Letak sungsang merupakan suatu letak dimana bokong bayi merupakan bagian
rendah dengan atau tanpa kaki (keadaan dimana janin terletak memanjang
dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum
uteri. Ada 4 tipe letak sungsang
1)Complete/flexed brech, pada posisi
ini paha dan lutut bayi fleksi dan kaki menutupi bokong. Tipe ini lebih
sering pada multigravida
2)Extended brech (frank brech) pada bayi
fleksi, tetapi pada kaki ektensi, sehingga kaki berada dekat kepala,
sering terjadi pada primiyang prematur
3)Presentesi kaki, 1 atau kedua kaki di bawah bokong
4)Presentasi lutut, janin berada dalam posisi 1 atau kedua lutut berada di bawah bokong
Penyebab
Presentasi
bokong terjadi kurang lebih 3% pada semua persalinan, penyebab pasti
dari presentasi bokong belum diketahui secara pasti tetapi dapat terjadi
pada persalinan premetur, uterus bikormis, insufisiensi cairan ketuban,
plasenta letak rendah atau tumor yang menghalangi jalan lahir. Selain
itu kelainan-kelainan seperti hidrosefalus, gande multi, polihidramnion
memungkinkan terjadinya malpresentasi
Diagnosis
Diagnosis
ditegakan dengan pemerikasaan abdominal. Pada palpasi di bagian bawah
teraba bagian yang kurang keras dan kurang bundar, sementara di fundus
teraba bagian yang keras, bundar dan melenting. Denyut jantung janin
terdengar di atas pusat. Penmeriksaan dengan USG atau rontgen dapat
mengetahui letak yang sebenarnya pada pemeriksaan pervaginam teraba
bagian lunak anus juga akan teraba bagian sacrum.
Bahaya
Persalinan
sungsang tidak menyebabkan bahaya bagi ibu tetapi menimbulkan hal yang
serius bagi bayinya. Kematian bayi pada persalinan sungsang 4 kali lebih
besar daripada persalinan biasa. Pelepasan plasenta dapat terjadi pada
kala II akibat tarikan dari tali pusat. Setelah kepala masuk ke dalam
rongga panggul dapat terjadi tekanan pada kepala pada tali pusat dan ini
akan menyebabkan hipoksia janin. Bahaya lain adalah fraktur, ruptur
organ abdomen dan banyak bahaya untuk otot syaraf.
Bahaya persalinan sungsang dapat di simpulkan sebagai berikut:
1.Anoksia intra dan ekstra uterin
2.Perdarahan intrakranial
3.Fraktur dan dislokasi
4.Kerusakan otot dan syaraf terutama pada otot sterno mastoid dan fleksus brachialis
5.Ruptur organ abdomen
6.Oedem genital dan memar atau lecet akibat capformation
Kejadian anomali kongenital tinggi pada bayi dengan presentasi atau letak sungsang dan terutama pada BBLR.
Manajemen Persalinan Sungsang
Persalinan
dianjurkan di rumah sakit di bawah pengawasan dokter ahli obstetri,
anastesi dan ahli anak. Jika ibu tidak partus spontan pada 40 minggu
biasanya dilakukan induksi persalinan. Kebanyakan dokter ahli kebidanan
menganjurkan induksipersalinan pada 38 minggu, ketika fetus masih agak
kecil.
1.Kala I persalinan
Kala I persalinan lebih lama
daripada letak belakang kepala. Jika bokong enganged seperti pada bokong
murni dimana terdapat resiko pecah selput ketuban dan prolapsus
umbilikal, ibu sebaiknya tidak berjalan-jalan. Kadang-kadang kontraksi
uterus hipotonis sehingga dapat dirangsang dengan pemberian oksitosin.
Pada saat pembukaan servik tercapai ¾ nya biasanya ibu ingin mengejan,
bokong dapat melalui servik tetapi kepala tidak melalui servik sehinga
ibu dilarang untuk mengejan sampai dilatasi servik lengkap
2.Kala II persalinan
Pemeriksaan vaginal dilakukan untuk mengetahui pembukaan lengkapsebelum menyuruh ibu mengedan.
Mekanisme persalinan letak sungsang
Hubungan
sacrum dengan panggul ibu akanmenentukan posisi janin, posisinya sama
dengan letak kepalatetapi pada letak sungsang sacrum sebagai penunjuk.
Ada 4 posisi pada letak sungsang:
1.Posisi sacrum kiri depan
2.Posisi sacrum anterior kanan
3.Sacrum kanan/kiri
4.Sacrum kiri/kanan belakang
Pertolongan persalinan pada letak sungsang
Persalinan letak sungsang dapat ditolong dengan prasar brach ataupun dengan tindakan/extraksi.
Pertama-tama
kandung kancing dikosongkan ketika bokong belakng meregang perineum
diberi anastesi lokal dan dilakukan episiotomi. Bokong belakang tampak
di vulva dan bokong maju lebih cepat. Badan bayi maju sampai sejauh
umbilikus kemudian kaki di lepaskan/dilahirkan dengan perlahan-lahan.
Tali pusat dilongggarkan pada kontraksi berikutnya bahu akan tampak.
Lengan yang normalnya fleksi menyilang di depan dada dengan mudah
dilepaskan dan bahu akan lahir. Sekarang bayi dalamkeadaan menggantung
pada berat badannya, selama beberapa waktu untuk memudahkan penurunan
dan fleksi dari kepala. Ketika kuduk dan garis rambut sudah tampak
menunjukan bahwa kepala akan lahir.
Bayi di pegang pada
pergelangan kaki dan menggunakan traksi yang halus, tubuh di simpan di
atas abdomen ibu. Perineum ditekan dengan jari untuk membuka mulut bayi.
Mulut dibersihkan dari lendir sehingga bayi bernafas tanpa menghisap
cairan lendir. Setelah hidung tampak di vulva , lubang hidung segera
dibersihkan kepala dilahirkan secara perlahan-lahan. Jika kepala
dilahirkan dengan cepat dapat terjadi perdarahan intrakranial, untuk
menghindarinya biasanya dengan menggunakan forcep erygey’s atau neville
barnes untuk kepala yang sudah lahir hal ini memungkinkan untuk
mengontrol kecepatan lahirnya kepala.
Kepala ditarik ke bawah
sampai batas hidung sehingga saluran nafas dapat dibersihkan dan oksigen
dapat diberikan segera setelah bayi bernafas. Selanjutnya kepala
dilahirkan dengan lambat, obat-obatan oksitosin diberikan pada ibu
segera seteah bayi lahir.
Metode mauriceau digunakan untuk
melahirkan kepala dimana terjadi kelambatan dari penurunan kepala,
tehniknya yaitu dengan menunggangkan bayi apada lengan kiri, memasukan
tiga jari kedalam vagina dan mencari mulut bayi, kemudian memasukan jari
tengah ke dalam mulut dan kepala difleksikan. Jari tengah dan jari
telunjuk tangan kanan disangkutkan pada bahu untuk digunakan sebagai
tarikan. Jari tengah menekan oksiput untuk membantu fleksi, asisten
menekan daerah supra pubik dengan sehalus mungkin kepala dilahirkan
melalui jalan lahir, jalan nafas dibersihkan dan kelahiran kepala
dilakuka dengan cara yang sama. Pada keadaan emergensi bidan dapat
melakukan tehnik ini meskipun jarang dilakukan. Apabila pada praktek di
masyarakat, bidan menemukan kakus dengan persalinan sungsang, bidan
harus mengupayakan membawa ibu ke rumah sakit, mengingat bahaya yang
dapat ditimbulkan dari persalinan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar