjut.</span><br />
Fase
lanjut akan berlangsung hingga terjadinya maturasi parut akibat luka
dan pemulihan fungsi organ-organ fungsional. Problem yang muncul pada
fase ini adalah penyulit berupa parut yang hipertropik, kleoid, gangguan
pigmentasi, deformitas dan kontraktur.<br />
<br /></div>
<h3 style="line-height: 150%; margin-right: -84.3pt; text-align: justify;">
<a href="http://asuhankeperawatans.blogspot.com/2010/11/asuhan-keperawatan-luka-bakar-combustio.html"><span lang="EN-US">Klasifikasi Luka Bakar</span></a></h3>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 21.85pt; text-align: justify; text-indent: -21.85pt;">
<b><span style="line-height: 150%;">A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Dalamnya luka bakar.</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: medium none; margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left; width: 613px;"> <tbody>
<tr style="height: 21.65pt;"> <td style="border: 1pt solid windowtext; height: 21.65pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 81.9pt;" valign="top" width="109"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Kedalaman</span></b></div>
</td> <td style="border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; height: 21.65pt; width: 94.5pt;" valign="top" width="126"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Penyebab</span></b></div>
</td> <td style="border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; height: 21.65pt; width: 135pt;" valign="top" width="180"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Penampilan</span></b></div>
</td> <td style="border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; height: 21.65pt; width: 81pt;" valign="top" width="108"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Warna</span></b></div>
</td> <td style="border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; height: 21.65pt; width: 67.5pt;" valign="top" width="90"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Perasaan</span></b></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; width: 81.9pt;" valign="top" width="109"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Ketebalan partial superfisial</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">(tingkat I)</span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 94.5pt;" valign="top" width="126"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="line-height: 150%;">Jilatan api, sinar ultra violet (terbakar oleh matahari).</span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 135pt;" valign="top" width="180"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="line-height: 150%;">Kering tidak ada gelembung.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="line-height: 150%;">Oedem minimal atau tidak ada.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="line-height: 150%;">Pucat bila ditekan dengan ujung jari, berisi kembali bila tekanan dilepas.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%;"> </span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 81pt;" valign="top" width="108"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Bertambah merah.</span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 67.5pt;" valign="top" width="90"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Nyeri</span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; width: 81.9pt;" valign="top" width="109"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="line-height: 150%;">Lebih dalam dari ketebalan partial</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="line-height: 150%;">(tingkat II)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 17.1pt 0.0001pt 12.6pt; text-indent: -12.6pt;">
<span style="font-family: "; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Superfisial</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 12.6pt; text-indent: -12.6pt;">
<span style="font-family: "; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Dalam</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt;">
<span style="line-height: 150%;"> </span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 94.5pt;" valign="top" width="126"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 100%; line-height: 150%;">Kontak dengan bahan air atau bahan padat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 100%; line-height: 150%;">Jilatan api kepada pakaian.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 100%; line-height: 150%;">Jilatan langsung kimiawi.</span></div>
<div class="MsoBodyText" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "; font-size: 100%; line-height: 150%;">Sinar ultra violet.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 100%; line-height: 150%;"> </span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 135pt;" valign="top" width="180"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="line-height: 150%;">Blister besar dan lembab yang ukurannya bertambah besar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="line-height: 150%;">Pucat bial ditekan dengan ujung jari, bila tekanan dilepas berisi kembali.</span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 81pt;" valign="top" width="108"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="line-height: 150%;">Berbintik-bintik yang kurang jelas, putih, coklat, pink, daerah merah coklat.</span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 67.5pt;" valign="top" width="90"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Sangat nyeri</span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; width: 81.9pt;" valign="top" width="109"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Ketebalan sepenuhnya</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">(tingkat III)</span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 94.5pt;" valign="top" width="126"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="line-height: 150%;">Kontak dengan bahan cair atau padat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="line-height: 150%;">Nyala api.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="line-height: 150%;">Kimia.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="line-height: 150%;">Kontak dengan arus listrik.</span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 135pt;" valign="top" width="180"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="line-height: 150%;">Kering disertai kulit mengelupas.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="line-height: 150%;">Pembuluh darah seperti arang terlihat dibawah kulit yang mengelupas.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="line-height: 150%;">Gelembung jarang, dindingnya sangat tipis, tidak membesar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Tidak pucat bila ditekan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%;"> </span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 81pt;" valign="top" width="108"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="line-height: 150%;">Putih, kering, hitam, coklat tua.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="line-height: 150%;">Hitam.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="line-height: 150%;">Merah.</span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 67.5pt;" valign="top" width="90"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="line-height: 150%;">Tidak sakit, sedikit sakit.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="line-height: 150%;">Rambut mudah lepas bila dicabut.</span></div>
</td> </tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">B. Luas luka bakar</span><br />
Wallace membagi tubuh atas bagian 9% atau kelipatan 9 yang terkenal dengan nama rule of nine atua rule of wallace yaitu:<br />
1) Kepala dan leher : 9%<br />
2) Lengan masing-masing 9% : 18%<br />
3) Badan depan 18%, badan belakang 18% : 36%<br />
4) Tungkai maisng-masing 18% : 36%<br />
5) Genetalia/perineum : 1%<br />
Total : 100%<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">C. Berat ringannya luka bakar</span><br />
Untuk mengkaji beratnya luka bakar harus dipertimbangkan beberapa faktor antara lain :<br />
1) Persentasi area (Luasnya) luka bakar pada permukaan tubuh.<br />
2) Kedalaman luka bakar.<br />
3) Anatomi lokasi luka bakar.<br />
4) Umur klien.<br />
5) Riwayat pengobatan yang lalu.<br />
6) Trauma yang menyertai atau bersamaan.<br />
<br />
American college of surgeon membagi dalam:<br />
A. Parah – critical:<br />
a) Tingkat II : 30% atau lebih.<br />
b) Tingkat III : 10% atau lebih.<br />
c) Tingkat III pada tangan, kaki dan wajah.<br />
d) Dengan adanya komplikasi penafasan, jantung, fractura, soft tissue yang luas.<br />
<br />
B. Sedang – moderate:<br />
a) Tingkat II : 15 – 30%<br />
b) Tingkat III : 1 – 10%<br />
<br />
C. Ringan – minor:<br />
a) Tingkat II : kurang 15%<br />
b) Tingkat III : kurang 1%<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">PATOFISIOLOGIS</span><br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYVbYKSkVxjjqp7PtvK4HJA2kwyLqJeKYuGjYLOLewjrvM8FH2Tn_PoABsHeIDNDGSi5OL59Xkff4bUIPYWJidASbIj8a-6Jh_1dSuwBCZcgeJu8ZJUKN7PRQDLCjWcSkOuFGOPa7QEAg/s1600/ASKEP+KOM.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5539184400905488306" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYVbYKSkVxjjqp7PtvK4HJA2kwyLqJeKYuGjYLOLewjrvM8FH2Tn_PoABsHeIDNDGSi5OL59Xkff4bUIPYWJidASbIj8a-6Jh_1dSuwBCZcgeJu8ZJUKN7PRQDLCjWcSkOuFGOPa7QEAg/s320/ASKEP+KOM.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 381px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 392px;" /></a> </div>
<h3 style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Perubahan Fisiologis Pada Luka Bakar</span></h3>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<span style="line-height: 150%;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: medium none; margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left; width: 582px;"> <tbody>
<tr style="page-break-inside: avoid;"> <td rowspan="2" style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0cm 5.4pt; width: 72pt;" width="96"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Perubahan</span></b></div>
</td> <td colspan="2" style="border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; width: 189pt;" width="252"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Tingkatan hipovolemik</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">( s/d 48-72 jam pertama)</span></b></div>
</td> <td colspan="2" style="border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; width: 175.5pt;" width="234"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Tingkatan diuretik</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">(12 jam – 18/24 jam pertama)</span></b></div>
</td> </tr>
<tr style="page-break-inside: avoid;"> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 108pt;" width="144"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Mekanisme</span></b></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 81pt;" width="108"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Dampak dari</span></b></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 90pt;" width="120"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Mekanisme</span></b></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 85.5pt;" width="114"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Dampak dari</span></b></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; width: 72pt;" valign="top" width="96"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Pergeseran cairan ekstraseluler.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%;"> </span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 108pt;" valign="top" width="144"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Vaskuler ke insterstitial.</span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 81pt;" valign="top" width="108"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="line-height: 150%;">Hemokonsentrasi oedem pada lokasi luka bakar.</span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 90pt;" valign="top" width="120"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Interstitial ke vaskuler.</span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 85.5pt;" valign="top" width="114"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Hemodilusi.</span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; width: 72pt;" valign="top" width="96"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Fungsi renal.</span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 108pt;" valign="top" width="144"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="line-height: 150%;">Aliran darah renal berkurang karena desakan darah turun dan CO berkurang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%;"> </span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 81pt;" valign="top" width="108"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Oliguri.</span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 90pt;" valign="top" width="120"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="line-height: 150%;">Peningkatan aliran darah renal karena desakan darah meningkat.</span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 85.5pt;" valign="top" width="114"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Diuresis.</span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; width: 72pt;" valign="top" width="96"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Kadar sodium/natrium.</span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 108pt;" valign="top" width="144"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="line-height: 150%;">Na<sup>+</sup> direabsorbsi oleh ginjal, tapi kehilangan Na<sup>+</sup> melalui eksudat dan tertahan dalam cairan oedem.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%;"> </span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 81pt;" valign="top" width="108"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Defisit sodium.</span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 90pt;" valign="top" width="120"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="line-height: 150%;">Kehilangan Na<sup>+</sup> melalui diuresis (normal kembali setelah 1 minggu).</span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 85.5pt;" valign="top" width="114"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Defisit sodium.</span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; width: 72pt;" valign="top" width="96"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Kadar potassium.</span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 108pt;" valign="top" width="144"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="line-height: 150%;">K<sup>+</sup> dilepas sebagai akibat cidera jarinagn sel-sel darah merah, K<sup>+</sup> berkurang ekskresi karena fungsi renal berkurang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%;"> </span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 81pt;" valign="top" width="108"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Hiperkalemi</span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 90pt;" valign="top" width="120"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="line-height: 150%;">K<sup>+</sup> bergerak kembali ke dalam sel, K<sup>+</sup> terbuang melalui diuresis (mulai 4-5 hari setelah luka bakar).</span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 85.5pt;" valign="top" width="114"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Hipokalemi.</span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; width: 72pt;" valign="top" width="96"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Kadar protein.</span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 108pt;" valign="top" width="144"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="line-height: 150%;">Kehilangan protein ke dalam jaringan akibat kenaikan permeabilitas.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%;"> </span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 81pt;" valign="top" width="108"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Hipoproteinemia.</span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 90pt;" valign="top" width="120"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="line-height: 150%;">Kehilangan protein waktu berlangsung terus katabolisme.</span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 85.5pt;" valign="top" width="114"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Hipoproteinemia.</span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; width: 72pt;" valign="top" width="96"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Keseimbangan nitrogen.</span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 108pt;" valign="top" width="144"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="line-height: 150%;">Katabolisme jaringan, kehilangan protein dalam jaringan, lebih banyak kehilangan dari masukan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%;"> </span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 81pt;" valign="top" width="108"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Keseimbangan nitrogen negatif.</span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 90pt;" valign="top" width="120"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="line-height: 150%;">Katabolisme jaringan, kehilangan protein, immobilitas.</span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 85.5pt;" valign="top" width="114"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Keseimbangan nitrogen negatif.</span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; width: 72pt;" valign="top" width="96"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Keseimbnagan asam basa.</span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 108pt;" valign="top" width="144"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="line-height: 150%;">Metabolisme
anaerob karena perfusi jarinagn berkurang peningkatan asam dari
produk akhir, fungsi renal berkurang (menyebabkan retensi produk akhir
tertahan), kehilangan bikarbonas serum.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%;"> </span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 81pt;" valign="top" width="108"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Asidosis metabolik.</span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 90pt;" valign="top" width="120"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="line-height: 150%;">Kehilangan sodium bicarbonas melalui diuresis, hipermetabolisme disertai peningkatan produk akhir metabolisme.</span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 85.5pt;" valign="top" width="114"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Asidosis metabolik.</span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; width: 72pt;" valign="top" width="96"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Respon stres.</span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 108pt;" valign="top" width="144"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="line-height: 150%;">Terjadi karena trauma, peningkatan produksi cortison.</span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 81pt;" valign="top" width="108"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Aliran darah renal berkurang.</span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 90pt;" valign="top" width="120"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="line-height: 150%;">Terjadi karena sifat cidera berlangsung lama dan terancam psikologi pribadi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%;"> </span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 85.5pt;" valign="top" width="114"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Stres karena luka.</span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; width: 72pt;" valign="top" width="96"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Eritrosit</span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 108pt;" valign="top" width="144"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="line-height: 150%;">Terjadi karena panas, pecah menjadi fragil.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%;"> </span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 81pt;" valign="top" width="108"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Luka bakar termal.</span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 90pt;" valign="top" width="120"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="line-height: 150%;">Tidak terjadi pada hari-hari pertama.</span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 85.5pt;" valign="top" width="114"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Hemokonsentrasi.</span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; width: 72pt;" valign="top" width="96"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Lambung.</span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 108pt;" valign="top" width="144"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="line-height: 150%;">Curling ulcer (ulkus pada gaster), perdarahan lambung, nyeri.</span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 81pt;" valign="top" width="108"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="line-height: 150%;">Rangsangan central di hipotalamus dan peingkatan jumlah cortison.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%;"> </span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 90pt;" valign="top" width="120"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="line-height: 150%;">Akut dilatasi dan paralise usus.</span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 85.5pt;" valign="top" width="114"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Peningkatan jumlah cortison.</span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; width: 72pt;" valign="top" width="96"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Jantung.</span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 108pt;" valign="top" width="144"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="line-height: 150%;">MDF meningkat 2x lipat, merupakan glikoprotein yang toxic yang dihasilkan oleh kulit yang terbakar.</span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 81pt;" valign="top" width="108"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Disfungsi jantung.</span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 90pt;" valign="top" width="120"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Peningkatan zat MDF (miokard depresant factor) sampai 26 unit, bertanggung jawab terhadap syok spetic.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="line-height: 150%;"> </span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; width: 85.5pt;" valign="top" width="114"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">CO menurun.</span></div>
</td> </tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Indikasi Rawat Inap Luka Bakar<br />
A. Luka bakar grade II:<br />
1) Dewasa > 20%<br />
2) Anak/orang tua > 15%<br />
B. Luka bakar grade III.<br />
C. Luka bakar dengan komplikasi: jantung, otak dll.<br />
<br />
Penatalaksanaan<br />
A. Resusitasi A, B, C.<br />
1) Pernafasan:<br />
a) Udara panas à mukosa rusak à oedem à obstruksi.<br />
b) Efek toksik dari asap: HCN, NO2, HCL, Bensin à iritasi à Bronkhokontriksi à obstruksi à gagal nafas.<br />
2) Sirkulasi:<br />
gangguan
permeabilitas kapiler: cairan dari intra vaskuler pindah ke ekstra
vaskuler à hipovolemi relatif à syok à ATN à gagal ginjal.<br />
B. Infus, kateter, CVP, oksigen, Laboratorium, kultur luka.<br />
C. Resusitasi cairan à Baxter.<br />
Dewasa : Baxter.<br />
RL 4 cc x BB x % LB/24 jam.<br />
<br />
Anak: jumlah resusitasi + kebutuhan faal:<br />
RL : Dextran = 17 : 3<br />
2 cc x BB x % LB.<br />
<br />
Kebutuhan faal:<br />
< href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivYysTjCbeJZJoeN2Vm1MGOxAyZa7ixJsCnOJOFonTurhP-P1dncYWrfjXEANdp2hyphenhyphenrVfU0K_FqP_Oo6UIOWkQHv1VmYP3GvKTvrehvPKM1p2cNfFfU3k41y5nq6yw0Xb2TfyGf8hDSoQ/s1600/cairan.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5539188330066589314" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivYysTjCbeJZJoeN2Vm1MGOxAyZa7ixJsCnOJOFonTurhP-P1dncYWrfjXEANdp2hyphenhyphenrVfU0K_FqP_Oo6UIOWkQHv1VmYP3GvKTvrehvPKM1p2cNfFfU3k41y5nq6yw0Xb2TfyGf8hDSoQ/s320/cairan.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 97px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /><br />
(Albumin 25% = gram x 4 cc) à 1 cc/mnt.<br />
Anak : Diberi sesuai kebutuhan faal.<br />
<br />
D. Monitor urine dan CVP.<br />
E. Topikal dan tutup luka<br />
- Cuci luka dengan savlon : NaCl 0,9% ( 1 : 30 ) + buang jaringan nekrotik.<br />
- Tulle.<br />
- Silver sulfa diazin tebal.<br />
- Tutup kassa tebal.<br />
- Evaluasi 5 – 7 hari, kecuali balutan kotor.<br />
<br />
F. Obat – obatan:<br />
o Antibiotika : tidak diberikan bila pasien datang<br />
<br />
<a href="http://www.idr-clickit.com/register.php/annndrian.html" target="_blank"><img border="0" src="http://www.idr-clickit.com/b.php?u=96945" /></a><br />
<br />
<div class="garpinghor">
<table border="0" cellpadding="5" cellspacing="5"><tbody>
<tr><td align="left" valign="top" width="25%"><a href="http://kumpulblogger.com/empr3.php?j=ac8e385cd41ec4ea&type=scahor&k=11998&b=93191&droll=abd0dcab" target="_new">Perbesar PENIS dan TAHAN LAMA hanya 169rb</a></td><td align="left" valign="top" width="25%"><a href="http://kumpulblogger.com/empr3.php?j=ac8e385cd41ec4ea&type=scahor&k=12111&b=93191&droll=ed5779cf" target="_new">MAU GAJI 20 JUTA ? KERJA 2 JAM MODAL CUMA 95RIBU</a></td></tr>
<tr><td align="left" valign="top" width="25%"><a href="http://kumpulblogger.com/empr3.php?j=ac8e385cd41ec4ea&type=scahor&k=12269&b=93191&droll=5fb8c5b6" target="_new">INVESTASI 95 RIBU HASIL 30 JUTA/BULAN, MAU ?</a></td><td align="left" valign="top" width="25%"><a href="http://kumpulblogger.com/empr3.php?j=ac8e385cd41ec4ea&type=scahor&k=12592&b=93191&droll=fcc9236f" target="_new">FOREDI REKOM BOYKE BIKIN ISTRI KETAGIHAN!</a></td></tr>
<tr><td align="left" valign="top" width="25%"><a href="http://kumpulblogger.com/empr3.php?j=ac8e385cd41ec4ea&type=scahor&k=12472&b=93191&droll=f965daf4" target="_new">MAU GAJI 20 JUTA ? KERJA 2 JAM MODAL CUMA 95RIBU</a></td><td align="left" valign="top" width="25%"><a href="http://kumpulblogger.com/empr3.php?j=ac8e385cd41ec4ea&type=scahor&k=12485&b=93191&droll=53086090" target="_new">Perbesar PENIS dan TAHAN LAMA hanya 169rb</a></td></tr>
<tr><td align="left" valign="top" width="25%"><a href="http://kumpulblogger.com/empr3.php?j=ac8e385cd41ec4ea&type=scahor&k=12978&b=93191&droll=d957db0d" target="_new">INVESTASI 95 RIBU HASIL 30 JUTA/BULAN, MAU ?</a></td><td align="left" valign="top" width="25%"><a href="http://kumpulblogger.com/empr3.php?j=ac8e385cd41ec4ea&type=scahor&k=12593&b=93191&droll=76c018e8" target="_new">GASA REKOM BOYKE UNTUK EREKSI KERAS LEBIH KENCENG!</a></td></tr>
<tr><td align="left" valign="top" width="25%"><a href="http://kumpulblogger.com/empr3.php?j=ac8e385cd41ec4ea&type=scahor&k=12391&b=93191&droll=63109443" target="_new">METODE ALAMIAH TAMBAH UKURAN PENIS</a></td><td align="left" valign="top" width="25%"><a href="http://kumpulblogger.com/empr3.php?j=ac8e385cd41ec4ea&type=scahor&k=13442&b=93191&droll=c58e309e" target="_new">SEX LEBIH KUAT TAHAN LAMA ISTRI MAKIN KETAGIHAN !!</a></td></tr>
<tr><td align="left" valign="top" width="25%"><a href="http://kumpulblogger.com/empr3.php?j=ac8e385cd41ec4ea&type=scahor&k=13465&b=93191&droll=8dc828a7" target="_new">FOREDI UNTUK KUAT TAHAN LAMA SEX REKOMENDASI BOYKE</a></td><td align="left" valign="top" width="25%"><a href="http://kumpulblogger.com/empr3.php?j=ac8e385cd41ec4ea&type=scahor&k=12594&b=93191&droll=cdcd0b71" target="_new">OLES HERBAL UTK KUAT TAHAN LAMA SEX REKOM BOYKE!</a></td></tr>
<tr><td align="left" valign="top" width="25%"><a href="http://kumpulblogger.com/empr3.php?j=ac8e385cd41ec4ea&type=scahor&k=13143&b=93191&droll=306e4bdf" target="_new">Perbesar PENIS dan TAHAN LAMA hanya 169rb</a></td><td align="left" valign="top" width="25%"><a href="http://kumpulblogger.com/empr3.php?j=ac8e385cd41ec4ea&type=scahor&k=13090&b=93191&droll=b6d2d1c2" target="_new">INVESTASI HANYA 25RB 1X SEUMUR HIDUP</a></td></tr>
<tr><td align="right" colspan="8"><a href="http://kumpulblogger.com/?refid=89293" target="_new">KumpulBlogger.com</a></td></tr>
</tbody></table>
</div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Rencana Intervensi </span></b><b><span style="line-height: 150%;"></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: medium none; margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left; width: 553px;"> <tbody>
<tr style="height: 26.55pt; page-break-inside: avoid;"> <td rowspan="2" style="border: 1pt solid windowtext; height: 26.55pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 76.55pt;" width="102"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Diagnosa Keperawatan</span></b><b><span style="line-height: 150%;"></span></b></div>
</td> <td colspan="3" style="border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; height: 26.55pt; width: 338.35pt;" width="451"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Rencana Keperawatan</span></b><b><span style="line-height: 150%;"></span></b></div>
</td> </tr>
<tr style="height: 26.55pt; page-break-inside: avoid;"> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 26.55pt; width: 72.85pt;" width="97"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Tujuan dan Kriteria Hasil</span></b><b><span style="line-height: 150%;"></span></b></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 26.55pt; width: 135pt;" width="180"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Intervensi</span></b><b><span style="line-height: 150%;"></span></b></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 26.55pt; width: 130.5pt;" width="174"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">Rasional</span></b><b><span style="line-height: 150%;"></span></b></div>
</td> </tr>
<tr style="height: 26.55pt;"> <td style="border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 26.55pt; width: 76.55pt;" valign="top" width="102"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Resiko bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi trakheobronkhial; oedema mukosa; kompressi jalan nafas .</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 26.55pt; width: 72.85pt;" valign="top" width="97"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Bersihan jalan nafas tetap efektif.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Kriteria Hasil : Bunyi nafas vesikuler, RR dalam batas normal, bebas dispnoe/cyanosis.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 26.55pt; width: 135pt;" valign="top" width="180"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Kaji refleks gangguan/menelan; perhatikan pengaliran air liur, ketidakmampuan menelan, serak, batuk mengi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Awasi
frekuensi, irama, kedalaman pernafasan ; perhatikan adanya
pucat/sianosis dan sputum mengandung karbon atau merah muda.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Auskultasi paru, perhatikan stridor, mengi/gemericik, penurunan bunyi nafas, batuk rejan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Perhatikan adanya pucat atau warna buah ceri merah pada kulit yang cidera</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Tinggikan kepala tempat tidur. Hindari penggunaan bantal di bawah kepala, sesuai indikasi</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Dorong batuk/latihan nafas dalam dan perubahan posisi sering.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Hisapan (bila perlu) pada perawatan ekstrem, pertahankan teknik steril.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Tingkatkan istirahat suara tetapi kaji kemampuan untuk bicara dan/atau menelan sekret oral secara periodik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Selidiki perubahan perilaku/mental contoh gelisah, agitasi, kacau mental.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Awasi 24 jam keseimbngan cairan, perhatikan variasi/perubahan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Lakukan program kolaborasi meliputi :</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Berikan pelembab O<sub>2</sub> melalui cara yang tepat, contoh masker wajah</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Awasi/gambaran seri GDA</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Kaji ulang seri rontgen</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Berikan/bantu fisioterapi dada/spirometri intensif.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Siapkan/bantu intubasi atau trakeostomi sesuai indikasi.</span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 26.55pt; width: 130.5pt;" valign="top" width="174"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Dugaan cedera inhalasi</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Takipnea,
penggunaan otot bantu, sianosis dan perubahan sputum menunjukkan
terjadi distress pernafasan/edema paru dan kebutuhan intervensi medik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Obstruksi jalan nafas/distres pernafasan dapat terjadi sangat cepat atau lambat contoh sampai 48 jam setelah terbakar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Dugaan adanya hipoksemia atau karbon monoksida.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Meningkatkan
ekspansi paru optimal/fungsi pernafasan. Bilakepala/leher terbakar,
bantal dapat menghambat pernafasan, menyebabkan nekrosis pada
kartilago telinga yang terbakar dan meningkatkan konstriktur leher.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Meningkatkan ekspansi paru, memobilisasi dan drainase sekret.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Membantu
mempertahankan jalan nafas bersih, tetapi harus dilakukan kewaspadaan
karena edema mukosa dan inflamasi. Teknik steril menurunkan risiko
infeksi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Peningkatan
sekret/penurunan kemampuan untuk menelan menunjukkan peningkatan
edema trakeal dan dapat mengindikasikan kebutuhan untuk intubasi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Meskipun sering berhubungan dengan nyeri, perubahan kesadaran dapat menunjukkan terjadinya/memburuknya hipoksia.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Perpindahan cairan atau kelebihan penggantian cairan meningkatkan risiko edema paru. <i>Catatan</i> : Cedera inhalasi meningkatkan kebutuhan cairan sebanyak 35% atau lebih karena edema.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">O<sub>2</sub> memperbaiki hipoksemia/asidosis. Pelembaban menurunkan pengeringan saluran pernafasan dan menurunkan viskositas sputum.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Data dasar penting untuk pengkajian lanjut status pernafasan dan pedoman untuk pengobatan. PaO<sub>2</sub> kurang dari 50, PaCO<sub>2</sub> lebih besar dari 50 dan penurunan pH menunjukkan inhalasi asap dan terjadinya pneumonia/SDPD.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Perubahan menunjukkan atelektasis/edema paru tak dapat terjadi selama 2 – 3 hari setelah terbakar</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Fisioterapi
dada mengalirkan area dependen paru, sementara spirometri intensif
dilakukan untuk memperbaiki ekspansi paru, sehingga meningkatkan
fungsi pernafasan dan menurunkan atelektasis.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Intubasi/dukungan mekanikal dibutuhkan bila jalan nafas edema atau luka bakar mempengaruhi fungsi paru/oksegenasi.</span></div>
</td> </tr>
<tr style="height: 26.55pt;"> <td style="border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 26.55pt; width: 76.55pt;" valign="top" width="102"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan Kehilangan cairan melalui rute abnormal. </span><span lang="EN-US" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Peningkatan kebutuhan : status hypermetabolik, ketidak cukupan pemasukan. Kehilangan perdarahan.</span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 26.55pt; width: 72.85pt;" valign="top" width="97"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Pasien dapat mendemostrasikan status cairan dan biokimia membaik.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Kriteria
evaluasi: tak ada manifestasi dehidrasi, resolusi oedema, elektrolit
serum dalam batas normal, haluaran urine di atas 30 ml/jam.</span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 26.55pt; width: 135pt;" valign="top" width="180"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Awasi tanda vital, CVP. Perhatikan kapiler dan kekuatan nadi perifer.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Awasi pengeluaran urine dan berat jenisnya. Observasi warna urine dan hemates sesuai indikasi.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Perkirakan drainase luka dan kehilangan yang tampak</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Timbang berat badan setiap hari</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Ukur lingkar ekstremitas yang terbakar tiap hari sesuai indikasi</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Selidiki perubahan mental</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Observasi distensi abdomen,hematomesis,feces hitam.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Hemates drainase NG dan feces secara periodik.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Lakukan program kolaborasi meliputi :</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Pasang / pertahankan kateter urine</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Pasang/</span><span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> pertahankan ukuran kateter IV.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Berikan penggantian cairan IV yang dihitung, elektrolit, plasma, albumin.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Awasi hasil pemeriksaan laboratorium ( Hb, elektrolit, natrium ).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Berikan obat sesuai idikasi :</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 15.5pt; text-indent: -15.5pt;">
<span style="font-family: "; font-size: 10pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Diuretika contohnya Manitol (Osmitrol)</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 15.5pt; text-indent: -15.5pt;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 15.5pt; text-indent: -15.5pt;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 15.5pt; text-indent: -15.5pt;">
<span style="font-family: "; font-size: 10pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Kalium</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 15.5pt; text-indent: -15.5pt;">
<span style="font-family: "; font-size: 10pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Antasida</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Pantau:</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 20.35pt; text-indent: -16.75pt;">
<span style="font-family: "; font-size: 10pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Tanda-tanda
vital setiap jam selama periode darurat, setiap 2 jam selama periode
akut, dan setiap 4 jam selama periode rehabilitasi.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 20.35pt; text-indent: -16.75pt;">
<span style="font-family: "; font-size: 10pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Warna urine.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 20.35pt; text-indent: -16.75pt;">
<span style="font-family: "; font-size: 10pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Masukan
dan haluaran setiap jam selama periode darurat, setiap 4 jam selama
periode akut, setiap 8 jam selama periode rehabilitasi.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 20.35pt; text-indent: -16.75pt;">
<span style="font-family: "; font-size: 10pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Hasil-hasil JDL dan laporan elektrolit.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 20.35pt; text-indent: -16.75pt;">
<span style="font-family: "; font-size: 10pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Berat badan setiap hari.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 20.35pt; text-indent: -16.75pt;">
<span style="font-family: "; font-size: 10pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">CVP (tekanan vena sentral) setiap jam bial diperlukan.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 20.35pt; text-indent: -16.75pt;">
<span style="font-family: "; font-size: 10pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Status umum setiap 8 jam.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 3.6pt;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Pada penerimaan rumah sakit, lepaskan semua pakaian dan perhiasan dari area luka bakar.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Mulai
terapi IV yang ditentukan dengan jarum lubang besar (18G), lebih
disukai melalui kulit yang telah terluka bakar. Bila pasien menaglami
luka bakar luas dan menunjukkan gejala-gejala syok hipovolemik, bantu
dokter dengan pemasangan kateter vena sentral untuk pemantauan CVP.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Beritahu dokter bila: haluaran urine <></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Konsultasi doketr bila manifestasi kelebihan cairan terjadi.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Tes guaiak muntahan warna kopi atau feses ter hitam. Laporkan temuan-temuan positif.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Berikan antasida yag diresepkan atau antagonis reseptor histamin seperti simetidin</span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 26.55pt; width: 130.5pt;" valign="top" width="174"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Memberikan pedoman untuk penggantian cairan dan mengkaji respon kardiovaskuler.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Penggantian
cairan dititrasi untuk meyakinkan rata-2 pengeluaran urine 30-50
cc/jam pada orang dewasa. Urine berwarna merah pada kerusakan otot
masif karena adanyadarah dan keluarnya mioglobin.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Peningkatan
permeabilitas kapiler, perpindahan protein, proses inflamasi dan
kehilangan cairan melalui evaporasi mempengaruhi volume sirkulasi dan
pengeluaran urine.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Penggantian cairan tergantung pada berat badan pertama dan perubahan selanjutnya</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Memperkirakan luasnya oedema/perpindahan cairan yang mempengaruhi volume sirkulasi dan pengeluaran urine.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Penyimpangan pada tingkat kesadaran dapat mengindikasikan ketidak adequatnya volume sirkulasi/penurunan perfusi serebral</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Stres (Curling) ulcus terjadi pada setengah dari semua pasien yang luka bakar berat(dapat terjadi pada awal minggu pertama).</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Observasi ketat fungsi ginjal dan mencegah stasis atau refleks urine.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Memungkinkan infus cairan cepat.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Resusitasi cairan menggantikan kehilangan cairan/elektrolit dan membantu mencegah komplikasi.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Mengidentifikasi kehilangan darah/kerusakan SDM dan kebutuhan penggantian cairan dan elektrolit.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Meningkatkan pengeluaran urine dan membersihkan tubulus dari debris /mencegah nekrosis.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Penggantian lanjut karena kehilangan urine dalam jumlah besar</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Menurunkan
keasaman gastrik sedangkan inhibitor histamin menurunkan produksi
asam hidroklorida untuk menurunkan produksi asam hidroklorida untuk
menurunkan iritasi gaster.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Mengidentifikasi
penyimpangan indikasi kemajuan atau penyimpangan dari hasil yang
diharapkan. Periode darurat (awal 48 jam pasca luka bakar) adalah
periode kritis yang ditandai oleh hipovolemia yang mencetuskan
individu pada perfusi ginjal dan jarinagn tak adekuat.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Inspeksi adekuat dari luka bakar.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Penggantian cairan cepat penting untuk mencegah gagal ginjal. </span><span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Kehilangan
cairan bermakna terjadi melalui jarinagn yang terbakar dengan luka
bakar luas. Pengukuran tekanan vena sentral memberikan data tentang
status volume cairan intravaskular.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Temuan-temuan
ini mennadakan hipovolemia dan perlunya peningkatan cairan. Pada lka
bakar luas, perpindahan cairan dari ruang intravaskular ke ruang
interstitial menimbukan hipovolemi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Pasien
rentan pada kelebihan beban volume intravaskular selama periode
pemulihan bila perpindahan cairan dari kompartemen interstitial pada
kompartemen intravaskuler.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Temuan-temuan guaiak positif ennandakan adanya perdarahan GI. Perdarahan GI menandakan adaya stres ulkus (Curling’s).</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Mencegah
perdarahan GI. Luka bakar luas mencetuskan pasien pada ulkus stres
yang disebabkan peningkatan sekresi hormon-hormon adrenal dan asam HCl
oleh lambung.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
</td> </tr>
<tr style="height: 26.55pt;"> <td style="border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 26.55pt; width: 76.55pt;" valign="top" width="102"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Resiko kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan cedera inhalasi asap atau sindrom kompartemen torakal sekunder terhadap luka bakar sirkumfisial dari dada atau leher.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 26.55pt; width: 72.85pt;" valign="top" width="97"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Pasien dapat mendemonstrasikan oksigenasi adekuat.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Kriteroia
evaluasi: RR 12-24 x/mnt, warna kulit normal, GDA dalam renatng
normal, bunyi nafas bersih, tak ada kesulitan bernafas.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 26.55pt; width: 135pt;" valign="top" width="180"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Pantau laporan GDA dan kadar karbon monoksida serum.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Beriakan
suplemen oksigen pada tingkat yang ditentukan. Pasang atau bantu
dengan selang endotrakeal dan temaptkan pasien pada ventilator mekanis
sesuai pesanan bila terjadi insufisiensi pernafasan (dibuktikan
dnegna hipoksia, hiperkapnia, rales, takipnea dan perubahan
sensorium).</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Anjurkan pernafasan dalam dengan penggunaan spirometri insentif setiap 2 jam selama tirah baring.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Pertahankan posisi semi fowler, bila hipotensi tak ada.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Untuk luka bakar sekitar torakal, beritahu dokter bila terjadi dispnea disertai dengan takipnea. </span><span lang="EN-US" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Siapkan pasien untuk pembedahan eskarotomi sesuai pesanan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 26.55pt; width: 130.5pt;" valign="top" width="174"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Mengidentifikasi
kemajuan dan penyimpangan dari hasil yang diharapkan. Inhalasi asap
dapat merusak alveoli, mempengaruhi pertukaran gas pada membran
kapiler alveoli.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Suplemen
oksigen meningkatkan jumlah oksigen yang tersedia untuk jaringan.
Ventilasi mekanik diperlukan untuk pernafasan dukungan sampai pasie
dapat dilakukan secara mandiri.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Pernafasan dalam mengembangkan alveoli, menurunkan resiko atelektasis.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Memudahkan ventilasi dengan menurunkan tekanan abdomen terhadap diafragma.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Luka bakar sekitar torakal dapat membatasi ekspansi adda. Mengupas kulit (eskarotomi) memungkinkan ekspansi dada.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
</td> </tr>
<tr style="height: 26.55pt;"> <td style="border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 26.55pt; width: 76.55pt;" valign="top" width="102"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan Pertahanan primer tidak adekuat; kerusakan perlinduingan kulit; jaringan traumatik. </span><span lang="EN-US" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Pertahanan sekunder tidak adekuat; penurunan Hb, penekanan respons inflamasi</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 26.55pt; width: 72.85pt;" valign="top" width="97"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Pasien bebas dari infeksi.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Kriteria evaluasi: tak ada demam, pembentukan jaringan granulasi baik.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 26.55pt; width: 135pt;" valign="top" width="180"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Pantau:</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 20.35pt; text-indent: -16.75pt;">
<span style="font-family: "; font-size: 10pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Penampilan
luka bakar (area luka bakar, sisi donor dan status balutan di atas
sisi tandur bial tandur kulit dilakukan) setiap 8 jam.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 20.35pt; text-indent: -16.75pt;">
<span style="font-family: "; font-size: 10pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Suhu setiap 4 jam.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 20.35pt; text-indent: -16.75pt;">
<span style="font-family: "; font-size: 10pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Jumlah makanan yang dikonsumsi setiap kali makan.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Bersihkan
area luka bakar setiap hari dan lepaskan jarinagn nekrotik
(debridemen) sesuai pesanan. Berikan mandi kolam sesuai pesanan,
implementasikan perawatan yang ditentukan untuk sisi donor, yang dapat
ditutup dengan balutan vaseline atau op site.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Lepaskan
krim lama dari luka sebelum pemberian krim baru. Gunakan sarung
tangan steril dan beriakn krim antibiotika topikal yang diresepkan
pada area luka bakar dengan ujung jari. Berikan krim secara menyeluruh
di atas luka.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Beritahu
dokter bila demam drainase purulen atau bau busuk dari area luka
bakar, sisi donor atau balutan sisi tandur. Dapatkan kultur luka dan
berikan antibiotika IV sesuai ketentuan.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Tempatkan
pasien pada ruangan khusus dan lakukan kewaspadaan untuk luka bakar
luas yang mengenai area luas tubuh. Gunakan linen tempat tidur steril,
handuk dan skort untuk pasien. Gunakan skort steril, sarung tangan
dan penutup kepala dengan masker bila memberikan perawatan pada
pasien. Tempatkan radio atau televisis pada ruangan pasien untuk
menghilangkan kebosanan.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Bila riwayat imunisasi tak adekuat, berikan globulin imun tetanus manusia (hyper-tet) sesuai pesanan.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Mulai
rujukan pada ahli diet, beriakn protein tinggi, diet tinggi kalori.
Berikan suplemen nutrisi seperti ensure atau sustacal dengan atau
antara makan bila masukan makanan kurang dari 50%. Anjurkan NPT atau
makanan enteral bial pasien tak dapat makan per oral.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 26.55pt; width: 130.5pt;" valign="top" width="174"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Mengidentifikasi indikasi-indikasi kemajuan atau penyimapngan dari hasil yang diharapkan.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Pembersihan dan pelepasan jaringan nekrotik meningkatkan pembentukan granulasi.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Antimikroba
topikal membantu mencegah infeksi. Mengikuti prinsip aseptik
melindungi pasien dari infeksi. Kulit yang gundul menjadi media yang
baik untuk kultur pertumbuhan baketri.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Temuan-temuan
ini mennadakan infeksi. Kultur membantu mengidentifikasi patogen
penyebab sehingga terapi antibiotika yang tepat dapat diresepkan.
Karena balutan siis tandur hanya diganti setiap 5-10 hari, sisi ini
memberiakn media kultur untuk pertumbuhan bakteri.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Kulit
adalah lapisan pertama tubuh untuk pertahanan terhadap infeksi.
Teknik steril dan tindakan perawatan perlindungan lainmelindungi
pasien terhadap infeksi. Kurangnya berbagai rangsang ekstrenal dan
kebebasan bergerak mencetuskan pasien pada kebosanan.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Melindungi terhadap tetanus.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Ahli
diet adalah spesialis nutrisi yang dapat mengevaluasi paling baik
status nutrisi pasien dan merencanakan diet untuk emmenuhi kebuuthan
nutrisi penderita. </span><span lang="EN-US" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Nutrisi adekuat memabntu penyembuhan luka dan memenuhi kebutuhan energi.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
</td> </tr>
<tr style="height: 26.55pt;"> <td style="border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 26.55pt; width: 76.55pt;" valign="top" width="102"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Nyeri berhubungan dengan Kerusakan kulit/jaringan; pembentukan edema. </span><span lang="EN-US" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Manipulasi jaringan cidera contoh debridemen luka.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 26.55pt; width: 72.85pt;" valign="top" width="97"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Pasien dapat mendemonstrasikan hilang dari ketidaknyamanan.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Kriteria evaluasi: menyangkal nyeri, melaporkan perasaan nyaman, ekspresi wajah dan postur tubuh rileks.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 26.55pt; width: 135pt;" valign="top" width="180"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Berikan
anlgesik narkotik yang diresepkan prn dan sedikitnya 30 menit sebelum
prosedur perawatan luka. Evaluasi keefektifannya. Anjurkan analgesik
IV bila luka bakar luas.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Pertahankan pintu kamar tertutup, tingkatkan suhu ruangan dan berikan selimut ekstra untuk memberikan kehangatan.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Berikan ayunan di atas temapt tidur bila diperlukan.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Bantu
dengan pengubahan posisi setiap 2 jam bila diperlukan. Dapatkan
bantuan tambahan sesuai kebutuhan, khususnya bila pasien tak dapat
membantu membalikkan badan sendiri.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 26.55pt; width: 130.5pt;" valign="top" width="174"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Analgesik
narkotik diperlukan utnuk memblok jaras nyeri dengan nyeri berat.
Absorpsi obat IM buruk pada pasien dengan luka bakar luas yang
disebabkan oleh perpindahan interstitial berkenaan dnegan peningkatan
permeabilitas kapiler.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Panas
dan air hilang melalui jaringan luka bakar, menyebabkan hipoetrmia.
Tindakan eksternal ini membantu menghemat kehilangan panas.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Menururnkan
neyri dengan mempertahankan berat badan jauh dari linen temapat tidur
terhadap luka dan menuurnkan pemajanan ujung saraf pada aliran udara.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Menghilangkan
tekanan pada tonjolan tulang dependen. Dukungan adekuat pada luka
bakar selama gerakan membantu meinimalkan ketidaknyamanan.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
</td> </tr>
<tr style="height: 26.55pt;"> <td style="border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 26.55pt; width: 76.55pt;" valign="top" width="102"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Resiko tinggi kerusakan perfusi jaringan, perubahan/disfungsi neurovaskuler perifer berhubungan dengan Penurunan/interupsi aliran darah arterial/vena, contoh luka bakar seputar ekstremitas dengan edema.</span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 26.55pt; width: 72.85pt;" valign="top" width="97"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Pasien menunjukkan sirkulasi tetap adekuat.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Kriteria evaluasi: warna kulit normal, menyangkal kebas dan kesemutan, nadi perifer dapat diraba.</span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 26.55pt; width: 135pt;" valign="top" width="180"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Untuk
luka bakar yang mengitari ekstermitas atau luka bakar listrik, pantau
status neurovaskular dari ekstermitas setaip 2 jam.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Pertahankan ekstermitas bengkak ditinggikan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Beritahu dokter dengan segera bila terjadi nadi berkurang, pengisian kapiler buruk, atau penurunan sensasi. </span><span lang="EN-US" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Siapkan untuk pembedahan eskarotomi sesuai pesanan.</span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 26.55pt; width: 130.5pt;" valign="top" width="174"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Mengidentifikasi indikasi-indikasi kemajuan atau penyimpangan dari hasil yang diharapkan.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Meningkatkan aliran balik vena dan menurunkan pembengkakan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Temuan-temuan
ini menandakan keruskana sirkualsi distal. Dokter dapat mengkaji
tekanan jaringan untuk emnentukan kebutuhan terhadap intervensi bedah.
Eskarotomi (mengikis pada eskar) atau fasiotomi mungkin diperlukan
untuk memperbaiki sirkulasi adekuat.</span></div>
</td> </tr>
<tr style="height: 26.55pt;"> <td style="border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 26.55pt; width: 76.55pt;" valign="top" width="102"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Kerusakan integritas kulit b/d kerusakan permukaan kulit sekunder destruksi lapisan kulit.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 26.55pt; width: 72.85pt;" valign="top" width="97"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Memumjukkan regenerasi jaringan</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Kriteria hasil: Mencapai penyembuhan tepat waktu pada area luka bakar.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 26.55pt; width: 135pt;" valign="top" width="180"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Kaji/catat ukuran, warna, kedalaman luka, perhatikan jaringan nekrotik dan kondisi sekitar luka.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Lakukan perawatan luka bakar yang tepat dan tindakan kontrol infeksi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Pertahankan penutupan luka sesuai indikasi.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Tinggikan area graft bila mungkin/tepat. Pertahankan posisi yang diinginkan dan imobilisasi area bila diindikasikan.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Pertahankan balutan diatas area graft baru dan/atau sisi donor sesuai indikasi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Cuci
sisi dengan sabun ringan, cuci, dan minyaki dengan krim, beberapa
waktu dalam sehari, setelah balutan dilepas dan penyembuhan selesai.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Lakukan program kolaborasi :</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">- Siapkan / bantu prosedur bedah/balutan biologis.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 26.55pt; width: 130.5pt;" valign="top" width="174"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Memberikan informasi dasar tentang kebutuhan penanaman kulit dan kemungkinan petunjuk tentang sirkulasi pada aera graft.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Menyiapkan jaringan untuk penanaman dan menurunkan resiko infeksi/kegagalan kulit.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Kain
nilon/membran silikon mengandung kolagen porcine peptida yang melekat
pada permukaan luka sampai lepasnya atau mengelupas secara spontan
kulit repitelisasi.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Menurunkan
pembengkakan /membatasi resiko pemisahan graft. Gerakan jaringan
dibawah graft dapat mengubah posisi yang mempengaruhi penyembuhan
optimal.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Area mungkin ditutupi oleh bahan dengan permukaan tembus pandang tak reaktif.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Kulit graft baru dan sisi donor yang sembuh memerlukan perawatan khusus untuk mempertahankan kelenturan.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Graft
kulit diambil dari kulit orang itu sendiri/orang lain untuk penutupan
sementara pada luka bakar luas sampai kulit orang itu siap ditanam.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="SV" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span></div>
</td> </tr>
</tbody></table>
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-weight: bold;">DAFTAR PUSTAKA</span></div>
<br />
Brunner
and suddart. (1988). Textbook of Medical Surgical Nursing. Sixth
Edition. J.B. Lippincott Campany. Philadelpia. Hal. 1293 – 1328.<br />
<br />
Carolyn, M.H. et. al. (1990). Critical Care Nursing. Fifth Edition. J.B. Lippincott Campany. Philadelpia. Hal. 752 – 779.<br />
<br />
Carpenito,J,L. (1999). Rencana Asuhan Dan Dokumentasi Keperawatan. Edisi 2 (terjemahan). PT EGC. Jakarta.<br />
<br />
Djohansjah, M. (1991). Pengelolaan Luka Bakar. Airlangga University Press. Surabaya.<br />
<br />
Doenges M.E. (1989). Nursing Care Plan. Guidlines for Planning Patient Care (2 nd ed ). F.A. Davis Company. Philadelpia.<br />
<br />
Donna
D.Ignatavicius dan Michael, J. Bayne. (1991). Medical Surgical Nursing.
A Nursing Process Approach. W. B. Saunders Company. Philadelphia. Hal.
357 – 401.<br />
<br />
Engram, Barbara. (1998). Rencana Asuhan Keperawatan
Medikal Bedah. volume 2, (terjemahan). Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Jakarta.<br />
<br />
Goodner, Brenda & Roth, S.L. (1995). Panduan
Tindakan Keperawatan Klinik Praktis. Alih bahasa Ni Luh G. Yasmin Asih.
PT EGC. Jakarta.<br />
<br />
Guyton & Hall. (1997). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Penerbit Buku Kedoketran EGC. Jakarta<br />
<br />
Hudak & Gallo. (1997). Keperawatan Kritis: Pendekatan Holistik. Volume I. Penerbit Buku Kedoketran EGC. Jakarta.<br />
<br />
Long,
Barbara C. (1996). Perawatan Medikal Bedah. Volume I. (terjemahan).
Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan Pajajaran. Bandung.<br />
<br />
Marylin
E. Doenges. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman Untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien Edisi 3. Penerbit Buku
Kedoketran EGC. Jakarta.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14847214400832176956noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8579800390882585400.post-22585740005268066002012-02-08T19:35:00.000-08:002012-02-12T07:19:08.430-08:00ASUHAN KEPERAWATAN KANKER PAYUDARA (CA MAMMAE)<div style="color: black;">
<span style="font-weight: bold;">A.PENGERTIAN CARSINOMA MAMMAE</span>
<br />
<br />
<a href="http://asuhankeperawatans.blogspot.com/2010/10/asuhan-keperawatan-kanker-payudara-ca.html" style="font-weight: bold;">Carsinoma mammae</a>
adalah neolasma ganas dengan pertumbuhan jaringan mammae abnormal yang
tidak memandang jaringan sekitarnya, tumbuh infiltrasi dan destruktif
dapat bermetastase ( Soeharto Resko Prodjo, 1995)
<br />
<a href="http://asuhankeperawatans.blogspot.com/2010/10/asuhan-keperawatan-kanker-payudara-ca.html"><span style="font-weight: bold;">Carsinoma mammae</span></a>
merupakan gangguan dalam pertumbuhan sel normal mammae dimana sel
abnormal timbul dari sel – sel normal, berkembang biak dan
menginfiltrasi jaringan limfe dan pembuluh darah (Lynda Juall Carpenito,
1995).
<br />
<br />
<a name='more'></a><br /><br />
<span style="font-weight: bold;">B.PENYEBAB DAN FAKTOR PREDISPOSISI</span>
<br />
Menurut C. J. H. Van de Velde
<br />
1. Ca Payudara yang terdahulu
<br />
Terjadi malignitas sinkron di payudara lain karena mammae adalah organ berpasangan
<br />
2. Keluarga
<br />
Diperkirakan 5 % semua kanker adalah predisposisi keturunan ini, dikuatkan bila 3 anggota keluarga terkena carsinoma mammae.
<br />
3. Kelainan payudara ( benigna )
<br />
Kelainan fibrokistik ( benigna ) terutama pada periode fertil, telah
ditunjukkan bahwa wanita yang menderita / pernah menderita yang
porliferatif sedikit meningkat.
<br />
4. Makanan, berat badan dan faktor resiko lain
<br />
Status sosial yang tinggi menunjukkan resiko yang meningkat,
sedangkan berat badan yang berlebihan ada hubungan dengan kenaikan
terjadi tumor yang berhubungan dengan oestrogen pada wanita post
menopouse.
<br />
5. Faktor endokrin dan reproduksi
<br />
Graviditas matur kurang dari 20 tahun dan graviditas lebih dari 30 tahun, Menarche kurang dari 12 tahun
<br />
6. Obat anti konseptiva oral
<br />
Penggunaan pil anti konsepsi jangka panjang lebih dari 12 tahun mempunyai resiko lebih besar untuk terkena kanker.
<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">C.GAMBARAN KLINIK</span>
<br />
Menurut William Godson III. M. D
<br />
1.Tanda carsinoma
<br />
Kanker payudara kini mempunyai ciri fisik yang khas, mirip pada
tumor jinak, massa lunak, batas tegas, mobile, bentuk bulat dan elips
<br />
2.Gejala carsinoma
<br />
Kadang tak nyeri, kadang nyeri, adanya keluaran dari puting susu,
puting eritema, mengeras, asimetik, inversi, gejala lain nyeri tulang,
berat badan turun dapat sebagai petunjuk adanya metastase.
<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">E.PATOFISIOLOGI</span>
<br />
<span style="font-style: italic; font-weight: bold;">Carsinoma mammae </span>berasal
dari jaringan epitel dan paling sering terjadi pada sistem duktal, mula
– mula terjadi hiperplasia sel – sel dengan perkembangan sel – sel
atipik. Sel - sel ini akan berlanjut menjadi carsinoma insitu dan
menginvasi stroma. Carsinoma membutuhkan waktu 7 tahun untuk bertumbuh
dari sel tunggal sampai menjadi massa yang cukup besar untuk dapat
diraba ( kira – kira berdiameter 1 cm). Pada ukuran itu kira – kira
seperempat dari carsinoma mammae telah bermetastasis. Carsinoma mammae
bermetastasis dengan penyebaran langsung ke jaringan sekitarnya dan juga
melalui saluran limfe dan aliran darah ( Price, Sylvia, Wilson
Lorrairee M, 1995 )
<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCtdBCmR4tlxjtv4WP1R9zoDXdYe1Ss_i6qD6jfwOGQM-hApu4Mc7TbvkUokoZQzDLwIyLGwpBMI1iBMYQj_2Ufr_Gg2KQIm7Kd_NKi4Zgjzf0IDLs04Pm9FvR3vugL9PGoGHCQgFeqPw/s1600/PATHWAY+CA+MAMAE.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5534000139023420434" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCtdBCmR4tlxjtv4WP1R9zoDXdYe1Ss_i6qD6jfwOGQM-hApu4Mc7TbvkUokoZQzDLwIyLGwpBMI1iBMYQj_2Ufr_Gg2KQIm7Kd_NKi4Zgjzf0IDLs04Pm9FvR3vugL9PGoGHCQgFeqPw/s320/PATHWAY+CA+MAMAE.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 320px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 431px;" /></a>
<br />
<br /></div>
<div style="color: black; text-align: right;">
<a href="http://asuhankeperawatans.blogspot.com/2010/10/asuhan-keperawatan-kanker-payudara-ca.html">
</a></div>
<a href="http://asuhankeperawatans.blogspot.com/2010/10/asuhan-keperawatan-kanker-payudara-ca.html" style="color: black;"><span style="font-weight: bold;">ASUHAN KEPERAWATAN KANKER PAYUDARA (CA MAMMAE)</span></a>
<br />
<span style="color: black; font-weight: bold;">Masalah keperawatan :</span>
<br />
<span style="color: black;">1.Nyeri berhubungan dengan manipulasi jaringan dan atau trauma karena pembedahan, interupsi saraf, diseksi otot.
</span><br />
<span style="color: black;">2.Kerusakan integristas kulit berhubungan dengan perubahan sirkulasi, adanya edema, destruksi jaringan.
</span><br />
<span style="color: black;">3.Resiko terjadi infeksi berhubungan dengan kerusakan drainase limpatik necrose jaringan.
</span><br />
<span style="color: black;">4.Gangguan citra tubuh berhubungan dengan kehilangan mammae dan atau perubahan gambaran mammae.
</span><br />
<span style="color: black;">5.Kurang pengetahuan berhubungan dengan carsinoma mammae dan pilihan pengobatan
</span><br />
<span style="color: black;">6.Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan kemotherapi
</span><br />
<span style="color: black;">7.Anxietas berhubungan dengan lingkungan Rumah Sakit yang tidak
dikenal, ketidakpastian tentang hasil pengobatan carsinoma, perasaan
putus asa dan tak berdaya dan ketidak cukupan pengetahuan tentang
carsinoma dan pengobatan.
</span><br />
<br />
<span style="color: black; font-weight: bold;">G.FOKUS <a href="http://asuhankeperawatans.blogspot.com/">PENGKAJIAN</a></span>
<a href="http://asuhankeperawatans.blogspot.com/" style="color: black;"> <span style="font-weight: bold;">KEPERAWATAN</span></a>
<br />
<br />
<span style="color: black;">1.Nyeri berhubungan dengan manipulasi jaringan dan atau trauma karena pembedahan, interupsi saraf, diseksi otot.
</span>
<br />
<span style="color: black;">a.Kaji tingkat nyeri dengan P. Q. R. S. T.
</span><br />
<span style="color: black;"> Provoking : Penyebab
</span><br />
<span style="color: black;"> Quality : Kwalitas
</span><br />
<span style="color: black;"> Region : Lokasi
</span><br />
<span style="color: black;"> Severate : Skala
</span><br />
<span style="color: black;"> Time : Waktu
</span><br />
<span style="color: black;">b.Kaji efek nyeri pada individu dengan menggunakan individu dan keluarga
</span><br />
<span style="color: black;"> Kinerja ( pekerjaan ) tanggung jawab peran
</span><br />
<span style="color: black;"> Interaksi sosial
</span><br />
<span style="color: black;"> Keuangan
</span><br />
<span style="color: black;"> Aktifitas sehari – hari
</span><br />
<span style="color: black;"> Kognitif / alam perasaan
</span><br />
<span style="color: black;"> Unit keluarga ( respon anggota keluarga )
</span><br />
<br />
<span style="color: black;">2.Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan sirkulasi, adanya edema, destruksi jaringan
</span>
<br />
<span style="color: black;">Hal yang dikaji :
</span><br />
<span style="color: black;">a.Identifikasi faktor penyebab kerusakan integritas
</span><br />
<span style="color: black;">b.Identifikasi rasional untuk pencegahan dan pengobatan, kerusakan integritas
</span><br />
<span style="color: black;">c.Identifikasi tahap perkembangan
</span><br />
<span style="color: black;">C1 Tahap I : eritema yang tidak memutih dari kulit yang utuh
</span><br />
<span style="color: black;">C2 Tahap II : ulserasi pada epidermis atau dermis
</span><br />
<span style="color: black;">C3 Tahap III : ulserasi meliputi lemak kutan
</span><br />
<span style="color: black;">C4 Tahap IV : ulserasi meluas otot, telinga dan struktur penunjang
</span><br />
<br />
<span style="color: black;">3.Resiko terjadinya infeksi berhubungan dengan kerusakan drainase limfatik, necrose jaringan
</span>
<br />
<span style="color: black;">a.Kaji tanda radang
</span><br />
<span style="color: black;">b.Kaji intake
</span><br />
<span style="color: black;">c.Kaji pemberian obat dengan 5 benar ( waktu, obat, nama, dosis, cara)
</span><br />
<span style="color: black;">d.Kaji hasil laboratorium ( Hb, Albumin, Lekosit)
</span><br />
<br />
<span style="color: black;">4.Gangguan citra tubuh berhubungan dengan kehilangan mammae dan atau perubahan gambaran mammae
</span>
<br />
<span style="color: black;">Hal yang dikaji :
</span><br />
<span style="color: black;">a.Kaji perasaan terhadap kehilangan dan perubahan mammae
</span><br />
<span style="color: black;">b.Kaji respon negatif verbal dan non verbal
</span><br />
<br />
<span style="color: black;">5.Kurang pengetahuan berhubungan dengan carsinoma mammae dan pilihan pengobatan
</span>
<br />
<span style="color: black;">Hal yang dikaji :
</span><br />
<span style="color: black;">a.Tingkat pendidikan
</span><br />
<span style="color: black;">b.Kemampuan dalam mempersepsikan status kesehatan
</span><br />
<span style="color: black;">c.Perilaku kesehatan yang tidak tepat
</span><br />
<br />
<span style="color: black;">6.Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan kemotherapi
</span>
<br />
<span style="color: black;">Hal yang dikaji :
</span><br />
<span style="color: black;">a.Kaji intake
</span><br />
<span style="color: black;">b.Pantau berat badannya
</span><br />
<span style="color: black;">c.Kaji hasil laboratorium ( Hb, Albumin, Gula darah )
</span><br />
<span style="color: black;">d.Kaji mual dan muntah
</span><br />
<br />
<span style="color: black;">7.Ansietas berhubungan dengan lingkungan Rumah Sakit yang tidak
dikenal, ketidak pastian tentang pengaobatan, perasaan putus asa dan tak
berada, ketidak cukupan pengetahuan carsinoma dan pengobatan
</span>
<br />
<span style="color: black;">Hal yang dikaji :
</span><br />
<span style="color: black;">a.Kaji dan ukur tanda - tanda vital
</span><br />
<span style="color: black;">b.Kaji tingkat kecemasan, ringan, sedang, berat, panik
</span><br />
<span style="color: black;">c.Kaji tingkat pendidikan
</span><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div class="garpinghor" style="color: black;">
<table border="0" cellpadding="5" cellspacing="5"><tbody>
<tr><td align="left" valign="top" width="25%"><a href="http://kumpulblogger.com/empr3.php?j=ac8e385cd41ec4ea&type=scahor&k=11998&b=93191&droll=abd0dcab" target="_new">Perbesar PENIS dan TAHAN LAMA hanya 169rb</a></td><td align="left" valign="top" width="25%"><a href="http://kumpulblogger.com/empr3.php?j=ac8e385cd41ec4ea&type=scahor&k=12111&b=93191&droll=ed5779cf" target="_new">MAU GAJI 20 JUTA ? KERJA 2 JAM MODAL CUMA 95RIBU</a></td></tr>
<tr><td align="left" valign="top" width="25%"><a href="http://kumpulblogger.com/empr3.php?j=ac8e385cd41ec4ea&type=scahor&k=12269&b=93191&droll=5fb8c5b6" target="_new">INVESTASI 95 RIBU HASIL 30 JUTA/BULAN, MAU ?</a></td><td align="left" valign="top" width="25%"><a href="http://kumpulblogger.com/empr3.php?j=ac8e385cd41ec4ea&type=scahor&k=12592&b=93191&droll=fcc9236f" target="_new">FOREDI REKOM BOYKE BIKIN ISTRI KETAGIHAN!</a></td></tr>
<tr><td align="left" valign="top" width="25%"><a href="http://kumpulblogger.com/empr3.php?j=ac8e385cd41ec4ea&type=scahor&k=12472&b=93191&droll=f965daf4" target="_new">MAU GAJI 20 JUTA ? KERJA 2 JAM MODAL CUMA 95RIBU</a></td><td align="left" valign="top" width="25%"><a href="http://kumpulblogger.com/empr3.php?j=ac8e385cd41ec4ea&type=scahor&k=12485&b=93191&droll=53086090" target="_new">Perbesar PENIS dan TAHAN LAMA hanya 169rb</a></td></tr>
<tr><td align="left" valign="top" width="25%"><a href="http://kumpulblogger.com/empr3.php?j=ac8e385cd41ec4ea&type=scahor&k=12978&b=93191&droll=d957db0d" target="_new">INVESTASI 95 RIBU HASIL 30 JUTA/BULAN, MAU ?</a></td><td align="left" valign="top" width="25%"><a href="http://kumpulblogger.com/empr3.php?j=ac8e385cd41ec4ea&type=scahor&k=12593&b=93191&droll=76c018e8" target="_new">GASA REKOM BOYKE UNTUK EREKSI KERAS LEBIH KENCENG!</a></td></tr>
<tr><td align="left" valign="top" width="25%"><a href="http://kumpulblogger.com/empr3.php?j=ac8e385cd41ec4ea&type=scahor&k=12391&b=93191&droll=63109443" target="_new">METODE ALAMIAH TAMBAH UKURAN PENIS</a></td><td align="left" valign="top" width="25%"><a href="http://kumpulblogger.com/empr3.php?j=ac8e385cd41ec4ea&type=scahor&k=13442&b=93191&droll=c58e309e" target="_new">SEX LEBIH KUAT TAHAN LAMA ISTRI MAKIN KETAGIHAN !!</a></td></tr>
<tr><td align="left" valign="top" width="25%"><a href="http://kumpulblogger.com/empr3.php?j=ac8e385cd41ec4ea&type=scahor&k=13465&b=93191&droll=8dc828a7" target="_new">FOREDI UNTUK KUAT TAHAN LAMA SEX REKOMENDASI BOYKE</a></td><td align="left" valign="top" width="25%"><a href="http://kumpulblogger.com/empr3.php?j=ac8e385cd41ec4ea&type=scahor&k=12594&b=93191&droll=cdcd0b71" target="_new">OLES HERBAL UTK KUAT TAHAN LAMA SEX REKOM BOYKE!</a></td></tr>
<tr><td align="left" valign="top" width="25%"><a href="http://kumpulblogger.com/empr3.php?j=ac8e385cd41ec4ea&type=scahor&k=13143&b=93191&droll=306e4bdf" target="_new">Perbesar PENIS dan TAHAN LAMA hanya 169rb</a></td><td align="left" valign="top" width="25%"><a href="http://kumpulblogger.com/empr3.php?j=ac8e385cd41ec4ea&type=scahor&k=13090&b=93191&droll=b6d2d1c2" target="_new">INVESTASI HANYA 25RB 1X SEUMUR HIDUP</a></td></tr>
<tr><td align="right" colspan="8"><a href="http://kumpulblogger.com/?refid=89293" target="_new">KumpulBlogger.com</a></td></tr>
</tbody></table>
</div>
<br />
<br />
<span style="color: black; font-weight: bold;">H.FOKUS INTERVENSI</span>
<br />
<span style="color: black;">Fokus intervensi dari perawatan pasien dengan carsinoma mammae
</span><br />
<span style="color: black; font-weight: bold;">1.Nyeri berhubungan dengan
manipulasi jaringan dan atau trauma karena pembedahan, interupsi,
diseksi otot ( Danielle Gale, 1995; Doengos, 1993)</span>
<br />
<br />
<span style="color: black; font-weight: bold;">Kriteria evaluasi :</span>
<br />
<span style="color: black;">Pasien mengekspresikan penurunan nyeri
</span><br />
<span style="color: black; font-weight: bold;">Intervensi :</span>
<br />
<span style="color: black;">Perhatikan lokasi nyeri, lamanya dan intensitasnya ( skala 1-10),
perhatikan respon verbal dalam mengungkapkan nyeri, bantu pasien untuk
posisi yang nyaman serta tindakan yang dapat memberi kenyamanan seperti
masase punggung, dorong ambualasi dini dan teknik relaksasi, berikan
obat sesuai pesanan.
</span><br />
<br />
<span style="color: black; font-weight: bold;">2.Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan sirkulasi adanya edema, destruksi jaringan ( Doengos, 1993)</span>
<br />
<br />
<span style="color: black; font-weight: bold;">Kriteria evaluasi :</span>
<br />
<span style="color: black;">Akan terjadi penyembuhan luka bebas drainase, purulen atau eritema
</span><br />
<span style="color: black; font-weight: bold;">Intervensi </span>
<br />
<span style="color: black;">Obsrvasi balutan / luka setelah dilakukan perawatan luka, guna
mengetahui karakteristik luka, drainase, quasi edema, kemerahan dan
insisi pada mammae, tempatkan pada posisi semi fowler pada sisi puggung
yang tidak sakit, injeksi dibagian yang tidak sakit, kosongkan drain
secara periodik, catat jumlah dan karakteristik
</span><br />
<br />
<span style="color: black; font-weight: bold;">3.Resiko terjadinya infeksi
berhubungan dengan kerusakan drainase limfalik karena diseksi nodus
limfe aksilaris dan adanya drain pembedahan ( Danielle Gale, 1945)</span>
<br />
<br />
<span style="color: black; font-weight: bold;">Kriteria evaluasi </span>
<br />
<span style="color: black;">Tidak ada infeksi pada extremitas yang sakit dan atau pada daerah luka pembedahan
</span><br />
<span style="color: black; font-weight: bold;">Intervensi </span>
<br />
<span style="color: black;">Observasi lengan yang sakit terhadap adanya tanda – tanda infeksi,
observasi integritas kulit yang tertutup diatas dinding dada terhadap
tanda dan gejala kemerahan, pembengkakan dan drainase, bau tidak sedap,
serta warna kekuning – kuningan atau kehijau – hijauan, hindari
penggunaan extremitas yang sakit untuk pemasangan infus, observasi
daerah pemasangan drainase terhadap adanya tanda kemerahan, nyeri
pembengkakan, atau adanya drainase purulenta, observasi kulit dan rawat
kuku pada daerah yang sakit.
</span><br />
<br />
<span style="color: black; font-weight: bold;">4.Gangguan citra tubuh berhubungan
dengan kehilangan mammae dan atau perubahan gambaran dari mastektomi
segmental dan atau radiasi mammae ( Dainalle Galle, 1995)</span>
<br />
<br />
<span style="color: black; font-weight: bold;">Kriteria evaluasi</span>
<br />
<span style="color: black;">Anjurkan pasien untuk mengungkapkan perasaannya tentang diagnosa
carsinoma mammae, pengobatannya dan dampak yang diharapkan atas gaya
hidup, evaluasi perasaan pasien atas kehilangan mammae pada aktifitas
sexual, hubungan dan citra tubuhnya, berikan kesempatan pasien terhadap
rasa berduka atas kehilangan mammae, izinkan pasien mengungkapkan
perasaan negatifnya.
</span><br />
<br />
<span style="color: black; font-weight: bold;">5.Kurang pengetahuan berhubungan dengan carsinoma mammae dan pilihan pengobatan ( Daianlle Galle, 1995)</span>
<br />
<br />
<span style="color: black; font-weight: bold;">Kriteria evaluasi </span>
<br />
<span style="color: black;">Pasien dapat berperan serta dalam pengambilan keputusan akan
pengobatan carsinoma , pasien mendiskusikan rasional dari pengobatan dan
mengungkapkan tindakan – tindakan yang kemungkinan timbul dari efek
samping
</span><br />
<span style="color: black; font-weight: bold;">Intervensi</span>
<br />
<span style="color: black;">Observasi pengetahuan pasien / keluarga mengenai carsinoma mammae
dan anjurkan pengobatannya , jelaskan patofisiologi dari carsinoma
mammae, hindari janji – janji yang tidak mungkin, berikan informasi
tentang pilihan pengobatan yang sesuai.
</span><br />
<br />
<span style="color: black; font-weight: bold;">6.Anxietas berhubungan dengan
lingkungan Rumah Sakit yang tidak dikenal, ketidak pastian pengobatan
carsinoma, perasaan putus asa dan tak berdaya dan ketidak cukupan
informasi dan pengobatannya ( Lynda Juall, 1993 )</span>
<br />
<br />
<span style="color: black; font-weight: bold;">Kriteria evaluasi</span>
<br />
<span style="color: black;">Pasien akan berbagi masalah mengenai diagnosa carsinoma
</span><br />
<span style="color: black; font-weight: bold;">Intervensi </span>
<br />
<span style="color: black;">Berikan kesempatan pasien dan keluarga mengungkapkan perasaan,
lakukan kontak sering, berikan suasana ketenangan dan rileks, tunjukkan
sikap yang tidak menilai dan mendengar penuh perhatian, dorong diskusi
tentang carsinoma dan pengalaman orang lain
</span><br />
<br />
<span style="color: black; font-weight: bold;">7.Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan kemotherapi (Danielle galle, 1995 )</span>
<span style="color: black;"> </span><span style="color: black; font-weight: bold;">
<br />
<br />Kriteria evaluasi</span>
<br />
<span style="color: black;">Berat badan naik atau turun
</span><br />
<span style="color: black; font-weight: bold;">Intervensi </span>
<br />
<span style="color: black;">Monitor untuk mekanan tiap hari, timbang badan tiap hari jika
memungkinkan, jelaskan pentingnya nutrisi adekuat, observasi ulang
makanan pantang dan kesukaan, manipulasi lingkungan yang nyaman, bersih,
dan tak berbau, anjurkan makan porsi kecil dan sering, kolaborasi ahli
gizi untuk pemberian diet TKTP
</span><br />
<br />
<span style="color: black; font-weight: bold;">DAFTAR PUSTAKA</span>
<br />
<br />
<span style="color: black;">Carpenito, Lynda Juall (1995), Buku saku </span>
<a href="http://asuhankeperawatans.blogspot.com/" style="color: black; font-weight: bold;">diagnosa keperawatan dan dokumentasi</a><span style="color: black;">, edisi 4, Alih Bahasa Yasman Asih, Jakarta, EGC
</span><br />
<br />
<span style="color: black;">C. J. H. Van de Velde (1996), Ilmu bedah, Edisi 5, Alih Bahasa “ Arjono”
</span>
<br />
<span style="color: black;">Penerbit Kedokteran, Jakarta, EGC
</span><br />
<br />
<span style="color: black;">Carpenito, Lynda Juall (2000), Buku saku diagnosa keperawatan, edisi 8, alih Bahasa Monica Ester, Jakarta, EGC
</span>
<br />
<br />
<span style="color: black;">Daniell Jane Charette (1995), Ancologi Nursing Care Plus, Elpaso Texas, USA Alih Bahasa Imade Kariasa, Jakarta, EGC
</span>
<br />
<br />
<span style="color: black;">Theodore R. Schrock, M. D (1992), Ilmu Bedah, Edisi 7, Alih Bahasa
Drs. Med Adji Dharma, dr. Petrus Lukmanto, Dr gunawan. Penerbit
Kedokteran Jakarta, EGC
</span>
<br />
<br />
<span style="color: black;">Thomas F Nelson, Jr M. D (1996), Ilmu Bedah, edisi 4, Alih Bahasa
Dr. Irene Winata, dr. Brahnu V Pendit. Penerbit Kedokteran, Jakarta, E G
C
</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14847214400832176956noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8579800390882585400.post-54099998266175183102012-02-08T19:32:00.000-08:002012-02-12T07:19:08.445-08:00ASUHAN KEPERAWATAN KANKER COLON ( Ca COLON)<span style="font-weight: bold;">1. Definisi</span><br />
<br />
<a href="http://asuhankeperawatans.blogspot.com/2010/10/asuhan-keperawatan-kanker-colon-ca.html">Kanker colon</a> adalah suatu kanker yang yang berada di colon. <span style="font-weight: bold;">Kanker colon </span>adalah
penyebab kedua kematian di Amerika Serikat setelah kanker paru-paru (
ACS 1998 ).Penyakit ini termasuk penyakit yang mematikan karena penyakit
ini sering tidak diketahui sampai tingkat yang lebih parah.Pembedahan
adalah satu-satunya cara untuk mengubah <span style="font-style: italic;">kanker Colon.</span><br />
<br />
<a name='more'></a><br /><br />
<span style="font-weight: bold;">2. Patofisiologi</span><br />
<br />
Perubahan Patologi<br />
<br />
Tumor terjadi ditempat yang berada dalam colon mengikuti kira-kira pada bagian ( Sthrock 1991 a ) :<br />
<br />
· 26 % pada caecum dan ascending colon<br />
<br />
· 10 % pada transfersum colon<br />
<br />
· 15 % pada desending colon<br />
<br />
· 20 % pada sigmoid colon<br />
<br />
· 30 % pada rectum<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Karsinoma Colon</span>
sebagian besar menghasilkan adenomatus polip. Biasanya tumor ini tumbuh
tidak terditeksi sampai gejala-gejala muncul secara berlahan dan tampak
membahayakan.Penyakit ini menyebar dalam beberapa metode.Tumor mungkin
menyebar dalam tempat tertentu pada lapisan dalam di perut,mencapai
serosa dan mesenterik fat.Kemudian tumor mulai melekat pada organ yang
ada disekitarnya,kemudian meluas kedalam lumen pada usus besar atau
menyebar ke limpa atau pada sistem sirkulasi. Sistem sirkulasi ini
langsung masuk dari tumor utama melewati pembuluh darah pada usus besar
melalui limpa,setelah sel tumor masuk pada sistem sirkulasi,biasanya sel
bergerak menuju liver. Tempat yang kedua adalah tempat yang jauh
kemudian metastase ke paru-paru. Tempat metastase yang lain termasuk :<br />
<br />
- Kelenjar Adrenalin<br />
<br />
- Ginjal<br />
<br />
- Kulit<br />
<br />
- Tulang<br />
<br />
- Otak<br />
<br />
Penambahan
untuk infeksi secara langsung dan menyebar melalui limpa dan sistem
sirkulasi,tumor colon juga dapat menyebar pada bagian peritonial sebelum
pembedahan tumor belum dilakukan. Penyebaran terjadi ketika tumor
dihilangkan dan sel kanker dari tumor pecah menuju ke rongga peritonial.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">3. Komplikasi</span><br />
<br />
Komplikasi
terjadi sehubungan dengan bertambahnya pertumbuhan pada lokasi tumor
atau melelui penyebaran metastase yang termasuk :<br />
<br />
- Perforasi usus besar yang disebabkan peritonitis<br />
<br />
- Pembentukan abses<br />
<br />
- Pembentukan fistula pada urinari bladder atau vagina<br />
<br />
Biasanya
tumor menyerang pembuluh darah dan sekitarnya yang menyebabkan
pendarahan.Tumor tumbuh kedalam usus besar dan secara berangsur-angsur
membantu usus besar dan pada akirnya tidak bisa sama sekali. Perluasan
tumor melebihi perut dan mungkin menekan pada organ yang berada
disekitanya ( Uterus, urinary bladder,dan ureter ) dan penyebab
gejala-gejala tersebut tertutupi oleh kanker.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">4. Etiologi</span><br />
<br />
Penyebab
dari pada kanker Colon tidak diketahui. Diet dan pengurangan waktu
peredaran pada usus besar (Aliran depan feces) yang meliputi faktor
kausatif. Petunjuk pencegahan yang tepat dianjurkan oleh Amerika Cancer
Society, The National Cancer Institute, dan organisasi kanker lainnya.<br />
<br />
Makanan-makanan
yang pasti di jurigai mengandung zat-zat kimia yang menyebabkan kanker
pada usus besar ( Tabel 56-1 ). Makanan tersebut juga mengurangi waktu
peredaran pada perut,yang mempercepat usus besar menyebabkan terjadinya
kanker. Makanan yang tinggi lemak terutama lemak hewan dari daging
merah,menyebabkan sekresi asam dan bakteri anaerob, menyebabkan
timbulnya kanker didalam usus besar. Daging yang di goreng dan di
panggang juga dapat berisi zat-zat kimia yang menyebabkan kanker. Diet
dengan karbohidrat murni yang mengandung serat dalam jumlah yang banyak
dapat mengurangi waktu peredaran dalam usus besar. Beberapa kelompok
menyarankan diet yang mengadung sedikit lemak hewan dan tinggi sayuran
dan buah-buahan ( e.g Mormons,seventh Day Adventists ).<br />
<br />
Makanan yang harus dihindari :<br />
<br />
- Daging merah<br />
<br />
- Lemak hewan<br />
<br />
- Makanan berlemak<br />
<br />
- Daging dan ikan goreng atau panggang<br />
<br />
- Karbohidrat yang disaring(example:sari yang disaring)<br />
<br />
Makanan yang harus dikonsumsi:<br />
<br />
- Buah-buahan dan sayur-sayuran khususnya Craciferous Vegetables dari golongan kubis ( seperti brokoli,brussels sprouts )<br />
<br />
- Butir padi yang utuh<br />
<br />
- Cairan yang cukup terutama air<br />
<br />
Karena
sebagian besar tumor Colon menghasilkan adenoma,faktor utama yang
membahayakan terhadap kanker Colon menyebabkan adenoma. Ada tiga type
adenoma Colon : tubular,villous dan tubulo villous ( akan di bahas pada
polips ).Meskipun hampir besar kanker Colon berasal dari adenoma,hanya
5% dari semua adenoma Colon menjadi manigna,villous adenoma mempunyai
potensial tinggi untuk menjadi manigna.<br />
<br />
Faktor yang menyebabkan
adanya adenoma benigna atau manigna tumor tidak diketahui poliposis yang
bergerombol bersifat herediter yang tersebar pada gen autosom dominan.
Ini di karakteristikkan pada permulaan adematus polip pada colon dan
rektum.Resiko dari kanker pada tempat femiliar poliposis mendekati 100 %
dari orang yang berusia 20 – 30 tahun.<br />
<br />
Orang-orang yang telah
mempunyai ucerative colitis atau penyakit Crohn’s juga mempunyai resiko
terhadap kanker Colon. Penambahan resiko pada permulaan usia muda dan
tingkat yang lebih tinggi terhadap keterlibatan colon. Resiko dari
kanker Colon akan menjadi 2/3 kali lebih besar jika anggota keluarga
menderita penyakit tersebut<br />
<br />
<br />
<div class="garpinghor">
<table border="0" cellpadding="5" cellspacing="5"><tbody>
<tr><td align="left" valign="top" width="25%"><a href="http://kumpulblogger.com/empr3.php?j=ac8e385cd41ec4ea&type=scahor&k=11998&b=93191&droll=abd0dcab" target="_new">Perbesar PENIS dan TAHAN LAMA hanya 169rb</a></td><td align="left" valign="top" width="25%"><a href="http://kumpulblogger.com/empr3.php?j=ac8e385cd41ec4ea&type=scahor&k=12111&b=93191&droll=ed5779cf" target="_new">MAU GAJI 20 JUTA ? KERJA 2 JAM MODAL CUMA 95RIBU</a></td></tr>
<tr><td align="left" valign="top" width="25%"><a href="http://kumpulblogger.com/empr3.php?j=ac8e385cd41ec4ea&type=scahor&k=12269&b=93191&droll=5fb8c5b6" target="_new">INVESTASI 95 RIBU HASIL 30 JUTA/BULAN, MAU ?</a></td><td align="left" valign="top" width="25%"><a href="http://kumpulblogger.com/empr3.php?j=ac8e385cd41ec4ea&type=scahor&k=12592&b=93191&droll=fcc9236f" target="_new">FOREDI REKOM BOYKE BIKIN ISTRI KETAGIHAN!</a></td></tr>
<tr><td align="left" valign="top" width="25%"><a href="http://kumpulblogger.com/empr3.php?j=ac8e385cd41ec4ea&type=scahor&k=12472&b=93191&droll=f965daf4" target="_new">MAU GAJI 20 JUTA ? KERJA 2 JAM MODAL CUMA 95RIBU</a></td><td align="left" valign="top" width="25%"><a href="http://kumpulblogger.com/empr3.php?j=ac8e385cd41ec4ea&type=scahor&k=12485&b=93191&droll=53086090" target="_new">Perbesar PENIS dan TAHAN LAMA hanya 169rb</a></td></tr>
<tr><td align="left" valign="top" width="25%"><a href="http://kumpulblogger.com/empr3.php?j=ac8e385cd41ec4ea&type=scahor&k=12978&b=93191&droll=d957db0d" target="_new">INVESTASI 95 RIBU HASIL 30 JUTA/BULAN, MAU ?</a></td><td align="left" valign="top" width="25%"><a href="http://kumpulblogger.com/empr3.php?j=ac8e385cd41ec4ea&type=scahor&k=12593&b=93191&droll=76c018e8" target="_new">GASA REKOM BOYKE UNTUK EREKSI KERAS LEBIH KENCENG!</a></td></tr>
<tr><td align="left" valign="top" width="25%"><a href="http://kumpulblogger.com/empr3.php?j=ac8e385cd41ec4ea&type=scahor&k=12391&b=93191&droll=63109443" target="_new">METODE ALAMIAH TAMBAH UKURAN PENIS</a></td><td align="left" valign="top" width="25%"><a href="http://kumpulblogger.com/empr3.php?j=ac8e385cd41ec4ea&type=scahor&k=13442&b=93191&droll=c58e309e" target="_new">SEX LEBIH KUAT TAHAN LAMA ISTRI MAKIN KETAGIHAN !!</a></td></tr>
<tr><td align="left" valign="top" width="25%"><a href="http://kumpulblogger.com/empr3.php?j=ac8e385cd41ec4ea&type=scahor&k=13465&b=93191&droll=8dc828a7" target="_new">FOREDI UNTUK KUAT TAHAN LAMA SEX REKOMENDASI BOYKE</a></td><td align="left" valign="top" width="25%"><a href="http://kumpulblogger.com/empr3.php?j=ac8e385cd41ec4ea&type=scahor&k=12594&b=93191&droll=cdcd0b71" target="_new">OLES HERBAL UTK KUAT TAHAN LAMA SEX REKOM BOYKE!</a></td></tr>
<tr><td align="left" valign="top" width="25%"><a href="http://kumpulblogger.com/empr3.php?j=ac8e385cd41ec4ea&type=scahor&k=13143&b=93191&droll=306e4bdf" target="_new">Perbesar PENIS dan TAHAN LAMA hanya 169rb</a></td><td align="left" valign="top" width="25%"><a href="http://kumpulblogger.com/empr3.php?j=ac8e385cd41ec4ea&type=scahor&k=13090&b=93191&droll=b6d2d1c2" target="_new">INVESTASI HANYA 25RB 1X SEUMUR HIDUP</a></td></tr>
<tr><td align="right" colspan="8"><a href="http://kumpulblogger.com/?refid=89293" target="_new">KumpulBlogger.com</a></td></tr>
</tbody></table>
</div>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">5. Kejadian.</span><br />
<br />
Kira-kira
152.000 orang di amerika serikat terdiagnosa kanker Colon pada tahun
1992 dan 57.000 orang meninggal karena kanker ini pada tahun yang sama
(ACS 1993). Sebagian besar klien pada kanker Colon mempunyai frekuensi
yang sama antara laki-laki dan perempuan. Kanker pada colon kanan
biasanya terjadi pada wanita dan Ca pada rektum biasanya terjadi pada
laki-laki.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">6. Alternatif Transcultural.</span><br />
<br />
Kejadian
Ca Colon pada USA tampaknya mengalami kemunduran dari seluruh
bangsa-bangsa lain kecuali pada laki-laki afrika dan amerika.Kejadian
yang lebih besar terjadi terhadap kanker ini terjadi di daerah industri
bagian barat dansebagian jepang firlandia dan afrika ini adalah
pemikiran yang berhubungan dengan diet. Daerah yang penduduknya
mengalami kejadian yang rendah terhadap Ca colon mempunyai diet tinggi
terhadap buah-buahan,sayuran,ikan dan sebagian kecil daging.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">COLABORATIF MANAGEMENT</span><br />
<a href="http://asuhankeperawatans.blogspot.com/"><br /><span style="font-weight: bold;">ASUHAN KEPERAWATAN</span></a><br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">PENGKAJIAN</span><span style="font-weight: bold;"> KEPERAWATAN</span><br />
<br />
1.Sejarah<br />
<br />
Sejarah
Ca pada klien diperoleh perawat berdasarkan usia dan jenis
kelamin,sejarah diet dan keadaan dari letak geografi diet. Sebagian
besar resiko yang menjadi pertanyaan perawat :<br />
<br />
1. Sejarah dari keluarga terhadap Ca Colon<br />
<br />
2. Radang usus besar<br />
<br />
3. Penyakit Crohn’s<br />
<br />
4. Familial poliposis<br />
<br />
5. Adenoma<br />
<br />
Perawat
bertanya tentang perubahan kebiasaan pada usus besar seperti diare
dengan atau tanpa darah pada feces klien mungkin merasa perutnya terasa
penuh ,nyeri atau berat badan turun tetapi biasanya hal tersebut
terlambat ditemukan .<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">2. Pemeriksaan fisik.</span><br />
<br />
Tanda-tanda Ca Colon tergantung pada letak tumor.Tanda-tanda yang biasanya terjadi adalah :<br />
<br />
- Perdarahan pada rektal<br />
<br />
- Anemia<br />
<br />
- Perubahan feces<br />
<br />
Kemungkinan
darah ditunjukan sangat kecil atau lebih hidup seperti mahoni atau
bright-red stooks.Darah kotor biasanya tidak ditemukan tumor pada
sebelah kanan kolon tetapi biasanya (tetapi bisa tidak banyak) tumor
disebelah kiri kolon dan rektum.<br />
<br />
Hal pertama yang ditunjukkan oleh Ca Colon adalah :<br />
<br />
· teraba massa<br />
<br />
· pembuntuan kolon sebagian atau seluruhnya<br />
<br />
· perforasi pada karakteristik kolon dengan distensi abdominal dan nyeri<br />
<br />
Ini ditemukan pada indikasi penyakit Cachexia.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">3. Pemeriksaan psikososial.</span><br />
<br />
Orang-orang
sering terlambat untuk mencoba perawatan kesehatan karena khawatir
dengan diagnosa kanker. Kanker biasanya berhubungan dengan kematian dan
kesakitan. Banyak orang tidak sadar dengan kemajuan pengobatan dan
peningkatan angka kelangsungan hidup. Deteksi dini adalah cara untuk
mengontrol Ca Colon dan keterlambatan dalam mencoba perawatan kesehatan
dapat mengurangi kesempatan untuk bertahan hidup dan menguatkan
kekhawatiran klien dan keluarga klien.<br />
<br />
Orang-oarang yang hidup
dalam gaya hidup sehat dan mengikuti oedoman kesehatan mungkin merasa
takut bila melihat pengobatan klinik, klien ini mungkin merasa
kehilangan kontrol, tidak berdaya dan shock. Proses diagnosa secara umum
meluas dan dapat menyebabkan kebosanan dan menumbuhkan kegelisahan pada
pasien dan keluarga pasien. Perawat membolehkan klien untuk bertanya
dan mengungkapkan perasaanya selama proses ini.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">4. Pemeriksaan laboratorium</span><br />
<br />
Nilai
hemaglobin dan Hematocrit biasanya turun dengan indikasi anemia. Hasil
tes Gualac positif untuk accult blood pada feces memperkuat perdarahan
pada GI Tract. Pasien harus menghindari daging, makanan yang mengandung
peroksidase (Tanaman lobak dan Gula bit) aspirin dan vitamin C untuk 48
jam sebelum diberikan feces spesimen. Perawat dapat menilai apakah klien
pada menggumakan obat Non steroidal anti peradangan (ibu profen)
Kortikosteroid atau salicylates. Kemudian perawat dapat konsul ke tim
medis tentang gambaran pengobatan lain.<br />
<br />
Makanan-makanan dan
obat-obatan tersebut menyebabkan perdarahan. Bila sebenarnya tidak ada
perdarahan dan petunjuk untuk kesalahan hasil yang positif.<br />
<br />
Dua
contoh sampel feses yang terpisah dites selama 3 hari berturut-turut,
hasil yang negatif sama sekali tidak menyampingkan kemungkinan terhadap
Ca Colon. Carsinoma embrionik antigen (CEA) mungkin dihubungkan dengan
Ca Colon, bagaimanapun ini juga tidak spesifik dengan penyakit dan
mungkin berhubungan dengan jinak atau ganasnya penyakit. CEA sering
menggunakan monitor untuk pengobatan yang efektif dan mengidentifikasi
kekambuhan penyakit.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">5. Pemeriksaan radiografi</span><br />
<br />
Pemeriksaan
dengan enema barium mungkin dapat memperjelas keadaan tumor dan
mengidentifikasikan letaknya. Tes ini mungkin menggambarkan adanya
kebuntuan pada isi perut, dimana terjadi pengurangan ukuran tumor pada
lumen. Luka yang kecil kemungkinan tidak teridentifikasi dengan tes ini.
Enema barium secara umum dilakukan setelah sigmoidoscopy dan
colonoscopy.<br />
<br />
Computer Tomografi (CT) membantu memperjelas adanya
massa dan luas dari penyakit. Chest X-ray dan liver scan mungkin dapat
menemukan tempat yang jauh yang sudah metastasis.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">6. Pemeriksaan Diagnosa lainnya.</span><br />
<br />
Tim
medis biasanya melakukan sigmoidoscopy dan colonoscopy untuk
mengidentifikasi tumor. Biopsi massa dapat juga dilakukan dalam prosedur
tersebut.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">ANALISIS</span><br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">1. Diagnosa keperawatan utama</span><br />
<br />
Pasien dengan tipe Ca Colon mempunyai diagnosa keperawatan seperti dibawah ini:<br />
<br />
a. Resiko tinggi terhadap luka s.d efek dari tumor dan kemungkinan metastase.<br />
<br />
b. Ketidakefektifan koping individu s.d gangguan konsep diri.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">2. Diagnosa keperawatan tambahan</span><br />
<br />
a. Nyeri s.d obstruksi tumor pada usus besar dengan kemungkinan menekan organ yang lainnya.<br />
<br />
b. Gangguan pemeliharaan kesehatan s.d kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit, program diagnosa dan rencana pengobatan.<br />
<br />
c.
Ketidakefektifan koping keluarga : Kompromi s.d gangguan pada peran,
perubahan gaya hidup dan ketakutan pasien terhadap kematian.<br />
<br />
d. Gangguan nutrisi : Kurang dari kebutuhan tubuh s.d program diagnosa.<br />
<br />
e. Ketakutan proses penyakit<br />
<br />
f. Ketidakberdayaan s.d penyakit yang mengancam kehidupan dan pengobatannya.<br />
<br />
g. Gangguan pola sexual s.d gangguan konsep diri.<br />
<a href="http://asuhankeperawatans.blogspot.com/"><br /><span style="font-weight: bold;">PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN</span></a><br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">RESIKO TINGGI TERHADAP LUKA</span><br />
<br />
Perencanaan : Tujuan Klien. Tujuan untuk klien adalah :<br />
<br />
a. Pengalaman pengobatan atau memperpanjang kelangsungan hidup.<br />
<br />
b. Pengalaman untuk meningkatkan kualitas hidup.<br />
<br />
c. Tidak ada pengalaman tentang komplikasi kanker termasuk metastase.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Intervensi :</span><br />
<br />
Pembedahan
biasanya pengobatan untuk tumor di kolon atau rektal.Tetapi radiasi dan
kemoterapi mungkin juga digunakan untuk membantu pembedahan, untuk
mengontrol dan mencegah kekambuhan kanker.<br />
<br />
Pelaksanaan tanpa pembedahan.<br />
<br />
Tim
medis dapat menilai kanker tiap pasien untuk menentukan rencana
pengobatan yang baik dengan mempertimbangkan usia, komplikasi penyakit
dan kualitas.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Terapi radiasi</span><br />
<br />
Persiapan
penggunaan radiasi dapat diberikan pada pasien yang menderita Ca
kolorektal yang besar, walaupun ini tidak dilaksanakan secara rutin.
Terapi ini dapat menyebabkan kesempatan yang lebih banyak dari tumor
tertentu, yang mana terjadi fasilitas reseksi tumor selama pembedahan.<br />
<br />
Radiasi
dapat digunakan post operatif sampai batas penyebaran metastase.
Sebagai ukuran nyeri, terapi radiasi menurunkan nyeri, perdarahan,
obstruksi usus besar atau metastase ke paru-paru dalam perkembangan
penyakit.<br />
<br />
Perawat menerangkan prosedur terapi radiasi pada klien
dan keluarga dan memperlihatkan efek samping (contohnya diare dan
kelelahan). Perawat melaksanakan tindakan untuk menurunkan efek samping
dari terapi .<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Kemoterapi</span><br />
<br />
Obat
non sitotoksik memajukan pengobatan terhadap Ca kolorektal kecuali
batas tumor pada anal kanal. Bagaimanapun juga 5 fluorouracil
(5-FU,Adrucil) dan levamisole (ergamisol) telah direkomendasikan
terhadap standar terapi untuk stadium khusus pada penyakit (contoh
stadium III) untuk mempertahankan hidup. Kemoterapi juga digunakan
sesudah pembedahan untuk mengontrol gejala-gejala metastase dan
mengurangi penyebaran metastase. Kemoterapi intrahepatik arterial sering
digunakan 5 FU yang digunakan pada klien dengan metastasis liver.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Manajemen pembedahan</span><br />
<br />
Reseksi kolon dengan atau tanpa kolostomi dan reseksi perineal abdomen adalah prosedur umum pembedahan terhadap Ca kolorektal.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Reseksi kolon</span><br />
<br />
Tipe khusus terhadap reseksi dan keputusan untuk membuat kolostomi sementara atau permanen tergantung pada :<br />
<br />
- Lokasi dan ukuran tumor<br />
<br />
- Tingkat komplikasi (contoh obstruksi atau perforasi)<br />
<br />
- Kondisi klien<br />
<br />
Reseksi kolon melibatkan pemotongan pada bagian kolon dengan tumor dan meninggalkan batas area dengan bersih.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Perawatan Pre operatif</span><br />
<br />
Perawat
membantu klien untuk menyiapkan reseksi kolon dengan mempertegas
keterangan dari dokter terhadap prosedur rencana pembedahan. Klien
menanyakan kepastian tentang kemungkinan perubahan yang terjadi pada
anatomi dan fisiologi setelah pembedahan sebelum evaluasi pembedahan
tumor dan kolon, dokter mungkin tidak dapat menentukan apakah kolostomo
diperlukan sementara atau permanen. Jika ini sebuah penyakit dokter
memberikan pertolongan pada klien tentang kemungkinan kolostomi. Ketika
dokter memastikan kolostomi akan diperlukan, klien bertanya tentang
kolostomi sebelum pembedahan. Jika kolostomi pasti direncanakan, perawat
mengkonsulkan terapi enterostomal untuk menasehati penempatan ostomi
yang optimal dan mengintruksikan kepada klien tentang fungsi umum ostomi
dan rasionalnya. Terapi enterostomal adalah perawat yang recatat
mempunyai latihan spesialisasi yang lengkap dan disahkan dalam perwatan
ostomi.<br />
<br />
Tidak berfungsinya alat sexual adalah suatu masalah yang
potensial untuk laki-laki dan wanita yang mengalami Ca bedah
rektal.Pembicaraan dokter ini tentang resiko terhadap klien,dan yang
mendukung klien dalam usaha ini.Perawat mempersiapkan klien untuk bedah
abdomen dengan anestesi umum.<br />
<br />
Jika usus tidak obstruktif atau
perforasi,rencananya adalah bedah elektif. Klien menerima dengan
sungguh-sungguh pembersihan dari usus, atau “persiapan pembersihan
usus”, untuk meminimalkan pertumbuhan bakteri dan mencegah terjadinya
komplikasi, untuk persiapan pembersihan usus klien mengintruksikan untuk
menentukan diet mereka untuk membersikan cairan cairan 1-2 hari sebelum
pembedahan. Pembersihan mekanik akan sempurna dengan pencuci perut dan
pemasukan cairan ke dalam poros usus atau dengan melavement seluruh isi
perut. Untuk melavement seluruh isi perut, kuantitas besar makanan klien
pada sodium sulfat dan poliyethilene glycol solution. Solusi yang
melebihi kapasitas absobsi pada usus kecil dan colon bersih dari feces.
Untuk mengurangi bahaya infeksi, para ilmuwan memberikan antibiotik oral
atau intravena untuk di berikan pada hari sebelum pembedahan<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Prosedur Operatif</span><br />
<br />
Ahli
bedah membuat insisi dalam perut dan memeriksa rongga abdomen untuk
menentukan letak reseksi dari tumor tersebut. Bagian dari colon dengan
tumor adalah menghilangkan dan terkhir membuka dua pada usus yang di
irigasi sebelum hubungannya dengan colon. Jika hubungan ini tidak dapat
dijalankan karena lokasi pada tumor atau kondisi pada usus.(Contoh
inflamasi) ,kolostomi meningkat. Ahli bedah membuat colostomi dengan
membuat pembukaan dalam lubang. Pada kolon ( Lubang kolostomi) atau
dengan membagi kolon dan terakir membawa keluar satu (Akhir terminal
kolostomi ), sisa setoma adalah sisa lubang menjahit luka untuk kulit
pada abdomen. Kolostomi mungkin dapat meningkat pada kolon
ascending,transversum,descending atau kolon sikmoit<br />
<br />
Prosedur
Hartman sering kali di lakukan ketika kolostomi sementara yang
menghendaki untuk istirahat dan beberapa bagian usus. Kolon proksimal di
gunakan untuk membuat kolostomi. Ahli bedah menjahit ujung distal dari
kolon dan tempat dalam rongga abdomen atau eksterior pada mucus fitula.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Perawatan post operatif</span><br />
<br />
Klien
yang mempunyai kerusakan kolon tanpa menerima perawatan kolostomi
sejenis, untuk klien yang menderita sedikit bedah abdomen.<br />
<br />
Pasien
yang mempunyai kolostomi dapat kembali dari pembedahan dengan sebuah
sistem kantung ostomi pada tempatnya. Bila tidak ada sistem kantung pada
tempatnya, Perawat meletakkan pembalut petrolatum tipis pada seluruh
setoma untuk menjaganya untuk tetap lembab. Kemudian, stoma ditutup
dengan pembalut steril yang kering. Perpaduan dengan terapi enterostomal
(ET), perawat meletakkan sistem kantung sesegera mungkin. Sistem
kantung kolostomi membuat lebih nyaman dan pengumpulan feces lebih bisa
di terima dari pada dengan pembalutan.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Perawat mengobservasi untuk :</span><br />
<br />
- Nekrosis jaringan<br />
<br />
- Perdarahan yang tidak biasa<br />
<br />
- Warna pucat, yang mengindikasikan kurang sirkulasi<br />
<br />
Stoma
yang sehat berwarna merah muda-kemerahan-dan lembab. Sejumlah kecil
perdarahan pada stoma adalah biasa tetapi perdarahan lain dilaporkan
pada dokter bedah. Perawat juga secara berfrekuensi memeriksa sistem
katung untuk mengetahui kondisinya tetap baik dan tanda-tand kebocoran.<br />
<br />
Colostomi
harus mulai berfungsi 2 – 4 hari setelah operasi. Ketika colostomi
mulai berfungsi , kantung perlu dikosongkan secara berfrekuensi untuk
menghilangkan gas yang terkumpul. Kantung harus di kosongkan bila sudah
1/3 –1/2 nya sudah penuh feces. Feces berbentuk cair sesudah operasi,
tetapi menjadi lebih padat, tergantung pada di mana stoma diletakkan
pada kolon. Sebagai contoh feces dari kolostomi dalam kolon bagaian atas
yang naik adalah cair, feces di kolostomi dalam kolon melintang
berbentuk pasta (mirip dengan feces seperti biasanya yang dikeluarkan
dari rektum).<br />
<br />
Aspek penting yang lain dari kolostomi adalah
perawatan kulit. Barier pelindung di letakkan pada kulit sebelum kantung
di pasang. Perawat mengamati kulit di sekitar stoma, untuk kulit
kemerahan atau kerusakan kulit dan memberitahukan pada dkter atau ahli
terapi atau fisik bila terjadi iritasi kulit.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Pemindahan Abdominal – Perineal</span><br />
<br />
Bila
ada tumor rektal, struktur pendukung rektum dan rektal dapat perlu di
pindahkan. Pemindahan abdominal perineal biasanya membutuhkan kolostomi
yang permanen untuk evaluasi. Bagaimanapun dengan improfisasi pada
teknik pembedahan, banyak pasien dapat menjalani pemindahan kolon dengan
spincter rektal dibiarkan utuh. Dengan demikian kebutuhan kolostomi
dapat di hindari.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Perawatan pra operasi</span><br />
<br />
Perawatan
pra operasi untuk pasien yang menjalani pemindahan A/P sama dengan yang
diberikan pada pasien yang menjalani pemindahan kolon (lihat bagian
awal).<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Prosedur Operasi</span><br />
<br />
Dokter
bedah membuka kolon sigmoit, kolon rekto sigmoid, rektum dan anus
melalui kombinasi irisan pada abdominal dan perineal. Di buat akiran
yang permanen dari kolostomi sigmoid.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Perawatan pasca operasi</span><br />
<br />
Perawatan
pasca operasi setelah pemindahan A/P adalah sama dengan perawatan yang
diberikan setelah pemindahan kolon dengan pembuatan kolostomi sigmoid.
Perawat bekerja sama dengan dokter ET untuk menyediakan perawatan
kolostomi dan pasien serta pendidikan untuk keluarga.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Ada 3 metode dalam pembedahan untuk menutup luka :</span><br />
<br />
·
Luka dibiarkan terbuka, kasa diletakkan pada luka, dibiarkan pada
tempatnya selama 2-5 hari. Bila ahli bedah melakukan pendekatan ini,
irigasi luka dan kasa absorben digunakam sampai tahap penyembuhan.<br />
<br />
·
Luka dapat sebagian saja ditutup karena penggunaan jahitan luka atau
bedah penrose yang diletakkan untuk pengeringan cairan yang terkumpul
didalam luka.<br />
<br />
· Luka dapat ditutup seluruhnya , kateter
diletakkan melalui luka sayatan sepanjang sisi luka perineal dan
dibiarkan selama 4-6 hari. Satu kateter digunakan untuk irigasi luka
dengan salin isotoni yang steril dan kateter yang lain dihubungkan pada
pengisapan yang bawah.<br />
<br />
Pengeringan dari luka parineal dan rongga
perut adalah penting karena kemungkinan infeksi dan pembentukan abses.
Pengeringan copius serosa nguineous dari luka perineal adalah diharapkan
penyembuhan luka perineal dapat memerlukan 6-8 bulan. Luka dapat
menjadi sumber rasa tidak nyaman pada irisan abdominal dan ostomi. Dan
perlu perawatan yang lebih baik dan intensif. Pasien dapat dihantui rasa
sakit pada rektal karena inerfasi simpatik untuk kontrol rektal tidak
diganggu. Sakit dan rasa gatal kadang-kadang bisa terjadi srtelah
penyembuhan. Tidak ada penjelasan secara fisiologis untuk rasa ini.
Intervensi dapat termasuk pengobatan anti puritis seperti bezocain dan
sitz baths. Perawat :<br />
<br />
· Menjelaskan fisiologi dari sensasi perineal pada pasien<br />
<br />
· Secara berkelanjutan menilai tanda infeksi, nanah atau komplikasi lainnya.<br />
<br />
· Metode pelaksanaan menbentuk pengeringan luka dan kenyamanan<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">PENANGGULANGAN SECARA INDIVIDUAL YANG TAK EFEKTIF</span><br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Rencana: Tujuan pasien</span><br />
<br />
Tujuannya
adalah bahwa pasien akan mengidentifikasi, mengembangkan dan
menggunakan metode penanggulangan yang efektif dalam persetujuan dengan
meluhat perubahan dan takut kehilangan pengalaman.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">INTERVENSI</span><span style="font-weight: bold;"> KEPERAWATAN</span><br />
<br />
Pasien
dan keluarganya dihadapkan dengan isu atau rumor penyakit kanker
kemungkinan kehilangan fungsi tubuh dan perubahan fungsi tubuh.<br />
<br />
Perawat mengamati dan mengidentifikasi :<br />
<br />
· Metode baru penanggulangan pasien dan keluarganya<br />
<br />
· Sumber dukungan atau semangat yang efektif digunakan pada saat setelah krsisis<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">PERENCANAAN PERAWATAN</span><br />
<br />
* Persiapan perawatan rumah<br />
<br />
Perawat
menilai semua pasien mempunyai kemampuan melakukan perawatan insisi dan
aktifitas hidup sehari-hari (ADL) dalam batas-batas tertentu.<br />
<br />
Untuk
pasien yang menjalani kolostomi, perawat menimbang situasi rumah untuk
membantu pasien dalam pengaturan perawatan. Jadi ostomi akan berfungsi
secara tepat, pasien dan keluarga harus menjaga persediaan ostomi di
daerah (kamar mandi lebih disukai) dimana temperatur tidak panas juga
tidak dungin (rintangan kulit dapat menjadi keras atau meleleh dalam
temperataur ekstrim).<br />
<br />
Tidak ada perubahan yang di butuhkan dalam
akomodasi tidur. Beberapa pasien pindah ke ruangan tersendiri atau ke
tempat tidur kembar. Ini dapat menuntun jarak fisik dan emosionil dari
suami atau istri dan yang penting lainnya. Penutup karet pada awalnya
dapat di tempatkan di atas kasur tempat tidur jika pasien merasa gelisah
tentang sistem kantung.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">* Pengajaran kesehatan</span><br />
<br />
Pasien
yang menjalani reseksi kolon tanpa kolostomi menerima instruksi untuk
kebutuhan spesifik di berokan sama pada pasien yang menjalani bedah
abdomen. Di samping informasi ini, perawat mengajar semua pasien dengan
reseksi kolon untuk melihat dan manifestasi laporan klinik untuk
opstruksi usus dan perforasi.<br />
<br />
Rehabilitasi sesudah bedah ostomi
mengharuskan pasien dan keluarga belajar prinsip perawatan kolostomi dan
kemampuan psikomotor untuk memudahkan perawatan ini. Memberikan
informasi adalah penting, tetapi perawat juga harus memberikan
kesempatan yang cukup kepada pasien untuk belajar kemampuan psikomotor
yang terlibat dalam perawatan ostomi sebelum pelaksanaan. Waktu latihan
yang cukup direncanakan untuk pasien dan keluarga atau yang penting
lainnya. Sehingga mereka dapat mengurus, memasang dan menggunakan semua
perawatan ostomi. Perawat mengajar pasien dan keluarga :<br />
<br />
- Tentang stoma<br />
<br />
- Pengunaan, perawatan dan pelaksanaan sistem kantung<br />
<br />
- Pelindung kulit<br />
<br />
- Kontrol diet atau makanan<br />
<br />
- Kontrol gas dan bau<br />
<br />
- Potensial masalah dan solusi<br />
<br />
- Tips bagaimana melanjutkan aktifitas normal, termasuk bekerja, perjalanan dan hubungan seksual.<br />
<br />
Pasien
dengan kolostomi sigmoit mungkin beruntung dari irigasi kolostomi untuk
mengantur eliminasi. Perawat mendiskusikan teknik ini dengan pasien dan
keluarga untuk menentukan itu dikerjakan dan dirasakan berharga. Jika
metode ini di pilih, perawat mengajar pasien dan keluaraga bagaimana
melakukan irigasi kolostomi. Berbagai macam alat ajar dapat di gunakan.
Instruksi tertulis menolong sebab clien dapat mengambil contoh ini
sebagai acuan untuk waktu yang akan datang. Reposisin sangat diperlukan
dalam mengajarkan pada pasien tentang kemampuan ini. Kegelisahan,
ketakutan, rasa tidak nyaman dan semua bentuk tekanan mengubah pasien
dan kemampuan keluarga pasien untuk belajar dan mengumpulkan informasi.<br />
<br />
Dalam
rangka menginstruksikan pada pasien tentang manifestasi klinis dari
gangguan penyumbatan dengan dibuatnya lubang. Perawat juga menyarankan
pada pasien dengan kolostomi untuk melaporkan adanya demam ataupun
adanya serangan sakit yang timbul mendadak atau pun rasa berdenyut/
bergelombang pada sekitar stoma.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Persiapan Psikososial</span><br />
<br />
Diagnosa
kanker dapat menghentikan emosional klien dan keluarga atau orang
penting lainnya, tetapi pengobatan di sambut sebab itu memberikan
harapan dalam mengontrol penyakit. Perawat memeriksa reaksi sakit pasien
dan persepsi dari interfensi yang di rencanakan.<br />
<br />
Reaksi pasien terhadap pembedahan ostomi,yang mana mungkin termasuk pengrusakan dan melibatkan :<br />
<br />
- Perasaan sakit hati terhadap yang lain<br />
<br />
- Perasaan kotor, dengan penurunan nilai rasa<br />
<br />
- Takut sebagai penolakan<br />
<br />
Perawat
mengijinkan pasien untuk mengungkapkan dengan kata-kata perasaannya.
Dengan mengajarkan pasien bagaimana fisiknya mengatur ostomi, perawat
membantu pasien dalam memperbaiki harga diri dan meningkatkan body
image, yang mana memiliki peranan penting dalam hubungan yang kokoh
dengan yang lain. Pemasukan keluarga dan orang lain yang penting dalam
proses rehabilitasi, juga menolong mempertahankan persahabatan dan
meningkatkan harga diri pasien.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">DAFTAR PUSTAKA</span><br />
<br />
Carpenito, Lynda Juall. (1999). <span style="font-weight: bold;">Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan</span>. Edisi 2. (terjemahan). Penerbit buku Kedokteran EGC. Jakarata.<br />
<br />
Carpenito, Lynda Juall. (2000.). Buku Saku <span style="font-weight: bold;">Diagnosa Keperawatan</span>. Edisi 8. (terjemahan). Penerbit buku Kedokteran EGC. Jakarta.<br />
<br />
Doenges, Marilynn E. (1999). <a href="http://asuhankeperawatans.blogspot.com/"><span style="font-style: italic; font-weight: bold;">Rencana Asuhan Keperawatan</span></a>. Edisi 3. (terjemahan). Penerbit buku Kedokteran EGC. Jakarta.<br />
<br />
Engram, Barbara. (1998). <span style="font-style: italic; font-weight: bold;">Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah</span>. Volume 2, (terjemahan). Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.<br />
<br />
Junadi, Purnawan. (1982). Kapita Selekta Kedokteran, Jakarta: Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.<br />
<br />
Long,
Barbara C. (1996). Perawatan Medikal Bedah. Volume I. (terjemahan).
Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan Pajajaran. Bandung.<br />
<br />
Mansjoer, Arif., et all. (1999). Kapita Selekta Kedokteran. Fakultas Kedokteran UI : Media Aescullapius.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14847214400832176956noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8579800390882585400.post-5920463487199705122012-02-08T19:29:00.000-08:002012-02-12T07:19:08.449-08:00ASUHAN KEPERAWATAN CEDERA KEPALA<div style="color: #444444;">
<span style="font-weight: bold;">PENGERTIAN</span><br />
<a href="http://asuhankeperawatans.blogspot.com/2010/11/asuhan-keperawatan-cedera-kepala.html"><br /><span style="font-weight: bold;">Cedera kepala</span></a>
adalah suatu gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau
tanpa disertai perdarahan interstiil dalam substansi otak tanpa diikuti
terputusnya kontinuitas otak.<br />
<br />
<a href="http://asuhankeperawatans.blogspot.com/2010/11/asuhan-keperawatan-cedera-kepala.html"><span style="font-weight: bold;">Cidera otak primer:</span></a><br />
Adalah
kelainan patologi otak yang timbul segera akibat langsung dari trauma.
Pada cidera primer dapat terjadi: memar otak, laserasi.<br />
<a href="http://asuhankeperawatans.blogspot.com/2010/11/asuhan-keperawatan-cedera-kepala.html"><span style="font-weight: bold;">Cidera otak sekunder:</span></a><br />
Adalah kelainan patologi otak disebabkan kelainan biokimia, metabolisme, fisiologi yang timbul setelah trauma.<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
Proses-proses fisiologi yang abnormal:<br />
- Kejang-kejang<br />
- Gangguan saluran nafas<br />
- Tekanan intrakranial meningkat yang dapat disebabkan oleh karena:<br />
• edema fokal atau difusi<br />
• hematoma epidural<br />
• hematoma subdural<br />
• hematoma intraserebral<br />
• over hidrasi<br />
- Sepsis/septik syok<br />
- Anemia<br />
- Shock<br />
Proses fisiologis yang abnormal ini lebih memperberat kerusakan cidera otak dan sangat mempengaruhi morbiditas dan mortalitas.<br />
<br />
Perdarahan yang sering ditemukan:<br />
• Epidural hematom:<br />
Terdapat pengumpulan darah diantara tulang tengkorak dan duramater
akibat pecahnya pembuluh darah/cabang-cabang arteri meningeal media yang
terdapat di duramater, pembuluh darah ini tidak dapat menutup sendiri
karena itu sangat berbahaya. Dapat terjadi dalam beberapa jam sampai 1 –
2 hari. Lokasi yang paling sering yaitu dilobus temporalis dan
parietalis.<br />
Tanda dan gejala:<br />
penurunan tingkat kesadaran, nyeri
kepala, muntah, hemiparesa. Dilatasi pupil ipsilateral, pernapasan
dalam dan cepat kemudian dangkal, irreguler, penurunan nadi, peningkatan
suhu.<br />
<br />
• Subdural hematoma<br />
Terkumpulnya darah antara
duramater dan jaringan otak, dapat terjadi akut dan kronik. Terjadi
akibat pecahnya pembuluh darah vena/jembatan vena yang biasanya terdapat
diantara duramater, perdarahan lambat dan sedikit. Periode akut terjadi
dalam 48 jam – 2 hari atau 2 minggu dan kronik dapat terjadi dalam 2
minggu atau beberapa bulan.<br />
Tanda dan gejala:<br />
Nyeri kepala, bingung, mengantuk, menarik diri, berfikir lambat, kejang dan edema pupil.<br />
• Perdarahan intraserebral<br />
Perdarahan di jaringan otak karena pecahnya pembuluh darah arteri, kapiler, vena.<br />
Tanda dan gejala:<br />
Nyeri kepala, penurunan kesadaran, komplikasi pernapasan, hemiplegi kontralateral, dilatasi pupil, perubahan tanda-tanda vital.<br />
• Perdarahan subarachnoid:<br />
Perdarahan didalam rongga subarachnoid akibat robeknya pembuluh darah
dan permukaan otak, hampir selalu ada pada cedera kepala yang hebat.<br />
Tanda dan gejala:<br />
Nyeri kepala, penurunan kesadaran, hemiparese, dilatasi pupil ipsilateral dan kaku kuduk.<br />
<br />
Penatalaksanaan:<br />
Konservatif<br />
• Bedrest total<br />
• Pemberian obat-obatan<br />
• Observasi tanda-tanda vital dan tingkat kesadaran.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Pengkajian</span><br />
BREATHING<br />
Kompresi
pada batang otak akan mengakibatkan gangguan irama jantung, sehingga
terjadi perubahan pada pola napas, kedalaman, frekuensi maupun iramanya,
bisa berupa Cheyne Stokes atau Ataxia breathing. Napas berbunyi,
stridor, ronkhi, wheezing ( kemungkinana karena aspirasi), cenderung
terjadi peningkatan produksi sputum pada jalan napas.<br />
BLOOD:<br />
Efek
peningkatan tekanan intrakranial terhadap tekanan darah bervariasi.
Tekanan pada pusat vasomotor akan meningkatkan transmisi rangsangan
parasimpatik ke jantung yang akan mengakibatkan denyut nadi menjadi
lambat, merupakan tanda peningkatan tekanan intrakranial. Perubahan
frekuensi jantung (bradikardia, takikardia yang diselingi dengan
bradikardia, disritmia).<br />
BRAIN<br />
Gangguan kesadaran merupakan salah
satu bentuk manifestasi adanya gangguan otak akibat cidera kepala.
Kehilangan kesadaran sementara, amnesia seputar kejadian, vertigo,
sinkope, tinitus, kehilangan pendengaran, baal pada ekstrimitas. Bila
perdarahan hebat/luas dan mengenai batang otak akan terjadi gangguan
pada nervus cranialis, maka dapat terjadi :<br />
• Perubahan status mental
(orientasi, kewaspadaan, perhatian, konsentrasi, pemecahan masalah,
pengaruh emosi/tingkah laku dan memori).<br />
• Perubahan dalam penglihatan, seperti ketajamannya, diplopia, kehilangan sebagian lapang pandang, foto fobia.<br />
• Perubahan pupil (respon terhadap cahaya, simetri), deviasi pada mata.<br />
• Terjadi penurunan daya pendengaran, keseimbangan tubuh.<br />
• Sering timbul hiccup/cegukan oleh karena kompresi pada nervus vagus menyebabkan kompresi spasmodik diafragma.<br />
•
Gangguan nervus hipoglosus. Gangguan yang tampak lidah jatuh kesalah
satu sisi, disfagia, disatria, sehingga kesulitan menelan.<br />
BLADER<br />
Pada cidera kepala sering terjadi gangguan berupa retensi, inkontinensia uri, ketidakmampuan menahan miksi.<br />
BOWEL<br />
Terjadi
penurunan fungsi pencernaan: bising usus lemah, mual, muntah (mungkin
proyektil), kembung dan mengalami perubahan selera. Gangguan menelan
(disfagia) dan terganggunya proses eliminasi alvi.<br />
<br />
BONE<br />
Pasien
cidera kepala sering datang dalam keadaan parese, paraplegi. Pada
kondisi yang lama dapat terjadi kontraktur karena imobilisasi dan dapat
pula terjadi spastisitas atau ketidakseimbangan antara otot-otot
antagonis yang terjadi karena rusak atau putusnya hubungan antara pusat
saraf di otak dengan refleks pada spinal selain itu dapat pula terjadi
penurunan tonus otot.<br />
<br />
Pemeriksaan Diagnostik:<br />
• CT Scan: tanpa/dengan kontras) mengidentifikasi adanya hemoragik, menentukan ukuran ventrikuler, pergeseran jaringan otak.<br />
•
Angiografi serebral: menunjukkan kelainan sirkulasi serebral, seperti
pergeseran jaringan otak akibat edema, perdarahan, trauma.<br />
• X-Ray: mendeteksi perubahan struktur tulang (fraktur), perubahan struktur garis (perdarahan / edema), fragmen tulang.<br />
• Analisa Gas Darah: medeteksi ventilasi atau masalah pernapasan (oksigenasi) jika terjadi peningkatan tekanan intrakranial.<br />
• Elektrolit: untuk mengkoreksi keseimbangan elektrolit sebagai akibat peningkatan tekanan intrakranial.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Prioritas perawatan:</span><br />
1.memaksimalkan perfusi/fungsi otak<br />
2.mencegah komplikasi<br />
3.pengaturan fungsi secara optimal/mengembalikan ke fungsi normal.<br />
4.mendukung proses pemulihan koping klien/keluarga<br />
5.pemberian informasi tentang proses penyakit, prognosis, rencana pengobatan, dan rehabilitasi.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">DIAGNOSA KEPERAWATAN:</span><br />
1)
Perubahan perfusi jaringan serebral b.d penghentian aliran darah
(hemoragi, hematoma); edema cerebral; penurunan TD sistemik/hipoksia
(hipovolemia, disritmia jantung)<br />
2) Resiko tinggi pola napas tidak
efektif b.d kerusakan neurovaskuler (cedera pada pusat pernapasan otak).
Kerusakan persepsi atau kognitif. Obstruksi trakeobronkhial.<br />
3) Perubahan persepsi sensori b. d perubahan transmisi dan/atau integrasi (trauma atau defisit neurologis).<br />
4) Perubahan proses pikir b. d perubahan fisiologis; konflik psikologis.<br />
5)
Kerusakan mobilitas fisik b. d kerusakan persepsi atau kognitif.
Penurunan kekuatan/tahanan. Terapi pembatasan /kewaspadaan keamanan,
misal: tirah baring, imobilisasi.<br />
6) Resiko tinggi terhadap infeksi
b.d jaringan trauma, kulit rusak, prosedur invasif. Penurunan kerja
silia, stasis cairan tubuh. Kekurangan nutrisi. Respon inflamasi
tertekan (penggunaan steroid). Perubahan integritas sistem tertutup
(kebocoran CSS)<br />
7) Resiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh b. d perubahan kemampuan untuk mencerna nutrien
(penurunan tingkat kesadaran). Kelemahan otot yang diperlukan untuk
mengunyah, menelan. Status hipermetabolik.<br />
8) Perubahan proses keluarga b. d transisi dan krisis situasional. Ketidak pastian tentang hasil/harapan.<br />
9)
Kurang pengetahuan mengenai kondisi dan kebutuhan pengobatan b. d
kurang pemajanan, tidak mengenal informasi. Kurang
mengingat/keterbatasan kognitif.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN</span><br />
1)
Perubahan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan penghentian
aliran darah (hemoragi, hematoma); edema cerebral; penurunan TD
sistemik/hipoksia (hipovolemia, disritmia jantung)<br />
Tujuan:<br />
• Mempertahankan tingkat kesadaran biasa/perbaikan, kognisi, dan fungsi motorik/sensorik.<br />
Kriteria hasil:<br />
• Tanda vital stabil dan tidak ada tanda-tanda peningkatan TIK<br />
<br /></div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: medium none; color: #444444;"> <tbody>
<tr> <td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0cm 5.4pt; width: 140.95pt;" valign="top" width="188"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span lang="EN-US">Intervensi</span></div>
</td> <td style="border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; color: windowtext windowtext windowtext -moz-use-text-color; width: 280.9pt;" valign="top" width="375"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span lang="EN-US">Rasional</span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; width: 140.95pt;" valign="top" width="188"><div class="MsoBodyText2">
<span lang="EN-US" style="font-size: 100%; line-height: 150%;">Tentukan faktor-faktor yg menyebabkan koma/penurunan perfusi jaringan otak dan potensial peningkatan TIK.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 100%;">Pantau /catat status neurologis secara teratur dan bandingkan dengan nilai standar GCS.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 100%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 100%;">Evaluasi keadaan pupil, ukuran, kesamaan antara kiri dan kanan, reaksi terhadap cahaya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 100%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 100%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 100%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 100%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 100%;">Pantau tanda-tanda vital: TD, nadi, frekuensi nafas, suhu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 100%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 100%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 100%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 100%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 100%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 100%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 100%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 100%;">Pantau intake dan out put, turgor kulit dan membran mukosa.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 100%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 100%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 100%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 100%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 100%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 100%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 100%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 100%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 100%;">Turunkan stimulasi eksternal dan berikan kenyamanan, seperti lingkungan yang tenang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 100%;">Bantu pasien untuk menghindari /membatasi batuk, muntah, mengejan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 100%;">Tinggikan kepala pasien 15-45 derajad sesuai indikasi/yang dapat ditoleransi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 100%;">Batasi pemberian cairan sesuai indikasi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 100%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 100%;">Berikan oksigen tambahan sesuai indikasi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 100%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 100%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US" style="font-size: 100%;">Berikan obat sesuai indikasi, misal: diuretik, steroid, antikonvulsan, analgetik, sedatif, antipiretik.</span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; width: 280.9pt;" valign="top" width="375"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US">Penurunan
tanda/gejala neurologis atau kegagalan dalam pemulihannya setelah
serangan awal, menunjukkan perlunya pasien dirawat di perawatan
intensif.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US">Mengkaji
tingkat kesadaran dan potensial peningkatan TIK dan bermanfaat dalam
menentukan lokasi, perluasan dan perkembangan kerusakan SSP.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US">
Reaksi pupil diatur oleh saraf cranial okulomotor (III) berguna untuk
menentukan apakah batang otak masih baik. Ukuran/ kesamaan ditentukan
oleh keseimbangan antara persarafan simpatis dan parasimpatis. Respon
terhadap cahaya mencerminkan fungsi yang terkombinasi dari saraf
kranial optikus (II) dan okulomotor (III).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US">Peningkatan
TD sistemik yang diikuti oleh penurunan TD diastolik (nadi yang
membesar) merupakan tanda terjadinya peningkatan TIK, jika diikuti
oleh penurunan kesadaran. Hipovolemia/hipertensi dapat mengakibatkan
kerusakan/iskhemia cerebral. Demam dapat mencerminkan kerusakan pada
hipotalamus. Peningkatan kebutuhan metabolisme dan konsumsi oksigen
terjadi (terutama saat demam dan menggigil) yang selanjutnya
menyebabkan peningkatan TIK.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US">Bermanfaat
sebagai ndikator dari cairan total tubuh yang terintegrasi dengan
perfusi jaringan. Iskemia/trauma serebral dapat mengakibatkan diabetes
insipidus. Gangguan ini dapat mengarahkan pada masalah hipotermia
atau pelebaran pembuluh darah yang akhirnya akan berpengaruh negatif
terhadap tekanan serebral.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US">Memberikan
efek ketenangan, menurunkan reaksi fisiologis tubuh dan meningkatkan
istirahat untuk mempertahankan atau menurunkan TIK.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt;">
<span lang="EN-US"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US">Aktivitas ini akan meningkatkan tekanan intrathorak dan intraabdomen yang dapat meningkatkan TIK.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US">Meningkatkan
aliran balik vena dari kepala sehingga akan mengurangi kongesti dan
oedema atau resiko terjadinya peningkatan TIK.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US"> Pembatasan cairan diperlukan untuk menurunkan edema serebral, meminimalkan fluktuasi aliran vaskuler TD dan TIK.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US">Menurunkan hipoksemia, yang mana dapat meningkatkan vasodilatasi dan volume darah serebral yang meningkatkan TIK.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US">Diuretik
digunakan pada fase akut untuk menurunkan air dari sel otak,
menurunkan edema otak dan TIK,. Steroid menurunkan inflamasi, yang
selanjutnya menurunkan edema jaringan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US">Antikonvulsan
untuk mengatasi dan mencegah terjadinya aktifitas kejang. Analgesik
untuk menghilangkan nyeri . Sedatif digunakan untuk mengendalikan
kegelisahan, agitasi. Antipiretik menurunkan atau mengendalikan demam
yang mempunyai pengaruh meningkatkan metabolisme serebral atau
peningkatan kebutuhan terhadap oksigen.</span></div>
</td> </tr>
</tbody></table>
<br />
<div class="WordSection1" style="color: #444444;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;">
<span lang="EN-US">1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Resiko
tinggi pola napas tidak efektif berhubungan dengan kerusakan
neurovaskuler (cedera pada pusat pernapasan otak). Kerusakan persepsi
atau kognitif. Obstruksi trakeobronkhial.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;">
<span lang="EN-US">Tujuan : mempertahankan pola pernapasan efektif.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;">
<span lang="EN-US">Kriteria evaluasi : bebas sianosis, GDA dalam batas normal</span></div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: medium none;"> <tbody>
<tr> <td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0cm 5.4pt; width: 5cm;" valign="top" width="189"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span lang="EN-US">Intervensi</span></div>
</td> <td style="border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; color: windowtext windowtext windowtext -moz-use-text-color; width: 10cm;" valign="top" width="378"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span lang="EN-US">Rasional</span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; width: 5cm;" valign="top" width="189"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US">Pantau frekuensi, irama, kedalaman pernapasan. Catat ketidakteraturan pernapasan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US">Pantau
dan catat kompetensi reflek gag/menelan dan kemampuan pasien untuk
melindungi jalan napas sendiri. Pasang jalan napas sesuai indikasi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US">Angkat kepala tempat tidur sesuai aturannya, posisi miirng sesuai indikasi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US">Anjurkan pasien untuk melakukan napas dalam yang efektif bila pasien sadar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US">Lakukan penghisapan dengan ekstra hati-hati, jangan lebih dari 10-15 detik. Catat karakter, warna dan kekeruhan dari sekret.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US">Auskultasi
suara napas, perhatikan daerah hipoventilasi dan adanya suara
tambahan yang tidak normal misal: ronkhi, wheezing, krekel.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US">Pantau analisa gas darah, tekanan oksimetri</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US">Lakukan ronsen thoraks ulang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US">Berikan oksigen.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br />
<span lang="EN-US"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US">Lakukan fisioterapi dada jika ada indikasi.</span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; width: 10cm;" valign="top" width="378"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US">Perubahan
dapat menandakan awitan komplikasi pulmonal atau menandakan
lokasi/luasnya keterlibatan otak. Pernapasan lambat, periode apnea
dapat menandakan perlunya ventilasi mekanis.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US">Kemampuan
memobilisasi atau membersihkan sekresi penting untuk pemeliharaan
jalan napas. Kehilangan refleks menelan atau batuk menandakan
perlunaya jalan napas buatan atau intubasi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br />
<span lang="EN-US"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US">Untuk memudahkan ekspansi paru/ventilasi paru dan menurunkan adanya kemungkinan lidah jatuh yang menyumbat jalan napas.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US">Mencegah/menurunkan atelektasis.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br />
<span lang="EN-US"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US">Penghisapan
biasanya dibutuhkan jika pasien koma atau dalam keadaan imobilisasi
dan tidak dapat membersihkan jalan napasnya sendiri. Penghisapan pada
trakhea yang lebih dalam harus dilakukan dengan ekstra hati-hati
karena hal tersebut dapat menyebabkan atau meningkatkan hipoksia yang
menimbulkan vasokonstriksi yang pada akhirnya akan berpengaruh cukup
besar pada perfusi jaringan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US">Untuk
mengidentifikasi adanya masalah paru seperti atelektasis, kongesti,
atau obstruksi jalan napas yang membahayakan oksigenasi cerebral
dan/atau menandakan terjadinya infeksi paru.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br />
<span lang="EN-US"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US">Menentukan kecukupan pernapasan, keseimbangan asam basa dan kebutuhan akan terapi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US">Melihat kembali keadaan ventilasi dan tanda-tandakomplikasi yang berkembang misal: atelektasi atau bronkopneumoni.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US">Memaksimalkan
oksigen pada darah arteri dan membantu dalam pencegahan hipoksia.
Jika pusat pernapasan tertekan, mungkin diperlukan ventilasi mekanik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US">Walaupun
merupakan kontraindikasi pada pasien dengan peningkatan TIK fase akut
tetapi tindakan ini seringkali berguna pada fase akut rehabilitasi
untuk memobilisasi dan membersihkan jalan napas dan menurunkan resiko
atelektasis/komplikasi paru lainnya.</span></div>
</td> </tr>
</tbody></table>
</div>
<span style="color: #444444;"> </span><span lang="EN-US" style="color: #444444; font-family: "; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span> <br />
<div class="MsoBodyTextIndent" style="color: #444444;">
<span lang="EN-US">2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Resiko
tinggi terhadap infeksi b.d jaringan trauma, kulit rusak, prosedur
invasif. Penurunan kerja silia, stasis cairan tubuh. Kekurangan nutrisi.
Respon inflamasi tertekan (penggunaan steroid). Perubahan integritas
sistem tertutup (kebocoran CSS)</span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="color: #444444;">
<span lang="EN-US">Tujuan: Mempertahankan normotermia, bebas tanda-tanda infeksi.</span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="color: #444444;">
<span lang="EN-US">Kriteria evaluasi: Mencapai penyembuhan luka tepat waktu.</span></div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: medium none; color: #444444;"> <tbody>
<tr> <td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0cm 5.4pt; width: 5cm;" valign="top" width="189"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span lang="EN-US">Intervensi</span></div>
</td> <td style="border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; color: windowtext windowtext windowtext -moz-use-text-color; width: 10cm;" valign="top" width="378"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span lang="EN-US">Rasional</span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; width: 5cm;" valign="top" width="189"><div class="MsoBodyText3">
<span lang="EN-US" style="font-size: 100%; line-height: 150%;">Berikan perawatan aseptik dan antiseptik, pertahankan tehnik cuci tangan yang baik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US">Observasi
daerah kulit yang mengalami kerusakan, daerah yang terpasang alat
invasi, catat karakteristik dari drainase dan adanya inflamasi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US">Pantau suhu tubuh secara teratur, catat adanya demam, menggigil, diaforesis dan perubahan fungsi mental (penurunan kesadaran).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US">Anjurkan untuk melakukan napas dalam, latihan pengeluaran sekret paru secara terus menerus. Observasi karakteristik sputum.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US">Berikan antibiotik sesuai indikasi</span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; width: 10cm;" valign="top" width="378"><div class="MsoBodyText2">
<span lang="EN-US" style="font-size: 100%; line-height: 150%;">Cara pertama untuk menghindari terjadinya infeksi nosokomial.</span></div>
<div class="MsoBodyText2">
<span lang="EN-US" style="font-size: 100%; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US">
Deteksi dini perkembangan infeksi memungkinkan untuk melakukan
tindakan dengan segera dan pencegahan terhadap komplikasi selanjutnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US"> Dapat mengindikasikan perkembangan sepsis yang selanjutnya memerlukan evaluasi atau tindakan dengan segera.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US">Peningkatan mobilisasi dan pembersihan sekresi paru untuk menurunkan resiko terjadinya pneumonia, atelektasis.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="EN-US">Terapi
profilatik dapat digunakan pada pasien yang mengalami trauma,
kebocoran CSS atau setelah dilakukan pembedahan untuk menurunkan
resiko terjadinya infeksi nosokomial.</span></div>
</td> </tr>
</tbody></table>
<br />
<br />
<span style="color: #444444; font-weight: bold;">DAFTAR PUSTAKA</span><br />
<br />
<span style="color: #444444;">Abdul Hafid (1989), Strategi Dasar Penanganan Cidera Otak. PKB Ilmu Bedah XI – Traumatologi , Surabaya.</span><br />
<br />
<span style="color: #444444;">Doenges M.E. (2000), </span><a href="http://asuhankeperawatans.blogspot.com/" style="color: #444444; font-weight: bold;">Rencana Asuhan Keperawatan</a><span style="color: #444444;">: Pedoman Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Edisi 3 . EGC. Jakarta.</span><br />
<br />
<span style="color: #444444;">Sjamsuhidajat, R. Wim de Jong (1997), Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi Revisi. EGC, Jakarta.</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14847214400832176956noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8579800390882585400.post-83400121990376483342012-02-08T19:27:00.000-08:002012-02-12T07:19:08.472-08:00ASUHAN KEPERAWATAN GLOMERULONEFRITIS AKUT (SISTEM PERKEMIHAN)<span style="font-weight: bold;">A. PENGERTIAN</span><br />
<span style="font-weight: bold;">GNA</span>
adalah reaksi imunologi pada ginjal terhadap bakteri atau virus
tertentu. Yang sering terjadi ialah akibat infeksi kuman streptococcus,
sering ditemukan pada usia 3-7 tahun. <br />
<br />
(Kapita Selecta, 2000)<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">B. ETIOLOGI</span><br />
<ul>
<li> Streptococcus beta hemoliticus group A.</li>
<li> Keracunan (timah hitam, tridion)</li>
<li> Penyakit sipilis</li>
<li> Trombosis vena renalis</li>
<li> Penyakit kolagen</li>
</ul>
<br />
(Kapita Selecta, 2000)<br />
<br />
<a name='more'></a><br /><br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">C. MANIFESTASI KLINIK</span><br />
1. Hematuria<br />
2. Oliguria<br />
3. Edema ringan sekitar mata atau seluruh tubuh<br />
4. Gangguan gastrointestinal<br />
5. Sakit kepala, merasa lemah<br />
6. Nyeri pinggang menjalar sampai ke abdomen<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">D. PENATALAKSANAAN</span><br />
1. Istirahat selama 1-2 minggu<br />
2. Modifikasi diet.<br />
3. Pembatasan cairan dan natrium<br />
4. pembatasan protein bila BUN meningkat.<br />
5. Antibiotika.<br />
6. Anti hipertensi<br />
7. Pemberian diuretik furosemid intravena (1 mg/kgBB/kali)<br />
8. Bila anuria berlangsung lama (5-7hari) dianjurkan dialisa peritoneal atau hemodialisa.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">E. PENGKAJIAN</span><br />
1. Riwayat kesehatan umum, meliputi Gg/peny. yang lalu, berhubungan dengan peny. sekarang. Contoh: ISPA<br />
2.
Riwayat kesehatan sekarang,Meliputi; keluhan/gg. yang berhubungan dgn.
Peny. saat ini. Seperti; mendadak, nyeri abdomen,Pinggang, edema.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">F. PENGKAJIAN FISIK</span><br />
1. Aktivitas/istirahat<br />
- Gejala: kelemahan/malaise<br />
- Tanda: kelemahan otot, kehilangan tonus otot<br />
2. Sirkulasi<br />
- Tanda: hipertensi, pucat,edema<br />
3. Eliminasi<br />
- Gejala: perubahan pola berkemih (oliguri)<br />
- Tanda: Perubahan warna urine (kuning pekat, merah)<br />
4. Makanan/cairan<br />
- Gejala: peBB (edema), anoreksia, mual,muntah<br />
- Tanda: penurunan haluaran urine<br />
5. Pernafasan<br />
- Gejala: nafas pendek<br />
- Tanda: Takipnea, dispnea, peningkatan frekwensi, kedalaman (pernafasan kusmaul)<br />
6. Nyeri/kenyamanan<br />
- Gejala: nyeri pinggang, sakit kepala<br />
- Tanda: perilaku berhati-hati/distraksi, gelisah <br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">G. PEMERIKSAAN PENUNJANG</span><br />
Pada laboratorium didapatkan:<br />
Hb menurun<br />
Ureum dan serum kreatinin meningkat<br />
Elektrolit serum (natrium meningkat)<br />
Urinalisis (BJ. Urine meningkat, albumin , Eritrosit , leukosit )<br />
Pada rontgen:<br />
IVP abnormalitas pada sistem penampungan (Ductus koligentes)<br />
<br />
<a href="http://asuhankeperawatans.blogspot.com/"><span style="font-weight: bold;">H. DIAGNOSA KEPERAWATAN</span></a><br />
1. Kelebihan volume cairan bd.produksi urine yang menurun akibat dari penurunan filtrasi ginjal.<br />
2. perubahan nutrisi; kurang dari kebutuhan bd. Intake yang kurang.<br />
3. Intoleransi aktivitas bd. Kelemahan fisik, bedrest.<br />
4. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit (infeksi sekunder) bd. Perubahan metabolisme dan sirkkulasi tubuh.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">I. IMPLEMENTASI</span><br />
Diagnosa keperawatan 1.<br />
Observasi tanda vital tiap 2 jam<br />
Kaji status cairan, observasi intake dan output<br />
Jelaskan pada pasien pentingnya pembatasan cairan<br />
Timbang BB tiap hari pada waktu, alat dan pakaian yang sama<br />
Observasi hasil lab: BJ. Urine, Albumin, elektrolit, darah (kalium dan natrium)<br />
<br />
Diagnosa keperawatan 2.<br />
Catat pemasukan makanan setiap kali habis makan<br />
Catat gejala yg timbul stlh makan, seperti: mual muntah<br />
Kaji pola dan kebiasaan makan pasien<br />
Sajikan makanan yang menarik dan selalu hangat, porsi kecil tapi sering.<br />
Pemberian diet tinggi kalori rendah protein, tinggi karbo hidrat rendah garam.<br />
Observasi hasil lab: BUN dan serum creatinin.<br />
<br />
Diagnosa Keperawatan 3.<br />
Kaji aktivitas yang biasa dilakukan Pasien setiap hari<br />
Anjurkan pasien melakukan aktivitas sesuai dengan kemampuannya<br />
Bantu aktivitas yang belum dapat dilakukan sendiri oleh pasien.<br />
Batasi aktivitas pasien selama di rawat<br />
<br />
Diagnosa Keperawatan 4.<br />
Jelaskan pd pasien tujuan dari setiap tind. yg dilakukan.<br />
Observasi keadaaan perkembangan kulit setiap hari.<br />
Kebersihan kuku.<br />
Miring kiri-kanan setiap 2 jam.<br />
Lakukan masase,olesi minyak untuk memperlancar aliran darah<br />
Pertahankan kondisi kulit tetap kering.<br />
Anjurkan pasien memakai pakaian/alat-alat tenun dari bahan katun<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">J. EVALUASI</span><br />
Intake dan output cairan seimbang.<br />
Tidak ada udema.<br />
Tanda-tanda vital: TD: 120/80 mmHg, RR: 20 X/m, HR: 80 X/mt, suhu: 367o C.<br />
Kadar elektrolit darah normal.<br />
Tidak ada mual, muntah.<br />
Pasien dapat menghabiskan porsi makanan yang dihidangkan.<br />
Tidak ada gatal-gatal dan lecet pada kulit.<br />
Tahan terhadap aktivitas tanpa ada kelelahan.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14847214400832176956noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8579800390882585400.post-16327966740102875902012-02-08T19:25:00.000-08:002012-02-12T07:19:08.420-08:00Asuhan Keperawatan Hodkin<b>A.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></b><b>BATASAN</b> <br />
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in;">
Limfoma
maligna (LM) adalah proliferasi abnormal sistem lymfoid dan struktur
yang membentuknya, terutama menyerang kelenjar getah bening</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;">
<b>B.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></b><b>KLASIFIKASI</b></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="text-align: left;">Limfoma Hodgkin (LH) : patologi khas LH, ada sel – sel Reed Stern berg dan/ atau sel hodgkin</li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: left;">Limfoma Non Hodgkin (LNH) : patologi khas non hodgkin</li>
</ol>
<br />
<a name='more'></a><br />
<ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1">
</ol>
<div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;">
</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: left; text-indent: -0.25in;">
<b>C.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></b><b>ETIOLOGI</b></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: left;">
Etiologi belum jelas mungkin perubahan genetik karena bahan – bahan limfogenik seperti virus, bahan kimia, mutasi spontan, radiasi dan sebagainya</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;">
<b>D.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></b><b>PATOFISIOLOGI DAN GAMBARAN KLINIS</b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in;">
Proliferasi
abmormal tumor dapat memberi kerusakan penekanan atau penymbatan organ
tubuh yang diserrang dengan gejala yang bervariasi luas. Sering ada
panas yang tak jelas sebabnya, penurunan berat badan</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in;">
Tumor
dapat mulai di kelenjar getah bening (nodal) atau diluar kelenjar getah
bening (ekstra nodal). Gejalanya tergantung pada organ yang diserang,
gejala sistemik adalah panas, keringat malam, penurunan berat badan.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;">
<b>E.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></b><b>DIAGNOSTIK</b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in;">
Pemeriksaan minimal :</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Anamnesis
dan pemeriksaan fisik : ada tumor sistem limfoid, febris keringhat
malam, penurunan berat badan, limfadenopati dann hepatosplenomegali</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Pemeriksaan laboratorium : Hb, leukosit, LED, hapusan darah, faal hepar, faal ginjal, LDH.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in;">
Pemeriksaan Ideal</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Limfografi,
IVP, Arteriografi. Foto organ yang diserang, bone – scan, CT – scan,
biopsi sunsum tulang, biopsi hepar, USG, endoskopi</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in;">
Diagnosis
ditegakkan berdasarkan gejala klinik dan pemeriksaan histopatologi.
Untuk LH memakai krioteria lukes dan butler (4 jenis). Untuk LNH memakai
kriteria internasional working formulation (IWF) menjadi derajat
keganasan rendah, sedang dan tinggi</div>
<div class="MsoNormal">
Penentuan tingkat/stadium penyakit (staging)</div>
<div class="MsoNormal">
Stadium ditentukan menurut kriteria Ann Arbor (I, II, III, IV, A, B, E)</div>
<div class="MsoNormal">
Ada 2 macam stage : Clinical stage dan</div>
<div class="MsoNormal">
Pathological stage</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;">
<b>F.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></b><b>DIAGNOSA BANDING</b></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal">Limfadenitis Tuberculosa : Histopatologi, kultur, gejala klinik</li>
<li class="MsoNormal">Karsinoma metastatik ada tumor primernya, jenis PA adalah karsinoma]</li>
<li class="MsoNormal">Leukemia, mononukleus Infeksiosa : gambaran hematologik</li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;">
<b>G.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></b><b>PENATALAKSANAAN</b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in;">
<b>LIMFOMA HODGKIN</b></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal">Therapy Medik </li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Konsutasi ke ahli onkologi medik (biasanya RS type A dan B)</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span> Untuk stadium II b, II E A dan B IV dan B, yherapi medik adalah therapy utama</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>untuk stadium I B, I E A dan B terapy medik sebagai terapy anjuran</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in;">
misalnya :</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>obat minimal terus menerus tiap hari atau dosis tinggi intermittenddengan siklofosfamid</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in;">
dosis : </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-indent: -0.25in;">
-<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Permulaan 150 mg/m 2, maintenance 50 mg, m 2 tiap hari atau</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-indent: -0.25in;">
-<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>1000 mg/m 2 iv selang 3 – 4 minggu</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Obat kombinasi intermittend siklofosfamid (Cyclofosfamid), vinkistrin (oncovin), prednison (COP)</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in;">
Dosis :</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in;">
C : Cyclofosfamid 1000 mg/m <sup>2</sup> iv hari I</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in;">
O : Oncovin 1,4 mg/m <sup>2</sup> iv hari I</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in;">
P : Prednison 100 mg/m <sup>2</sup> po hari 1 – 5</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in;">
Diulangi selang 3 minggu </div>
<div class="MsoNormal">
Ideal :</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 53.85pt; text-indent: -16.1pt;">
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Kombinasi obat mustargen, vinkistrin (oncovin), procarbazine, prednison (MOPP)</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 32.7pt;">
Tidak ada formularium RSUD Dr Soetomo</div>
<ol start="2" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal">Therapy Radiasi dan bedah</li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Konsultasi dengan ahli yang bersangkutan</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Sebaiknya melalui tim onkology (biasanya di RS type A dan B)</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
<b>LYMFOMA NON HODGKIN</b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 32.7pt; text-indent: -0.25in;">
1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Therapy Medik</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.7pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Konsultasi dengan ahli onkology medik ( di RS type A dan B)</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 32.7pt;">
Limfoma non hodkin derajat keganasan rendah (IWF)</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.7pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Symbol;">¨<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Tanpa keluhan : tidak perlu therapy</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.7pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Symbol;">¨<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Bila ada keluhan dapat diberi obat tunggal siklofosfamide dengan dosis permulaan po tiap hari atau 1000 mg/m <sup>2</sup> iv selang 3 – 4 minggu.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 32.7pt;">
Bila resisten dapat diberi kombinasi obat COP, dengan cara pemberian seperti pada LH diatas</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 32.7pt;">
Limfona non hodgkin derajat keganasan sedang (IWF)</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.7pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Symbol;">¨<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Untuk stadium I B, IIB, IIIA dan B, IIE A da B, terapi medik adalah sebagai terapy utama</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.7pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Symbol;">¨<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Untuk stadium I A, IE, IIA diberi therapy medik sebagai therapy anjuran</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 32.7pt;">
Minimal : seperti therapy LH</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 32.7pt;">
Ideal : Obat kombinasi cyclophospamide, hydrokso – epirubicin, oncovin, prednison (CHOP) dengan dosis :</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 32.7pt;">
C : Cyclofosfamide 800 mg/m <sup>2</sup> iv hari I</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 32.7pt;">
H : hydroxo – epirubicin 50 mg/ m <sup>2</sup> iv hari I</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 32.7pt;">
O : Oncovin 1,4 mg/ m <sup>2</sup> iv hari I</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 32.7pt;">
P : Prednison 60 mg/m <sup>2</sup> po hari ke 1 – 5</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 32.7pt;">
Perkiraan selang waktu pemberian adalah 3 – 4 minggu </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 32.7pt;">
Lymfoma non – hodgkin derajat keganasan tinggi (IWF)</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.7pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Symbol;">¨<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Stadium IA : kemotherapy diberikan sebagai therapy adjuvant</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.7pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Symbol;">¨<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Untuk stadium lain : kemotherapy diberikan sebagai therapy utama</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 32.7pt;">
Minimal : kemotherapynya seperti pada LNH derajat keganasan sedang (CHOP)</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 32.7pt;">
Ideal : diberi Pro MACE – MOPP atau MACOP – B</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 32.7pt; text-indent: -0.25in;">
2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Therapy radiasi dan bedah</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 35.65pt; text-indent: -2.1pt;">
Konsultasi dengan ahli radiotherapy dan ahli onkology bedah, selanjutnya melalui yim onkology ( di RS type A dan B)</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 35.65pt; text-indent: -2.1pt;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;">
<b>H.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></b><b>KOMPLIKASI</b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.5pt; text-indent: -0.5pt;">
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Tranfusi leukemik </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.5pt; text-indent: -0.5pt;">
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Superior vena cava syndrom</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.5pt; text-indent: -0.5pt;">
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Ileus</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
<b>KRITERIA DIAGNOSIS LNH</b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.35pt; text-indent: -18.85pt;">
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Riwayat pembesaran kelenjar getah bening atau timbulnya massa tumor di tempat lain </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.35pt; text-indent: -18.85pt;">
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Riwayat demam yang tidak jelas</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.35pt; text-indent: -18.85pt;">
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Penurunan berat badan 10 % dalam waktu 6 bulan</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.35pt; text-indent: -18.85pt;">
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Keringat malam yang banyak tanpa sebab yang sesuai</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.35pt; text-indent: -18.85pt;">
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Pemeriksaan histopatologis tumor, sesuai dengan LNH</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in;">
Ideal : jika klafisikasi menurut REAL, gradasi malignitas menurut International Working Formulation</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
<b>LANGKAH PENTAHAPAN (STAGING)</b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.35pt; text-indent: -18.85pt;">
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Pemeriksaan Laboratorium lengkap, meliputi :</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Symbol;">¨<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Darah tepi lengkap termasuk retikulosit dan LED</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Symbol;">¨<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Gula darah</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Symbol;">¨<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Fungsi hati termasuk y – GT, albumin, dan LDH</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Symbol;">¨<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Fungsi ginjal</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Symbol;">¨<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Imunoglobulin</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 32.7pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Pemeriksaan biopsi kelenjar atau massa tumor untuk mengetahui sub type LNH, bila perlu sitologi jarum halus (FNAB) ditempat lain yang dicurigai</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 32.7pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Aspirasi dan biopsi sunsum tulang</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 32.7pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Ct – Scan atau USG abdomen, untuk mengetahui adanya pembesaran kelenjar getah bening pada aorta abdomonal atau KGB lainnya massa tumor abdomen dan metastases ke bagian intra abdominal</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 32.7pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Pencitraan thoraks (PA & lateral) untuk mengatahui pembesaran kelenjar media stinum, b/p CT scan thoraks</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 32.7pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Pemeriksaan THT untuk melihat keterlibatan cincin waldeyer terlibat dilanjutkan dengan tindakan gstroskopy</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 32.7pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Jika diperlukan pemeriksaamn bone scan atau bone survey untuk melihat keterlibatan tulang</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 32.7pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Jika diperlukan biopsi hati ( terbimbing )</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 32.7pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Catat performance status</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 32.7pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Stadium berdasarkan Aun Amor</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 32.7pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Untuk ekstra nodal stadium berdasarkan kriteria yang ada</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
<b>THERAPY</b></div>
<div class="MsoNormal">
Pilihan Pengobatan</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 32.7pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Derajat keganasan rendah (DKR/Indolen) : pada prinsipnya simptomatik </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 51pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Kemo therapy : obat tunggal atau ganda (peroral), jika dianggap perlu (cychlopospamide, oncovin dan prednison)</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 51pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Radiotherapy : low dose TOI + involved field radiotherapy atau involved field radiotherapy saja</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 32.7pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Derajat keganasan menengah (DKM)/Agresif Lymfoma</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 32.7pt; text-indent: 0.85pt;">
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Stadium I : kemotherapy (CHOP/CHV mp/BU) + Radiotherapy</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 50.35pt; text-indent: -15.95pt;">
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Stadim II – IV : Kemotherapy parenteral kombinasi, radio therapy berperan untuk tujuan paliasi</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 32.7pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Derajat kegansan tinggi (DKT)</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 35.65pt;">
DKT limfoblastik (LNH – Limfoblastik)</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 53.65pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Selalu diberikan pengobatan seperti leukemia lymfoblastik acut (LLA)</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 53.65pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Reevaluasi hasil pengobatan dilakukan pada :</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 71.65pt; text-indent: -0.25in;">
1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Setelah siklus kemotherapy keempat</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 71.65pt; text-indent: -0.25in;">
2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Setelah siklusn pengobatan lengkap</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
<b>PENYULIT</b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 33.4pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Akibat langsung penyakitnya :</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 69.4pt; text-indent: -0.25in;">
a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Penekanan terhadap organ, khususnya jalan nafas, usus dan saraf</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 69.4pt; text-indent: -0.25in;">
b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Mudah terjadi infeksi, bisa total</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 32.7pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Akibat efek samping pengobatan</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 59.7pt; text-indent: -0.25in;">
a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Aplasi sunsum tulang</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 59.7pt; text-indent: -0.25in;">
b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Gagal jantung akibat golongan obat antrasiklin</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 59.7pt; text-indent: -0.25in;">
c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Gagal ginjal akibat sisplatinum</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 59.7pt; text-indent: -0.25in;">
d.Kluenitis akibat obat vinkristin</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 59.7pt; text-indent: -0.25in;">
e.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>dll</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;">
<b>A.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></b><b>KONSEP DASAR KEPERAWATAN </b></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal"><b><i>Pengkajian </i></b></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in;">
A.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Pengumpulan data</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 74.7pt; text-indent: -0.25in;">
a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Identitas</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 74.7pt;">
Nama,
umur, jenis kelamin, agama , suku dana kebangsaan, pendidikan,
pekerjaan, alamat, nomor regester, tanggal Masuk Rumah Sakit , diagnosa
medis</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 74.7pt; text-indent: -0.25in;">
b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Keluhan Utama </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 74.7pt;">
Keluhan yang paling dirasakan adalah nyeri telan</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 74.7pt; text-indent: -0.25in;">
c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Riwayat penyakit sekarang</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 99.25pt; text-indent: -21.25pt;">
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Alasan MRS</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 98.55pt;">
Menjelaskan
riwayat penyakit yang dialami adalah pasien mengeluh nyeri telan dan
sebelum MRS mengalami kesulitan bernafas, penurunan berat badan,
keringaty dimalam hari yang terlalu banyak, nafsu makan menurun nyeri
telamn pada daerah lymfoma</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 99.25pt; text-indent: -21.25pt;">
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Keluhan waktu didata</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 99.25pt; text-indent: -27.8pt;">
Dilakukan pada waktu melakukan pengkajian yaitu keluhan kesulitan bernafas, dan cemas atas penyakit yang dideritanya </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 99.25pt; text-indent: -27.8pt;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 99.25pt; text-indent: -21.25pt;">
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Riwayat kesehatan Dahulu</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 99.25pt; text-indent: -21.25pt;">
Riwayat Hypertensi dan Diabetes mielitus perlu dikaji dan riwayat pernah masuk RS dan penyakit yang pernah diderita oleh pasien</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 99.25pt; text-indent: -21.25pt;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 74.7pt; text-indent: -0.25in;">
d.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Riwayat kesehatan keluarga</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 74.7pt;">
Terdapat
riwayat pada keluarga dengan penyekit vaskuler : HT, penyakit metabolik
:DM atau penyakit lain yang pernah diderita oleh keluarga pasien</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 74.7pt; text-indent: -0.25in;">
e.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>ADL</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1.25in; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Nutrisi
: Perlu dikaji keadaan makan dan minum pasien meliputi : porsi yang
dihabiskan susunan menu, keluhan mual dan muntah, sebelum atau pada
waktu MRS, dan yang terpenting adalah perubahan pola makan setelah
sakit, terutama menyangkut dengan keluhan utama pasien yaitu kesulitan
menelan</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1.25in; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Istirahat
tidur : dikaji kebiasaan tidur siang dan malam, berapa jam sehari dan
apakan ada kesulitan waktu tidur dan bagaimana perunbahannya setelah
sakit klien dengan LNH</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1.25in; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Aktifitas
: Aktifitas dirumah ataua dirumah sakit apakah ada kesenjangan yang
berarti misalnya pembatasan aktifitas, pada klien ini biasanya terjadi
perubahan aktifitas karena adanya limfoma dan penuruna aktifitas sosial
karena perubahan konsep diri</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1.25in; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Eliminasi : Mengkaji kebiasaan eliminasi alvi dan uri meliputi jumlah, warna, apakah ada gangguan.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1.25in; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Personal
Hygiene : mengkaji kebersihan personal Hygienemeliputi mandi,
kebersihan badan, gigi dan mulut, rambut, kuku dan pakaian dan kemampuan
serta kemandirian dalam melakukan kebersihan diri</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 74.7pt; text-indent: -0.25in;">
f.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Data Psikologi</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 74.7pt;">
Perlu dikaji konsep diri apakah ada gangguan dan bagaimana persepsi klien akan penyakitnya terhadap konsep dirinya</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 74.7pt;">
Perlu dikaji karena pasien sering mengalami kecemasan terhadfap penyakit dan prosedur perawatan</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 74.7pt; text-indent: -0.25in;">
g.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Data Sosial</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 74.7pt;">
Bagaimana hubungan klien dengan keluarga dan bagaiman peran klien dirumah dan dirumah sakit</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 74.7pt;">
Pada klien dengan LNH mungkin terjadi gangguan interaksi sosial karena perubahan body image sehingga pasien mungkin menarik diri</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 74.7pt; text-indent: -0.25in;">
h.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Data Spiritual</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 74.7pt;">
Bagaimana persepsi klien terhadap penyakit dan hubungan dengan agama yang dianut</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 74.7pt; text-indent: -0.25in;">
i.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Pemeriksaan Fisik</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 74.7pt;">
Secara umum</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.7pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Meliputi keadaan pasien </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.7pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Kesadaran pasien</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.7pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Observasi tanda – tanda vital : tensi, nadi, suhu dan respirasi</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.7pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>TB dan BB untuk mengetahui keadaan nutrisi</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 74.7pt;">
Secara khusus :</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 74.7pt;">
Dilakukan
secara inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi yamh meliputi dari
chepalo kearah kauda terhadap semua organ tubuh antara lain</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.7pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Rambut</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.7pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Mata telinga</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.7pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Hidung mulut</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.7pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Tenggorokan</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.7pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Telinga</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.7pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Leher
sangat penting untuk dikaji secara mendetail karena LNH berawal pada
serangan di kelenjar lymfe di leher mel;iputi diameter (besar),
konsistensi dan adanya nyeri tekan atau terjadi pembesaran</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.7pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Dada Abdomen</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.7pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Genetalia</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.7pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Muskuloskeletal</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 92.7pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Dan integumen</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 74.7pt; text-indent: -0.25in;">
j.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Pemeriksaan penunjang</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 74.7pt;">
Laboratorium. EKG, Rontgen thoraks serta therapy yang diperoleh klien dari dokter</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 74.7pt;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in;">
B.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Analisa Data</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 56.7pt;">
Data
yang dikumpulkan dikelompokkan meliputi : data subyektif dan data
obyektif kemudian dari data yang teridentifikasi masalah dan kemungkinan
penyebab dapat ditentukan yang menjadi acuan untuk menentukan diagnosa
keperawatan.</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in;">
C.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Diagnosa Keperawatan</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 53.85pt; text-indent: -17.85pt;">
Diagnosa
keperawatan adalah tahap dari perumusan masalah yang menentukan masalah
prioritas dari klien yang dirawat yang sekaligus menunjukkan tindakan
prioritas sebagai perawat dalam mengahadapi kasus LNH.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in;">
</div>
<ol start="2" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal"><b><i>Perencanaan</i></b></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in;">
Membuat rencana keperawatan dan menentukan pendekatan yang dugunakan untuk memecahkan masalah klien. Ada 3 tahap dalam fase perancanaan yaitu menetukan prioritas, menulis tujuan dan perencanan tindakan keperawatan.</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<ol start="3" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal"><b><i>Pelaksanaan.</i></b></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in;">
Pelaksanaan
merupakan realisasi dari rencana keperawatan yang merupakan bentuk riil
yang dinamakan implementasi, dalam implementasi ini haruslah dicatat
semua tindakan keperawatan yang dilakukan terhadap klien dan setiap
melakukan tindakan harus didokumentasikan sebagai data yang menentukan
saat evaluasi.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in;">
</div>
<ol start="4" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal"><b><i>Evaluasi</i></b></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in;">
Evaluasi
adalaha merupakan tahapa akhir dari pelaksaan proses keperawatan dan
asuhan keperawatan evaluasi ini dicatatat dalam kolom evaluasi dengana
membandingkan data aterakhir dengan dengan data awal yang juga kita
harus mencatat perkembangan pasien dalam kolom catatan perkembangan.</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14847214400832176956noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8579800390882585400.post-5152369632958264422012-02-08T19:24:00.000-08:002012-02-12T07:19:08.436-08:00Asuhan Keperawatan Appendisitis<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;">
<b>I.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></b><b>PENGERTIAN</b></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify;">
Appendisitis
adalah inflamasi akut pada appendisits verniformis dan merupakan
penyebab paling umum untuk bedah abdomen darurat (Brunner & Suddart,
1997)</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;">
<b>II.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></b><b>ETIOLOGI</b></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify;">
Appendisitis tersumbat atau terlipat oleh:</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
a.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Fekalis/ massa keras dari feses</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
b.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Tumor, hiperplasia folikel limfoid</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
c.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Benda asing<br />
<br />
<br />
<a name='more'></a><br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;">
<b>III.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></b><b>PATOFISIOLOGI</b></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify;">
Appendisitis
yang terinflamasi dan mengalami edema. Proses inflamasi meningkatkan
tekanan intra luminal, menimbulkan nyeri abdomen atas atau menyebar
hebat secara progresif dalam beberapa jam, trlokalisasi di kuadran kanan
bawah dari abdomen. Appendiks terinflamasi berisi pus</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;">
<b>V.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></b><b>TANDA DAN GEJALA</b></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 76.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.05pt;">
·<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Nyeri kuadran kanan bawah dan biasanya demam ringan</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 76.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.05pt;">
·<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Mual, muntah</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 76.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.05pt;">
·<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Anoreksia, malaisse</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 76.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.05pt;">
·<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Nyeri tekan lokal pada titik Mc. Burney</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 76.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.05pt;">
·<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Spasme otot</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 76.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.05pt;">
·<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Konstipasi, diare</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify;">
(Brunner & Suddart, 1997)</div>
<div class="MsoNormal" face="times new roman" style="line-height: 150%; margin-left: 59.65pt; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;">
<b>VI.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></b><b>PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK</b></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 76.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.05pt;">
·<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Sel darah putih : lekositosis diatas 12000/mm3, netrofil meningkat sampai 75%</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 76.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.05pt;">
·<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Urinalisis : normal, tetapi eritrosit/leukosit mungkin ada</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 76.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.05pt;">
·<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Foto abdomen: Adanya pergeseran material pada appendiks (fekalis) ileus terlokalisir</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 76.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.05pt;">
·<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Tanda
rovsing (+) : dengan melakukan palpasi kuadran bawah kiri yang secara
paradoksial menyebabkan nyeri yang terasa dikuadran kanan bawah</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify;">
(Doenges, 1993; Brunner & Suddart, 1997)</div>
<div class="MsoNormal" face="times new roman" style="line-height: 150%; margin-left: 59.65pt; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;">
<b>VII.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></b><b>KOMPLIKASI</b></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 76.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.05pt;">
·<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Komplikasi utama adalah perforasi appediks yang dapat berkembang menjadi peritonitis atau abses apendiks</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 76.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.05pt;">
·<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Tromboflebitis supuratif</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 76.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.05pt;">
·<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Abses subfrenikus</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 59.65pt; text-align: justify;">
·<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Obstruksi intestinal</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;">
<b>VIII.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></b><b>PENATALAKSANAAN</b></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 76.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.05pt;">
·<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Pembedahan diindikasikan bila diagnosa apendisitis telah ditegakkan</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 76.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.05pt;">
·<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Antibiotik dan cairan IV diberikan sampai pembedhan dilakukan</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 76.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.05pt;">
·<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Analgetik diberikan setelah diagnosa ditegakkan</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 76.7pt; text-align: justify;">
Apendektomi dilakukan sesegera mungkin untuk menurunkan resiko perforasi.</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 76.7pt; text-align: justify;">
(Brunner & Suddart, 1997)</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 76.7pt; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;">
<b>IX.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></b><b>PENGKAJIAN</b></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 117pt; text-align: justify; text-indent: -63pt;">
1.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Aktivitas/ istirahat: Malaise</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 117pt; text-align: justify; text-indent: -63pt;">
2.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Sirkulasi : Tachikardi</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 117pt; text-align: justify; text-indent: -63pt;">
3.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Eliminasi</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 143.05pt; text-align: justify; text-indent: -71.05pt;">
·<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Konstipasi pada awitan awal</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 143.05pt; text-align: justify; text-indent: -71.05pt;">
·<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Diare (kadang-kadang)</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 143.05pt; text-align: justify; text-indent: -71.05pt;">
·<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Distensi abdomen</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 143.05pt; text-align: justify; text-indent: -71.05pt;">
·<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Nyeri tekan/lepas abdomen</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 143.05pt; text-align: justify; text-indent: -71.05pt;">
·<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Penurunan bising usus</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 117pt; text-align: justify; text-indent: -63pt;">
4.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Cairan/makanan : anoreksia, mual, muntah</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 117pt; text-align: justify; text-indent: -63pt;">
5.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Kenyamanan</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify;">
Nyeri
abdomen sekitar epigastrium dan umbilikus yang meningkat berat dan
terlokalisasi pada titik Mc. Burney meningkat karena berjalan, bersin,
batuk, atau nafas dalam</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 117pt; text-align: justify; text-indent: -63pt;">
6.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Keamanan : demam</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 117pt; text-align: justify; text-indent: -63pt;">
7.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Pernapasan</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 94.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.05pt;">
·<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Tachipnea</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 94.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.05pt;">
·<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Pernapasan dangkal</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 77.65pt; text-align: justify;">
(Brunner & Suddart, 1997)</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;">
<b>X.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></b><b><a href="http://asuhankeperawatans.blogspot.com/">DIAGNOSA KEPERAWATAN</a> DAN INTERVENSI</b></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b>1.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></b><b>Resiko tinggi terjadi infeksi b.d tidak adekuatnya pertahanan utama, perforasi,peritonitis sekunder terhadap proses inflamasi</b></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify;">
Tujuan : tidak terjadi infeksi</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify;">
<i>Kriteria:</i></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 76.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.05pt;">
·<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Penyembuhan luka berjalan baik</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 76.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.05pt;">
·<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Tidak ada tanda infeksi seperti eritema, demam, drainase purulen</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 76.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.05pt;">
·<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Tekanan darah >90/60 mmHg</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 76.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.05pt;">
·<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Nadi <> </div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 76.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.05pt;">
·<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Abdomen lunak, tidak ada distensi</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 76.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.05pt;">
·<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Bising usus 5-34 x/menit</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 59.65pt; text-align: justify;">
<i>Intervensi:</i></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify;">
a. Kaji dan catat kualitas, lokasi dan durasi nyeri. Waspadai nyeri yang menjadi hebat</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
b.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Awasi dan catat tanda vital terhadap peningkatan suhu, nadi, adanya pernapasan cepat dan dangkal</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
c.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Kaji abdomen terhadap kekakuan dan distensi, penurunan bising usus</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
d.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Lakukan perawatan luka dengan tehnik aseptik</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
e.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Lihat insisi dan balutan. Catat karakteristik drainase luka/drain, eriitema</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
f.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Kolaborasi: antibiotik</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 117pt; text-align: justify; text-indent: -81pt;">
<b>2.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></b><b>Nyeri b.d distensi jaringan usus oleh onflamasi, adanya insisi bedah</b></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify;">
<i>Kriteria hasil:</i></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 152.05pt; text-align: justify; text-indent: -98.05pt;">
·<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Persepsi subyektif tentang nyeri menurun</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 152.05pt; text-align: justify; text-indent: -98.05pt;">
·<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Tampak rileks</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 152.05pt; text-align: justify; text-indent: -98.05pt;">
·<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Pasien dapat istirahat dengan cukup</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify;">
<i>Intervensi:</i></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
a.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Kaji nyeri. Catat lokasi, karakteristik nyeri</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
b.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Pertahankan istirahat dengan posisi semi fowler</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
c.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Dorong untuk ambulasi dini</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
d.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Ajarkan tehnik untuk pernafasan diafragmatik lambat untuk membantu melepaskan otot yang tegang</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
e.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Hindari tekanan area popliteal</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
f.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Berikan antiemetik, analgetik sesuai program</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b>3.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></b><b>Resiko tinggi kekurangan cairan tubuhb.d inflamasi peritoneum dengan cairan asing, muntah praoperasi, pembatasan pasca operasi</b></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify;">
<i>Kriteria hasil;</i></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 76.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.05pt;">
·<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Membran mukosa lembab</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 76.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.05pt;">
·<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Turgor kulit baik</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 76.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.05pt;">
·<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Haluaran urin adekuat: 1 cc/kg BB/jam</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 76.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.05pt;">
·<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Tanda vital stabil</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 59.65pt; text-align: justify;">
<i>Intervensi:</i></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 77.65pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
a.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Awasi tekanan darah dan tanda vial</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 77.65pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
b.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Kaji turgor kulit, membran mukosa, capilary refill</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 77.65pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
c.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Monitor masukan dan haluaran . Catat warna urin/konsentrasi</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 77.65pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
d.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Auskultasi bising usus. Catat kelancara flatus</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 77.65pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
e.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Berikan perawatan mulut sering</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 77.65pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
f.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Berikan sejumlah kecil minuman jernih bila pemasukan peroral dimulai dan lanjutkan dengan diet sesuai toleransi</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 77.65pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
g.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Berikan cairan IV dan Elektrolit</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b>4.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></b><b>Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan kebutuhan pengobatan b.d kurang informasi</b></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;">
<i>Kriteria</i>:</div>
<div class="MsoNormal" face="times new roman" style="line-height: 150%; margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;">
·<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Menyatakan pemahamannya tentang proese penyakit, pengobatan</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;">
·<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Berpartisipasidalam program pengobatan</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify;">
<i>Intervensi</i></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
a.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Kaji ulang embatasan aktivitas paska oerasi</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
b.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Dorong aktivitas sesuai toleransi dengan periode istirahatperiodik</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
c.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Diskusikan perawatan insisi, termasuk mengganti balutan, pembatasan mandi</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
d.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Identifikasi gejala yang memerlukan evaluasi medik, contoh peningkatan nyeri, edema/eritema luka, adanya drainase</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 1in;">
(Doenges, 1993)</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 1in;">
</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; text-align: center; text-indent: 1in;">
<b><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;">DAFTAR PUSTAKA</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
1.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Doenges, Marilynn E. (1993). <b>Rencana Asuhan Keperawatan</b>. Edisi 3. Jakarta. EGC</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
2.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Price, SA, Wilson,LM. (1994). <b>Patofisiologi Proses-Proses Penyakit,</b> Buku Pertama. Edisi 4. Jakarta. EGC</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
3.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Smeltzer, Bare (1997). <b>Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Brunner</b> & suddart. Edisi 8. Volume 2. Jakarta, EGC</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
4.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Swearingen. (1996). <b>Keperawatan Medikal Bedah</b>. Edisi 2. K\Jakarta. EGC</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14847214400832176956noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8579800390882585400.post-85069341167983917482012-02-08T19:23:00.000-08:002012-02-12T07:19:08.475-08:00SUHAN KEPERAWATAN BATU GINJAL<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="EN-US"><span style="font-weight: bold;">Pengertian</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="EN-US">Batu
ginjal merupakan batu saluran kemih (urolithiasis), sudah dikenal sejak
zaman Babilonia dan Mesir kuno dengan diketemukannya batu pada kandung
kemih mummi. Batu saluran kemih dapat diketemukan sepanjang saluran
kemih mulai dari sistem kaliks ginjal, pielum, ureter, buli-buli dan
uretra. Batu ini mungkin terbentuk di di ginjal kemudian turun ke
saluran kemih bagian bawah atau memang terbentuk di saluran kemih bagian
bawah karena adanya stasis urine seperti pada batu buli-buli karena
hiperplasia prostat atau batu uretra yang terbentu di dalam divertikel
uretra.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="EN-US">Batu
ginjal adalah batu yang terbentuk di tubuli ginjal kemudian berada di
kaliks, infundibulum, pelvis ginjal dan bahkan bisa mengisi pelvis serta
seluruh kaliks ginjal dan merupakan batu slauran kemih yang paling
sering terjadi (Purnomo, 2000, hal. 68-69).</span><br />
<span lang="EN-US"></span><br />
<a name='more'></a><span lang="EN-US"> </span></div>
<h3 style="line-height: normal; margin-left: 27pt; text-indent: 0cm;">
<span lang="EN-US"> </span></h3>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="EN-US"><span style="font-weight: bold;">Insidens dan Etiologi</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="EN-US">Penyakit
batu saluran kemih menyebar di seluruh dunia dengan perbedaan di negara
berkembang banyak ditemukan batu buli-buli sedangkan di negara maju
lebih banyak dijumpai batu saluran kemih bagian atas (gunjal dan
ureter), perbedaan ini dipengaruhi status gizi dan mobilitas aktivitas
sehari-hari. Angka prevalensi rata-rata di seluruh dunia adalah 1-12 %
penduduk menderita batu saluran kemih.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="EN-US">Penyebab
terbentuknya batu saluran kemih diduga berhubungan dengan gangguan
aliran urine, gangguan metabolik, infeksi saluran kemih, dehidrasi dan
keadaan-keadaan lain yang masih belum terungkap (idiopatik)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="EN-US">Secara
epidemiologis terdapat beberapa faktor yang mempermudah terjadinya batu
saluran kemih yang dibedakan sebagai faktor intrinsik dan faktor
ekstrinsik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 27pt;">
<span lang="EN-US"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 27pt;">
<b><span lang="EN-US">Faktor intrinsik</span></b><span lang="EN-US">, meliputi:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 44.85pt; text-indent: -17.85pt;">
<span lang="EN-US">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b><span lang="EN-US">Herediter</span></b><span lang="EN-US">; diduga dapat diturunkan dari generasi ke generasi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 44.85pt; text-indent: -17.85pt;">
<span lang="EN-US">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b><span lang="EN-US">Umur</span></b><span lang="EN-US">; paling sering didapatkan pada usia 30-50 tahun</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 44.85pt; text-indent: -17.85pt;">
<span lang="EN-US">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b><span lang="EN-US">Jenis kelamin</span></b><span lang="EN-US">; jumlah pasien pria 3 kali lebih banyak dibanding pasien wanita.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="EN-US"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 27pt;">
<b><span lang="EN-US">Faktor ekstrinsik</span></b><span lang="EN-US">, meliputi:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 44.85pt; text-indent: -17.85pt;">
<span lang="EN-US">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b><span lang="EN-US">Geografi</span></b><span lang="EN-US">;
pada beberapa daerah menunjukkan angka kejadian yang lebih tinggi
daripada daerah lain sehingga dikenal sebagai daerah stone belt (sabuk
batu)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 44.85pt; text-indent: -17.85pt;">
<span lang="EN-US">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b><span lang="EN-US">Iklim dan temperatur</span></b><span lang="EN-US"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 44.85pt; text-indent: -17.85pt;">
<span lang="EN-US">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b><span lang="EN-US">Asupan air</span></b><span lang="EN-US">; kurangnya asupan air dan tingginya kadar mineral kalsium dapat meningkatkan insiden batu saluran kemih.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 44.85pt; text-indent: -17.85pt;">
<span lang="EN-US">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b><span lang="EN-US">Diet</span></b><span lang="EN-US">; diet tinggi purin, oksalat dan kalsium mempermudah terjadinya batu saluran kemih.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 44.85pt; text-indent: -17.85pt;">
<span lang="EN-US">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b><span lang="EN-US">Pekerjaan</span></b><span lang="EN-US">; penyakit ini sering dijumpai pada orang yang pekerjaannya banyak duduk atau kurang aktivitas fisik (sedentary life).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 27pt;">
<span lang="EN-US"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="EN-US"><span style="font-weight: bold;">Teori Terbentuknya Batu Saluran Kemih</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 27pt; text-indent: 36pt;">
<span lang="EN-US">Beberapa teori terbentuknya batu saluran kemih adalah:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 44.85pt; text-indent: -17.85pt;">
<span lang="EN-US">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b><span lang="EN-US">Teori nukleasi</span></b><span lang="EN-US">:
Batu terbentuk di dalam urine karena adanya inti batu atau sabuk batu
(nukleus). Partikel-partikel yang berada dalam larutan kelewat jenuh
akan mengendap di dalam nukleus itu sehingga akhirnya membentuk batu.
Inti bantu dapat berupa kristal atau benda asing saluran kemih.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 44.85pt; text-indent: -17.85pt;">
<span lang="EN-US">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b><span lang="EN-US">Teori matriks</span></b><span lang="EN-US">:
Matriks organik terdiri atas serum/protein urine (albumin, globulin dan
mukoprotein) sebagai kerangka tempat mengendapnya kristal-kristal batu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 44.85pt; text-indent: -17.85pt;">
<span lang="EN-US">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b><span lang="EN-US">Penghambat kristalisasi</span></b><span lang="EN-US">:
Urine orang normal mengandung zat penghambat pembentuk kristal yakni
magnesium, sitrat, pirofosfat, mukoprotein dan beberapa peptida. Jika
kadar salah satu atau beberapa zat ini berkurang akan memudahkan
terbentuknya batu dalam saluran kemih.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 27pt;">
<span lang="EN-US"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="EN-US">Komposisi Batu </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 27pt; text-indent: 36pt;">
<span lang="EN-US">Batu
saluran kemih pada umumnya mengandung unsur: kalsium oksalat, kalsium
fosfat, asam urat, magnesium-amonium-fosfat (MAP), xanthyn dan sistin.
Pengetahuan tentang komposisi batu yang ditemukan penting dalam usaha
pencegahan kemungkinan timbulnya batu residif.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="EN-US"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="EN-US">Batu Kalsium</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 27pt; text-indent: 36pt;">
<span lang="EN-US">Batu
kalsium (kalsium oksalat dan atau kalsium fosfat) paling banyak
ditemukan yaitu sekitar 75-80% dari seluh batu saluran kemih. Faktor
tejadinya batu kalsium adalah:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 44.85pt; text-indent: -17.85pt;">
<span lang="EN-US">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b><span lang="EN-US">Hiperkasiuria</span></b><span lang="EN-US">: Kadar kasium urine lebih dari 250-300 mg/24 jam, dapat terjadi karena peningkatan absorbsi kalsium pada usus (<b>hiperkalsiuria absorbtif</b>), gangguan kemampuan reabsorbsi kalsium pada tubulus ginjal (<b>hiperkalsiuria renal</b>) dan adanya peningkatan resorpsi tulang (<b>hiperkalsiuria resoptif</b>) seperti pada hiperparatiridisme primer atau tumor paratiroid.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 44.85pt; text-indent: -17.85pt;">
<span lang="EN-US">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b><span lang="EN-US">Hiperoksaluria</span></b><span lang="EN-US">:
Ekskresi oksalat urien melebihi 45 gram/24 jam, banyak dijumpai pada
pasien pasca pembedahan usus dan kadar konsumsi makanan kaya oksalat
seperti the, kopi instan, soft drink, kakao, arbei, jeruk sitrun dan
sayuran hijau terutama bayam.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 44.85pt; text-indent: -17.85pt;">
<span lang="EN-US">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b><span lang="EN-US">Hiperurikosuria</span></b><span lang="EN-US">:
Kadar asam urat urine melebihi 850 mg/24 jam. Asam urat dalam urine
dapat bertindak sebagai inti batu yang mempermudah terbentuknya batu
kalsium oksalat. Asam urat dalam urine dapat bersumber dari konsumsi
makanan kaya purin atau berasal dari metabolisme endogen.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 44.85pt; text-indent: -17.85pt;">
<span lang="EN-US">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b><span lang="EN-US">Hipositraturia</span></b><span lang="EN-US">:
Dalam urine, sitrat bereaksi dengan kalsium membentuk kalsium sitrat
sehingga menghalangi ikatan kalsium dengan oksalat atau fosfat. Keadaan
hipositraturia dapat terjadi pada penyakit asidosis tubuli ginjal,
sindrom malabsorbsi atau pemakaian diuretik golongan thiazide dalam
jangka waktu lama.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 44.85pt; text-indent: -17.85pt;">
<span lang="EN-US">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b><span lang="EN-US">Hipomagnesiuria</span></b><span lang="EN-US">:
Seperti halnya dengan sitrat, magnesium bertindak sebagai penghambat
timbulnya batu kalsium karena dalam urine magnesium akan bereaksi dengan
oksalat menjadi magnesium oksalat sehingga mencegah ikatan dengan
kalsium ddengan oksalat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 27pt;">
<span lang="EN-US"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="EN-US">Batu Struvit</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 27pt; text-indent: 36pt;">
<span lang="EN-US">Batu
struvit disebut juga batu sebagai batu infeksi karena terbentuknya batu
ini dipicu oleh adanya infeksi saluran kemih. Kuman penyebab infeksi
ini adalah golongan pemecah urea (uera splitter seperti: Proteus spp.,
Klebsiella, Serratia, Enterobakter, Pseudomonas dan Stafilokokus) yang
dapat menghasilkan enzim urease dan mengubah urine menjadi basa melalui
hidrolisis urea menjadi amoniak. Suasana basa ini memudahkan garam-garam
magnesium, amonium, fosfat dan karbonat membentuk batu magnesium
amonium fosfat (MAP) dan karbonat apatit.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 27pt; text-indent: 36pt;">
<span lang="EN-US"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="EN-US">Batu Urat</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 27pt; text-indent: 36pt;">
<span lang="EN-US">Batu
asam urat meliputi 5-10% dari seluruh batu saluran kemih, banyak
dialami oleh penderita gout, penyakit mieloproliferatif, pasein dengan
obat sitostatika dan urikosurik (sulfinpirazone, thiazide dan
salisilat). Kegemukan, alkoholik dan diet tinggi protein mempunyai
peluang besar untuk mengalami penyakit ini. Faktor yang mempengaruhi
terbentuknya batu asam urat adalah: urine terlalu asam (pH <></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="EN-US"> </span></div>
<span lang="EN-US" style="font-family: "; font-size: 12pt;">
</span> <br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="EN-US"><span style="font-weight: bold;">Patofisiologi</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 27pt; text-indent: 36pt;">
<span lang="EN-US">Batu
saluran kemih dapat menimbulkan penyulit berupa obstruksi dan infeksi
saluran kemih. Manifestasi obstruksi pada saluran kemih bagian bawah
adalah retensi urine atau keluhan miksi yang lain sedangkan pada batu
saluran kemih bagian atas dapat menyebabkan hidroureter atau
hidrinefrosis. Batu yang dibiarkan di dalam saluran kemih dapat
menimbulkan infeksi, abses ginjal, pionefrosis, urosepsis dan kerusakan
ginjal permanen (gagal ginjal)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="EN-US">Gambaran Klinik dan Diagnosis</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="EN-US"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="EN-US">Keluhan
yang disampaikan pasien tergantung pada letak batu, besar batu dan
penyulit yang telah terjadi. Pada pemeriksaan fisik mungkin didapatkan
nyeri ketok di daerah kosto-vertebra, teraba ginjal pada sisi yang sakit
akibat hidronefrosis, ditemukan tanda-tanda gagal ginjal, retensi urine
dan jika disertai infeksi didaptkan demam/menggigil.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="EN-US">Pemeriksaan
sedimen urine menunjukan adanya lekosit, hematuria dan dijumpai
kristal-kristal pembentuk batu. Pemeriksaan kultur urine mungkin
menunjukkan adanya adanya pertumbuhan kuman pemecah urea.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="EN-US">Pemeriksaan
faal ginjal bertujuan mencari kemungkinan terjadinya penurunan fungsi
ginjal dan untuk mempersipkan pasien menjalani pemeriksaan foto PIV.
Perlu juga diperiksa kadar elektrolit yang diduga sebagai penyebab
timbulnya batu salran kemih (kadar kalsium, oksalat, fosfat maupun urat
dalam darah dan urine). </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="EN-US">Pembuatan
foto polos abdomen bertujuan melihat kemungkinan adanya batu radio-opak
dan paling sering dijumpai di atara jenis batu lain. Batu asam urat
bersifat non opak (radio-lusen).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="EN-US">Pemeriksaan
pieolografi intra vena (PIV) bertujuan menilai keadaan anatomi dan
fungsi ginjal. Selain itu PIV dapat mendeteksi adanya batu semi opak
atau batu non opak yang tidak tampak pada foto polos abdomen.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="EN-US">Ultrasongrafi
dikerjakan bila pasien tidak mungkin menjalani pemeriksaan PIV seperti
pada keadaan alergi zat kontras, faal ginjal menurun dan pada pregnansi.
Pemeriksaan ini dapat menilai adanya batu di ginjal atau buli-buli
(tampak sebagai echoic shadow), hidronefrosis, pionefrosis atau
pengkerutan ginjal.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="EN-US"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="EN-US">Penatalaksanaan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="EN-US">Batu
yang sudah menimbulkan masalah pada saluran kemih harus segera
dikeluarkan agar tidak menimbulkan penyulit yang lebih berat. Indikasi
untuk melakukan tindakan pada batu saluran kemih adalah telah terjadinya
obstruksi, infeksi atau indikasi sosial. Batu dapat dikeluarkan melalui
prosedur medikamentosa, dipecahkan dengan ESWL, melalui tindakan
endo-urologi, bedah laparoskopi atau pembedahan terbuka.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="EN-US"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="EN-US">Pencegahan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="EN-US">Setelah
batu dikelurkan, tindak lanjut yang tidak kalah pentingnya adalahupaya
mencegah timbulnya kekambuhan. Angka kekambuhan batu saluran kemih
rata-rata 7%/tahun atau kambuh >50% dalam 10 tahun. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="EN-US">Prinsip
pencegahan didasarkan pada kandungan unsur penyusun batu yang telah
diangkat. Secara umum, tindakan pencegahan yang perlu dilakukan adalah:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 44.85pt; text-indent: -17.85pt;">
<span lang="EN-US">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Menghindari dehidrasi dengan minum cukup, upayakan produksi urine 2-3 liter per hari</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 44.85pt; text-indent: -17.85pt;">
<span lang="EN-US">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Diet rendah zat/komponen pembentuk batu</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 44.85pt; text-indent: -17.85pt;">
<span lang="EN-US">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Aktivitas harian yang cukup</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 44.85pt; text-indent: -17.85pt;">
<span lang="EN-US">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Medikamentosa</span></div>
<h4 style="line-height: normal; margin-left: 27pt; text-indent: 36pt;">
<b><span lang="EN-US">Beberapa diet yang dianjurkan untuk untuk mengurangi kekambuhan adalah:</span></b></h4>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 44.85pt; text-indent: -17.85pt;">
<span lang="EN-US">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Rendah protein, karena protein akan memacu ekskresi kalsium urine dan menyebabkan suasana urine menjadi lebih asam.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 44.85pt; text-indent: -17.85pt;">
<span lang="EN-US">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Rendah oksalat</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 44.85pt; text-indent: -17.85pt;">
<span lang="EN-US">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Rendah garam karena natiuresis akan memacu timbulnya hiperkalsiuria</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 44.85pt; text-indent: -17.85pt;">
<span lang="EN-US">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Rendah purin</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 44.85pt; text-indent: -17.85pt;">
<span lang="EN-US">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Rendah kalsium tidak dianjurkan kecuali pada hiperkalsiuria absorbtif type II</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="EN-US"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="EN-US">FOKUS PENGKAJIAN KEPERAWATAN</span></div>
<h3 style="line-height: normal; margin-left: 27pt; text-indent: 0cm;">
<span lang="EN-US"> </span></h3>
<h3 style="line-height: normal; margin-left: 27pt; text-indent: 0cm;">
<span lang="EN-US">Riwayat Keperawatan dan Pengkajian Fisik:</span></h3>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 27pt; text-indent: 45pt;">
<span lang="EN-US">Berdasarkan klasifikasi Doenges dkk. (2000) riwayat keperawatan yang perlu dikaji adalah:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 49.5pt; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="EN-US">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Aktivitas/istirahat:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 49.5pt;">
<span lang="EN-US">Gejala:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 72pt; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="EN-US">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Riwayat pekerjaan monoton, aktivitas fisik rendah, lebih banyak duduk</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 72pt; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="EN-US">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Riwayat bekerja pada lingkungan bersuhu tinggi</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 72pt; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="EN-US">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Keterbatasan mobilitas fisik akibat penyakit sistemik lainnya (cedera serebrovaskuler, tirah baring lama)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 27pt;">
<span lang="EN-US"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 49.5pt; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="EN-US">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Sirkulasi</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 49.5pt;">
<span lang="EN-US">Tanda:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 72pt; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="EN-US">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Peningkatan TD, HR (nyeri, ansietas, gagal ginjal)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 72pt; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="EN-US">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Kulit hangat dan kemerahan atau pucat</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 27pt;">
<span lang="EN-US"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 49.5pt; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="EN-US">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Eliminasi</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 49.5pt;">
<span lang="EN-US">Gejala:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 72pt; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="EN-US">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Riwayat ISK kronis, obstruksi sebelumnya</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 72pt; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="EN-US">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Penrunan volume urine</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 72pt; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="EN-US">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Rasa terbakar, dorongan berkemih</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 72pt; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="EN-US">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Diare</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 49.5pt;">
<span lang="EN-US">Tanda:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 72pt; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="EN-US">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Oliguria, hematuria, piouria</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 72pt; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="EN-US">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Perubahan pola berkemih</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 27pt;">
<span lang="EN-US"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 49.5pt; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="EN-US">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Makanan dan cairan:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 49.5pt;">
<span lang="EN-US">Gejala:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 72pt; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="EN-US">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Mual/muntah, nyeri tekan abdomen</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 72pt; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="EN-US">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Riwayat diet tinggi purin, kalsium oksalat dan atau fosfat</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 72pt; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="EN-US">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Hidrasi yang tidak adekuat, tidak minum air dengan cukup</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 49.5pt;">
<span lang="EN-US">Tanda:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 72pt; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="EN-US">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Distensi abdomen, penurunan/tidak ada bising usus</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 72pt; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="EN-US">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Muntah</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 27pt;">
<span lang="EN-US"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 49.5pt; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="EN-US">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Nyeri dan kenyamanan:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 49.5pt;">
<span lang="EN-US">Gejala:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 72pt; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="EN-US">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Nyeri hebat pada fase akut (nyeri kolik), lokasi nyeri tergantung lokasi batu (batu ginjal menimbulkan nyeri dangkal konstan)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 49.5pt;">
<span lang="EN-US">Tanda:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 72pt; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="EN-US">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Perilaku berhati-hati, perilaku distraksi</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 72pt; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="EN-US">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Nyeri tekan pada area ginjal yang sakit</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 49.5pt;">
<span lang="EN-US"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 49.5pt; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="EN-US">6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Keamanan:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 49.5pt;">
<span lang="EN-US">Gejala:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 72pt; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="EN-US">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Penggunaan alkohol</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 72pt; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="EN-US">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Demam/menggigil</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 49.5pt;">
<span lang="EN-US"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 49.5pt; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="EN-US">7.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Penyuluhan/pembelajaran:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 49.5pt;">
<span lang="EN-US">Gejala:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 72pt; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="EN-US">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Riwayat batu saluran kemih dalam keluarga, penyakit ginjal, hipertensi, gout, ISK kronis</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 72pt; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="EN-US">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Riwayat penyakit usus halus, bedah abdomen sebelumnya, hiperparatiroidisme</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 72pt; text-indent: -22.5pt;">
<span lang="EN-US">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Penggunaan
antibiotika, antihipertensi, natrium bikarbonat, alopurinul, fosfat,
tiazid, pemasukan berlebihan kalsium atau vitamin.</span></div>
<h3 style="line-height: normal; margin-left: 27pt; text-indent: 0cm;">
<span lang="EN-US"> </span></h3>
<h3 style="line-height: normal;">
<span lang="EN-US">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Tes Diagnostik</span></h3>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 49.5pt;">
<span lang="EN-US">Lihat konsep medis.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 49.5pt;">
<span lang="EN-US"> </span></div>
<div class="MsoFooter" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span lang="EN-US"><span style="font-weight: bold;">DIAGNOSA KEPERAWATAN</span></span></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span lang="EN-US">Nyeri (akut) b/d peningkatan frekuensi kontraksi ureteral, taruma jaringan, edema dan iskemia seluler.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span lang="EN-US">Perubahan
eliminasi urine b/d stimulasi kandung kemih oleh batu, iritasi
ginjal dan ureter, obstruksi mekanik dan peradangan.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span lang="EN-US">Kekurangan
volume cairan (resiko tinggi) b/d mual/muntah (iritasi saraf
abdominal dan pelvis ginjal atau kolik ureter, diuresis pasca
obstruksi.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span lang="EN-US">Kurang
pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan terapi b/d
kurang terpajan atau salah interpretasi terhadap informasi,
keterbatasan kognitif, kurang akurat/lengkapnya informasi yang ada.</span></li>
</ol>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="EN-US"><span style="font-weight: bold;">INTERVENSI KEPERAWATAN</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="EN-US"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<b><span lang="EN-US">Nyeri (akut) b/d peningkatan frekuensi kontraksi ureteral, taruma jaringan, edema dan iskemia seluler.
</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
</div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: medium none; height: 693px; margin-left: 27.9pt; width: 328px;"> <tbody>
<tr> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% silver; border: 1pt solid windowtext; padding: 0cm 5.4pt; width: 211.5pt;" width="282"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">INTERVENSI KEPERAWATAN</span></span></div>
</td> <td style="border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; color: windowtext windowtext windowtext -moz-use-text-color; padding: 0cm 5.4pt; width: 220.5pt;" width="294"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">RASIONAL</span></span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; width: 211.5pt;" valign="top" width="282"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 12.6pt; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Catat
lokasi, lamanya/intensitas nyeri (skala 1-10) dan penyebarannya.
Perhatiakn tanda non verbal seperti: peningkatan TD dan DN, gelisah,
meringis, merintih, menggelepar.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: -0.9pt;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: -0.9pt;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: -0.9pt;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 12.6pt; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Jelaskan penyebab nyeri dan pentingnya melaporkan kepada staf perawatan setiap perubahan karakteristik nyeri yang terjadi.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 12.6pt; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Lakukan tindakan yang mendukung kenyamanan (seperti masase ringan/kompres hangat pada punggung, lingkungan yang tenang)</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 12.6pt; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Bantu/dorong pernapasan dalam, bimbingan imajinasi dan aktivitas terapeutik.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 12.6pt; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Batu/dorong
peningkatan aktivitas (ambulasi aktif) sesuai indikasi disertai
asupan cairan sedikitnya 3-4 liter perhari dalam batas toleransi
jantung.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 12.6pt; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Perhatikan peningkatan/menetapnya keluhan nyeri abdomen.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 12.6pt; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">7.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Kolaborasi pemberian obat sesuai program terapi:</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 26.1pt; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Analgetik</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 12.6pt;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 12.6pt;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 12.6pt;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 26.1pt; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Antispasmodik</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 26.1pt; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Kortikosteroid</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 12.6pt;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 12.6pt;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 12.6pt;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 12.6pt; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">8.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Pertahankan patensi kateter urine bila diperlukan.</span></span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; width: 220.5pt;" valign="top" width="294"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">Membantu
evaluasi tempat obstruksi dan kemajuan gerakan batu. Nyeri panggul
sering menyebar ke punggung, lipat paha, genitalia sehubungan dengan
proksimitas pleksus saraf dan pembuluh darah yang menyuplai area lain.
Nyeri tiba-tiba dan hebat dapat menimbulkan gelisah, takut/cemas.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">Melaporkan
nyeri secara dini memberikan kesempatan pemberian analgesi pada waktu
yang tepat dan membantu meningkatkan kemampuan koping klien dalam
menurunkan ansietas.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">Meningkatkan relaksasi dan menurunkan ketegangan otot.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">Mengalihkan perhatian dan membantu relaksasi otot.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">Aktivitas
fisik dan hidrasi yang adekuat meningkatkan lewatnya batu, mencegah
stasis urine dan mencegah pembentukan batu selanjutnya.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">Obstruksi
lengkap ureter dapat menyebabkan perforasi dan ekstravasasiurine ke
dalam area perrenal, hal ini merupakan kedaruratan bedah akut.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">Analgetik
(gol. narkotik) biasanya diberikan selama episode akut untuk
menurunkan kolik ureter dan meningkatkan relaksasi otot/mental. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">Menurunkan refleks spasme, dapat menurunkan kolik dan nyeri.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">Mungkin digunakan untuk menurunkan edema jaringan untuk membantu gerakan batu.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">Mencegah stasis/retensi urine, menurunkan risiko peningkatan tekanan ginjal dan infeksi.</span></span></div>
</td> </tr>
</tbody></table>
<div class="WordSection1">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<b><span lang="EN-US">Perubahan eliminasi urine b/d stimulasi kandung kemih oleh batu, iritasi ginjal dan ureter, obstruksi mekanik dan peradangan.</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 22.5pt;">
<span lang="EN-US"> </span></div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: medium none; height: 942px; margin-left: 27.9pt; width: 314px;"> <tbody>
<tr> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% silver; border: 1pt solid windowtext; padding: 0cm 5.4pt; width: 211.5pt;" width="282"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">INTERVENSI KEPERAWATAN</span></span></div>
</td> <td style="border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; color: windowtext windowtext windowtext -moz-use-text-color; padding: 0cm 5.4pt; width: 220.5pt;" width="294"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">RASIONAL</span></span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; width: 211.5pt;" valign="top" width="282"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 12.6pt; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Awasi asupan dan haluaran, karakteristik urine, catat adanya keluaran batu.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: -0.9pt;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 12.6pt; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Tentukan pola berkemih normal klien dan perhatikan variasi yang terjadi.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 12.6pt; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Dorong peningkatan asupan cairan.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 12.6pt; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Observasi perubahan status mental, perilaku atau tingkat kesadaran.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 12.6pt; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Pantau hasil pemeriksaan laboratorium (elektrolit, BUN, kreatinin)</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 12.6pt; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Berikan obat sesuai indikasi:</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 26.1pt; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Asetazolamid (Diamox), Alupurinol (Ziloprim)</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 12.6pt;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 26.1pt; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Hidroklorotiazid (Esidrix, Hidroiuril), Klortalidon (Higroton)</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 26.1pt; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Amonium klorida, kalium atau natrium fosfat (Sal-Hepatika)</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 26.1pt; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Agen antigout mis: Alupurinol (Ziloprim)</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 26.1pt; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Antibiotika</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 26.1pt; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Natrium bikarbonat</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 26.1pt; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Asam askorbat</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 12.6pt; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">7.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Pertahankan patensi kateter tak menetap (uereteral, uretral atau nefrostomi).</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 12.6pt; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">8.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Irigasi dengan larutan asam atau alkali sesuai indikasi.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 12.6pt; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">9.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Siapkan klien dan bantu prosedur endoskopi.</span></span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; width: 220.5pt;" valign="top" width="294"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">Memberikan
informasi tentang fungsi ginjal dan adanya komplikasi. Penemuan batu
memungkinkan identifikasi tipe batu dan mempengaruhi pilihan terapi</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">Batu
saluran kemih dapat menyebabkan peningkatan eksitabilitas saraf
sehingga menimbulkan sensasi kebutuhan berkemih segera. Biasanya
frekuensi dan urgensi meningkat bila batu mendekati pertemuan uretrovesikal.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">Peningkatan hidrasi dapat membilas bakteri, darah, debris dan membantu lewatnya batu.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">Akumulasi sisa uremik dan ketidakseimbangan elektrolit dapat menjadi toksik pada SSP.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">Peninggian BUN, kreatinin dan elektrolit menjukkan disfungsi ginjal</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">Meningkatkan pH urine (alkalinitas) untuk menurnkan pembentukan batu asam.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">Mencegah stasis urine ddan menurunkan pembentukan batu kalsium.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">Menurunkan pembentukan batu fosfat</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">Menurnkan produksi asam urat.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">Mungkin diperlukan bila ada ISK</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">Mengganti
kehilangan yang tidak dapat teratasi selama pembuangan bikarbonat dan
atau alkalinisasi urine, dapat mencegah pemebntukan batu.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">Mengasamkan urine untuk mencegah berulangnay pembentukan batu alkalin.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">Mungkin diperlukan untuk membantu kelancaran aliran urine.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">Mengubah pH urien dapat membantu pelarutan batu dan mencegah pembentukan batu selanjutnya.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">Berbagai prosedur endo-urologi dapat dilakukan untuk mengeluarkan batu.</span></span></div>
</td> </tr>
</tbody></table>
</div>
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "; font-size: 12pt;">
</span></b> <br />
<div class="WordSection1">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<b><span lang="EN-US">Kekurangan
volume cairan (resiko tinggi) b/d mual/muntah (iritasi saraf abdominal
dan pelvis ginjal atau kolik ureter, diuresis pasca obstruksi. </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 22.5pt;">
<span lang="EN-US"> </span></div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: medium none; height: 662px; margin-left: 27.9pt; width: 282px;"> <tbody>
<tr> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% silver; border: 1pt solid windowtext; padding: 0cm 5.4pt; width: 211.5pt;" width="282"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">INTERVENSI KEPERAWATAN</span></span></div>
</td> <td style="border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; color: windowtext windowtext windowtext -moz-use-text-color; padding: 0cm 5.4pt; width: 220.5pt;" width="294"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">RASIONAL</span></span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; width: 211.5pt;" valign="top" width="282"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: -0.9pt;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 12.6pt; text-indent: -12.6pt;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Awasi asupan dan haluaran</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 12.6pt; text-indent: -12.6pt;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Catat insiden dan karakteristik muntah, diare.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 12.6pt; text-indent: -12.6pt;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Tingkatkan asupan cairan 3-4 liter/hari.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 12.6pt; text-indent: -12.6pt;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Awasi tanda vital.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 12.6pt; text-indent: -12.6pt;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Timbang berat badan setiap hari.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 12.6pt; text-indent: -12.6pt;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Kolaborasi pemeriksaan HB/Ht dan elektrolit.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 12.6pt; text-indent: -12.6pt;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">7.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Berikan cairan infus sesuai program terapi.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 12.6pt; text-indent: -12.6pt;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">8.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Kolaborasi pemberian diet sesuai keadaan klien.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 12.6pt; text-indent: -12.6pt;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">9.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Berikan obat sesuai program terapi (antiemetik misalnya Proklorperasin/ Campazin).</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: -0.9pt;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; width: 220.5pt;" valign="top" width="294"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">Mengevaluasi adanya stasis urine/kerusakan ginjal.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">Mual/muntah
dan diare secara umum berhubungan dengan kolik ginjal karena saraf
ganglion seliaka menghubungkan kedua ginjal dengan lambung.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">Mempertahankan keseimbangan cairan untuk homeostasis, juga dimaksudkan sebagai upaya membilas batu keluar.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">Indikator hiddrasi/volume sirkulasi dan kebutuhan intervensi.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">Peningkatan BB yang cepat mungkin berhubungan dengan retensi.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">Mengkaji hidrasi dan efektiviatas intervensi.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">Mempertahankan volume sirkulasi (bila asupan per oral tidak cukup)</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">Makanan
mudah cerna menurunkan aktivitas saluran cerna, mengurangi iritasi
dan membantu mempertahankan cairan dan keseimbangan nutrisi.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">Antiemetik mungkin diperlukan untuk menurunkan mual/muntah.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
</td> </tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="EN-US"> </span></div>
</div>
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "; font-size: 12pt;">
</span></b> <br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<b><span lang="EN-US">Kurang
pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan terapi b/d kurang
terpajan atau salah interpretasi terhadap informasi, keterbatasan
kognitif, kurang akurat/lengkapnya informasi yang ada. </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 22.5pt;">
<span lang="EN-US"> </span></div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: medium none; height: 528px; margin-left: 27.9pt; width: 276px;"> <tbody>
<tr> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% silver; border: 1pt solid windowtext; padding: 0cm 5.4pt; width: 211.5pt;" width="282"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">INTERVENSI KEPERAWATAN</span></span></div>
</td> <td style="border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; color: windowtext windowtext windowtext -moz-use-text-color; padding: 0cm 5.4pt; width: 220.5pt;" width="294"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">RASIONAL</span></span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; width: 211.5pt;" valign="top" width="282"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: -0.9pt;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 12.6pt; text-indent: -12.6pt;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Tekankan pentingnya memperta-hankan asupan hidrasi 3-4 liter/hari. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 12.6pt; text-indent: -12.6pt;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Kaji ulang program diet sesuai indikasi.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 26.1pt; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Diet rendah purin</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 26.1pt; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Diet rendah kalsium</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 26.1pt; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Diet rendah oksalat</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 26.1pt; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Diet rendah kalsium/fosfat</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 12.6pt; text-indent: -12.6pt;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Diskusikan program obat-obatan, hindari obat yang dijual bebas.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 12.6pt; text-indent: -12.6pt;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Jelaskan tentang tanda/gejala yang memerlukan evaluasi medik (nyeri berulang, hematuria, oliguria)</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 12.6pt; text-indent: -12.6pt;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Tunjukkan perawatan yang tepat terhadap luka insisi dan kateter bila ada.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: -0.9pt;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
</td> <td style="border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; width: 220.5pt;" valign="top" width="294"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">Pembilasan sistem ginjal menurunkan kesemapatan stasis ginjal dan pembentukan batu.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">Jenis diet yang diberikan disesuaikan dengan tipe batu yang ditemukan.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">Obat-obatan
yang diberikan bertujuan untuk mengoreksi asiditas atau alkalinitas
urine tergantung penyebab dasar pembentukan batu.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">Pengenalan
dini tanda/gejala berulangnya pembentukan batu diperlukan untuk
memperoleh intervensi yang cepat sebelum timbul komplikasi serius.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US">Meningkatakan kemampuan rawat diri dan kemandirian.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-size: 85%;"><span lang="EN-US"> </span></span></div>
</td> </tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="EN-US"> </span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;">
<span lang="EN-US"> </span><br />
<hr align="center" size="2" width="100%" />
<span lang="EN-US">
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="EN-US"> </span></div>
<div class="MsoTitle">
<span lang="EN-US">DAFTAR PUSTAKA</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span lang="EN-US"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-indent: -36pt;">
<span lang="EN-US">Doenges at al (2000), <i>Rencana Asuhan Keperawatan</i>, Ed.3, EGC, Jakarta</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-indent: -36pt;">
<span lang="EN-US"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-indent: -36pt;">
<span lang="EN-US">Price & Wilson (1995), <i>Patofisologi-Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit</i>, Ed.4, EGC, Jakarta</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-indent: -36pt;">
<span lang="EN-US"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-indent: -36pt;">
<span lang="EN-US">Purnomo, BB ( 2000), <i>Dasar-dasar Urologi</i>, Sagung Seto, Jakarta</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-indent: -36pt;">
<span lang="EN-US"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-indent: -36pt;">
<span lang="EN-US">Soeparman & Waspadji (1990<i>), Ilmu Penyakit Dalam</i>, Jld.II, BP FKUI, Jakarta. </span></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14847214400832176956noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8579800390882585400.post-16361359014115678692012-02-08T19:20:00.000-08:002012-02-12T07:19:08.426-08:00ASUHAN KEPERAWATAN BENIGNA PROSTAT HIPERTROPI (BPH)<div style="font-family: times new roman; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 100%;"><span><span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><a href="http://asuhankeperawatans.blogspot.com/2010/10/asuhan-keperawatan-benigna-prostat.html">Benigna<span> </span>Prostat<span> </span>Hiperplasi ( BPH )</a><span> </span>adalah<span> </span>pembesaran<span> </span>jinak<span> </span>kelenjar<span> </span>prostat,<span> </span>disebabkan<span> </span>oleh<span> </span>karena<span> </span>hiperplasi<span> </span>beberapa<span> </span>atau<span> </span>semua<span> </span>komponen<span> </span><span style="font-weight: bold;">prostat</span><span> </span>meliputi<span> </span>jaringan<span> </span>kelenjar / jaringan<span> </span>fibromuskuler<span> </span>yang<span> </span>menyebabkan<span> </span>penyumbatan<span> </span>uretra<span> </span>pars<span> </span>prostatika<span> </span>( Lab / UPF<span> </span>Ilmu<span> </span>Bedah<span> </span>RSUD<span> </span>dr.<span> </span>Sutomo,<span> </span>1994<span> </span>:<span> </span>193 ).<span><span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 100%;"><span><span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-weight: bold;">BPH</span><span> </span>adalah<span> </span>pembesaran<span> </span>progresif<span> </span>dari<span> </span>kelenjar<span> </span>prostat<span> </span>( secara<span> </span>umum<span> </span>pada<span> </span>pria<span> </span>lebih<span> </span>tua<span> </span>dari<span> </span>50<span> </span>tahun<span> </span>)<span> </span>menyebabkan<span> </span>berbagai<span> </span>derajat<span> </span>obstruksi<span> </span>uretral<span> </span>dan<span> </span>pembatasan<span> </span>aliran<span> </span>urinarius<span> </span>( Marilynn,<span> </span>E.D,<span> </span>2000 : 671 ).</span></div>
<div style="font-family: times new roman; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: times new roman; text-align: justify;">
</div>
<h3 style="font-family: times new roman; margin-left: 31.5pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-size: 100%;"> Etiologi</span></h3>
<div style="font-family: times new roman; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -12.15pt;">
<span style="font-size: 100%;"><span> </span>Penyebab<span> </span>yang<span> </span>pasti<span> </span>dari<span> </span>terjadinya<span> </span><span style="font-weight: bold;">BPH</span><span> </span>sampai<span> </span>sekarang<span> </span>belum<span> </span>diketahui.<span> </span>Namun<span> </span>yang<span> </span>pasti<span> </span>kelenjar<span> </span>prostat<span> </span>sangat<span> </span>tergantung<span> </span>pada<span> </span>hormon<span> </span>androgen.<span> </span>Faktor<span> </span>lain<span> </span>yang<span> </span>erat<span> </span>kaitannya<span> </span>dengan<span> </span><span style="font-style: italic;">BPH</span><span> </span>adalah<span> </span>proses<span> </span>penuaan<span> </span>Ada beberapa factor kemungkinan penyebab antara lain :</span></div>
<div style="font-family: times new roman; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; margin-left: 58.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span style="font-size: 100%;"><span>1).<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Dihydrotestosteron</span></div>
<div style="font-family: times new roman; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; margin-left: 58.5pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 100%;">Peningkatan 5 alfa reduktase dan reseptor androgen<span> </span>menyebabkan<span> </span>epitel<span> </span>dan<span> </span>stroma<span> </span>dari<span> </span>kelenjar<span> </span>prostat<span> </span>mengalami<span> </span>hiperplasi .</span></div>
<div style="font-family: times new roman; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; margin-left: 58.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span style="font-size: 100%;"><span>2).<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Perubahan<span> </span>keseimbangan<span> </span>hormon<span> </span>estrogen<span> </span>-<span> </span>testoteron</span></div>
<div style="font-family: times new roman; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; margin-left: 58.5pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 100%;">Pada<span> </span>proses<span> </span>penuaan<span> </span>pada<span> </span>pria<span> </span>terjadi<span> </span>peningkatan<span> </span>hormon<span> </span>estrogen<span> </span>dan<span> </span>penurunan<span> </span>testosteron<span> </span>yang<span> </span>mengakibatkan<span> </span>hiperplasi<span> </span>stroma.</span></div>
<div style="font-family: times new roman; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; margin-left: 58.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span style="font-size: 100%;"><span>3).<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Interaksi<span> </span>stroma<span> </span>-<span> </span>epitel</span></div>
<div style="font-family: times new roman; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; margin-left: 58.5pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 100%;">Peningkatan<span> </span>epidermal<span> </span>gorwth<span> </span>factor<span> </span>atau<span> </span>fibroblast<span> </span>growth<span> </span>factor<span> </span>dan<span> </span>penurunan<span> </span>transforming<span> </span>growth<span> </span>factor<span> </span>beta<span> </span>menyebabkan<span> </span>hiperplasi<span> </span>stroma<span> </span>dan<span> </span>epitel.</span></div>
<div style="font-family: times new roman; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; margin-left: 58.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span style="font-size: 100%;"><span>4).<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Berkurangnya<span> </span>sel<span> </span>yang<span> </span>mati</span></div>
<div style="font-family: times new roman; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: times new roman; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: times new roman; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; margin-left: 58.5pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 100%;">Estrogen<span> </span>yang<span> </span>meningkat<span> </span>menyebabkan<span> </span>peningkatan<span> </span>lama<span> </span>hidup<span> </span>stroma<span> </span>dan<span> </span>epitel<span> </span>dari<span> </span>kelenjar<span> </span><a href="http://asuhankeperawatans.blogspot.com/2010/10/asuhan-keperawatan-benigna-prostat.html">prostat</a>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; margin-left: 58.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<span style="font-size: 100%;"><span>5).<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Teori<span> </span>sel<span> </span>stem</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; margin-left: 58.5pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 100%;">Sel<span> </span>stem<span> </span>yang<span> </span>meningkat<span> </span>mengakibatkan<span> </span>proliferasi<span> </span>sel<span> </span>transit<span> </span>( Roger<span> </span>Kirby,<span> </span>1994 :<span> </span>38 ).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: times new roman; margin-left: 58.5pt; text-align: justify;">
<a href=""><span style="font-size: 100%;"></span></a><span style="font-size: 100%;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOzUVTBCTOXqF14WuWmpoT7cQk4o1Hk3NKMb_gFMxMNNwHdAz-z7ez_6U3u6VIklQglHl5YfNdUrwrifFtsvpLdZlT39tjs8oYdeGRXWv9iQxdQ-SjXz9hYM0vaWra2kkfvtQ011yVOBg/s1600/Patofisiologi.jpeg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5533651300119679538" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOzUVTBCTOXqF14WuWmpoT7cQk4o1Hk3NKMb_gFMxMNNwHdAz-z7ez_6U3u6VIklQglHl5YfNdUrwrifFtsvpLdZlT39tjs8oYdeGRXWv9iQxdQ-SjXz9hYM0vaWra2kkfvtQ011yVOBg/s320/Patofisiologi.jpeg" style="cursor: pointer; display: block; height: 313px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 502px;" /></a></span></div>
<div style="font-family: times new roman; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: times new roman; text-align: justify;">
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-indent: -4.5pt;">
<span style="font-size: 100%;"><b>4.<span> </span><a href="http://asuhankeperawatans.blogspot.com/2010/10/asuhan-keperawatan-benigna-prostat.html">Gejala Benigna Prostat Hiperplasia</a> </b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 31.5pt;">
<span style="font-size: 100%;">Gejala
klinis yang ditimbulkan oleh Benigne Prostat Hyperplasia disebut
sebagai Syndroma Prostatisme. Syndroma Prostatisme dibagi menjadi dua
yaitu :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.85pt; text-indent: 9.65pt;">
<span style="font-size: 100%;"><span>1.</span> Gejala Obstruktif yaitu :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 63pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 100%;"><span>a.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Hesitansi
yaitu memulai kencing yang lama dan seringkali disertai dengan mengejan
yang disebabkan oleh karena otot destrussor buli-buli memerlukan waktu
beberapa lama meningkatkan tekanan intravesikal guna mengatasi adanya
tekanan dalam uretra prostatika.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 63pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 100%;"><span>b.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Intermitency
yaitu terputus-putusnya aliran kencing yang disebabkan karena
ketidakmampuan otot destrussor dalam pempertahankan tekanan intra vesika
sampai berakhirnya miksi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 63pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 100%;"><span>c.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Terminal dribling yaitu menetesnya urine pada akhir kencing.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 63pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 100%;"><span>d.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Pancaran lemah : kelemahan kekuatan dan kaliber pancaran destrussor memerlukan waktu untuk dapat melampaui tekanan di uretra.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 63pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 100%;"><span>e.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Rasa tidak puas setelah berakhirnya buang air kecil dan terasa belum puas.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.85pt; text-indent: 9.65pt;">
<span style="font-size: 100%;"><span>2.</span> Gejala Iritasi yaitu :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 63pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 100%;"><span>a.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Urgency yaitu perasaan ingin buang air kecil yang sulit ditahan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 63pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 100%;"><span>b.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Frekuensi yaitu penderita miksi lebih sering dari biasanya dapat terjadi pada malam hari (Nocturia) dan pada siang hari.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 63pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 100%;"><span>c.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Disuria yaitu nyeri pada waktu kencing.</span></div>
<h3>
<span style="font-size: 100%;"><span>1.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Diagnosis</span></h3>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt;">
<span style="font-size: 100%;">Untuk<span> </span>menegakkan<span> </span>diagnosis<span> </span>BPH<span> </span>dilakukan<span> </span>beberapa<span> </span>cara<span> </span>antara<span> </span>lain </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 63pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 100%;">1). Anamnesa</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 63pt;">
<span style="font-size: 100%;">Kumpulan<span> </span>gejala<span> </span>pada<span> </span>BPH<span> </span>dikenal<span> </span>dengan<span> </span>LUTS<span> </span>(Lower<span> </span>Urinary<span> </span>Tract<span> </span>Symptoms)<span> </span>antara<span> </span>lain:<span> </span>hesitansi,<span> </span>pancaran<span> </span>urin<span> </span>lemah,<span> </span>intermittensi,<span> </span>terminal<span> </span>dribbling,<span> </span>terasa<span> </span>ada<span> </span>sisa<span> </span>setelah<span> </span>miksi<span> </span>disebut<span> </span>gejala<span> </span>obstruksi<span> </span>dan<span> </span>gejala<span> </span>iritatif<span> </span>dapat<span> </span>berupa<span> </span>urgensi,<span> </span>frekuensi<span> </span>serta<span> </span>disuria.<span> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 63pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 100%;"><span> </span>2) Pemeriksaan<span> </span>Fisik</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-indent: -9pt;">
<span style="font-size: 100%;"><span>§<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Dilakukan<span> </span>dengan<span> </span>pemeriksaan<span> </span>tekanan<span> </span>darah,<span> </span>nadi<span> </span>dan<span> </span>suhu.<span> </span>Nadi<span> </span>dapat<span> </span>meningkat<span> </span>pada<span> </span>keadaan<span> </span>kesakitan<span> </span>pada<span> </span>retensi<span> </span>urin<span> </span>akut,<span> </span>dehidrasi<span> </span>sampai<span> </span>syok<span> </span>pada<span> </span>retensi<span> </span>urin<span> </span>serta<span> </span>urosepsis<span> </span>sampai<span> </span>syok - septik. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-indent: -9pt;">
<span style="font-size: 100%;"><span>§<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Pemeriksaan<span> </span>abdomen<span> </span>dilakukan<span> </span>dengan<span> </span>tehnik<span> </span>bimanual<span> </span>untuk<span> </span>mengetahui<span> </span>adanya<span> </span>hidronefrosis,<span> </span>dan<span> </span>pyelonefrosis.<span> </span>Pada<span> </span>daerah<span> </span>supra<span> </span>simfiser<span> </span>pada<span> </span>keadaan<span> </span>retensi<span> </span>akan<span> </span>menonjol.<span> </span>Saat<span> </span>palpasi<span> </span>terasa<span> </span>adanya<span> </span>ballotemen<span> </span>dan<span> </span>klien<span> </span>akan<span> </span>terasa<span> </span>ingin<span> </span>miksi. Perkusi<span> </span>dilakukan<span> </span>untuk<span> </span>mengetahui<span> </span>ada<span> </span>tidaknya<span> </span>residual<span> </span>urin.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-indent: -9pt;">
<span style="font-size: 100%;"><span>§<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Penis<span> </span>dan<span> </span>uretra<span> </span>untuk<span> </span>mendeteksi<span> </span>kemungkinan<span> </span>stenose<span> </span>meatus,<span> </span>striktur<span> </span>uretra,<span> </span>batu<span> </span>uretra,<span> </span>karsinoma<span> </span>maupun<span> </span>fimosis. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-indent: -9pt;">
<span style="font-size: 100%;"><span>§<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Pemeriksaan<span> </span>skrotum<span> </span>untuk<span> </span>menentukan<span> </span>adanya<span> </span>epididimitis</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-indent: -9pt;">
<span style="font-size: 100%;"><span>§<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Rectal<span> </span>touch / pemeriksaan<span> </span>colok<span> </span>dubur<span> </span>bertujuan<span> </span>untuk<span> </span>menentukan<span> </span>konsistensi<span> </span>sistim<span> </span>persarafan<span> </span>unit<span> </span>vesiko<span> </span>uretra<span> </span>dan<span> </span>besarnya<span> </span>prostat.<span> </span>Dengan<span> </span>rectal<span> </span>toucher<span> </span>dapat<span> </span>diketahui<span> </span>derajat<span> </span>dari<span> </span><span style="font-weight: bold;">BPH</span>,<span> </span>yaitu :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 85.5pt; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-size: 100%;"><span>a).<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Derajat<span> </span>I<span> </span>=<span> </span>beratnya<span> </span><span>±</span><span> </span>20 gram.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 85.5pt; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-size: 100%;"><span>b).<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Derajat<span> </span>II<span> </span>=<span> </span>beratnya<span> </span>antara<span> </span>20 – 40<span> </span>gram.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 85.5pt; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-size: 100%;"><span>c).<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Derajat<span> </span>III =<span> </span>beratnya<span> </span><span>></span> 40<span> </span>gram.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 58.5pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 100%;"><span>3)<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span> </span>Pemeriksaan<span> </span>Laboratorium</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 76.5pt; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-size: 100%;"><span>§<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span> </span>Pemeriksaan<span> </span>darah<span> </span>lengkap,<span> </span>faal<span> </span>ginjal,<span> </span>serum<span> </span>elektrolit<span> </span>dan<span> </span>kadar<span> </span>gula<span> </span>digunakan<span> </span>untuk<span> </span>memperoleh<span> </span>data<span> </span>dasar<span> </span>keadaan<span> </span>umum<span> </span>klien.<span> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 76.5pt; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-size: 100%;"><span>§<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span> </span>Pemeriksaan<span> </span>urin<span> </span>lengkap<span> </span>dan<span> </span>kultur.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 76.5pt; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-size: 100%;"><span>§<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span> </span>PSA<span> </span>(Prostatik<span> </span>Spesific<span> </span>Antigen)<span> </span>penting diperiksa<span> </span>sebagai<span> </span>kewaspadaan<span> </span>adanya<span> </span>keganasan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 63pt;">
<span style="font-size: 100%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 58.5pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 100%;"><span>4)<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Pemeriksaan<span> </span>Uroflowmetri</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 100%;"><span> </span><span> </span>Salah<span> </span>satu<span> </span>gejala<span> </span>dari<span> <span style="font-style: italic;"> </span></span><span style="font-style: italic;">BPH</span><span> </span>adalah<span> </span>melemahnya<span> </span>pancaran<span> </span>urin.<span> </span>Secara<span> </span>obyektif<span> </span>pancaran<span> </span> urin<span> </span>dapat<span> </span>diperiksa<span> </span>dengan<span> </span>uroflowmeter<span> </span>dengan penilaian :</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 100%;"><span> </span>a).<span> </span>Flow<span> </span>rate<span> </span>maksimal<span> </span><span>></span><span> </span>15 ml / dtk<span> </span>=<span> </span>non<span> </span>obstruktif.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 58.5pt;">
<span style="font-size: 100%;">b).<span> </span>Flow<span> </span>rate<span> </span>maksimal 10 – 15<span> </span>ml / dtk =<span> </span>border<span> </span>line.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 58.5pt;">
<span style="font-size: 100%;">c).<span> </span>Flow<span> </span>rate<span> </span>maksimal<span> </span><span><</span><span> </span>10 ml / dtk<span> </span>=<span> </span>obstruktif.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 58.5pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 100%;"><span>5)<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Pemeriksaan<span> </span>Imaging<span> </span>dan<span> </span>Rontgenologik</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 76.5pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 100%;"><span>a).<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span> </span>BOF<span> </span>(Buik<span> </span>Overzich ) :Untuk<span> </span>melihat<span> </span>adanya<span> </span>batu<span> </span>dan<span> </span>metastase<span> </span>pada<span> </span>tulang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 76.5pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 100%;"><span>b).<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span> </span>USG<span> </span>(Ultrasonografi), digunakan<span> </span>untuk<span> </span>memeriksa<span> </span>konsistensi, <span> </span>volume<span> </span>dan<span> </span>besar<span> </span>prostat<span> </span>juga<span> </span>keadaan<span> </span>buli – buli<span> </span>termasuk<span> </span>residual<span> </span>urin.<span> </span>Pemeriksaan<span> </span>dapat<span> </span>dilakukan<span> </span>secara<span> </span>transrektal,<span> </span>transuretral<span> </span>dan<span> </span>supra<span> </span>pubik.<span> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 76.5pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 100%;"><span>c).<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span> </span>IVP<span> </span>(Pyelografi<span> </span>Intravena)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 76.5pt;">
<span style="font-size: 100%;">Digunakan<span> </span>untuk<span> </span>melihat<span> </span>fungsi<span> </span>exkresi<span> </span>ginjal<span> </span>dan<span> </span>adanya<span> </span>hidronefrosis.<span> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 76.5pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 100%;">d)<span> </span>Pemeriksaan<span> </span>Panendoskop</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 76.5pt;">
<span style="font-size: 100%;">Untuk<span> </span>mengetahui<span> </span>keadaan<span> </span>uretra<span> </span>dan<span> </span>buli – buli. </span></div>
<h3>
<span style="font-size: 100%;"><span>2.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Penatalaksanaan</span></h3>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 100%;"><span> </span>Modalitas<span> </span>terapi<span> </span><span style="font-weight: bold;">BPH</span><span> </span>adalah : </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 67.5pt; text-indent: -22.5pt;">
<span style="font-size: 100%;"><span>1).<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Observasi</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 67.5pt;">
<span style="font-size: 100%;">Yaitu<span> </span>pengawasan<span> </span>berkala<span> </span>pada<span> </span>klien<span> </span>setiap<span> </span>3 – 6<span> </span>bulan<span> </span>kemudian<span> </span>setiap<span> </span>tahun<span> </span>tergantung<span> </span>keadaan<span> </span>klien</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 67.5pt; text-indent: -22.5pt;">
<span style="font-size: 100%;"><span>2).<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Medikamentosa</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 67.5pt;">
<span style="font-size: 100%;">Terapi<span> </span>ini<span> </span>diindikasikan<span> </span>pada<span> </span>BPH<span> </span>dengan<span> </span>keluhan<span> </span>ringan,<span> </span>sedang,<span> </span>dan<span> </span>berat<span> </span>tanpa<span> </span>disertai<span> </span>penyulit. Obat<span> </span>yang<span> </span>digunakan<span> </span>berasal<span> </span>dari:<span> </span>phitoterapi<span> </span>(misalnya: Hipoxis rosperi, Serenoa repens,<span> </span>dll),<span> </span>gelombang<span> </span>alfa<span> </span>blocker<span> </span>dan<span> </span>golongan<span> </span>supresor<span> </span>androgen.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 67.5pt; text-indent: -22.5pt;">
<span style="font-size: 100%;"><span>3).<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Pembedahan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 67.5pt;">
<span style="font-size: 100%;">Indikasi<span> </span>pembedahan<span> </span>pada<span> </span>BPH<span> </span>adalah :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 85.5pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 100%;"><span>a).<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Klien<span> </span>yang<span> </span>mengalami<span> </span>retensi<span> </span>urin<span> </span>akut<span> </span>atau<span> </span>pernah<span> </span>retensi<span> </span>urin<span> </span>akut.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 85.5pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 100%;"><span>b).<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Klien<span> </span>dengan<span> </span>residual<span> </span>urin<span> </span><span>></span><span> </span>100<span> </span>ml.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 85.5pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 100%;"><span>c).<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Klien<span> </span>dengan<span> </span>penyulit.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 85.5pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 100%;"><span>d).<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Terapi<span> </span>medikamentosa<span> </span>tidak<span> </span>berhasil.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 85.5pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 100%;"><span>e).<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Flowmetri<span> </span>menunjukkan<span> </span>pola<span> </span>obstruktif.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 70.9pt; text-indent: -3.4pt;">
<span style="font-size: 100%;">Pembedahan<span> </span>dapat<span> </span>dilakukan<span> </span>dengan :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 85.5pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 100%;"><span>a).<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>TURP (Trans Uretral Reseksi Prostat <span>®</span> 90 - 95<span> </span>% )</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 85.5pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 100%;"><span>b).<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Retropubic Atau Extravesical Prostatectomy</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 85.5pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 100%;"><span>c).<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Perianal Prostatectomy</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 85.5pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 100%;"><span>d).<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Suprapubic Atau Tranvesical Prostatectomy</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 67.5pt; text-indent: -22.5pt;">
<span style="font-size: 100%;"><span>4).<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Alternatif<span> </span>lain<span> </span>(misalnya:<span> </span>Kriyoterapi,<span> </span>Hipertermia,<span> </span>Termoterapi,<span> </span>Terapi<span> </span>Ultrasonik .</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 63.8pt;">
<span style="font-size: 100%;"> </span></div>
<h3 style="margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 100%;"><span>B.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Diagnosa keperawatan.</span></h3>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in;">
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-style: italic;">Diagnosa keperawatan</span> yang mungkin timbul adalah<span> </span>sebagai<span> </span>berikut<span> </span>:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in;">
<span style="font-size: 100%;">Pre Operasi :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 100%;"><span>1).<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Obstruksi
akut / kronis berhubungan dengan obstruksi mekanik, pembesaran
prostat,dekompensasi otot destrusor dan ketidakmapuan kandung kemih
unmtuk berkontraksi secara adekuat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 100%;"><span>2).<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Nyeri<span> </span>( akut )<span> </span>berhubungan<span> </span>dengan<span> </span>iritasi<span> </span>mukosa<span> </span>buli –<span> </span>buli, distensi kandung kemih, kolik ginjal, infeksi urinaria.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 100%;"><span>3).<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Resiko tinggi kekurangan cairan berhubungan dengan<span> </span>pasca obstruksi diuresis.. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 100%;"><span>4).<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan atau menghadapi prosedur bedah</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 100%;"><span>5).<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Kurang pengetahuan tentang kondisi ,prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in;">
<span style="font-size: 100%;">Post Operasi :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 0.5in; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 100%;"><span>1)<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Nyeri berhubungan dengan spasmus kandung kemih dan insisi sekunder pada TUR-P</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 0.5in; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 100%;"><span>2)<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan prosedur invasif: alat selama pembedahan, kateter, irigasi kandung kemih sering.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 100%;"><span>3)<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Resiko tinggi<span> </span>cidera: perdarahan berhubungan dengan tindakan pembedahan </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 100%;"><span>4)<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Resiko tinggi disfungsi seksual berhubungan dengan ketakutan akan impoten akibat dari TUR-P.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 100%;"><span>5)<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Kurang pengetahuan: tentang TUR-P berhubungan dengan kurang informasi</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 100%;"><span>6)<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span>Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri sebagai efek pembedahan</span></div>
<span style="font-size: 100%;">
</span> <div class="MsoNormal">
<b>B.<span> </span><a href="http://asuhankeperawatans.blogspot.com/">Rencana Asuhan Keperawatan</a>
</b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 31.5pt; text-indent: -0.25in;">
<b><span>1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b>Sebelum Operasi</b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 31.5pt; text-indent: -0.25in;">
<b><span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b>Obstruksi
akut / kronis berhubungan dengan obstruksi mekanik, pembesaran
prostat,dekompensasi otot destrusor dan ketidakmapuan kandung kemih
untuk berkontraksi secara adekuat.</b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 31.5pt;">
1) Tujuan<span> </span>: tidak terjadi obstruksi</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-indent: -13.5pt;">
<span>3)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Kriteria hasil : </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt;">
Berkemih dalam jumlah yang cukup, tidak teraba distensi kandung kemih</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-indent: -13.5pt;">
<span>4)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Rencana tindakan dan rasional</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 63pt; text-indent: -0.25in;">
<span>1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Dorong pasien untuk berkemih tiap 2-4 jam dan bila tiba-tiba dirasakan.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 63pt; text-indent: -0.25in;">
<span> </span>R/ Meminimalkan retensi urina distensi berlebihan pada kandung kemih</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 63pt; text-indent: -0.25in;">
<span>2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Observasi aliran urina perhatian ukuran dan kekuatan pancaran urina</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 63pt; text-indent: -0.25in;">
<span> </span>R /<span> </span>Untuk mengevaluasi ibstruksi dan pilihan intervensi</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 63pt; text-indent: -0.25in;">
<span>3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Awasi dan catat waktu serta jumlah setiap kali berkemih</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 63pt;">
R/ Retensi urine meningkatkan tekanan dalam<span> </span>saluran perkemihan<span> </span>yang dapat mempengaruhi fungsi ginjal</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 63pt; text-indent: -0.25in;">
<span>4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Berikan cairan sampai 3000 ml sehari dalam toleransi jantung.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 63pt;">
R / Peningkatkan aliran cairan meningkatkan perfusi ginjal serta membersihkan ginjal ,kandung kemih dari pertumbuhan bakteri</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 63pt; text-indent: -0.25in;">
<span>5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Berikan obat sesuai indikasi ( antispamodik)</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 63pt;">
R/ mengurangi spasme kandung kemih dan mempercepat penyembuhan </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 31.5pt; text-indent: -0.25in;">
<b><span>b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b>Nyeri<span> </span>( akut )<span> </span>berhubungan<span> </span>dengan<span> </span>iritasi<span> </span>mukosa<span> </span>buli –<span> </span>buli, distensi kandung kemih, kolik ginjal, infeksi urinaria.</b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-indent: -22.5pt;">
<span>1).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Tujuan</div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 49.5pt;">
<span> </span>Nyeri<span> </span>hilang<span> </span>/<span> </span>terkontrol.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-indent: -22.5pt;">
<span>2).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Kriteria<span> </span>hasil</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in;">
Klien<span> </span>melaporkan<span> </span>nyeri<span> </span>hilang<span> </span>/<span> </span>terkontrol,<span> </span>menunjukkan<span> </span>ketrampilan<span> </span>relaksasi<span> </span>dan<span> </span>aktivitas<span> </span>terapeutik<span> </span>sesuai<span> </span>indikasi<span> </span>untuk<span> </span>situasi<span> </span>individu.<span> </span>Tampak rileks,<span> </span>tidur<span> </span>/<span> </span>istirahat<span> </span>dengan<span> </span>tepat.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-indent: -22.5pt;">
<span>3).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Rencana tindakan<span> </span>dan<span> </span>rasional</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1.25in; text-indent: -0.5in;">
<span>a)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Kaji nyeri,<span> </span>perhatikan<span> </span>lokasi,<span> </span>intensitas<span> </span>( skala<span> </span>0 - 10 ).</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1.25in; text-indent: -0.25in;">
R / Nyeri<span> </span>tajam,<span> </span>intermitten<span> </span>dengan<span> </span>dorongan<span> </span>berkemih<span> </span>/<span> </span>masase<span> </span>urin </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1.25in; text-indent: -0.25in;">
sekitar<span> </span>kateter<span> </span>menunjukkan<span> </span>spasme<span> </span>buli-buli,<span> </span>yang<span> </span>cenderung<span> </span>lebih </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1.25in; text-indent: -0.25in;">
berat<span> </span>pada<span> </span>pendekatan<span> </span>TURP<span> </span>( biasanya<span> </span>menurun<span> </span>dalam<span> </span>48 jam ).</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-indent: -0.25in;">
<span>b)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Pertahankan patensi<span> </span>kateter<span> </span>dan<span> </span>sistem<span> </span>drainase.<span> </span>Pertahankan<span> </span>selang<span> </span>bebas<span> </span>dari<span> </span>lekukan<span> </span>dan<span> </span>bekuan.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1.25in; text-indent: -0.25in;">
R/ Mempertahankan<span> </span>fungsi<span> </span>kateter<span> </span>dan<span> </span>drainase<span> </span>sistem,<span> </span>menurunkan </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1.25in; text-indent: -0.25in;">
resiko<span> </span>distensi<span> </span>/<span> </span>spasme<span> </span>buli - buli.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in;">
c). Pertahankan tirah baring bila diindikasikan<span> </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span> </span><span> </span>R/ Diperlukan selama fase awal selama fase akut.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 67.5pt; text-indent: -13.5pt;">
d) Berikan<span> </span>tindakan<span> </span>kenyamanan<span> </span>( sentuhan<span> </span>terapeutik,<span> </span>pengubahan<span> </span>posisi,<span> </span>pijatan<span> </span>punggung )<span> </span>dan aktivitas<span> </span>terapeutik.<span> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 94.5pt; text-indent: -27pt;">
R /<span> </span>Menurunkan<span> </span>tegangan<span> </span>otot,<span> </span>memfokusksn<span> </span>kembali<span> </span>perhatian dan</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 94.5pt; text-indent: -27pt;">
dapat<span> </span>meningkatkan<span> </span>kemampuan<span> </span>koping.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-indent: -22.5pt;">
f) <span> </span>Kolaborasi<span> </span>dalam pemberian<span> </span>antispasmodik</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 85.5pt; text-indent: -22.5pt;">
<span> </span>R / Menghilangkan<span> </span>spasme<span> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 40.5pt; text-indent: -40.5pt;">
<span> </span><span style="font-weight: bold;">c. </span><b>Resiko tinggi kekurangan cairan yang berhubungan dengan pasca obstruksi diuresis</b>.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-indent: -13.5pt;">
<span>1).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Tujuan</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-indent: -13.5pt;">
<span> </span>Keseimbangan cairan tubuh tetap terpelihara.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-indent: -13.5pt;">
<span>2).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Kriteria hasil</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-indent: -13.5pt;">
<span> </span>Mempertahankan<span> </span>hidrasi adekuat dibuktikan dengan: tanda -tanda<span> </span>vital<span> </span>stabil,<span> </span>nadi<span> </span>perifer<span> </span>teraba,<span> </span>pengisian perifer baik,<span> </span>membran<span> </span>mukosa<span> </span>lembab<span> </span>dan<span> </span>keluaran<span> </span>urin<span> </span>tepat.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-indent: -13.5pt;">
<span>3).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Rencana tindakan dan rasional</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 63pt; text-indent: -0.25in;">
<span>a).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Awasi keluaran tiap jam bila diindikasikan. Perhatikan keluaran 100-200 ml/.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 63pt;">
R/<span> </span>Diuresisi yang cepat dapat mengurangkan volume total karena ketidakl cukupan<span> </span>jumlah natrium diabsorbsi tubulus ginjal.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 63pt; text-indent: -0.25in;">
<span>b).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Pantau<span> </span>masukan<span> </span>dan<span> </span>haluaran<span> </span>cairan.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 63pt;">
R/<span> </span>Indikator keseimangan cairan dan kebutuhan penggantian.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 63pt; text-indent: -21.25pt;">
<span>c).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Awasi<span> </span>tanda-tanda<span> </span>vital,<span> </span>perhatikan<span> </span>peningkatan<span> </span>nadi dan pernapasan, penurunan tekanan darah, diaforesis, pucat, </div>
<div class="MsoNormal">
<span> </span>R/<span> </span>Deteksi dini terhadap hipovolemik sistemik</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 63pt; text-indent: -21pt;">
<span>d).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Tingkatkan tirah baring<span> </span>dengan kepala lebih tinggi</div>
<div class="MsoHeading7" style="margin-left: 63pt; text-indent: 0in;">
R/<span> </span>Menurunkan kerja jantung memudahkan hemeostatis sirkulasi.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 63pt; text-indent: -21.25pt;">
<span>g).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Kolaborasi<span> </span>dalam<span> </span>memantau<span> </span>pemeriksaan<span> </span>laboratorium<span> </span>sesuai<span> </span>indikasi,<span> </span>contoh: </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 63pt;">
Hb / Ht,<span> </span>jumlah<span> </span>sel<span> </span>darah<span> </span>merah. Pemeriksaan<span> </span>koagulasi,<span> </span>jumlah<span> </span>trombosi</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 81pt; text-indent: -17.75pt;">
R/ <span> </span>Berguna dalam evaluasi kehilangan darah / kebutuhan<span> </span>penggantian. Serta dapat<span> </span>mengindikasikan<span> </span>terjadinya<span> </span>komplikasi misalnya<span> </span>penurunan<span> </span>faktor<span> </span>pembekuan<span> </span>darah, </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -14.15pt;">
<b><span><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span></b><b>d. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan atau menghadapi prosedur bedah. </b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in;">
<span>1).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Tujuan</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in;">
Pasien tampak rileks.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in;">
<span>2).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Kriteria hasil</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in;">
Menyatakan
pengetahuan yang akurat tentang situasi, menunjukkan rentang yang yang
tepat tentang perasaan dan penurunan rasa takut.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in;">
<span>3).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Rencana<span> </span>tindakan<span> </span>dan<span> </span>rasional</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 67.5pt; text-indent: -13.5pt;">
<span>a).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Dampingi klien dan bina hubungan saling percaya</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-indent: 13.5pt;">
R/<span> </span>Menunjukka perhatian dan keinginan untuk membantu </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 67.5pt; text-indent: -13.5pt;">
<span>b).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Memberikan informasi tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan.<span> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 67.5pt;">
R /<span> </span>Membantu pasien dalam memahami tujuan dari suatu tindakan.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 67.5pt; text-indent: -13.5pt;">
<span>c).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Dorong pasien atau orang terdekat untuk menyatakan masalah atau perasaan.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 67.5pt;">
R/ Memberikan kesempatan pada pasien dan konsep solusi pemecahan masalah</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 67.5pt;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -14.15pt;">
<b><span>e. </span></b><b>Kurang pengetahuan tentang kondisi ,prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi</b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in;">
<span>1).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Tujuan : Menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan prognosisnya.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in;">
<span>2).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Kriteria<span> </span>hasil</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in;">
Melakukan perubahan pola hidup atau prilasku ysng perlu, berpartisipasi dalam program pengobatan.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in;">
<span>3).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Rencana<span> </span>tindakan<span> </span>dan<span> </span>rasional</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-indent: -0.25in;">
<span>a).<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Dorong pasien menyatakan rasa takut persaan dan perhatian.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 76.5pt; text-indent: -22.5pt;">
<span> </span>R /<span> </span>Membantu pasien dalam mengalami perasaan.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 76.5pt; text-indent: -22.5pt;">
<span> </span>b) Kaji ulang proses penyakit,pengalaman pasien </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1in;">
R/ Memberikan dasar pengetahuan dimana pasien dapat membuat pilihan informasi terapi.</div>
<br /> <div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 31.5pt; text-indent: -0.25in;">
<b><span>II.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b>Sesudah operasi</b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 49.5pt; text-indent: -0.25in;">
<b><span>1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b>Nyeri berhubungan dengan spasmus kandung kemih dan insisi sekunder pada TUR-P</b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 49.5pt;">
Tujuan: Nyeri berkurang atau hilang.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 49.5pt;">
Kriteria hasil : </div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 63pt; text-indent: -0.25in;">
<span>-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Klien mengatakan nyeri berkurang / hilang.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 63pt; text-indent: -0.25in;">
<span>-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Ekspresi wajah klien tenang.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 63pt; text-indent: -0.25in;">
<span>-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Klien akan menunjukkan ketrampilan<span> </span>relaksasi.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 63pt; text-indent: -0.25in;">
<span>-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Klien akan tidur / istirahat dengan tepat.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 63pt; text-indent: -0.25in;">
<span>-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Tanda – tanda vital dalam batas normal.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 31.5pt;">
Rencana tindakan :</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 49.5pt; text-indent: -0.25in;">
<span>1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Jelaskan pada klien tentang gejala dini spasmus kandung kemih.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 49.5pt;">
R/ Kien dapat mendeteksi gajala dini spasmus kandung kemih.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 49.5pt; text-indent: -0.25in;">
<span>2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Pemantauan klien pada interval yang teratur selama 48 jam, untuk mengenal gejala – gejala dini dari spasmus kandung kemih.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 1in; text-indent: -40.5pt;">
<span> </span>R/ Menentukan terdapatnya spasmus<span> </span>sehingga obat – obatan bisa<span> </span>diberikan</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 49.5pt; text-indent: -0.25in;">
<span>3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Jelaskan pada klien bahwa intensitas dan frekuensi akan berkurang dalam 24 sampai 48 jam.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 49.5pt;">
R/ Memberitahu klien bahwa ketidaknyamanan hanya temporer.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 49.5pt; text-indent: -0.25in;">
<span>4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Beri penyuluhan pada klien agar tidak berkemih ke seputar kateter.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 49.5pt;">
R/ Mengurang kemungkinan spasmus.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 49.5pt; text-indent: -0.25in;">
<span>5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Anjurkan pada klien untuk tidak duduk dalam waktu yang lama sesudah tindakan TUR-P.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 1.25in; text-indent: -40.5pt;">
R / Mengurangi tekanan pada luka insisi</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 49.5pt; text-indent: -0.25in;">
<span>6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Ajarkan penggunaan teknik relaksasi, termasuk latihan nafas dalam, visualisasi.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 63pt; text-indent: -0.25in;">
R / Menurunkan tegangan otot, memfokuskan kembali perhatian dan dapat meningkatkan kemampuan koping.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 49.5pt; text-indent: -0.25in;">
<span>7.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Jagalah
selang drainase urine tetap aman dipaha untuk mencegah peningkatan
tekanan pada kandung kemih. Irigasi kateter jika terlihat bekuan pada
selang.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 63pt; text-indent: -0.25in;">
R/ Sumbatan pada selang kateter oleh bekuan darah dapat menyebabkan distensi kandung kemih dengan peningkatan spasme.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 49.5pt; text-indent: -0.25in;">
<span>8.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Observasi tanda – tanda vital</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 49.5pt;">
R/<span> </span>Mengetahui perkembangan lebih lanjut.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 49.5pt; text-indent: -0.25in;">
<span>9.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Kolaborasi dengan dokter untuk memberi obat – obatan (analgesik atau anti spasmodik )</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 49.5pt;">
R / Menghilangkan nyeri dan mencegah<span> </span>spasmus kandung kemih.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 49.5pt;">
</div>
<ol start="2" style="font-weight: bold; margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="margin-right: 2.45pt;">Resiko
tinggi infeksi berhubungan dengan prosedur invasif: alat selama
pembedahan, kateter, irigasi kandung kemih sering.</li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 0.5in;">
Tujuan: Klien tidak menunjukkan tanda – tanda infeksi .</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 0.5in;">
Kriteria hasil:</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 49.5pt; text-indent: -13.5pt;">
<span>-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Klien tidak mengalami infeksi.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 49.5pt; text-indent: -13.5pt;">
<span>-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Dapat mencapai waktu penyembuhan.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 49.5pt; text-indent: -13.5pt;">
<span>-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Tanda – tanda vital dalam batas normal dan tidak ada tanda – tanda shock.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 0.75in; text-indent: -0.25in;">
Rencana tindakan:</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 0.75in; text-indent: -0.25in;">
<span>1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Pertahankan sistem kateter steril, berikan perawatan kateter dengan steril.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 0.75in;">
R/ Mencegah pemasukan bakteri dan infeksi</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 0.75in;">
Anjurkan intake cairan yang cukup ( 2500 – 3000 ) sehingga dapat menurunkan potensial infeksi.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 1in; text-indent: -0.25in;">
R/
Meningkatkan output urine sehingga resiko terjadi ISK dikurangi dan
mempertahankan fungsi ginjal. Pertahankan posisi urobag dibawah.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 0.75in;">
R/ Menghindari refleks balik urine yang dapat memasukkan bakteri ke kandung kemih.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 0.75in; text-indent: -0.25in;">
<span>3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Observasi tanda – tanda vital, laporkan tanda – tanda shock dan demam.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 0.75in;">
R/ Mencegah sebelum terjadi shock.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 0.75in; text-indent: -0.25in;">
<span>4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Observasi urine: warna, jumlah, bau.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 0.75in;">
R/ Mengidentifikasi adanya infeksi.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 0.75in; text-indent: -0.25in;">
<span>5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Kolaborasi dengan dokter untuk memberi obat antibiotik.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 0.75in;">
R/ Untuk mencegah infeksi dan membantu proses penyembuhan.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 0.75in;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 31.5pt; text-indent: -0.25in;">
<b>3. Resiko tinggi cidera: perdarahan berhubungan dengan tindakan pembedahan</b> .</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 31.5pt;">
Tujuan: Tidak terjadi perdarahan.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 31.5pt;">
Kriteria hasil:</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 58.5pt; text-indent: -27pt;">
<span>-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Klien tidak menunjukkan tanda – tanda perdarahan .</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 58.5pt; text-indent: -27pt;">
<span>-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Tanda – tanda vital dalam batas normal .</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 58.5pt; text-indent: -27pt;">
<span>-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Urine lancar lewat kateter . </div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 31.5pt;">
Rencana tindakan:</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 0.75in; text-indent: -22.5pt;">
<span>1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Jelaskan pada klien tentang sebab terjadi perdarahan setelah pembedahan dan tanda – tanda perdarahan . </div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 76.5pt;">
R/ Menurunkan kecemasan klien dan mengetahui<span> </span>tanda – tanda perdarahan</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 1in; text-indent: -0.25in;">
<span>2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Irigasi aliran kateter jika terdeteksi gumpalan dalm saluran kateter </div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 1.25in; text-indent: -0.25in;">
R/<span> </span>Gumpalan dapat menyumbat kateter, menyebabkan peregangan dan perdarahan kandung kemih</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 1in; text-indent: -0.25in;">
<span>3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Sediakan diet makanan tinggi serat dan memberi obat untuk<span> </span>memudahkan defekasi .</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 91.85pt;">
R/ Dengan peningkatan tekanan pada fosa prostatik yang akan mengendapkan perdarahan .</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 76.5pt; text-indent: -22.5pt;">
<span>4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Mencegah pemakaian termometer rektal, pemeriksaan rektal atau huknah, untuk sekurang – kurangnya satu minggu .</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-right: 2.45pt;">
<span> </span>R/ Dapat menimbulkan perdarahan prostat .</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 1in; text-indent: -0.25in;">
5.<span> </span>Pantau traksi kateter: catat waktu traksi di pasang dan kapan traksi<span> </span>dilepas .</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 1in; text-indent: -1in;">
<span><span> </span>R/ </span>Traksi
kateter menyebabkan pengembangan balon ke sisi fosa prostatik,
menurunkan perdarahan. Umumnya dilepas 3 – 6 jam setelah pembedahan .</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 1in; text-indent: -0.25in;">
<span> </span>6. Observasi: Tanda – tanda vital tiap 4 jam,masukan dan haluaran dan<span> </span>warna urine </div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 1in;">
R/ Deteksi awal terhadap komplikasi, dengan intervensi yang tepat mencegah kerusakan jaringan yang permanen .</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 1.25in; text-indent: -0.25in;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 31.5pt; text-indent: -0.25in;">
<b>4. Resiko tinggi</b> <b>disfungsi seksual berhubungan dengan ketakutan akan impoten akibat dari TUR-P.</b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 31.5pt;">
Tujuan: Fungsi seksual dapat dipertahankan </div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 31.5pt;">
Kriteria hasil:</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 49.5pt; text-indent: -0.25in;">
<span>-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Klien tampak rileks dan melaporkan kecemasan menurun .</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 49.5pt; text-indent: -0.25in;">
<span>-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Klien menyatakan pemahaman situasi individual .</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 49.5pt; text-indent: -0.25in;">
<span>-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Klien menunjukkan keterampilan pemecahan masalah .</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 49.5pt; text-indent: -0.25in;">
<span>-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Klien mengerti tentang pengaruh TUR – P pada seksual.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 31.5pt;">
Rencana tindakan :</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 49.5pt; text-indent: -0.25in;">
1 . Beri kesempatan pada klien untuk memperbincangkan tentang pengaruh TUR – P terhadap seksual .</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 49.5pt; text-indent: -0.25in;">
<span> </span>R/ Untuk mengetahui masalah klien .</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 49.5pt; text-indent: -0.25in;">
2 . Jelaskan tentang : kemungkinan kembali ketingkat tinggi seperti semula dan<span> </span>kejadian ejakulasi retrograd (air kemih seperti susu)</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 49.5pt; text-indent: -0.25in;">
<span> </span>R/ Kurang pengetahuan dapat membangkitkan cemas dan berdampak disfungsi seksual</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 49.5pt; text-indent: -0.25in;">
3 . Mencegah hubungan seksual 3-4 minggu setelah operasi . </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-right: 2.45pt;">
<span> </span>R/ Bisa terjadi perdarahan dan ketidaknyamanan </div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 49.5pt; text-indent: -0.25in;">
4 . Dorong klien untuk menanyakan kedokter salama di rawat di rumah sakit dan kunjungan lanjutan .</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 49.5pt;">
R / Untuk mengklarifikasi<span> </span>kekhatiran dan memberikan akses kepada penjelasan yang spesifik.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-right: 2.45pt;">
<b><span> </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 31.5pt; text-indent: -0.25in;">
<b>5. Kurang pengetahuan: tentang TUR-P berhubungan dengan kurang informasi </b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 1in; text-indent: -40.5pt;">
Tujuan: Klien dapat menguraikan pantangan kegiatan serta kebutuhan berobat lanjutan .</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 1in; text-indent: -40.5pt;">
Kriteria hasil:</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 49.5pt; text-indent: -0.25in;">
<span>-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Klien akan melakukan perubahan perilaku.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 49.5pt; text-indent: -0.25in;">
<span>-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Klien berpartisipasi dalam program pengobatan.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 0.5in; text-indent: -4.5pt;">
<span>-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Klien akan mengatakan pemahaman pada pantangan kegiatan dan kebutuhan berobat lanjutan .</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 31.5pt;">
Rencana tindakan:</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 55.5pt; text-indent: -24pt;">
<span>1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Beri penjelasan untuk mencegah aktifitas berat selama 3-4 minggu .</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 1.25in; text-indent: -45pt;">
R/ Dapat menimbulkan perdarahan .</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 45pt; text-indent: -13.5pt;">
<span>2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Beri penjelasan untuk mencegah mengedan waktu BAB selama 4-6<span> </span>minggu; dan memakai pelumas tinja untuk laksatif sesuai kebutuhan.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 67.5pt; text-indent: -22.5pt;">
R/ Mengedan bisa menimbulkan perdarahan, pelunak tinja bisa mengurangi kebutuhan mengedan pada waktu BAB</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 55.5pt; text-indent: -24pt;">
<span>3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Pemasukan cairan sekurang–kurangnya 2500-3000 ml/hari.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 55.5pt; text-indent: -10.5pt;">
R/ Mengurangi potensial infeksi dan gumpalan darah .</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 55.5pt; text-indent: -24pt;">
<span>4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Anjurkan untuk berobat lanjutan pada dokter.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 1in; text-indent: -27pt;">
R/. Untuk menjamin tidak ada komplikasi .</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 45pt; text-indent: -13.5pt;">
5. Kosongkan kandung kemih apabila kandung kemih sudah penuh .</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 1.25in; text-indent: -45pt;">
R/ Untuk membantu proses penyembuhan .</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 13.5pt;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 13.5pt;">
<b>6. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri / efek pembedahan</b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 31.5pt;">
Tujuan: Kebutuhan tidur dan istirahat terpenuhi.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 31.5pt; text-indent: -0.25in;">
<span> </span>Kriteria hasil:</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 49.5pt; text-indent: -0.25in;">
<span>-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Klien mampu beristirahat / tidur dalam waktu yang cukup.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 49.5pt; text-indent: -0.25in;">
<span>-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Klien mengungkapan sudah bisa tidur .</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 49.5pt; text-indent: -0.25in;">
<span>-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Klien mampu menjelaskan faktor penghambat tidur .</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 0.75in; text-indent: -22.5pt;">
Rencana tindakan:</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 49.5pt; text-indent: -0.25in;">
<span>1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Jelaskan pada klien dan keluarga penyebab gangguan tidur dan kemungkinan cara untuk menghindari.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 49.5pt;">
R/ meningkatkan pengetahuan klien sehingga mau kooperatif dalam tindakan perawatan .</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 49.5pt; text-indent: -0.25in;">
<span>2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Ciptakan suasana yang mendukung, suasana tenang dengan mengurangi kebisingan .</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 49.5pt;">
R/ Suasana tenang akan mendukung istirahat</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 49.5pt; text-indent: -0.25in;">
<span>3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan penyebab gangguan tidur.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 0.5in;">
<span> </span>R/ Menentukan rencana mengatasi gangguan</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 49.5pt; text-indent: -0.25in;">
<span>4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat mengurangi nyeri ( analgesik ). </div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 0.75in; text-indent: -4.5pt;">
R/ Mengurangi nyeri sehingga klien bisa istirahat dengan cukup .</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 0.75in; text-indent: -4.5pt;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 0.75in; text-indent: -4.5pt;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.45pt 0.0001pt 0.75in; text-indent: -4.5pt;">
</div>
<h1 style="margin-left: 0in; text-indent: 0in;">
<span style="font-size: 100%;">DAFTAR<span> </span>PUSTAKA</span></h1>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.5in;">
Doenges, M.E., Marry, F..M<span> </span>and<span> </span>Alice, C.G., 2000. <i><a href="http://asuhankeperawatans.blogspot.com/">Rencana<span> </span>Asuhan<span> </span>Keperawatan</a> :<span> </span>Pedoman<span> </span>Untuk<span> </span>Perencanaan<span> </span>Dan<span> </span>Pendokumentasian<span> </span>Perawatan<span> </span>Pasien</i>. Jakarta, Penerbit<span> </span>Buku<span> </span>Kedokteran<span> </span>EGC. </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 35.45pt; text-indent: -35.45pt;">
Long, B.C., 1996.<span> </span><i>Perawatan<span> </span>Medikal<span> </span>Bedah : Suatu<span> </span>Pendekatan<span> </span>Proses<span> </span>Keperawatan</i>. Jakarta,<span> </span>Penerbit<span> </span>Buku<span> </span>Kedokteran<span> </span>EGC. </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 35.45pt; text-indent: -35.45pt;">
Lab / UPF<span> </span>Ilmu<span> </span>Bedah, 1994.<span> </span><i>Pedoman<span> </span>Diagnosis<span> </span>Dan<span> </span>Terapi</i>. Surabaya, Fakultas<span> </span>Kedokteran<span> </span>Airlangga / RSUD. dr. Soetomo. </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-indent: -0.75in;">
<span>Hardjowidjoto S. (1999).<i><a href="http://asuhankeperawatans.blogspot.com/2010/10/asuhan-keperawatan-benigna-prostat.html">Benigna Prostat Hiperplasia</a>.</i> Airlangga University Press. Surabaya</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-indent: -0.75in;">
Soeparman. (1990). <i>Ilmu Penyakit Dalam</i>. Jilid II<span>. FKUI. Jakarta</span></div>
</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14847214400832176956noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8579800390882585400.post-64849680746169608642012-02-08T19:17:00.000-08:002012-02-12T07:19:08.462-08:00ASUHAN KEPERAWATAN HERNIA<b><span>A.<span style="font-family: "; font-size: 7pt;"> </span></span></b><b>Definisi </b><br />
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 37.4pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>-<span style="font-family: "; font-size: 7pt;"> </span></span>Adalah suatu benjolan/penonjolan isi perut dari rongga normal melalui lubang kongenital atau didapat<sup>(1)</sup>.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 37.4pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>-<span style="font-family: "; font-size: 7pt;"> </span></span>Adalah penonjolan usus melalui lubang abdomen atau lemahnya area dinding abdomen <sup>(3)</sup>.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 37.4pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>-<span style="font-family: "; font-size: 7pt;"> </span></span><i>Is the abnormal protrusion of an organ, tissue, of part of an organ through the structure that normally cotains it </i><sup>(1)</sup>.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 19.4pt; text-align: justify; text-indent: 36.7pt;">
Dari
definisi di atas dapat disimpulkan bahwa hernia adalah penonjolan dari
isi perut dalam rongga normal melalui lubang yang kongenital ataupun
didapat.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<h1 style="text-align: justify;">
<span>B.<span style="font-family: "; font-size: 7pt;"> </span></span>Etiologi</h1>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 38.1pt;">
Hernia dapat terjadi karena lubang embrional yang tidak menutup atau melebar, atau akibat tekanan rongga perut yang meninggi <sup>(2)</sup>.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span>C.<span style="font-family: "; font-size: 7pt;"> </span></span></b><b>Klasifikasi</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 37.4pt; text-align: justify; text-indent: -18.7pt;">
<span>1.<span style="font-family: "; font-size: 7pt;"> </span></span>Menurut/tofografinya : hernia inguinalis, hernia umbilikalis, hernia femoralis dan sebagainya.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 37.4pt; text-align: justify; text-indent: -18.7pt;">
<span>2.<span style="font-family: "; font-size: 7pt;"> </span></span>Urut isinya : hernia usus halus, hernia omentum, dan sebagainya.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 37.4pt; text-align: justify; text-indent: -18.7pt;">
<span>3.<span style="font-family: "; font-size: 7pt;"> </span></span>Menurut terlibat/tidaknya : hernia eksterna (hernia ingunalis, hernia serofalis dan sebagainya).</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="text-align: justify;">
Hernia inferna tidak terlihat dari luar (hernia diafragmatika, hernia foramen winslowi, hernia obturatoria).</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 37.4pt; text-align: justify; text-indent: -18.7pt;">
<span>4.<span style="font-family: "; font-size: 7pt;"> </span></span>Causanya : hernia congenital, hernia traumatika, hernia visional dan sebagainya.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 37.4pt; text-align: justify; text-indent: -18.7pt;">
<span>5.<span style="font-family: "; font-size: 7pt;"> </span></span>Keadaannya : hernia responbilis, hernia irreponibilis, hernia inkarserata,<span> </span>hernia strangulata.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.7pt; text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.7pt; text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.7pt; text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 37.4pt; text-align: justify; text-indent: -18.7pt;">
<span>6.<span style="font-family: "; font-size: 7pt;"> </span></span>Nama penemunya : </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 56.1pt; text-align: justify; text-indent: -18.7pt;">
<span>a.<span style="font-family: "; font-size: 7pt;"> </span></span>H. Petit (di daerah lumbosakral)</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 56.1pt; text-align: justify; text-indent: -18.7pt;">
<span>b.<span style="font-family: "; font-size: 7pt;"> </span></span>H.
Spigelli (terjadi pada lenea semi sirkularis) di atas penyilangan rasa
epigastrika inferior pada muskulus rektus abdominis bagian lateral.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 56.1pt; text-align: justify; text-indent: -18.7pt;">
<span>c.<span style="font-family: "; font-size: 7pt;"> </span></span>H. Richter : yaitu hernia dimana hanya sebagian dinding usus yang terjepit.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 37.4pt; text-align: justify; text-indent: -18.7pt;">
<span>7.<span style="font-family: "; font-size: 7pt;"> </span></span>Beberapa hernia lainnya : </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 56.1pt; text-align: justify; text-indent: -18.7pt;">
<span>a.<span style="font-family: "; font-size: 7pt;"> </span></span>H.
Pantrolan adalah hernia inguinalis dan hernia femoralis yang terjadi
pada satu sisi dan dibatasi oleh rasa epigastrika inferior.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 56.1pt; text-align: justify; text-indent: -18.7pt;">
<span>b.<span style="font-family: "; font-size: 7pt;"> </span></span>H. Skrotalis adalah hernia inguinalis yang isinya masuk ke skrotum secara lengkap.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 56.1pt; text-align: justify; text-indent: -18.7pt;">
<span>c.<span style="font-family: "; font-size: 7pt;"> </span></span>H. Littre adalah hernia yang isinya adalah divertikulum Meckeli.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 37.4pt; text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span>D.<span style="font-family: "; font-size: 7pt;"> </span></span></b><b>Tanda dan Gejala</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify; text-indent: 38.1pt;">
Umumnya
penderita menyatakan turun berok, burut atau kelingsir atau menyatakan
adanya benjolan di selakanganya/kemaluan.bnjolan itu bisa mengecil atau
menghilang, dan bila menangis mengejan waktu defekasi/miksi, mengangkat
benda berat akan timbul kembali. Dapat pula ditemukan rasa nyeri pada
benjolan atau gejala muntah dan mual bila telah ada komplikasi</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span><span style="font-family: "; font-size: 7pt;"></span></span></b><b>
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span>F.<span style="font-family: "; font-size: 7pt;"> </span></span></b><b>Pemeriksaan Diagnostik</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify;">
Pemeriksaan diameter anulus inguinalis</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span>G.<span style="font-family: "; font-size: 7pt;"> </span></span></b><b>Penatalaksanaan <sup>(2)</sup></b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 37.4pt; text-align: justify; text-indent: -18.7pt;">
<span>-<span style="font-family: "; font-size: 7pt;"> </span></span>Pada hernia inguinalis lateralis reponibilis maka dilakukan tindakan bedah efektif karena ditakutkan terjadi komplikasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 37.4pt; text-align: justify; text-indent: -18.7pt;">
<span>-<span style="font-family: "; font-size: 7pt;"> </span></span>Pada
yang ireponibilis, maka diusahakan agar isi hernia dapat dimasukkan
kembali. Pasien istirahat baring dan dipuasakan atau mendapat diit
halus. Dilakukan tekanan yang kontinyu pada benjolan misalnya dengan
bantal pasir. Baik juga dilakukan kompres es untuk mengurangi
pembengkakan. Lakukan usaha ini berulang-ulang sehingga isi hernia masuk
untuk kemudian dilakukan bedah efektif di kemudian hari atau menjadi
inkarserasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 37.4pt; text-align: justify; text-indent: -18.7pt;">
<span>-<span style="font-family: "; font-size: 7pt;"> </span></span>Pada inkerserasi dan strangulasi maka perlu dilakukan bedah darurat.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoBodyTextIndent3" style="text-align: justify;">
Tindakan
bedah pada hernia ini disebut herniotomi (memotong hernia dan
herniorafi (menjahit kantong hernia). Pada bedah efektif manalis dibuka,
isi hernia dimasukkan,kantong diikat dan dilakukan “<i>bassin plasty</i>” untuk memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.7pt; text-align: justify; text-indent: 28.05pt;">
Pada
bedah darurat, maka prinsipnya seperti bedah efektif. Cincin hernia
langsung dicari dan dipotong. Usus dilihat apakah vital/tidak. Bila
tidak dikembalikan ke rongga perut dan bila tidak dilakukan reseksi usus
dan anastomois “<i>end to end</i>”. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span>H.<span style="font-family: "; font-size: 7pt;"> </span></span></b><b>Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul <sup>(3)</sup></b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 37.4pt; text-align: justify; text-indent: -18.7pt;">
<span>1.<span style="font-family: "; font-size: 7pt;"> </span></span>Nyeri (khususnya dengan mengedan) yang berhubungan dengan kondisi hernia atau intervensi pembedahan.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="text-align: justify;">
Hasil
yang diperkirakan : dalam 1 jam intervensi, persepsi subjektif klien
tentang ketidaknyamanan menurun seperti ditunjukkan skala nyeri. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;">
Indikator objektif seperti meringis tidak ada/menurun.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>a.<span style="font-family: "; font-size: 7pt;"> </span></span>Kaji dan catat nyeri</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>b.<span style="font-family: "; font-size: 7pt;"> </span></span>Beritahu pasien untuk menghindari mengejan, meregang, batuk dan mengangkat benda yang berat.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>c.<span style="font-family: "; font-size: 7pt;"> </span></span>Ajarkan bagaimana bila menggunakan dekker (bila diprogramkan).</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>d.<span style="font-family: "; font-size: 7pt;"> </span></span>Ajarkan pasien pemasangan penyokong skrotum/kompres es yang sering diprogramkan untuk membatasi edema dan mengendalikan nyeri.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>e.<span style="font-family: "; font-size: 7pt;"> </span></span>Berikan analgesik sesuai program.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.7pt; text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 37.4pt; text-align: justify; text-indent: -18.7pt;">
<span>2.<span style="font-family: "; font-size: 7pt;"> </span></span>Retensi
urine (resiko terhadap hal yang sama) yang berhubungan dengan nyeri,
trauma dan penggunaan anestetik selama pembedahan abdomen. Hasil yang
diperkirakan : dalam 8-10 jam pembedahan, pasien berkemih tanpa
kesulitan. Haluaran urine <span style="font-family: Symbol;"><span>³</span></span> 100 ml selama setiap berkemih dan adekuat (kira-kira 1000-1500 ml) selama periode 24 jam.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 56.1pt; text-align: justify; text-indent: -18.7pt;">
<span>a.<span style="font-family: "; font-size: 7pt;"> </span></span>Kaji dan catat distensi suprapubik atau keluhan pasien tidak dapat berkemih.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 56.1pt; text-align: justify; text-indent: -18.7pt;">
<span>b.<span style="font-family: "; font-size: 7pt;"> </span></span>Pantau haluarna urine. Catat dan laporkan berkemih yang sering <></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 56.1pt; text-align: justify; text-indent: -18.7pt;">
<span>c.<span style="font-family: "; font-size: 7pt;"> </span></span>Permudah
berkemih dengan mengimplementasikan : pada posisi normal untuk berkemih
rangsang pasien dengan mendengar air mengalir/tempatkan pada baskom
hangat.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.7pt; text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 37.4pt; text-align: justify; text-indent: -18.7pt;">
<span>3.<span style="font-family: "; font-size: 7pt;"> </span></span>Kurang
pengetahuan : potensial komplikasi GI yang berkenaan dengan adanya
hernia dan tindakan yang dapat mencegah kekambuhan mereka. Hasil yang
diperkirakan : setelah<span> </span>instruksi, pasien
mengungkapkan pengetahuan tentang tanda dan gejala komplikasi GI dan
menjalankan tindakan yang diprogramkan oleh pencegahan.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 56.1pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>a.<span style="font-family: "; font-size: 7pt;"> </span></span>Ajarkan
pasien untuk waspada dan melaporkan nyeri berat, menetap, mual dan
muntah, demam dan distensi abdomen, yang dapat memperberat awitan
inkarserasi/strangulasi usus.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 56.1pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>b.<span style="font-family: "; font-size: 7pt;"> </span></span>Dorong
pasien untuk mengikuti regumen medis : penggunaan dekker atau penyokong
lainnya dan menghindari mengejan meregang, konstipasi dan mengangkat
benda yang berat.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 56.1pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>c.<span style="font-family: "; font-size: 7pt;"> </span></span>Anjurkan
pasien untuk mengkonsumsi diit tinggi residu atau menggunakan suplement
diet serat untuk mencegah konstipasi, anjurkan masukan cairan
sedikitnya 2-3 l/hari untuk meningkatkan konsistensi feses lunak.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 56.1pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>d.<span style="font-family: "; font-size: 7pt;"> </span></span>Beritahu pasien mekanika tubuh yang tepat untuk bergerak dan mengangkat.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<h2 style="text-align: justify;">
DAFTAR PUSTAKA</h2>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.7pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>1.<span style="font-family: "; font-size: 7pt;"> </span></span><i>Core Principle and Practice of Medical Surgical Nursing.</i> Ledmann’s.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.7pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>2.<span style="font-family: "; font-size: 7pt;"> </span></span><i>Kapita Selekta Kedokteran.</i> Edisi II. Medica Aesculaplus FK UI. 1998.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.7pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>3.<span style="font-family: "; font-size: 7pt;"> </span></span><i>Keperawatan Medikal Bedah. </i>Swearingen. Edisi II. EGC. 2001.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.7pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>4.<span style="font-family: "; font-size: 7pt;"> </span></span><i>Keperawatan Medikal Bedah.</i> Charlene J. Reeves, Bayle Roux, Robin Lockhart. Penerjemah Joko Setyono. Penerbit Salemba<span> </span>Media. Edisi I. 2002.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.7pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>5.<span style="font-family: "; font-size: 7pt;"> </span></span><i>Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah</i>. Bagian Bedah Staf Pengajar UI. FK UI.</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14847214400832176956noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8579800390882585400.post-64790255895514760672012-02-08T19:14:00.000-08:002012-02-12T07:19:08.457-08:00ASUHAN KEPERAWATAN JANTUNG REMATIK<div style="color: black;">
<u><b></b>Demam reumatik adalah penyebab terpenting penyakit katup jantung yang
didapat, baik pada anak maupun dewasa, terutama di negara-negara
berkembang. Di negara maju insiden <a href="http://cardiacku.blogspot.com/2012/01/mengenal-penyakit-jantung-rematik.html" target="_blank">penyakit jantung reumatik</a>
mulai menurun, karena tingkat perekonomian lebih baik dan upaya
pencegahan lebih sempurna.Penyakit demam reumatik adalah peradangan
akut, yang sering kali diawali peradangan pada farings. Sedangkan
penyakit <b>jantung reumatik</b> adalah penyakit yang berulang atau kronis<br />
<br />
Kuman penyebab penyakit demam reumatik adalah Streptococcus Beta
Hemolyticus Group A. faktor predisposisinya adalah kerentanan daya tahan
tubuh terhadap kuman tersebut.Pada umumnya seseorang yang menderita
penyakit demam reumatik akut kira-kira 2 minggu sebelumnya telah
menderita sakit tenggorokanPenelitian-penelitian telah menunjukkan bahwa
demam rematik terjadi akibat reaksi imunologis antigen-antibodi dari
tubuh. Antibodi yang melawan Streptococcus bersifat sebagai antigen.
Organ-organ yang sering diserang yaitu jantung, sendi-sendi dan otak.<br />
<br />
Usia anak yang sering mengalami penyakit demam rematik dan penyakit
jantung reumatik adalah sekitar antara 6-15 tahun (usia sekolah).<br />
<br />
</u></div>
<div style="color: black;">
<u>I. DEFINISI</u></div>
<u><span style="color: black;">Demam Reumatik / </span><a href="http://cardiacku.blogspot.com/2012/01/mengenal-penyakit-jantung-rematik.html" style="color: black;" target="_blank">penyakit jantung reumatik</a><span style="color: black;">
adalah penyakit peradangan sistemik akut atau kronik yang merupakan
suatu reaksi autoimun oleh infeksi Beta Streptococcus Hemolyticus Grup A
yang mekanisme perjalanannya belum diketahui, dengan satu atau lebih
gejala mayor yaitu Poliarthritis migrans akut, Karditis, Korea minor,
Nodul subkutan dan Eritema marginatum.</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
</span></u><div style="color: black;">
<u>II. ETIOLOGI</u></div>
<u><span style="color: black;">Demam reumatik, seperti
halnya dengan penyakit lain merupakan akibat interaksi individu,
penyebab penyakit dan faktor lingkungan. Penyakit ini berhubungan erat
dengan infeksi saluran nafas bagian atas oleh Beta Streptococcus
Hemolyticus Grup A berbeda dengan glomerulonefritis yang berhubungan
dengan infeksi streptococcus dikulit maupun disaluran nafas, demam
reumatik agaknya tidak berhubungan dengan infeksi streptococcus dikulit.</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
Faktor-faktor predisposisi yang berpengaruh pada timbulnya demam
reumatik dan penyakit jantung reumatik terdapat pada individunya sendiri
serta pada keadaan lingkungan.</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
</span></u><div style="color: black;">
<u>Faktor-faktor pada individu :</u></div>
<div style="color: black;">
<u>1. Faktor genetik</u></div>
<u><span style="color: black;">Adanya
antigen limfosit manusia ( HLA ) yang tinggi. HLA terhadap demam
rematik menunjkan hubungan dengan aloantigen sel B spesifik dikenal
dengan antibodi monoklonal dengan status reumatikus</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
</span></u><div style="color: black;">
<u>2. Jenis kelamin</u></div>
<u><span style="color: black;">Demam reumatik sering
didapatkan pada anak wanita dibandingkan dengan anak laki-laki. Tetapi
data yang lebih besar menunjukkan tidak ada perbedaan jenis kelamin,
meskipun manifestasi tertentu mungkin lebih sering ditemukan pada satu
jenis kelamin. </span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
</span></u><div style="color: black;">
<u>3. Golongan etnik dan ras</u></div>
<u><span style="color: black;">Data di
Amerika Utara menunjukkan bahwa serangan pertama maupun ulang demam
reumatik lebih sering didapatkan pada orang kulit hitam dibanding dengan
orang kulit putih. Tetapi data ini harus dinilai hati-hati, sebab
mungkin berbagai faktor lingkungan yang berbeda pada kedua golongan
tersebut ikut berperan atau bahkan merupakan sebab yang sebenarnya.</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
</span></u><div style="color: black;">
<u>4. Umur</u></div>
<u><span style="color: black;">Umur agaknya merupakan faktor
predisposisi terpenting pada timbulnya demam reumatik / penyakit jantung
reumatik. Penyakit ini paling sering mengenai anak umur antara 5-15
tahun dengan puncak sekitar umur 8 tahun. Tidak biasa ditemukan pada
anak antara umur 3-5 tahun dan sangat jarang sebelum anak berumur 3
tahun atau setelah 20 tahun. Distribusi umur ini dikatakan sesuai dengan
insidens infeksi streptococcus pada anak usia sekolah. Tetapi Markowitz
menemukan bahwa penderita infeksi streptococcus adalah mereka yang
berumur 2-6 tahun.</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
</span></u><div style="color: black;">
<u>5. Keadaan gizi dan lain-lain</u></div>
<u><span style="color: black;">Keadaan
gizi serta adanya penyakit-penyakit lain belum dapat ditentukan apakah
merupakan faktor predisposisi untuk timbulnya demam reumatik. </span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
</span></u><div style="color: black;">
<u>6. Reaksi autoimun</u></div>
<u><span style="color: black;">Dari penelitian
ditemukan adanya kesamaan antara polisakarida bagian dinding sel
streptokokus beta hemolitikus group A dengan glikoprotein dalam katub
mungkin ini mendukung terjadinya miokarditis dan valvulitis pada
reumatik fever</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
</span></u><div style="color: black;">
<u>Faktor-faktor lingkungan :</u></div>
<div style="color: black;">
<u>1. Keadaan sosial ekonomi yang buruk</u></div>
<u><span style="color: black;">Mungkin
ini merupakan faktor lingkungan yang terpenting sebagai predisposisi
untuk terjadinya demam reumatik. Insidens demam reumatik di
negara-negara yang sudah maju, jelas menurun sebelum era antibiotik
termasuk dalam keadaan sosial ekonomi yang buruk sanitasi lingkungan
yang buruk, rumah-rumah dengan penghuni padat, rendahnya pendidikan
sehingga pengertian untuk segera mengobati anak yang menderita sakit
sangat kurang; pendapatan yang rendah sehingga biaya untuk perawatan
kesehatan kurang dan lain-lain. Semua hal ini merupakan faktor-faktor
yang memudahkan timbulnya demam reumatik. </span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
</span></u><div style="color: black;">
<u>2. Iklim dan geografi</u></div>
<u><span style="color: black;">Demam reumatik
merupakan penyakit kosmopolit. Penyakit terbanyak didapatkan didaerah
yang beriklim sedang, tetapi data akhir-akhir ini menunjukkan bahwa
daerah tropis pun mempunyai insidens yang tinggi, lebih tinggi dari yang
diduga semula. Didaerah yang letaknya agak tinggi agaknya insidens
demam reumatik lebih tinggi daripada didataran rendah.</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
</span></u><div style="color: black;">
<u>3. Cuaca</u></div>
<u><span style="color: black;">Perubahan cuaca yang mendadak
sering mengakibatkan insidens infeksi saluran nafas bagian atas
meningkat, sehingga insidens demam reumatik juga meningkat.</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
</span></u><div class="separator" style="clear: both; color: black; text-align: center;">
<u><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAycNf66jGq_hfllIJ0FN8-qDmXPr6_AOZ5yhYIxQOdBTWtclXmGdiMArM1jc2hlHqieSqEhYabAKeMQNjE0Yvg4QR1p_vaU1SHzlThJTiDcoVnLFiZOujCWY9ncasBq0APx-3R77wyFMI/s1600/JantungRematik@SehatKitaSemua.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="mengenal penyakit jantung rematik,penyakit jantung rematik,jantung rematik" border="0" height="159" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAycNf66jGq_hfllIJ0FN8-qDmXPr6_AOZ5yhYIxQOdBTWtclXmGdiMArM1jc2hlHqieSqEhYabAKeMQNjE0Yvg4QR1p_vaU1SHzlThJTiDcoVnLFiZOujCWY9ncasBq0APx-3R77wyFMI/s200/JantungRematik@SehatKitaSemua.jpg" width="200" /></a></u></div>
<div style="color: black;">
<u>III. PATOGENESIS</u></div>
<u><span style="color: black;">Demam
reumatik adalah penyakit radang yang timbul setelah infeksi
streptococcus golongan beta hemolitik A. Penyakit ini menyebabkan lesi
patologik jantung, pembuluh darah, sendi dan jaringan sub kutan. Gejala
demam reumatik bermanifestasi kira-kira 1 – 5 minggu setelah terkena
infeksi. Gejala awal, seperti juga beratnya penyakit sangat bervariasi.
Gejala awal yang paling sering dijumpai (75 %) adalah arthritis. Bentuk
poliarthritis yang bermigrasi. Gejala dapat digolongkan sebagai kardiak
dan non kardiak dan dapat berkembang secara bertahap. </span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
Demam reumatik dapat menyerang semua bagian jantung. Meskipun
pengetahuan tentang penyakit ini serta penelitian terhadap kuman Beta
Streptococcus Hemolyticus Grup A sudah berkembang pesat, namun mekanisme
terjadinya demam reumatik yang pasti belum diketahui. Pada umumnya para
ahli sependapat bahwa demam remautik termasuk dalam penyakit autoimun.</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
Streptococcus diketahui dapat menghasilkan tidak kurang dari 20 produk
ekstrasel yang terpenting diantaranya ialah streptolisin O, streptolisin
S, hialuronidase, streptokinase, difosforidin nukleotidase,
dioksiribonuklease serta streptococcal erytrogenic toxin. Produk-produk
tersebut merangsang timbulnya antibodi.</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
Pada penderita yang sembuh dari infeksi streptococcus, terdapat
kira-kira 20 sistem antigen-antibodi; beberapa diantaranya menetap lebih
lama daripada yang lain. Anti DNA-ase misalnya dapat menetap beberapa
bulan dan berguna untuk penelitian terhadap penderita yang menunjukkan
gejala korea sebagai manifestasi tunggal demam reumatik, saat kadar
antibodi lainnya sudah normal kembali.</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
ASTO ( anti-streptolisin O) merupakan antibodi yang paling dikenal dan
paling sering digunakan untuk indikator terdapatnya infeksi
streptococcus. Lebih kurang 80 % penderita demam reumatik / penyakit
jantung reumatik akut menunjukkan kenaikkan titer ASTO ini; bila
dilakukan pemeriksaan atas 3 antibodi terhadap streptococcus, maka pada
95 % kasus demam reumatik / penyakit jantung reumatik didapatkan
peninggian atau lebih antibodi terhadap streptococcus.</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
Patologi anatomis</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
Dasar kelainan patologi demam reumatik ialah reaksi inflamasi eksudatif
dan proliferasi jaringan mesenkim. Kelainan yang menetap hanya terjadi
pada jantung; organ lain seperti sendi, kulit, paru, pembuluh darah,
jaringan otak dan lain-lain dapat terkena tetapi selalu reversibel.
Diagnosis dibuat berdasarkan kriteria jones yang dimodifikasi dari
American Heart Association. Dua kriteria mayor dan satu mayor dan dua
kriteria minor menunjukkan kemungkinan besar demam reumatik. Prognosis
tergantung pada beratnya keterlibatan jantung.</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
</span></u><div style="color: black;">
<u>IV. MANIFESTASI KLINIK</u></div>
<u><span style="color: black;">Perjalanan klinis penyakit demam reumatik / penyakit jantung reumatik dapat dibagi dalam 4 stadium.</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
</span></u><div style="color: black;">
<u>Stadium I</u></div>
<u><span style="color: black;">Berupa infeksi saluran nafas atas oleh kuman Beta Streptococcus Hemolyticus Grup A.</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
Keluhan :</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
</span></u><ul style="color: black;">
<li><u>Demam</u></li>
<li><u>Batuk </u></li>
<li><u>Rasa sakit waktu menelan</u></li>
<li><u>Muntah </u></li>
<li><u>Diare</u></li>
<li><u>Peradangan pada tonsil yang disertai eksudat.</u></li>
</ul>
<div style="color: black;">
<u>Stadium II</u></div>
<u><span style="color: black;">Stadium ini disebut
juga periode laten, ialah masa antara infeksi streptococcus dengan
permulaan gejala demam reumatik; biasanya periode ini berlangsung 1 - 3
minggu, kecuali korea yang dapat timbul 6 minggu atau bahkan
berbulan-bulan kemudian.</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
</span></u><div style="color: black;">
<u>Stadium III</u></div>
<u><span style="color: black;">Yang dimaksud dengan
stadium III ini ialah fase akut demam reumatik, saat ini timbulnya
berbagai manifestasi klinis demam reumatik /penyakit jantung reumatik.
Manifestasi klinis tersebut dapat digolongkan dalam gejala peradangan
umum dan menifesrasi spesifik demam reumatik /penyakit jantung reumatik.</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
Gejala peradangan umum :</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
</span></u><ul style="color: black;">
<li><u>Demam yang tinggi</u></li>
<li><u>Lesu</u></li>
<li><u>Anoreksia</u></li>
<li><u>Lekas tersinggung</u></li>
<li><u>Berat badan menurun</u></li>
<li><u>Kelihatan pucat</u></li>
<li><u>Epistaksis</u></li>
<li><u>Athralgia</u></li>
<li><u>Rasa sakit disekitar sendi</u></li>
<li><u>Sakit perut</u></li>
</ul>
<u><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
</span></u><div style="color: black;">
<u>Stadium IV</u></div>
<u><span style="color: black;">Disebut juga stadium
inaktif. Pada stadium ini penderita demam reumatik tanpa kelainan
jantung / penderita penyakit jantung reumatik tanpa gejala sisa katup
tidak menunjukkan gejala apa-apa.</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
Pada penderita penyakit jantung reumatik dengan gejala sisa kelainan
katup jantung, gejala yang timbul sesuai dengan jenis serta beratnya
kelainan. Pasa fase ini baik penderita demam reumatik maupun penyakit
jantung reumatik sewaktu-waktu dapat mengalami reaktivasi penyakitnya. </span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
</span></u><div style="color: black;">
<u><br />
</u></div>
<div style="color: black;">
<u>V. PEMERIKSAAN DIAGNOSIS</u></div>
<ul style="color: black;">
<li><u>Pemeriksaan laboratorium darah</u></li>
<li><u>Foto rontgen menunjukkan pembesaran jantung</u></li>
<li><u>Elektrokardiogram menunjukkan aritmia E</u></li>
<li><u>Echokardiogram menunjukkan pembesaran jantung dan lesi</u></li>
</ul>
<u><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
</span></u><div style="color: black;">
<u>VI. DIAGNOSIS PENUNJANG</u></div>
<u><span style="color: black;">Untuk menegakkan diagnosa demam reumatik dapat digunakan </span><b style="color: black;">Kriteria Jones</b><span style="color: black;"> yaitu :</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
</span></u><div style="color: black;">
<u>Kriteria mayor :</u></div>
<ul style="color: black;">
<li><u>Poliarthritis
: Pasien dengan keluhan sakit pada sendi yang berpindah-pindah, radang
sendi-sendi besar; lutut, pergelangan kaki, pergelangan tangan , siku
(poliarthritis migrans).</u></li>
<li><u>Karditis : Peradangan pada jantung (miokarditis, endokarditis).</u></li>
<li><u>Eritema marginatum : Tanda kemerahan pada batang tubuh dan telapak tangan yang tidak gatal.</u></li>
<li><u>Noduli subkutan : Terletak pada ekstensor sendi terutama siku, ruas
jari, lutut, persendian kaki; tidak nyeri dan dapat bebas digerakkan.</u></li>
<li><u>Korea sydenham : Gerakkan yang tidak disengaja /gerakkan yang abnormal, sebagai manifestasi peradangan pada sistem syaraf pusat.</u></li>
</ul>
<u><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
</span></u><div style="color: black;">
<u>Kriteria Minor :</u></div>
<ul style="color: black;">
<li><u>Mempunyai riwayat menderita demam reumatik /penyakit jantung reumatik</u></li>
<li><u>Athralgia atau nyeri sendi tanpa adanya tanda obyektif pada sendi; pasien kadang-kadang sulit menggerakkan tungkainya</u></li>
<li><u>Demam tidak lebih dari 39 derajad celcius</u></li>
<li><u>Leukositosis</u></li>
<li><u>Peningkatan Laju Endap Darah (LED)</u></li>
<li><u>C-Reaktif Protein (CRF) positif</u></li>
<li><u>P-R interval memanjang</u></li>
<li><u>Peningkatan pulse denyut jantung saat tidur (sleeping pulse)</u></li>
<li><u>Peningkatan Anti Streptolisin O (ASTO)</u></li>
</ul>
<u><b style="color: black;">Diagnosa ditegakkan bila ada dua kriteria mayor dan satu kriteria minor, atau dua kriteria minor dan satu kriteria mayor. </b><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
Bukti-bukti infeksi streptococcus :</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
</span></u><ul style="color: black;">
<li><u>Kultur positif</u></li>
<li><u>Ruam skarlatina</u></li>
<li><u>Peningkatan antibodi streptococcus yang meningkat</u></li>
</ul>
<u><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
</span></u><div style="color: black;">
<u>VII. PENATALAKSANAAN MEDIS</u></div>
<div style="color: black;">
<u>Tujuan penatalaksanaan medis adalah :</u></div>
<ul style="color: black;">
<li><u> Memberantas infeksi streptococcus</u></li>
<li><u>Mencegah komplikasi karditis</u></li>
<li><u>Mengurangi rasa sakit; demam</u></li>
</ul>
<div style="color: black;">
<u>Pemberantasan infeksi streptococcus :</u></div>
<u><span style="color: black;">Pemberian penisilin benzatin intramuskuler dengan dosis :</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
</span></u><ul style="color: black;">
<li><u>Berat badan lebih dari 30 kg : 1,2 juta unit</u></li>
<li><u>Berat badan kurang dari 30 kg ; 600.000 - 900.000 unit</u></li>
<li><u>Untuk pasien yang alergi terhadap penisilin diberikan eritromisin
dengan dosis 50 mg/kg BB/hari dibagi dalam 4 dosis pemberian selama
kurang lebih 10 hari.</u></li>
</ul>
<div style="color: black;">
<u>Pencegahan komplikasi karditis :</u></div>
<ul style="color: black;">
<li><u>Pemberian penisilin benzatin setiap satu kali sebulan untuk pencegahan sekunder menurut The American Asosiation</u></li>
<li><u>Tirah baring bertujuan untuk mengurangi komplikasi karditis dan
mengurangi beban kerja jantung pada saat serangan akut demam reumatik</u></li>
<li><u>Bila pasien ada tanda-tanda gagal jantung maka diberikan terapi digitalis 0,04 – 0,06 mg/kg BB.</u></li>
<li><u>Mengurangi rasa sakit dan anti radang :</u></li>
<li><u>Pasien diberi analgetik untuk mengurangi rasa sakit yang
dideritanya. Salisilat diberikan untuk anti radang dengan dosis 100
mg/kg BB/hari selama kurang lebih dan 25 mg/kg BB/hari selama satu
bulan.</u></li>
<li><u>Prednison diberikan selama kurang lebih dua minggu dan tapering off (dikurangi bertahap) Dosis awal prednison 2 mg/kg BB/hari.</u></li>
<li><u>Diagnosis dibuat berdasarkan kriteria jones yang dimodifikasi dari
American Heart Association. Dua kriteria mayor dan satu mayor dan dua
kriteria minor menunjukkan kemungkinan besar demam reumatik. Prognosis
tergantung pada beratnya keterlibatan jantung.</u></li>
</ul>
<div style="color: black;">
<u><br /><br />
A. PENGKAJIAN <br />
Pengkajian adalah mengumpulkan data tentang :<br />
</u>
</div>
<ul style="color: black;">
<li><u>Fungsi jantung</u></li>
<li><u>Toleransi terhadap aktivitas dan sikap klien terhadap pembatasan aktivitas</u></li>
<li><u>Status nutrisi </u></li>
<li><u>Tingkat ketidaknyamanan</u></li>
<li><u>Gangguan tidur</u></li>
<li><u>Kemampuan klien mengatasi masalah</u></li>
<li><u>Hal-hal yang dapat membantu klien</u></li>
<li><u>Pengetahuan orang tua dan pasien (sesuai usia pasien) tentang pemahaman pasien</u></li>
</ul>
<u><span style="color: black;">Pengkajian </span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
</span></u><ul style="color: black;">
<li><u>Riwayat penyakit</u></li>
<li><u>Monitor komplikasi jantung</u></li>
<li><u>Auskultasi jantung; bunyi jantung melemah dengan irama derap diastole</u></li>
<li><u>Tanda-tanda vital</u></li>
<li><u>Kaji adanya <a href="http://cardiacku.blogspot.com/2011/11/askep-pasien-nyeri-dada.html" target="_blank">nyeri</a></u></li>
<li><u>Kaji adanya peradangan sendi</u></li>
<li><u>Kaji adanya lesi pada kulit </u></li>
</ul>
<div class="separator" style="clear: both; color: black; text-align: center;">
<u><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCQvC6N5GiT5iKHkGR2hpb8-cE4LUNpAIAaV6et2L9Sri3vCaCTe_37MeDtkfBfnXqHqUadekfiSiN5uau3NxamQ_qCpYpXZgnKuIdSObEyRERR6usphmobMT0A3tvofyMmTq8ClMz88Ln/s1600/AskepJantungRematik@SehatKitaSemua.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="askep jantung rematik.jantung rematik,penyakit jantung rematik" border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCQvC6N5GiT5iKHkGR2hpb8-cE4LUNpAIAaV6et2L9Sri3vCaCTe_37MeDtkfBfnXqHqUadekfiSiN5uau3NxamQ_qCpYpXZgnKuIdSObEyRERR6usphmobMT0A3tvofyMmTq8ClMz88Ln/s200/AskepJantungRematik@SehatKitaSemua.jpg" width="200" /></a></u></div>
<div style="color: black;">
<u><b>B. DIAGNOSA KEPERAWATAN</b></u></div>
<u><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
</span></u><div style="color: black;">
<u>1. Penurunan Curah Jantung berhubungan dengan <a href="http://cardiacku.blogspot.com/2012/01/askep-katub-jantung.html" target="_blank">stenosis katub</a></u></div>
<u><span style="color: black;">Tujuan : COP meningkat</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
Kriteria :</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
</span></u><ul style="color: black;">
<li><u>Klien menunjukan penurunan dyspnea</u></li>
<li><u>Ikut berpartisipasi dalam aktivitas serta mendemonstrasikan peningkatan toleransi </u></li>
</ul>
<u><span style="color: black;"> Intervensi :</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
</span></u><ol style="color: black;">
<li><u>Pantau tekanan darah, nadi apikal dan nadi perifer</u></li>
<li><u>Pantau irama dan frekuensi jantung</u></li>
<li><u>Tirah baring posisi semifowler 450</u></li>
<li><u>Dorong klien melakukan tehnik managemen stress ( lingkungan tenang, meditasi )</u></li>
<li><u>Bantu aktivitas klien sesuai indikasi bila klien mampu</u></li>
<li><u>Kolaborasi O2 serta terapi</u></li>
</ol>
<u><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
</span></u><div style="color: black;">
<u>2. Intoleransi aktivitas b.d penurunan cardiac output, ketidakseimbangan suplai O2 dan kebutuhan</u></div>
<u><span style="color: black;">Tujuan : Klien dapat bertoleransi secara optimal terhadap aktivitas</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
Kriteria : </span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
</span></u><ul style="color: black;">
<li><u>Respon verbal kelelahan berkurang</u></li>
<li><u>Melakukan aktivitas sesuai batas kemampuannya ( denyut nadi aktivitas tidak boleh lebih dari 90X/menit, tidak nyeri dada )</u></li>
</ul>
<u><span style="color: black;">Intervensi :</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
</span></u><ol style="color: black;">
<li><u>Hemat energi klien selama masa akut </u></li>
<li><u>Pertahankan tirah baring sampai hasil laborat dan status klinis membaik</u></li>
<li><u>Sejalan dengan semakin baiknya keadaan, pantau peningkatan bertahap pada tingkat aktivitas</u></li>
<li><u>Buat jadwal aktivitas dan istirahat</u></li>
<li><u>Ajarkan untuk berpartisipasi dalam aktivitas kebutuhan sehai-hari</u></li>
<li><u>Ajarkan pada anak /orang tua bahwa pergerakkan yang tidak disadari adalah dihubungkan dengan korea dan temporer.</u></li>
<li><u>Bila terjadi chorea, lindungi dari kecelakaan, bedrest dan berikan sedasi sesuai program</u></li>
</ol>
<u><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
3. Nyeri b.d respon inflamasi pada sendi (poliarthritis).</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
Tujuan : Tidak terjadi rasa nyeri pada klien</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
Kriteria : </span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
</span></u><ul style="color: black;">
<li><u>Nyeri klien berkurang </u></li>
<li><u>Klien tampak rileks</u></li>
<li><u>Ekspresi wajah tidak tegang</u></li>
<li><u>Klien dapat merasakan nyaman, tidur dengan tenang dan tidak merasa sakit</u></li>
</ul>
<u><span style="color: black;">Intervensi :</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
</span></u><ol style="color: black;">
<li><u>Kaji tingkat nyeri dengan menggunakan skala</u></li>
<li><u>Berikan tindakan kenyamanan ( perubahan posisi sering lingkungan tenang, pijatan pungung dan tehnik manajemen stress)</u></li>
<li><u>Minimalkan pergerakkan untuk mengurangi rasa sakit</u></li>
<li><u>Berikan terapi hangat dan dingin pada sendi yang sakit</u></li>
<li><u>Lakukan distraksi misalnya : tehnik relaksasi dan hayalan</u></li>
<li><u>Pemberian analgetik, anti peradangan dan antipiretik sesuai program.</u></li>
<li><u>Rujuk ke terapi fisik sesuai persetujun medik</u></li>
</ol>
<u><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
4. Perubahan nutrisi : kurang dari
kebutuhan tubuh b.d anoreksia, mual, muntah, rasa sakit waktu menelan
dan peradangan pada tonsil disertai eksudat.</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
Tujuan : Tidak terjadi penurunan nutrisi pada klien</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
Kriteria :</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
</span></u><ul style="color: black;">
<li><u>Nafsu makan klien bertambah</u></li>
<li><u>Klien tidak merasa mual, muntah</u></li>
<li><u>Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti</u></li>
</ul>
<u><span style="color: black;">Intervensi :</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
</span></u><ol style="color: black;">
<li><u>Beri makan sedikit tapi sering (termasuk cairan)</u></li>
<li><u>Masukkan makanan kesukaan anak dalam diet</u></li>
<li><u>Anjurkan untuk makan sendiri, bila mungkin (kelemahan otot dapat membuat keterbatasan)</u></li>
<li><u>Memilih makanan dari daftar menu</u></li>
<li><u>Atur makanan secara menarik diatas nampan</u></li>
<li><u>Atur jadwal pemberian makanan</u></li>
<li><u>Berikan makanan yang bergizi tinggi dan berkualitas.</u></li>
</ol>
<u><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
5. Kelebihan volume cairan berhubungan
dengan menurunnya filtrasi glomerulus, retensi natrium dan air,
meningkatnya tekanan hidrostatik</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
Tujuan : Volume cairan seimbang</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
Kriteria :</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
</span></u><ul style="color: black;">
<li><u>Volume cairan stabil, dengan keseimbangan masukan dan pengeluarn</u></li>
<li><u>Tidak terdapat odema</u></li>
</ul>
<u><span style="color: black;">Intervensi :</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
</span></u><ol style="color: black;">
<li><u>Pantau haluaran urine, catat jumlah dan warna </u></li>
<li><u>Pantau keseimbanagn masukan dan pengeluaran selama 24 jam</u></li>
<li><u>Berikan makanan yang mudah dicerna porsi kecil, sering</u></li>
<li><u>Ukur lingkar abdomen sesuai indikasi</u></li>
<li><u>Kolaborasi pemberian diuretik</u></li>
</ol>
<u><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
6. Pola pernafasan tak efektif berhubungan dengan penurunan ekspansi paru</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
Tujuan : Pola nafas efektif</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
Kriteria Hasil :</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
</span></u><ul style="color: black;">
<li><u> Frekuensi nafas dan kedalaman dalam rentang normal</u></li>
</ul>
<u><span style="color: black;">Intervensi :</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
</span></u><ol style="color: black;">
<li><u>Kaji frekuensi, kedalaman pernafasan dan ekspansi dada, catat pernafasan/upaya pernafasan</u></li>
<li><u>Auskultasi bunyi nafas dan catat bunyi nafas</u></li>
<li><u>Tinggikan kepala dan bantu mengubah posisi</u></li>
<li><u>Kolaborasi terapi O2</u></li>
</ol>
<u><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
7. Kurangnya pengetahuan orang tua / anak b.d pengobatan, pembatasan aktivitas, resiko komplikasi jantung.</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
Tujuan : Pengetahuan orang tua / anak bertambah</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
Kriteria :</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
</span></u><ul style="color: black;">
<li><u>Orang tua mengetahui tentang proses penyakit dan efek dari penyakit</u></li>
<li><u>Orang tua mau berpartisipasi dalam program pengobatan</u></li>
<li><u>Orang tua mengetahui pentingnya pembatasan aktifitas pada anak</u></li>
</ul>
<u><span style="color: black;">Intervensi :</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
</span></u><ol style="color: black;">
<li><u>Auskultasi bunyi jantung untuk mengetahui adanya perubahan irama </u></li>
<li><u>Pemberian antibiotik sesuai program</u></li>
<li><u>Pembatasan aktivitas sampai manifestasi klinis demam reumatik tidak ada dan berikan periode istirahat</u></li>
<li><u>Berikan terapi bermain yang sesuai dan tidak membuat lelah.</u></li>
</ol>
<u><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
8. Perubahan proses keluarga b.d kondisi penyakit anak.</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
Tujuan : </span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
</span></u><ul style="color: black;">
<li><u>Mempersiapkan keluarga untuk dapat merawat anak dengan penyakit demam reumatik / jantung reumatik </u></li>
<li><u>Keluarga dapat beradaptasi dengan penyakitnya</u></li>
</ul>
<u><span style="color: black;">Kriteria :</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
</span></u><ul style="color: black;">
<li><u>Keluarga dapat mengatasi masalah yang timbul dari adanya tanda
dan gejala yang muncul dan memberikan atau menyediakan lingkungan yang
sesuai dengan anak.</u></li>
</ul>
<u><span style="color: black;">Intervensi :</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
</span></u><ol style="color: black;">
<li><u>Berikan dukungan emosional pada keluarga dan anak</u></li>
<li><u>Anjurkan orang tua untuk mengekspresikan perasaannya</u></li>
<li><u>Anjurkan anak untuk berbagi rasa tidak berdaya, malu, ketakutan yang
berkaitan dengan manifestasi penyakit (misal: korea, karditis dan
kelemahan otot)</u></li>
<li><u>Bertindak sebagai pembela dan penghubung anak dan keluarga dengan anggota tim perawatan kesehatan lainnya</u></li>
<li><u>Anjurkan anak untuk berhubungan dengan teman sebaya</u></li>
<li><u>Dorong keterlibatan anak dalam aktivitas rekreasi dan aktivitas pengalih yang sesuai dengan usia.</u></li>
</ol>
<u><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
Demikian yang sedikit sobat dan terima kasih telah membaca artikel </span><a href="http://cardiacku.blogspot.com/2012/02/askep-jantung-rematik.html" style="color: black;" target="_blank">askep jantung rematik</a><span style="color: black;">.Semoga artikel </span><b style="color: black;">askep jantung rematik</b><span style="color: black;"> ini bisa berguna serta bermanfaat.
</span></u>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14847214400832176956noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8579800390882585400.post-6205808529157068852012-02-08T00:24:00.000-08:002012-02-12T07:19:08.453-08:00ASKEP DIABETES MELLITUSASKEP DIABETES MELLITUS<br />
1. Definisi<br />
Diabetes Mellitus ( DM ) adalah penyakit metabolik yang kebanyakan herediter, demham tanda – tanda hiperglikemia dan glukosuria, disertai dengan atau tidak adanya gejala klinik akut ataupun kronik, sebagai akibat dari kuranganya insulin efektif di dalam tubuh, gangguan primer terletak pada metabolisme karbohidrat yang biasanya disertai juga gangguan metabolisme lemak dan protein. ( Askandar, 2000 ).<br />
Gangren adalah proses atau keadaan yang ditandai dengan adanya jaringan mati atau nekrosis, namun secara mikrobiologis adalah proses nekrosis yang disebabkan oleh infeksi. ( Askandar, 2001 ).<br />
Gangren Kaki Diabetik adalah luka pada kaki yang merah kehitam-hitaman dan berbau busuk akibat sumbatan yang terjadi di pembuluh darah sedang atau besar di tungkai. ( Askandar, 2001).<br />
1. Anatomi Fisiologi<br />
Pankreas merupakan sekumpulan kelenjar yang panjangnya kira – kira 15 cm, lebar 5 cm, mulai dari duodenum sampai ke limpa dan beratnya rata – rata 60 – 90 gram. Terbentang pada vertebrata lumbalis 1 dan 2 di belakang lambung.<br />
Pankreas merupakan kelenjar endokrin terbesar yang terdapat di dalam tubuh baik hewan maupun manusia. Bagian depan ( kepala ) kelenjar pankreas terletak pada lekukan yang dibentuk oleh duodenum dan bagian pilorus dari lambung. Bagian badan yang merupakan bagian utama dari organ ini merentang ke arah limpa dengan bagian ekornya menyentuh atau terletak pada alat ini. Dari segi perkembangan embriologis, kelenjar pankreas terbentuk dari epitel yang berasal dari lapisan epitel yang membentuk usus.<br />
Pankreas terdiri dari dua jaringan utama, yaitu :<br />
(1). Asini sekresi getah pencernaan ke dalam duodenum.<br />
(2). Pulau Langerhans yang tidak tidak mengeluarkan sekretnya keluar, tetapi menyekresi insulin dan glukagon langsung ke darah.<br />
Pulau – pulau Langerhans yang menjadi sistem endokrinologis dari pamkreas tersebar di seluruh pankreas dengan berat hanya 1 – 3 % dari berat total pankreas. Pulau langerhans berbentuk ovoid dengan besar masing-masing pulau berbeda. Besar pulau langerhans yang terkecil adalah 50 m, sedangkan yang terbesar 300 m, terbanyak adalah yang besarnya 100 – 225 m. Jumlah semua pulau langerhans di pankreas diperkirakan antara 1 – 2 juta.<br />
Pulau langerhans manusia, mengandung tiga jenis sel utama, yaitu :<br />
(1). Sel – sel A ( alpha ), jumlahnya sekitar 20 – 40 % ; memproduksi glikagon yang manjadi faktor hiperglikemik, suatu hormon yang mempunyai “ anti insulin like activity “.<br />
(2). Sel – sel B ( betha ), jumlahnya sekitar 60 – 80 % , membuat insulin.<br />
(3). Sel – sel D ( delta ), jumlahnya sekitar 5 – 15 %, membuat somatostatin.<br />
Masing – masing sel tersebut, dapat dibedakan berdasarkan struktur dan sifat pewarnaan. Di bawah mikroskop pulau-pulau langerhans ini nampak berwarna pucat dan banyak mengandung pembuluh darah kapiler. Pada penderita DM, sel beha sering ada tetapi berbeda dengan sel beta yang normal dimana sel beta tidak menunjukkan reaksi pewarnaan untuk insulin sehingga dianggap tidak berfungsi.<br />
Insulin merupakan protein kecil dengan berat molekul 5808 untuk insulin manusia. Molekul insulin terdiri dari dua rantai polipeptida yang tidak sama, yaitu rantai A dan B. Kedua rantai ini dihubungkan oleh dua jembatan ( perangkai ), yang terdiri dari disulfida. Rantai A terdiri dari 21 asam amino dan rantai B terdiri dari 30 asam amino. Insulin dapat larut pada pH 4 – 7 dengan titik isoelektrik pada 5,3. Sebelum insulin dapat berfungsi, ia harus berikatan dengan protein reseptor yang besar di dalam membrana sel.<br />
Insulin di sintesis sel beta pankreas dari proinsulin dan di simpan dalam butiran berselaput yang berasal dari kompleks Golgi. Pengaturan sekresi insulin dipengaruhi efek umpan balik kadar glukosa darah pada pankreas. Bila kadar glukosa darah meningkat diatas 100 mg/100ml darah, sekresi insulin meningkat cepat. Bila kadar glukosa normal atau rendah, produksi insulin akan menurun.<br />
Selain kadar glukosa darah, faktor lain seperti asam amino, asam lemak, dan hormon gastrointestina merangsang sekresi insulin dalam derajat berbeda-beda. Fungsi metabolisme utama insulin untuk meningkatkan kecepatan transport glukosa melalui membran sel ke jaringan terutama sel – sel otot, fibroblas dan sel lemak.<br />
1. Etiologi <br />
1. Diabetes Melitus<br />
DM mempunyai etiologi yang heterogen, dimana berbagai lesi dapat menyebabkan insufisiensi insulin, tetapi determinan genetik biasanya memegang peranan penting pada mayoritas DM. Faktor lain yang dianggap sebagai kemungkinan etiologi DM yaitu :<br />
1. Kelainan sel beta pankreas, berkisar dari hilangnya sel beta sampai kegagalan sel beta melepas insulin.<br />
2. Faktor – faktor lingkungan yang mengubah fungsi sel beta, antara lain agen yang dapat menimbulkan infeksi, diet dimana pemasukan karbohidrat dan gula yang diproses secara berlebihan, obesitas dan kehamilan.<br />
3. Gangguan sistem imunitas. Sistem ini dapat dilakukan oleh autoimunitas yang disertai pembentukan sel – sel antibodi antipankreatik dan mengakibatkan kerusakan sel – sel penyekresi insulin, kemudian peningkatan kepekaan sel beta oleh virus.<br />
4. Kelainan insulin. Pada pasien obesitas, terjadi gangguan kepekaan jaringan terhadap insulin akibat kurangnya reseptor insulin yang terdapat pada membran sel yang responsir terhadap insulin.<br />
1. Gangren Kaki Diabetik<br />
Faktor – faktor yang berpengaruh atas terjadinya gangren kaki diabetik dibagi menjadi endogen dan faktor eksogen.<br />
Faktor endogen : a. Genetik, metabolik<br />
b. Angiopati diabetik<br />
c. Neuropati diabetik<br />
Faktor eksogen : a. Trauma<br />
b. Infeksi<br />
c. Obat<br />
4. Patofisiologis<br />
a. Diabetes Melitus<br />
Sebagian besar gambaran patologik dari DM dapat dihubungkan dengan salah satu efek utama akibat kurangnya insulin berikut:<br />
1. Berkurangnya pemakaian glukosa oleh sel – sel tubuh yang mengakibatkan naiknya konsentrasi glukosa darah setinggi 300 – 1200 mg/dl.<br />
2. Peningkatan mobilisasi lemak dari daerah penyimpanan lemak yang menyebabkan terjadinya metabolisme lemak yang abnormal disertai dengan endapan kolestrol pada dinding pembuluh darah.<br />
3. Berkurangnya protein dalam jaringan tubuh.<br />
Pasien – pasien yang mengalami defisiensi insulin tidak dapat mempertahankan kadar glukosa plasma puasa yang normal atau toleransi sesudah makan. Pada hiperglikemia yng parah yang melebihi ambang ginjal normal ( konsentrasi glukosa darah sebesar 160 – 180 mg/100 ml ), akan timbul glikosuria karena tubulus – tubulus renalis tidak dapat menyerap kembali semua glukosa. Glukosuria ini akan mengakibatkan diuresis osmotik yang menyebabkan poliuri disertai kehilangan sodium, klorida, potasium, dan pospat. Adanya poliuri menyebabkan dehidrasi dan timbul polidipsi. Akibat glukosa yang keluar bersama urine maka pasien akan mengalami keseimbangan protein negatif dan berat badan menurun serta cenderung terjadi polifagi. Akibat yang lain adalah astenia atau kekurangan energi sehingga pasien menjadi cepat telah dan mengantuk yang disebabkan oleh berkurangnya atau hilangnya protein tubuh dan juga berkurangnya penggunaan karbohidrat untuk energi.<br />
Hiperglikemia yang lama akan menyebabkan arterosklerosis, penebalan membran basalis dan perubahan pada saraf perifer. Ini akan memudahkan terjadinya gangren.<br />
b. Gangren Kaki Diabetik<br />
Ada dua teori utama mengenai terjadinya komplikasi kronik DM akibat hiperglikemia, yaitu teori sorbitol dan teori glikosilasi.<br />
1. Teori Sorbitol<br />
Hiperglikemia akan menyebabkan penumpukan kadar glukosa pada sel dan jaringan tertentu dan dapat mentransport glukosa tanpa insulin. Glukosa yang berlebihan ini tidak akan termetabolisasi habis secara normal melalui glikolisis, tetapi sebagian dengan perantaraan enzim aldose reduktase akan diubah menjadi sorbitol. Sorbitol akan tertumpuk dalam sel / jaringan tersebut dan menyebabkan kerusakan dan perubahan fungsi.<br />
2. Teori Glikosilasi<br />
Akibat hiperglikemia akan menyebabkan terjadinya glikosilasi pada semua protein, terutama yang mengandung senyawa lisin. Terjadinya proses glikosilasi pada protein membran basal dapat menjelaskan semua komplikasi baik makro maupun mikro vaskular.<br />
Terjadinya Kaki Diabetik (KD) sendiri disebabkan oleh faktor – faktor disebutkan dalam etiologi. Faktor utama yang berperan timbulnya KD adalah angiopati, neuropati dan infeksi. Neuropati merupakan faktor penting untuk terjadinya KD. Adanya neuropati perifer akan menyebabkan terjadinya gangguan sensorik maupun motorik. Gangguan sensorik akan menyebabkan hilang atau menurunnya sensasi nyeri pada kaki, sehingga akan mengalami trauma tanpa terasa yang mengakibatkan terjadinya ulkus pada kaki gangguan motorik juga akan mengakibatkan terjadinya atrofi otot kaki, sehingga merubah titik tumpu yang menyebabkan ulsetrasi pada kaki pasien. Angiopati akan menyebabkan terganggunya aliran darah ke kaki. Apabila sumbatan darah terjadi pada pembuluh darah yang lebih besar maka penderita akan merasa sakit tungkainya sesudah ia berjalan pada jarak tertentu. Manifestasi gangguan pembuluh darah yang lain dapat berupa : ujung kaki terasa dingin, nyeri kaki di malam hari, denyut arteri hilang, kaki menjadi pucat bila dinaikkan. Adanya angiopati tersebut akan menyebabkan terjadinya penurunan asupan nutrisi, oksigen (zat asam) serta antibiotika sehingga menyebabkan luka sulit sembuh (Levin,1993). Infeksi sering merupakan komplikasi yang menyertai KD akibat berkurangnya aliran darah atau neuropati, sehingga faktor angiopati dan infeksi berpengaruh terhdap penyembuhan atau pengobatan dari KD.<br />
5. Klasifikasi<br />
Wagner (1983) membagi gangren kaki diabetik menjadi enam tingkatan , yaitu :<br />
Derajat 0 : Tidak ada lesi terbuka, kulit masih utuh dengan kemungkinan<br />
disertai kelainan bentuk kaki seperti “ claw,callus “.<br />
Derajat I : Ulkus superfisial terbatas pada kulit.<br />
Derajat II : Ulkus dalam menembus tendon dan tulang.<br />
Derajat III : Abses dalam, dengan atau tanpa osteomielitis.<br />
Derajat IV : Gangren jari kaki atau bagian distal kaki dengan atau tanpa selulitis.<br />
Derajat V : Gangren seluruh kaki atau sebagian tungkai.<br />
Sedangkan Brand (1986) dan Ward (1987) membagi gangren kaki menjadi dua golongan :<br />
1. Kaki Diabetik akibat Iskemia ( KDI )<br />
Disebabkan penurunan aliran darah ke tungkai akibat adanya makroangiopati ( arterosklerosis ) dari pembuluh darah besar ditungkai, terutama di daerah betis.<br />
Gambaran klinis KDI :<br />
- Penderita mengeluh nyeri waktu istirahat.<br />
- Pada perabaan terasa dingin.<br />
- Pulsasi pembuluh darah kurang kuat.<br />
- Didapatkan ulkus sampai gangren.<br />
1. Kaki Diabetik akibat Neuropati ( KDN )<br />
Terjadi kerusakan syaraf somatik dan otonomik, tidak ada gangguan dari sirkulasi. Klinis di jumpai kaki yang kering, hangat, kesemutan, mati rasa, oedem kaki, dengan pulsasi pembuluh darah kaki teraba baik.<br />
6. Dampak masalah<br />
Adanya penyakit gangren kaki diabetik akan mempengaruhi kehidupan individu dan keluarga. Adapun dampak masalah yang bisa terjadi meliputi :<br />
1. Pada Individu<br />
Pola dan gaya hidup penderita akan berubah dengan adanya penyakit ini, Gordon telah mengembangkan 11 pola fungsi kesehatan yang dapat digunakan untuk mengetahui perubahan tersebut.<br />
1. Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat<br />
Pada pasien gangren kaki diabetik terjadi perubahan persepsi dan tata laksana hidup sehat karena kurangnya pengetahuan tentang dampak gangren kaki diabetuk sehingga menimbulkan persepsi yang negatif terhadap dirinya dan kecenderungan untuk tidak mematuhi prosedur pengobatan dan perawatan yang lama, oleh karena itu perlu adanya penjelasan yang benar dan mudah dimengerti pasien.<br />
1. Pola nutrisi dan metabolisme<br />
Akibat produksi insulin tidak adekuat atau adanya defisiensi insulin maka kadar gula darah tidak dapat dipertahankan sehingga menimbulkan keluhan sering kencing, banyak makan, banyak minum, berat badan menurun dan mudah lelah. Keadaan tersebut dapat mengakibatkan terjadinya gangguan nutrisi dan metabolisme yang dapat mempengaruhi status kesehatan penderita.<br />
1. Pola eliminasi<br />
Adanya hiperglikemia menyebabkan terjadinya diuresis osmotik yang menyebabkan pasien sering kencing (poliuri) dan pengeluaran glukosa pada urine ( glukosuria ). Pada eliminasi alvi relatif tidak ada gangguan.<br />
1. Pola tidur dan istirahat<br />
Adanya poliuri, nyeri pada kaki yang luka dan situasi rumah sakit yang ramai akan mempengaruhi waktu tidur dan istirahat penderita, sehingga pola tidur dan waktu tidur penderita mengalami perubahan.<br />
1. Pola aktivitas dan latihan<br />
Adanya luka gangren dan kelemahan otot – otot pada tungkai bawah menyebabkan penderita tidak mampu melaksanakan aktivitas sehari-hari secara maksimal, penderita mudah mengalami kelelahan.<br />
1. Pola hubungan dan peran<br />
Luka gangren yang sukar sembuh dan berbau menyebabkan penderita malu dan menarik diri dari pergaulan.<br />
1. Pola sensori dan kognitif<br />
Pasien dengan gangren cenderung mengalami neuropati / mati rasa pada luka sehingga tidak peka terhadap adanya trauma.<br />
1. Pola persepsi dan konsep diri<br />
Adanya perubahan fungsi dan struktur tubuh akan menyebabkan penderita mengalami gangguan pada gambaran diri. Luka yang sukar sembuh, lamanya perawatan, banyaknya biaya perawatan dan pengobatan menyebabkan pasien mengalami kecemasan dan gangguan peran pada keluarga ( self esteem ).<br />
1. Pola seksual dan reproduksi<br />
Angiopati dapat terjadi pada sistem pembuluh darah di organ reproduksi sehingga menyebabkan gangguan potensi sek, gangguan kualitas maupun ereksi, serta memberi dampak pada proses ejakulasi serta orgasme.<br />
10. Pola mekanisme stres dan koping<br />
Lamanya waktu perawatan, perjalanan penyakit yang kronik, perasaan tidak berdaya karena ketergantungan menyebabkan reaksi psikologis yang negatif berupa marah, kecemasan, mudah tersinggung dan lain – lain, dapat menyebabkan penderita tidak mampu menggunakan mekanisme koping yang konstruktif / adaptif.<br />
11. Pola tata nilai dan kepercayaan<br />
Adanya perubahan status kesehatan dan penurunan fungsi tubuh serta luka pada kaki tidak menghambat penderita dalam melaksanakan ibadah tetapi mempengaruhi pola ibadah penderita.<br />
1. Dampak pada keluarga<br />
Dengan adanya salah satu anggota keluarga yang sakit dan dirawat di rumah sakit akan muncul bermacam –macam reaksi psikologis dari kelurga, karena masalah kesehatan yang dialami oleh seorang anggota keluarga akan mempengaruhi seluruh anggota keluarga. Waktu perawatan yang lama dan biaya yang banyak akan mempengaruhi keadaan ekonomi keluarga dan perubahan peran pada keluarga karena salah satu anggota keluarga tidak dapat menjalankan perannya.<br />
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DM<br />
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien gangren kaki diabetik hendaknya dilakukan secara komperhensif dengan menggunakan proses keperawatan.<br />
Proses keperawatan adalah suatu metode sistematik untuk mengkaji respon manusia terhadap masalah-masalah dan membuat rencana keperawatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah – masalah tersebut. Masalah-masalah kesehatan dapat berhubungan dengan klien keluarga juga orang terdekat atau masyarakat. Proses keperawatan mendokumentasikan kontribusi perawat dalam mengurangi / mengatasi masalah-masalah kesehatan.<br />
Proses keperawatan terdiri dari lima tahapan, yaitu : pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.<br />
1. Pengkajian<br />
Pengkajian merupakan langkah utama dan dasar utama dari proses keperawatan yang mempunyai dua kegiatan pokok, yaitu :<br />
1. Pengumpulan data<br />
Pengumpulan data yang akurat dan sistematis akan membantu dalam menentukan status kesehatan dan pola pertahanan penderita , mengidentifikasikan, kekuatan dan kebutuhan penderita yang dapt diperoleh melalui anamnese, pemeriksaan fisik, pemerikasaan laboratorium serta pemeriksaan penunjang lainnya.<br />
1. Anamnese <br />
1. Identitas penderita<br />
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan, alamat, status perkawinan, suku bangsa, nomor register, tanggal masuk rumah sakit dan diagnosa medis.<br />
1. Keluhan Utama<br />
Adanya rasa kesemutan pada kaki / tungkai bawah, rasa raba yang menurun, adanya luka yang tidak sembuh – sembuh dan berbau, adanya nyeri pada luka.<br />
1. Riwayat kesehatan sekarang<br />
Berisi tentang kapan terjadinya luka, penyebab terjadinya luka serta upaya yang telah dilakukan oleh penderita untuk mengatasinya.<br />
1. Riwayat kesehatan dahulu<br />
Adanya riwayat penyakit DM atau penyakit – penyakit lain yang ada kaitannya dengan defisiensi insulin misalnya penyakit pankreas. Adanya riwayat penyakit jantung, obesitas, maupun arterosklerosis, tindakan medis yang pernah di dapat maupun obat-obatan yang biasa digunakan oleh penderita.<br />
1. Riwayat kesehatan keluarga<br />
Dari genogram keluarga biasanya terdapat salah satu anggota keluarga yang juga menderita DM atau penyakit keturunan yang dapat menyebabkan terjadinya defisiensi insulin misal hipertensi, jantung.<br />
1. Riwayat psikososial<br />
Meliputi informasi mengenai prilaku, perasaan dan emosi yang dialami penderita sehubungan dengan penyakitnya serta tanggapan keluarga terhadap penyakit penderita.<br />
1. Pemeriksaan fisik <br />
1. Status kesehatan umum<br />
Meliputi keadaan penderita, kesadaran, suara bicara, tinggi badan, berat badan dan tanda – tanda vital.<br />
1. Kepala dan leher<br />
Kaji bentuk kepala, keadaan rambut, adakah pembesaran pada leher, telinga kadang-kadang berdenging, adakah gangguan pendengaran, lidah sering terasa tebal, ludah menjadi lebih kental, gigi mudah goyah, gusi mudah bengkak dan berdarah, apakah penglihatan kabur / ganda, diplopia, lensa mata keruh.<br />
1. Sistem integumen<br />
Turgor kulit menurun, adanya luka atau warna kehitaman bekas luka, kelembaban dan shu kulit di daerah sekitar ulkus dan gangren, kemerahan pada kulit sekitar luka, tekstur rambut dan kuku.<br />
1. Sistem pernafasan<br />
Adakah sesak nafas, batuk, sputum, nyeri dada. Pada penderita DM mudah terjadi infeksi.<br />
1. Sistem kardiovaskuler<br />
Perfusi jaringan menurun, nadi perifer lemah atau berkurang, takikardi/bradikardi, hipertensi/ hipotensi, aritmia, kardiomegalis.<br />
1. Sistem gastrointestinal<br />
Terdapat polifagi, polidipsi, mual, muntah, diare, konstipasi, dehidrase, perubahan berat badan, peningkatan lingkar abdomen, obesitas.<br />
1. Sistem urinary<br />
Poliuri, retensio urine, inkontinensia urine, rasa panas atau sakit saat berkemih.<br />
1. Sistem muskuloskeletal<br />
Penyebaran lemak, penyebaran masa otot, perubahn tinggi badan, cepat lelah, lemah dan nyeri, adanya gangren di ekstrimitas.<br />
1. Sistem neurologis<br />
Terjadi penurunan sensoris, parasthesia, anastesia, letargi, mengantuk, reflek lambat, kacau mental, disorientasi.<br />
1. Pemeriksaan laboratorium<br />
Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan adalah :<br />
1. Pemeriksaan darah<br />
Pemeriksaan darah meliputi : GDS > 200 mg/dl, gula darah puasa >120 mg/dl dan dua jam post prandial > 200 mg/dl.<br />
1. Urine<br />
Pemeriksaan didapatkan adanya glukosa dalam urine. Pemeriksaan dilakukan dengan cara Benedict ( reduksi ). Hasil dapat dilihat melalui perubahan warna pada urine : hijau ( + ), kuning ( ++ ), merah ( +++ ), dan merah bata ( ++++ ).<br />
1. Kultur pus<br />
Mengetahui jenis kuman pada luka dan memberikan antibiotik yang sesuai dengan jenis kuman.<br />
1. Analisa Data<br />
Data yang sudah terkumpul selanjutnya dikelompokan dan dilakukan analisa serta sintesa data. Dalam mengelompokan data dibedakan atas data subyektif dan data obyektif dan berpedoman pada teori Abraham Maslow yang terdiri dari :<br />
1. Kebutuhan dasar atau fisiologis<br />
2. Kebutuhan rasa aman<br />
3. Kebutuhan cinta dan kasih sayang<br />
4. Kebutuhan harga diri<br />
5. Kebutuhan aktualisasi diri<br />
Data yang telah dikelompokkan tadi di analisa sehingga dapat diambil kesimpulan tentang masalah keperawatan dan kemungkinan penyebab, yang dapat dirumuskan dalam bentuk diagnosa keperawatan meliputi aktual, potensial, dan kemungkinan.<br />
1. Diagnosa keperawatan<br />
Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinis tentang respon individu, keluarga atau komunitas terhadap proses kehidupan/ masalah kesehatan. Aktual atau potensial dan kemungkinan dan membutuhkan tindakan keperawatan untuk memecahkan masalah tersebut.<br />
Adapun diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien gangren kaki diabetik adalah sebagai berikut :<br />
1. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan melemahnya / menurunnya aliran darah ke daerah gangren akibat adanya obstruksi pembuluh darah.<br />
2. Gangguan integritas jaringan berhubungan dengan adanya gangren pada ekstrimitas.<br />
3. Gangguan rasa nyaman ( nyeri ) berhubungan dengan iskemik jaringan.<br />
4. Keterbatasan mobilitas fisik berhubungan dengan rasa nyeri pada luka.<br />
5. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake makanan yang kurang.<br />
6. Potensial terjadinya penyebaran infeksi ( sepsis ) berhubungan dengan tingginya kadar gula darah.<br />
7. Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya.<br />
8. Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit, diet, perawatan dan pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi.<br />
9. Gangguan gambaran diri berhubungan dengan perubahan bentuk salah satu anggota tubuh.<br />
10. Ganguan pola tidur berhubungan dengan rasa nyeri pada luka di kaki.<br />
1. Perencanaan<br />
Setelah merumuskan diagnosa keperawatan, maka intervensi dan aktivitas keperawatan perlu ditetapkan untuk mengurangi, menghilangkan, dan mencegah masalah keperawatan penderita. Tahapan ini disebut perencanaan keperawatan yang meliputi penentuan prioritas, diagnosa keperawatan, menetapkan sasaran dan tujuan, menetapkan kriteria evaluasi dan merumuskan intervensi dan aktivitas keperawatan.<br />
1. Diagnosa no. 1<br />
Gangguan perfusi berhubungan dengan melemahnya/menurunnya aliran darah ke daerah gangren akibat adanya obstruksi pembuluh darah.<br />
Tujuan : mempertahankan sirkulasi perifer tetap normal.<br />
Kriteria Hasil : – Denyut nadi perifer teraba kuat dan reguler<br />
- Warna kulit sekitar luka tidak pucat/sianosis<br />
- Kulit sekitar luka teraba hangat.<br />
- Oedema tidak terjadi dan luka tidak bertambah parah.<br />
- Sensorik dan motorik membaik<br />
Rencana tindakan :<br />
1. Ajarkan pasien untuk melakukan mobilisasi<br />
Rasional : dengan mobilisasi meningkatkan sirkulasi darah.<br />
1. Ajarkan tentang faktor-faktor yang dapat meningkatkan aliran darah :<br />
Tinggikan kaki sedikit lebih rendah dari jantung ( posisi elevasi pada waktu istirahat ), hindari penyilangkan kaki, hindari balutan ketat, hindari penggunaan bantal, di belakang lutut dan sebagainya.<br />
Rasional : meningkatkan melancarkan aliran darah balik sehingga tidak terjadi oedema.<br />
1. Ajarkan tentang modifikasi faktor-faktor resiko berupa :<br />
Hindari diet tinggi kolestrol, teknik relaksasi, menghentikan kebiasaan merokok, dan penggunaan obat vasokontriksi.<br />
Rasional : kolestrol tinggi dapat mempercepat terjadinya arterosklerosis, merokok dapat menyebabkan terjadinya vasokontriksi pembuluh darah, relaksasi untuk mengurangi efek dari stres.<br />
1. Kerja sama dengan tim kesehatan lain dalam pemberian vasodilator, pemeriksaan gula darah secara rutin dan terapi oksigen ( HBO ).<br />
Rasional : pemberian vasodilator akan meningkatkan dilatasi pembuluh darah sehingga perfusi jaringan dapat diperbaiki, sedangkan pemeriksaan gula darah secara rutin dapat mengetahui perkembangan dan keadaan pasien, HBO untuk memperbaiki oksigenasi daerah ulkus/gangren.<br />
1. Diagnosa no. 2<br />
Ganguan integritas jaringan berhubungan dengan adanya gangren pada ekstrimitas.<br />
Tujuan : Tercapainya proses penyembuhan luka.<br />
Kriteria hasil : 1.Berkurangnya oedema sekitar luka.<br />
2. pus dan jaringan berkurang<br />
3. Adanya jaringan granulasi.<br />
4. Bau busuk luka berkurang.<br />
Rencana tindakan :<br />
1. Kaji luas dan keadaan luka serta proses penyembuhan.<br />
Rasional : Pengkajian yang tepat terhadap luka dan proses penyembuhan akan membantu dalam menentukan tindakan selanjutnya.<br />
1. Rawat luka dengan baik dan benar : membersihkan luka secara abseptik menggunakan larutan yang tidak iritatif, angkat sisa balutan yang menempel pada luka dan nekrotomi jaringan yang mati.<br />
Rasional : merawat luka dengan teknik aseptik, dapat menjaga kontaminasi luka dan larutan yang iritatif akan merusak jaringan granulasi tyang timbul, sisa balutan jaringan nekrosis dapat menghambat proses granulasi.<br />
1. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian insulin, pemeriksaan kultur pus pemeriksaan gula darah pemberian anti biotik.<br />
Rasional : insulin akan menurunkan kadar gula darah, pemeriksaan kultur pus untuk mengetahui jenis kuman dan anti biotik yang tepat untuk pengobatan, pemeriksaan kadar gula darahuntuk mengetahui perkembangan penyakit.<br />
1. Diagnosa no. 3<br />
Ganguan rasa nyaman ( nyeri ) berhubungan dengan iskemik jaringan.<br />
Tujuan : rasa nyeri hilang/berkurang<br />
Kriteria hasil : 1.Penderita secara verbal mengatakan nyeri berkurang/hilang .<br />
2. Penderita dapat melakukan metode atau tindakan untuk mengatasi atau mengurangi nyeri .<br />
3. Pergerakan penderita bertambah luas.<br />
4. Tidak ada keringat dingin, tanda vital dalam batas normal.( S : 36 – 37,5 0C, N: 60 – 80 x /menit, T : 100 – 130 mmHg, RR : 18 – 20 x /menit ).<br />
Rencana tindakan :<br />
1. Kaji tingkat, frekuensi, dan reaksi nyeri yang dialami pasien.<br />
Rasional : untuk mengetahui berapa berat nyeri yang dialami pasien.<br />
1. Jelaskan pada pasien tentang sebab-sebab timbulnya nyeri.<br />
Rasional : pemahaman pasien tentang penyebab nyeri yang terjadi akan mengurangi ketegangan pasien dan memudahkan pasien untuk diajak bekerjasama dalam melakukan tindakan.<br />
1. Ciptakan lingkungan yang tenang.<br />
Rasional : Rangasanga yang berlebihan dari lingkungan akan memperberat rasa nyeri.<br />
1. Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi.<br />
Rasional : Teknik distraksi dan relaksasi dapat mengurangi rasa nyeri yang dirasakan pasien.<br />
1. Atur posisi pasien senyaman mungkin sesuai keinginan pasien.<br />
Rasional : Posisi yang nyaman akan membantu memberikan kesempatan pada otot untuk relaksasi seoptimal mungkin.<br />
1. Lakukan massage dan kompres luka dengan BWC saat rawat luka.<br />
Rasional : massage dapat meningkatkan vaskulerisasi dan pengeluaran pus sedangkan BWC sebagai desinfektan yang dapat memberikan rasa nyaman.<br />
1. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgesik.<br />
Rasional : Obat –obat analgesik dapat membantu mengurangi nyeri pasien.<br />
1. Diagnosa no. 4<br />
Keterbatasan mobilitas fisik berhubungan dengan rasa nyeri pada luka di kaki.<br />
Tujuan : Pasien dapat mencapai tingkat kemampuan aktivitas yang optimal.<br />
Kriteria Hasil : 1. Pergerakan paien bertambah luas<br />
2. Pasien dapat melaksanakan aktivitas sesuai dengan kemampuan ( duduk, berdiri, berjalan ).<br />
3. Rasa nyeri berkurang.<br />
4. Pasien dapat memenuhi kebutuhan sendiri secara bertahap sesuai dengan kemampuan.<br />
Rencana tindakan :<br />
1. Kaji dan identifikasi tingkat kekuatan otot pada kaki pasien.<br />
Rasional : Untuk mengetahui derajat kekuatan otot-otot kaki pasien.<br />
1. Beri penjelasan tentang pentingnya melakukan aktivitas untuk menjaga kadar gula darah dalam keadaan normal.<br />
Rasional : Pasien mengerti pentingnya aktivitas sehingga dapat kooperatif dalam tindakan keperawatan.<br />
1. Anjurkan pasien untuk menggerakkan/mengangkat ekstrimitas bawah sesui kemampuan.<br />
Rasional : Untuk melatih otot – otot kaki sehingg berfungsi dengan baik.<br />
1. Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhannya.<br />
Rasional : Agar kebutuhan pasien tetap dapat terpenuhi.<br />
1. Kerja sama dengan tim kesehatan lain : dokter ( pemberian analgesik ) dan tenaga fisioterapi.<br />
Rasional : Analgesik dapat membantu mengurangi rasa nyeri, fisioterapi untuk melatih pasien melakukan aktivitas secara bertahap dan benar.<br />
1. Diagnosa no. 5<br />
Gangguan pemenuhan nutrisi ( kurang dari ) kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake makanan yang kurang.<br />
Tujuan : Kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi<br />
Kriteria hasil : 1. Berat badan dan tinggi badan ideal.<br />
2. Pasien mematuhi dietnya.<br />
3. Kadar gula darah dalam batas normal.<br />
4. Tidak ada tanda-tanda hiperglikemia/hipoglikemia.<br />
Rencana Tindakan :<br />
1. Kaji status nutrisi dan kebiasaan makan.<br />
Rasional : Untuk mengetahui tentang keadaan dan kebutuhan nutrisi pasien sehingga dapat diberikan tindakan dan pengaturan diet yang adekuat.<br />
1. Anjurkan pasien untuk mematuhi diet yang telah diprogramkan.<br />
Rasional : Kepatuhan terhadap diet dapat mencegah komplikasi terjadinya hipoglikemia/hiperglikemia.<br />
1. Timbang berat badan setiap seminggu sekali.<br />
Rasional : Mengetahui perkembangan berat badan pasien ( berat badan merupakan salah satu indikasi untuk menentukan diet ).<br />
1. Identifikasi perubahan pola makan.<br />
Rasional : Mengetahui apakah pasien telah melaksanakan program diet yang ditetapkan.<br />
1. Kerja sama dengan tim kesehatan lain untuk pemberian insulin dan diet diabetik.<br />
Rasional : Pemberian insulin akan meningkatkan pemasukan glukosa ke dalam jaringan sehingga gula darah menurun,pemberian diet yang sesuai dapat mempercepat penurunan gula darah dan mencegah komplikasi.<br />
1. Diagnosa no. 6<br />
Potensial terjadinya penyebaran infeksi ( sepsis) berhubungan dengan tinggi kadar gula darah.<br />
Tujuan : Tidak terjadi penyebaran infeksi (sepsis).<br />
Kriteria Hasil : 1. Tanda-tanda infeksi tidak ada.<br />
2. Tanda-tanda vital dalam batas normal ( S : 36 – 37,5 0C )<br />
3. Keadaan luka baik dan kadar gula darah normal.<br />
Rencana tindakan :<br />
1. Kaji adanya tanda-tanda penyebaran infeksi pada luka.<br />
Rasional : Pengkajian yang tepat tentang tanda-tanda penyebaran infeksi dapat membantu menentukan tindakan selanjutnya.<br />
1. Anjurkan kepada pasien dan keluarga untuk selalu menjaga kebersihan diri selama perawatan.<br />
Rasional : Kebersihan diri yang baik merupakan salah satu cara untuk mencegah infeksi kuman.<br />
1. Lakukan perawatan luka secara aseptik.<br />
Rasional : untuk mencegah kontaminasi luka dan penyebaran infeksi.<br />
1. Anjurkan pada pasien agar menaati diet, latihan fisik, pengobatan yang ditetapkan.<br />
Rasional : Diet yang tepat, latihan fisik yang cukup dapat meningkatkan daya tahan tubuh, pengobatan yang tepat, mempercepat penyembuhan sehingga memperkecil kemungkinan terjadi penyebaran infeksi.<br />
1. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian antibiotika dan insulin.<br />
Rasional : Antibiotika dapat menbunuh kuman, pemberian insulin akan menurunkan kadar gula dalam darah sehingga proses penyembuhan.<br />
1. Diagnosa no. 7<br />
Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya.<br />
Tujuan : rasa cemas berkurang/hilang.<br />
Kriteria Hasil : 1. Pasien dapat mengidentifikasikan sebab kecemasan.<br />
2. Emosi stabil., pasien tenang.<br />
3. Istirahat cukup.<br />
Rencana tindakan :<br />
1. Kaji tingkat kecemasan yang dialami oleh pasien.<br />
Rasional : Untuk menentukan tingkat kecemasan yang dialami pasien sehingga perawat bisa memberikan intervensi yang cepat dan tepat.<br />
1. Beri kesempatan pada pasien untuk mengungkapkan rasa cemasnya.<br />
Rasional : Dapat meringankan beban pikiran pasien.<br />
1. Gunakan komunikasi terapeutik.<br />
Rasional : Agar terbina rasa saling percaya antar perawat-pasien sehingga pasien kooperatif dalam tindakan keperawatan.<br />
1. Beri informasi yang akurat tentang proses penyakit dan anjurkan pasien untuk ikut serta dalam tindakan keperawatan.<br />
Rasional : Informasi yang akurat tentang penyakitnya dan keikutsertaan pasien dalam melakukan tindakan dapat mengurangi beban pikiran pasien.<br />
1. Berikan keyakinan pada pasien bahwa perawat, dokter, dan tim kesehatan lain selalu berusaha memberikan pertolongan yang terbaik dan seoptimal mungkin.<br />
Rasional : Sikap positif dari timkesehatan akan membantu menurunkan kecemasan yang dirasakan pasien.<br />
1. Berikan kesempatan pada keluarga untuk mendampingi pasien secara bergantian.<br />
Rasional : Pasien akan merasa lebih tenang bila ada anggota keluarga yang menunggu.<br />
1. Ciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman.<br />
Rasional : lingkung yang tenang dan nyaman dapat membantu mengurangi rasa cemas pasien.<br />
1. Diagnosa no. 8<br />
Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit, diet, perawatan, dan pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi.<br />
Tujuan : Pasien memperoleh informasi yang jelas dan benar tentang penyakitnya.<br />
Kriteria Hasil : 1. Pasien mengetahui tentang proses penyakit, diet, perawatan dan pengobatannya dan dapat menjelaskan kembali bila ditanya.<br />
2. Pasien dapat melakukan perawatan diri sendiri berdasarkan pengetahuan yang diperoleh.<br />
Rencana Tindakan :<br />
1. Kaji tingkat pengetahuan pasien/keluarga tentang penyakit DM dan gangren.<br />
Rasional : Untuk memberikan informasi pada pasien/keluarga, perawat perlu mengetahui sejauh mana informasi atau pengetahuan yang diketahui pasien/keluarga.<br />
1. Kaji latar belakang pendidikan pasien.<br />
Rasional : Agar perawat dapat memberikan penjelasan dengan menggunakan kata-kata dan kalimat yang dapat dimengerti pasien sesuai tingkat pendidikan pasien.<br />
1. Jelaskan tentang proses penyakit, diet, perawatan dan pengobatan pada pasien dengan bahasa dan kata-kata yang mudah dimengerti.<br />
Rasional : Agar informasi dapat diterima dengan mudah dan tepat sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman.<br />
1. Jelasakan prosedur yang kan dilakukan, manfaatnya bagi pasien dan libatkan pasien didalamnya.<br />
Rasional : Dengan penjelasdan yang ada dan ikut secra langsung dalam tindakan yang dilakukan, pasien akan lebih kooperatif dan cemasnya berkurang.<br />
1. Gunakan gambar-gambar dalam memberikan penjelasan ( jika ada / memungkinkan).<br />
Rasional : gambar-gambar dapat membantu mengingat penjelasan yang telah diberikan.<br />
1. Diagnosa no. 9<br />
Gangguan gambaran diri berhubungan dengan perubahan bentuk salah satu anggota tubuh.<br />
Tujuan : Pasien dapat menerima perubahan bentuk salah satu anggota tubuhnya secar positif.<br />
Kriteria Hasil : - Pasien mau berinteraksi dan beradaptasi dengan lingkungan. Tanpa rasa malu dan rendah diri.<br />
- Pasien yakin akan kemampuan yang dimiliki.<br />
Rencana tindakan :<br />
1. Kaji perasaan/persepsi pasien tentang perubahan gambaran diri berhubungan dengan keadaan anggota tubuhnya yang kurang berfungsi secara normal.<br />
Rasional : Mengetahui adanya rasa negatif pasien terhadap dirinya.<br />
1. Lakukan pendekatan dan bina hubungan saling percaya dengan pasien.<br />
Rasional : Memudahkan dalm menggali permasalahan pasien.<br />
1. Tunjukkan rasa empati, perhatian dan penerimaan pada pasien.<br />
Rasional : Pasien akan merasa dirinya di hargai.<br />
1. Bantu pasien untuk mengadakan hubungan dengan orang lain.<br />
Rasional : dapat meningkatkan kemampuan dalam mengadakan hubungan dengan orang lain dan menghilangkan perasaan terisolasi.<br />
1. Beri kesempatan kepada pasien untuk mengekspresikan perasaan kehilangan.<br />
Rasional : Untuk mendapatkan dukungan dalam proses berkabung yang normal.<br />
1. Beri dorongan pasien untuk berpartisipasi dalam perawatan diri dan hargai pemecahan masalah yang konstruktif dari pasien.<br />
Rasional : Untuk meningkatkan perilaku yang adiktif dari pasien.<br />
1. Diagnosa no.10<br />
Gangguan pola tidur berhubungan dengan rasa nyeri pada luka di kaki.<br />
Tujuan : Gangguan pola tidur pasien akan teratasi.<br />
Kriteria hasil : 1. Pasien mudah tidur dalam waktu 30 – 40 menit.<br />
2. Pasien tenang dan wajah segar.<br />
3. Pasien mengungkapkan dapat beristirahat dengan cukup.<br />
Rencana tindakan :<br />
1. Ciptakan lingkungan yang nyaman dan tenang.<br />
Rasional : Lingkungan yang nyaman dapat membantu meningkatkan tidur/istirahat.<br />
1. Kaji tentang kebiasaan tidur pasien di rumah.<br />
Rasional : mengetahui perubahan dari hal-hal yang merupakan kebiasaan pasien ketika tidur akan mempengaruhi pola tidur pasien.<br />
1. Kaji adanya faktor penyebab gangguan pola tidur yang lain seperti cemas, efek obat-obatan dan suasana ramai.<br />
Rasional : Mengetahui faktor penyebab gangguan pola tidur yang lain dialami dan dirasakan pasien.<br />
1. Anjurkan pasien untuk menggunakan pengantar tidur dan teknik relaksasi .<br />
Rasional : Pengantar tidur akan memudahkan pasien dalam jatuh dalam tidur, teknik relaksasi akan mengurangi ketegangan dan rasa nyeri.<br />
1. Kaji tanda-tanda kurangnya pemenuhan kebutuhan tidur pasien.<br />
Rasional : Untuk mengetahui terpenuhi atau tidaknya kebutuhan tidur pasien akibat gangguan pola tidur sehingga dapat diambil tindakan yang tepat.<br />
1. Pelaksanaan<br />
Pelaksanaan adalah tahap pelaksananan terhadap rencana tindakan keperawatan yang telah ditetapkan untuk perawat bersama pasien. Implementasi dilaksanakan sesuai dengan rencana setelah dilakukan validasi, disamping itu juga dibutuhkan ketrampilan interpersonal, intelektual, teknikal yang dilakukan dengan cermat dan efisien pada situasi yang tepat dengan selalu memperhatikan keamanan fisik dan psikologis. Setelah selesai implementasi, dilakukan dokumentasi yang meliputi intervensi yang sudah dilakukan dan bagaimana respon pasien.<br />
5. Evaluasi<br />
Evaluasi merupakan tahap terakhir dari proses keperawatan. Kegiatan evaluasi ini adalah membandingkan hasil yang telah dicapai setelah implementasi keperawatan dengan tujuan yang diharapkan dalam perencanaan.<br />
Perawat mempunyai tiga alternatif dalam menentukan sejauh mana tujuan tercapai:<br />
1. Berhasil : prilaku pasien sesuai pernyatan tujuan dalam waktu atau tanggal yang ditetapkan di tujuan.<br />
2. Tercapai sebagian : pasien menunujukan prilaku tetapi tidak sebaik yang ditentukan dalam pernyataan tujuan.<br />
3. Belum tercapai. : pasien tidak mampu sama sekali menunjukkan prilaku yang diharapakan sesuai dengan pernyataan tujuan.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14847214400832176956noreply@blogger.com0